Subject Year : T0293/Neuro Computing : 2009 Introduction Meeting 2 2 Single-Layered Networks • Walaupun sebuah neuron (tunggal) mampu melakukan fungsi deteksi pola sederhana, kemampuan komputasi berasal dari koneksi sejumlah neuron menjadi satu kesatuan jaringan (neural networks) W X1 Y1 X2 Y2 Xn Yn 3 • Weight-weight pada neural networks dapat dipandang sebagai elemen-elemen suatu matriks W • Dimensi adalah m x n, dimana m adalah sejumlah input dan n jumlah neuron • Sebagai contoh, bobot yang menghubungkan input ketiga dengan neuron yang kedua adalah W3.2. • Dengan demikian, untuk melakukan perhitungan output suatu jaringan merupakan perkalian matrik N = X W, dimana N dan X adalah vector baris 4 Multilayer Networks – Nonlinear Activation Function • Multilayer networks tidak akan lebih meningkat kemampuan komputasinya dibendingkan dengan ‘Single layer network’, kecuali jika ada ’Non-linear Activation Function’ diantara layer- layer. • Menghitung output dari sebuah layer yaitu dengan mengalikan vektor input dengan matrik bobot yang pertama. Kemudian, jika tidak ada ‘Non-linear Activation Function’, mengalikan hasilnya (vektor) dengan matrik bobot yahng kedua. 5 • Perhitungan diatas dapat diekspresi-kan sebagai berikut : (X W1) W2 • Karena perkalian matrik bersifat associative, maka perhitungan diatas dapat ditulis sebagai berikut: X(W1 W1) 6 • Hal ini menunjukkan bahwa ‘Two-layer linear network’ persis sama / ekivalen dengan ‘single layer network’ yang memiliki matrik bobot yang merupakan perkalian dua buah matrik bobot. • Dengan demikian, setiap ‘multi-layer network’ dapat dirubah / digantikan fungsinya oleh ‘single-layer network’. • Dalam kuliah selanjutnya akan dibahas bahwa ‘singlelayer network’ memiliki kemampuan komputasi yang sangat terbatas. Dengan demikian, ’non-linear activation function’ merupakan sesuatu yang sangat vital terhadap perkembangan kemampuan komputasi dari neural networks. 7 • Contoh Two Layer Neural Network X1 W 11 Y1 Y2 W 12 K11 K12 W 1n W 21 W 22 X2 W 2n W m1 X m W m2 W mn Weight array W 8 Kmn Weight array K Yp Recurrent Networks Networks yang telah dibahas sebelumnya tidak terdapat koneksi timbal balik, yaitu koneksi yang melalui output suatu layer menuju ke input da-ri layer yang sama atau sebelumnya, dan disebut non recurrent atau feed forward network. Secara umum network yang memiliki koneksi timbal-balik disebut ‘recurrent network’. Non recurrent network tidak memiliki memory, dimana outputnya ditentukan oleh input dan nilai-nilai da-ri bobot. Dalam beberapa konfigurasi, recurrent networks memutar kembali outputnya menjadi input. 9 Dengan demikian output dari recurrent network ditentukan oleh input dari output sebelumnya. Dengan alasan ini, recurrent network memiliki sifat-sifat serupa dengan ‘short-turn memory’. 10 KONSEP DASAR NEURAL NETWORKS • Prototipe Biologis – Perkiraan Jumlah Neuron = 10 11 – Perkiraan Jumlah Koneksi untuk setiap neuron = 10 4 – Perkiraan Jumlah Koneksi untuk setiap neuron = 10 15 • Artificial Neuron Artificial neuron dirancang berdasarkan sifat-sifat / karakteristik Biologikal neuron. Gambar berikut adalah model yang mengimplementasikan ide tersebut 11 X 1 X X W W 1 W 2 2 W X n NET = XW n NET = X1 W1 + X2 W2 + … + Xn Wn Artificial Neuron X1, X2, … , Xn adalah input dari neuron W1, W2, … , Wn adalah bobot (weight) NET = XW 12 Activation Functions • Signal NET biasanya diproses lebih lanjut dengan activation functions F untuk menghasilkan output OUT linear: OUT = F(NET) OUT OUT = = 1 jika NET > T 0 selainnya dimana T adalah nilai threshold Sigmoid: OUT = 1 . (1 + e -NET ) 13 X1 W1 F W2 X2 Wn NET OUT = F (NET) ARTIFICIAL NEURON Xn Artificial Neuron with Activation Function 14 OUT = 1 / ( 1 + e -NET ) = F (NET) • Fungsi Logistik Sigmoid OUT 1 5 NET • Fungsi Tangen Hiperbolik OUT 0 1 NET -1 15
© Copyright 2024 Paperzz