download

DASAR BIOMEKANIKA
Otot Bereaksi terhadap tulang
untuk mengendalikan Gerak rotasi
di sekitar sambungan
3 JENIS OTOT ( 40% BERAT TUBUH )
1. Smooth Muscle : Otot Organ
2. Cardiac Muscle : Otot Jantung
3. Skeletal Muscle : dikendalikan oleh
Somatic Nervous System
Memelihara Keseimbangan Posture
Dengan menghasilkan Tensile Force
Menghasilkan Gerakan Bagian Tubuh
Dengan Menarik Tulang2 di mana
Otot tsb Melekat
Menhasilkan Torque dan Momen sekitar
Joints yang berfungsi sbg POROS
OTOT
GROUP OF MUSCLE FIBRE
FIBER : Panjang 5 -140 mm
Diameter 0.01 – 0.1 mm
Dimasuki :
1. Pembuluh Darah tipis yg Membawa O2 dan Nutrients
2. Ujung Urat Syaraf yang mengalirkan impulse elektris
Dari SPINAL CORD dan OTAK
Muscle Fiber terdiri dari MYOFIBRIL
Myofibril tersusun dari SARCOMER,
yang merupakan Kumpulan MYOFILAMENTS
yang ]terdiri dari Myosin dan Actin,
Geseran Actin di atas Myosin menghasilkan
( Molecular Bridge Atau Ikatan Terbentuk, Terputus )
Kontraksi pada Otot.
a) 300 MYOSIN (thick filament): Long Protein
b) ACTIN (thin filament) :Globular Protein
TENSION
Sarcomer
Myofibril
Streched : Terentang
Santai
:Posisi Optimum untuk Tegangan
Contracted : Actin dan Myosin membentuk
Cross Bridge. Cross Bridge ini
Menghasilkan Tegangan Otot
Tension yang dapat dihasilkan Otot tergantung pada :
1. Luas penampang Otot
2. PanjangOtot
METABOLISMA
ENERGY SOURCES :
AEROBIC
ATP+02
ANAEROBIC
ADP + ENERGI+CO2+H20
ATP
HUMAN STRENGTH
DYNAMIC STRENGTH :
Menghasilkan Gaya Otot yg
Menggerakan Bagian Tubuh
ADP + ENERGI+LACTIC ACID
Energy for a very Small Period of Time
Arterioles + Capillaries : Compressed
Blood Flow and O2
Fatigue
STATIC STRENGTH :
Tertahannya Gerakan
Bagian Tubuh
PSYCHOPHYSICAL
STRENGTH :
Strength Demands
are Required for an
Extended Period of
Time
PERBANDINGAN KERJA DINAMIK DAN STATIK
KERJA DINAMIK
KERJA STATIK
GAYA ISOTONIS :
Memanjang dan Memendeknya Otot
GAYA ISOMETRIS :
Dengan Menghasilkan Kerja.
Gaya Otot tanpa Menghasilkan Kerja
Konsentris : Memendeknya Otot sambil
Tetap Menahan suatu
Tegangan
(Kerja Positif)
Eksentris : Memanjang Otot sambil Tetap
Menahan suatu Tegangan
(Kerja Negatif)
PENGENDALIAN GERAK MANUSIA OLEH SYARAF
DISTAL STIMULI
Information about :
-Objects
-Events
-People
-Environment
HUMAN SENSOR
(NEURON SENSORIS
DARI PNS)
Vision
Audiction
Taction
Gustation
Offaction
DIRECT INPUT
PROXIMAL STIMULI
or
TRANSDUCER
Receiver
Converter
- coder
- reproducer
PERCEPTION:
Signal diproses
DI CNS
SHORT
TERM
STORE
LONG TERM
MEMORY
Light Energy
Sound Energy
Mechanical
Energy
Thermal Energy
Chemical Energy
CHOICE OF
RESPONSE
FEED BACK,
EFFERENT PATH
ACTION SIGNAL,
EFFERENT PATH
NEURON MOTORIS PNS
EFFECTOR
SUSUNAN SYARAF MANUSIA
1. SUSUNAN SYARAF PUSAT
. (CENTRAL NERVOUS SYSTEM)
SUSUNAN SYARAF TEPI
(PERIPHERAL NERVOUS
SYSTEMS)
URAT SYARAF
1. SYARAF SENSORIK
Mengirim Impulse dari Sensor Penerima
Spinal Cord
2 SISTEM SYARAF OTONOM
Pengendali Otot jantung,
Serabut otot dan sel-sel Kelenjar
2. SYARAF MOTORIK
Mengirim Impulse dari Spinal Cord
Otot
NEURON (Unit Pembentuk Sistem Syaraf)
Axon Neuron yang dikelompokkan ke dalam Jaringan Pengikat Serabut Syaraf
yang Berakhir pada sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord). Sebelum Masuk
Ke Spinal Cord, Jaringan Pengikat Serabut Syaraf terbagi ke 2 cabang :
Anterior dan Posterior.
A
Dendriles
B
Axon
C
NEURON SENSORIS
Cell Body
Posterior Root
Spinal
Skin
Ganglion
Cell Body
Axon
Terminal
Branch
Peripheral
Fiber
Mucles
Anterior Root
NEURON MOTOR
Dendriles
A = SYARAF MOTORIS B = SYARAF SENSORIS
C = SAMBUNGAN PADA SPINAL CORD
Agonist
: Penggerak Utama Gerakan
BICEPS
BRACHIORADIALIS
TRICEPS
Antagonist : Melawan
Gerakan
Torque-Foot Pounds
60
Eccentric Force
Isometric Force
40
Concentric Force
20
0
50
90
120
Elbow Angle in Degrees
140
Hasil Penelitian HUNSICKER
Gerakan Menarik dan mendorong merupakan Gerakan Terkuat
Kekuatan tersebut tergantung pada Sudut>
Gerak Menarik mencapai kekuatan maksimum pada sudut 150
Gerak Mendorong mencapai kekuatan Maksimum pada sudut 180
Hasil Penelitian
Provins dan Salter (1955) dan Singh dan Kaporvich (1966)
Posisi forearm terhadap Sumbu Siku
Sudut siku 900 menberikan gaya momenmaksimum pada FLEKSI DAN EKSTENSION