download

NON RETURN TO ZERO
1
0
0
1
1
1
0
1
1
NRZ-L
BIT 1: LEVEL
BIT 0: ZERO
NRZS
BIT 1: TIDAK ADA TRANSISI
PADA AWAL BIT
BIT 0: TRANSISI PADA AWAL BIT
NRZI
1
0
0
1
1
1
0
1
1
NRZ-L
BIT 1: LEVEL
BIT 0: ZERO
NRZI
BIT 1: TRANSISI PADA AWAL BIT
BIT 0: TIDAK ADA TRANSISI
PADA AWAL BIT
PHASE ENCODED
1
0
0
1
1
1
0
1
1
DIFFERENTIAL
MANCHESTER
BIT 1: TIDAK ADA TRANSISI PADA AWAL
BIT
BIT 0: TRANSISI PADA AWAL BIT
SELALU TRANSISI PADA PERTENGAHAN
BIT
DIGITAL MODULATION
1
0
0
1
1
1
0
1
1
PDM
BIT 1: 2/3 PULSA PADA AWAL BIT
BIT 0: 1/3 PULSA PADA AWAL BIT
PPM
BIT 1: 1/4 PULSA PADA AWAL BIT
BIT 0: 1/4 PULSA PADA PERTENGAHAN
BIT
RETURN TO ZERO
1
0
0
1
1
1
0
1
1
BIPOLAR RZ
BIT 1: PULSA POSITIF
BIT 0: PULSA NEGATIF
KAPASITAS KANAL
TEORI NYQUIST:
SEBUAH SINYAL YANG DISAMPEL DAPAT DIKEMBALIKAN KE BENTUK SEMULA
BILAMANA SAMPLING RATE BESARNYA MINIMUM DUA KALI FREKUENSI TERTINGGI
YANG ADA PADA SINYAL TERSEBUT
TEORI SHANNON:
KAPASITAS MAKSIMUM SEBUAH KANAL KOMUNIKASI
C = W LOG2 (1 + S/N)
DENGAN
C: KAPASITAS MAKSIMUM DALAM BPS
W: BANDWIDTH
S/N: PERBANDINGAN DAYA SINYAL DAN DERAU
KETENTUAN FOURIER:
SETIAP BENTUK GELOMBANG DAPAT DIURAI MENJADI BEBERAPA GELOMBANG SINUS
YANG MERUPAKAN SPEKTRUM FREKUENSINYA
KAPASITAS KANAL
SPEKTRUM
JAJARAN FREKUENSI HARMONIK YANG MENYUSUN SUATU SINYAL
BANDWIDTH:
BESARNYA PERBEDAAN ANTARA FREKUENSI TERTINGGI DAN TERENDAH YANG
MENYUSUN SUATU SINYAL
BASEBAND:
TRANSMISI SECARA DIGITAL
BROADBAND:
TRANSMISI DENGAN MODULASI FREKUENSI TINGGI
MODULASI ANALOG
TEKNIK MODULASI
PULSE CODE MODULATION
WCB/McGraw-Hill
 The McGraw-Hill Companies, Inc., 1998