Matakuliah Tahun : F0112 / Akuntansi Organisasi Nir Laba : Februari 2006 PEDOMAN AKUNTANSI HARTA, UTANG DAN SALDO DANA. Pertemuan 10 1 Beberapa Pedoman untuk Akuntansi terkait dengan harta, Utang dan Saldo Dana. A.ASSETS (Harta). • Pengertian tentang Aset (Harta). • Harta yang dimiliki Rumah Sakit. • Aspek-aspek khusus dalam Akuntansi Rumah Sakit. 2 1. Cash / Kas. Rumah Sakit hendaknya menyelenggarakan catatan yang memadai untuk membukukan cash berkait dengan: • Unrestricted Fund Cash. • Restricted Fund Cash. Klasifikasi ini bergantung pada pembatasan – pembatasan yang ditetapkan oleh donor. 3 2. Marketable Equity Securities. Berpedoman FASB -12 . Surat Berharga yagn dimiliki rumah Sakit diklasifikasikan sbb. : • Unrestricted Fund – Current Portofolio. • Unrestricted Fund – Non Current Portofolio. • Specific – Purpose Funds Portofolio. • Endowment Fund Portofolio. • Plant Replacement and Expansion Funds Portofolio. Tedapat beberapa aspek tentang hal di atas. 4 3.Long Term Securities Invesment. • Dipertanggungjawabkan berdasarkan Harga Perolehan jika kepemilikan dibawah 20% dari jumlah saham keseluruhan yang beredar. • Jika Rumah Sakit memiliki lebih 50% saham suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut diperlakukan sebagai Subsidiary dan harus dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan Rumah Sakit. • Bila terjadi penurunan nilai, hendaknya dicatat sebagai Non Operating Loss. 5 4. Receivable (Piutang). • Piutang pada Rumah Sakit merupakan pendapatan dari pembebanan yang dapat ditagihkan kepada pasien. • Piutang dilaporkan setelah dikurangi taksiran kerugian Piutang, komisi dan biaya-biaya untuk keperluan penagihan. 6 5. Property, Plant Equipment. • Aktiva Tetap hendaknya dipertanggung jawabkan berdasarkan harga perolehan. • Aktiva Tetap bantuan (grant) dari pihak ketiga, sepanjang tidak ada dokumen pembelian, agar dicatat berdasarkan haraga pasar yang wajar. 7 B. LIABILITIES ( Kewajiban). • Rumusan Liabiliteis / Kewajiban menurut FASB CS 6. • Aspek-aspek khusus akuntansi Utang bagi Rumah Sakit. • Beberapa Account / Rekening yang sering berlaku bagi Rumah Sakit, misalnya : a.General Obligation bonds. b.Revenue Bonds. c.Contingent Liabilities dll. 8 1. General Obligation Bonds. • Pengertian Pinjaman Obligasi secara umum yaitu merupakan hutang jangka panjang yang harus dibayar berupa pokok pinjaman ditambah bunga. • Demikian halnya bagi Rumah Sakit yang mengeluarkan Pinjaman Obligasi (Bonds Payable). 9 2. Revenue for Bonds. • Pokok Pinjaman Obligasi dan Bunga secara khusus harus dibayar dari pendapatan Rumah Sakit. • Jika Pinjaman Obligasi ini dijamin dengan aktiva Tetap, Bonds ini didebit (D) Mortgage Revenue Bonds (Utang Hipotek). 10 3. Contingent Liabilities. • Akuntansinya berpedoman FASB 5 dan pelaksanaannya dapat mengikuti contoh dalam The Hospital Audit Guide. • Loss Contingent timbul dalam hal : a.Adanya kemerosotan nilai aset / terjadinya utang. b.Gugatan atas terjadinya malpraktik kepada rumah Sakit. Langkah untuk mempertimbangkan probabilitas bagi rumah Sakit atas kerugian yang mungkin terjadi diatur dalam FASB -5. 11 4. Accrual of Loss Contingencies. • Pedoman akuntansinya mengikuti pedoman FASB Interpretation 14. Contoh : Gugatan atas malpraktik posisi pada tanggal neraca sebesar $15.000.000. Hampir dipastikan (probable) bahwa sebagian gugatan akhirnya dibayar. 12 4. Accruals of Loss (Lanjutan). • Anggaplah bahwa taksiran mengenai berbagai kemungkinan jumlah pembayaran sbb. : Taksiran Probabilitas Pembayaran. $ 6.000.000. 15% $ 3.000.000. 45% $ 1.000.000. 40% 13 4. Accruals of Loss (Lanjutan). • Dalam situsi ini, kerugian yang diakui adalah sebesar $ 3.000.000. • Contingency dan kemungkinan kerugian sebesar $3.000.000 hendaknya diungkapkan dalam Laporan Keuangan. • Sebaliknya jika tuntutan ganti kerugian akibat malpraktik berdasarkan taksiran berkisar pada range $1.000.000 - $ 6.000.000 dan probabilitas masing-masing kerugian ($6.000.000, $3.000.000 dan $1.000.000) adalah 33,33%. • Pengakuan kerugian harus dibuat $1.000.000 dan sisanya $5.000.000 diungkap dalam L.K. 14 5. Disclosure of Loss Contingency. • • a. b. c. d. e. Akuntansinya berpedoman FASB 5. Contoh pengungkapan Loss Contingency oleh The Hospital Audit Guide memuat materi: Klaim dengan jumlah yang disarankan telah diajukan kepada Rumah Sakit. Klaim masih dalam proses pengadilan. R.S tidak dapat membuat kesimpulan. Penasehat hukum membuat simpulan. Penyelesaian klaim-klaim yang potensial dst. 15 6.Asserted and Unasserted Claim. 1) Akuntansi untuk ini berpedoman pada : • FASB -5. • FASB Interpretation 14. • AICPA – SOP 87-1 tahun 1987. 2)Beberapa hal penting meliputi : Loss Contingencies dan malpraktik digolongkan dalam : • Asserted Claim. • Unasserted Claim. 16 6. Asserted (Lanjutan). 3). Valuation of Malpractice Claims. • Begitu ditetapkan bahwa Loss Contingency harus diakui, timbul pandangan bahwa kewajiban (Utang) hendaknya diukur pada nilai tunainya (Present Value). • Realisasi pembayaran Kas harus ditangguhkan beberapa waktu (bulan/tahun). • Praktik akuntansi yang berlaku meliputi : a. Pembayaran Kas yang diharapkan. b. Nilai Tunai pembayaran Kas. c. Harus diungkap dalam L.K. 17
© Copyright 2024 Paperzz