Matakuliah Tahun : F0494 - PPH Perorangan dan Badan : 2009 Pertemuan 6 PENYUSUTAN, AMORTISASI DAN REVALUASI Agenda • • • • Amortisasi Metode dan Tarif Amortisasi Contoh Perhitungan Amortisasi Amortisasi Berdasar Metode Satuan Produksi • Revaluasi (Penilaian Kembali Aktiva Tetap) Bina Nusantara University 3 Amortisasi • Kelompok I: harta berwujud yang mempunyai masa manfaat 4 tahun • Kelompok II: harta berwujud yang mempunyai masa manfaat 8 tahun • Kelompok III: harta berwujud yang mempunyai masa manfaat 16 tahun • Kelompok IV: harta berwujud yang mempunyai masa manfaat 20 tahun Bina Nusantara University 4 Metode dan Tarif Amortisasi • Metode yang digunakan adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun • WP diperkenankan memilih salah satu metode untuk melakukan amortisasi Bina Nusantara University 5 Metode dan Tarif Amortisasi (lanjutan) Tarif Amortisasi Kelompok Harta Tak Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Bina Nusantara University Masa Manfaat 4 tahun 8 tahun 16 tahun 20 tahun Garis Garis Menurun 25% 12.5% 6.25% 5% 50% 25% 12.5% 10% 6 Amortisasi Kelompok, metode, tarif amortisasi seperti disebutkan dalam tabel di atas berlaku juga untuk: • Pengeluaran untuk biaya pendirian dan biaya perluasan modal suatu perusahaan. Pengeluaran ini dapat juga dibebankan pada tahun terjadinya pengeluaran. • Pengeluaran yang dilakukan sebelum operasi komersial, misalnya biaya studi kelayakan dan biaya produksi percobaan, yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Pengeluaran ini dikapitalisasi kemudian diamortisasi sesuai tabel di atas. Bina Nusantara University 7 Amortisasi Berdasar Metode Satuan Produksi • Amortisasi dengan metode satuan produksi diterapkan pada amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan pengeluaran lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun di penambangan minyak dan gas bumi. • Dalam hal ini, metode satuan produksi dilakukan dengan menerapkan tarif amortisasi yang besarnya setiap tahun sama dengan persentase perbandingan antara ralisasi penambangan minyak dan gas bumi Bina Nusantara University 8 Amortisasi Berdasar Metode Satuan Produksi Contoh Hak/Pengeluaran di bidang penambangan minyak dan gas bumi: Pada tahun 2005 PT Maksima Oil mengeluarkan uangnya sebesar Rp 1.000.000.000,00 untuk memperoleh hak penambangan minyak bumi. Kandungan minyak bumi ditaksir sebesar 5.000.000 barel. Produksi minyak bumi tahun 2005 mencapai 1.500.000 barel. Besarnya amortisasi untuk tahun 2005 adalah: - Tarif amortisasi = (realisasi: taksiran kandungan) x 100% = (1.500.000 : 5.000.000) x 100% = 30% -Amortisasi 2005 = 30% x Rp1.000.000.000 = Rp300.000.000 Seandainya jumlah produksi yang sebenarnya lebih kecil dari yang diperkirakan, sehingga masih terdapat sisa pengeluaran Bina Nusantara University yang belum diamortisasi, maka atas sisa tersbut boleh dibebankan sekaligus dalam tahun 9 pajak yang bersangkutan. Hak penambangan selain minyak dan gas bumi, hak pengusahaan hutan, hak pengusahaan sumber dan hasil alam lainnya. • Amortisasi dengan metode satuan produksi setinggitingginya 20% setahun, diterapkan pada amortisasi atas: – Pengeluaran untuk memperoleh hak penambangan selain minyak dan gas bumi; – Pengeluaran untuk memperoleh hak pengusahaan hutan; – Pengeluaran untuk memperoleh hak pengusahaan sumber dan hasil alam lainnya, yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Bina Nusantara University 10 Amortisasi Berdasar Metode Satuan Produksi (2) Contoh Hak penambangan selain minyak dan gas bumi, hak pengusahaan hutan, hak pengusahaan sumber dan hasil alam lainnya: PT Minima Wood pada tahun 2005 mengeluarkan uang sebesar Rp1.000.000.000 untuk memperoleh hak pengusahaan hutan. Potensi hak pengusahaan hutan adalah 20.000.000 ton. Jumlah produksi pada tahun 2005 adalah sebesar 8.000.000 ton Jumlah yang diamortisasi dengan persentase satuan produksi yang direalisasikan dalam tahun 2005 adalah sebesar: - Tarif amortisasi = (8.000.000 : 20.000.000) x 100% = 40% -Amortisasi 2005 = 40% x Rp1.000.000.000 = Rp400.000.000 Jumlah yang boleh diamortisasi maksimum adalah 20% dari pengeluaran (lihat slide 10), maka amortisasi yang diperkenankan hanyalah sebesar 20% x Rp1.000.000.000 = Rp200.000.000 Bina Nusantara University 11 Revaluasi (Penilaian Kembali Aktiva Tetap) • Yang dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap adalah WP Badan dalam negeri yang telah memenuhi semua kewajibannya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukannya penilaian kembali. • Aktiva tetap yang dapat dilakukan penilaian kembali adalah semua aktiva berwujud dalam bentuk tanah, kelompok bangunan dan bukan bangunan yang tidak dimaksudkan untuk dialihkan atau dijual. • Penilaian kembali aktiva tetap dihitung/dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar yang berlalu pada saat penilaian kembali. 12 Bina Nusantara University Perlakuan Pajak atas Revaluasi (1) • Selisih lebih antara nilai pasar atau nilai wajar dengan nilai buku fiskal aktiva tetap yang dinilai kembali, terlebih dahulu wajib dikompensasikan dengan kerugian fiskal tahun berjalan. • Jika masih terdapat sisa lebih, dapat dikompensasikan dengan sisa kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan. • Revaluasi dapat dilakukan baik terhadap keseluruhan aktiva tetap maupun sebagian aktiva tetap yang dimiliki. • PPh Final yang terutang = 10% x (Selisih antara nilai pasar dengan nilai sisa buku fiskal aktiva tetap Kompensasi kerugian yang masih diperkenankan). Bina Nusantara University 13 Perlakuan Pajak atas Revaluasi (2) • Dalam rangka restrukturisasi usaha PPh Final tersebut dapat dibayar secara cicilan dalam jangka waktu 5 tahun (tiap tahun minimal 20% dari PPh yang terutang, kecuali pelunasan terakhir). • Aktiva yang direvaluasi tersebut tidak diperkenankan dialihkan dalam jangka waktu 5 tahun, kecuali : – Dialihkan kepada Pemerintah. – Dialihkan dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha bagi wajib pajak yang diperkenankan melakukan penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha berdasarkan nilai buku – Lihat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 422/KMK.04/1998 Jo 469/KMK.04/1998 Bina Nusantara University 14 Perlakuan Pajak atas Revaluasi (3) • Apabila aktiva tetap yang telah direvaluasi tersebut dialihkan sebelum lewat 5 tahun, wajib pajak yang bersangkutan wajib menyetor tambahan PPh Final sebesar = 15% x (Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Kompensasi Kerugian yang masih diperkenankan). Bina Nusantara University 15 Perlakuan Pajak atas Revaluasi (4) Contoh: • Pada akhir tahun 2008, PT Boentoro melakukan penilaian kembali aset tetapnya. • Nilai buku fiskal aset tetap yang dinilai kembali per 31 Desember 2008 adalah Rp100.000.000,00. • Nilai wajar aktiva tersebut adalah Rp175.000.000,00. • Sisa kerugian fiskal tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan adalah Rp25.000.000,00. • Hitung besarnya PPh atas selisih lebih penilaian kembali aktiva adalah sebesar: Bina Nusantara University 16 Perlakuan Pajak atas Revaluasi (5) Jawab: Nilai wajar aktiva = Rp175.000.000,00 NIlai buku aktiva= 100.000.000,00 Selisih lebih penilaian kembali aktiva 75.000.000,00 Kerugian fiskal yg dpt dikompensasikan 25.000.000,00 Selisih lebih setelah kompensasi Rp 50.000.000,00 PPh = Rp50.000.000 x 10% = Rp5.000.000 (bersifat final) Bina Nusantara University 17 TERIMA KASIH ADA PERTANYAAN? Bina Nusantara University 18
© Copyright 2024 Paperzz