download

Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
Tahun
: 2009
BAB 3
PERILAKU BIAYA
Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2
DASAR PERILAKU BIAYA
Biaya Tetap (Fixed Cost)
• Merupakan biaya yang dalam rentang yang relevan
adalah tetap secara total, sedangkan per unit berubah.
• Semakin banyak unit yang diproduksi, maka biaya tetap
per unit semakin kecil
• Semakin sedikit unit yang diproduksi, maka biaya tetap
per unit semakin besar
• Contoh: biaya overhead tetap
Bina Nusantara University
3
DASAR PERILAKU BIAYA
Contoh:
1. PT Computa memiliki 2 lini produksi, dimana masingmasing mampu memproduksi komputer sebanyak 10.000
unit.
2. Para pekerja dari masing-masing lini produksi akan
disupervisi oleh seorang manajer lini produksi dengan gaji
sebesar Rp 24.000.000 per tahun.
3. Untuk produksi sampai dengan 10.000 unit akan
disupervisi oleh seorang supervisor.
4. Ketika produksi di atas 10.000 unit, yaitu 10.001 - 20.000
unit, dibutuhkan 2 orang supervisor.
Bina Nusantara University
4
Dasar Perilaku Biaya
Grafik Biaya Tetap
Bina Nusantara University
5
Dasar Perilaku Biaya
Biaya Variabel (Variable Cost)
• Merupakan biaya yang berfluktuasi terhadap unit yang
diproduksi
• Biaya per unit adalah tetap, sedangkan secara total
berubah
• Semakin sedikit unit yang diproduksi, maka biaya variabel
secara total semakin sedikit
• Semakin banyak unit yang diproduksi, maka biaya
variabel secara total semakin besar
• Contoh: Biaya bahan langsung, upah tenaga kerja
langsung, biaya overhead variabel
6
Bina Nusantara University
DASAR PERILAKU BIAYA
PT Computa
Supervisi
(Rp)
Bina Nusantara University
Jumlah Unit Komputer
Biaya per Unit
(Rp)
24.000.000
4.000
6.000
24.000.000
8.000
3.000
24.000.000
10.000
2.400
48.000.000
12.000
4.000
48.000.000
16.000
3.000
48.000.000
20.000
2.400
7
DASAR PERILAKU BIAYA
Contoh:
1. Disk drive ukuran 3 ½ inci ditambahkan pada
masing-masing komputer
2. Biaya disk drive per unit adalah Rp 30.000
Bina Nusantara University
8
DASAR PERILAKU BIAYA
PT Computa
Total Biaya Disk Drive
(Rp)
Bina Nusantara University
Jumlah Unit Komputer
Biaya Disk Drive
per Unit (Rp)
120.000.000
4.000
30.000
240.000.000
8.000
30.000
300.000.000
10.000
30.000
360.000.000
12.000
30.000
480.000.000
16.000
30.000
600.000.000
20.000
30.000
9
DASAR PERILAKU BIAYA
Grafik Biaya Variabel
Bina Nusantara University
10
DASAR PERILAKU BIAYA
Biaya Campuran (Mixed Cost)
• Merupakan biaya yang mengandung komponen tetap dan
variabel
• Y = Biaya Tetap + Total Biaya Variabel
Y = F + VX
Y = Total biaya
• Contoh: Biaya listrik
Komponen tetap adalah sebesar abondemen
Komponen variabel adalah sebesar pemakaiannya
Bina Nusantara University
11
DASAR PERILAKU BIAYA
Contoh:
PT Computa memiliki persamaan biaya pemasaran sebagai
berikut:
Y
= Biaya Tetap
+ Total Biaya Variabel
Y
= Rp 300.000.000 + Rp 50.000X
Bina Nusantara University
12
DASAR PERILAKU BIAYA
PT Computa
Biaya Tetap
(Rp)
Total Biaya
Variabel
(Rp)
Total Biaya
(Rp)
Jumlah
Komputer
Terjual
Biaya
Pemasaran
per unit (Rp)
300.000.000
200.000.000
500.000.000
4.000
125.000
300.000.000
400.000.000
700.000.000
8.000
87.500
300.000.000
500.000.000
800.000.000
10.000
80.000
300.000.000
600.000.000
900.000.000
12.000
75.000
300.000.000
800.000.000
1.100.000.000
16.000
68.750
300.000.000
1.000.000.000
1.300.000.000
20.000
65.000
Bina Nusantara University
13
DASAR PERILAKU BIAYA
Grafik Biaya Campuran
Bina Nusantara University
14
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Y
Y
F
V
X
=
=
=
=
=
F
+
VX
Total biaya aktifitas
Komponen biaya tetap
Biaya variabel per unit dari aktifitas
Ukuran dari keluaran aktifitas
Bina Nusantara University
15
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Contoh:
Catatan akuntan PT Computa menunjukkan bahwa biaya
penanganan bahan dan jumlah perpindahan bahan selama
10 bulan terakhir adalah sebagai berikut:
PT Computa
Bulan
Biaya Penanganan
Bahan (Rp)
Jumlah Perpindahan
Januari
2.000.000
100
Februari
3.090.000
125
Maret
2.780.000
175
Bina Nusantara University
16
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Bulan
Biaya Penanganan
Bahan (Rp)
Jumlah Perpindahan
April
1.990.000
200
Mei
7.500.000
500
Juni
5.300.000
300
Juli
4.300.000
250
Agustus
6.300.000
400
September
5.600.000
475
Oktober
6.240.000
425
Bina Nusantara University
17
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
1. Metode Tertinggi-Terendah (The High Low Method)
Unsur biaya campuran yang bersifat tetap dan variabel
dihitung dari 2 data. Data yang dipilih adalah data
dengan tingkat kegiatan tertinggi dan terendah.
V = Perubahan biaya/Perubahan aktifitas
= (Y2 – Y1)/(X2 – X1)
= (7.500.000 – 2.000.000)/(500 – 100)
= 5.500.000/400
= Rp 13.750
Bina Nusantara University
18
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
F = Y2 – VX2
atau Y1 – VX1
F = 7.500.000 – (13.750 x 500)
= 7.500.000 – 6.875.000
= 625.000
 Rumus biaya → Y = Rp 625.000 + Rp 13.750X)
Jika di bulan Nopember diperkirakan jumlah
perpindahan bahan sebanyak 350 kali, maka total biaya
adalah:
Bina Nusantara University
19
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Y
= Rp 625.000 + (Rp 13.750 x 350)
= Rp 625.000 + Rp 4.812.500
= Rp 5.437.500
Kelebihan metode tertinggi dan terendah:
Cara perhitungan sederhana
Kelemahan metode tertinggi dan terendah:
Karena tidak melibatkan semua data, maka hasil
perhitungan dianggap kurang mewakili
Bina Nusantara University
20
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
2. Metode Titik Sebar (Scatterplot Method)
Bina Nusantara University
21
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
2. Metode Titik Sebar (Scatterplot Method)
Bina Nusantara University
22
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
2. Metode Titik Sebar (Scatterplot Method)
Bina Nusantara University
23
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
3. Metode Least Square (Least Square Method)
Bulan
1
(Xi)
2
(Xi –
3
(Yi)
x)
4
(Yi – y )
Januari
100
(195)
2.000.000
(2.510.000)
Februari
175
(170)
3.090.000
(1.420.000)
Maret
200
(120)
2.780.000
(1.730.000)
April
500
(95)
1.990.000
(2.520.000)
Mei
300
205
7.500.000
2.990.000
Juni
250
5
5.300.000
790.000
Juli
400
(45)
4.300.000
(210.000)
Bina Nusantara University
24
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Bulan
1
(Xi)
2
(Xi –
3
(Yi)
x)
4
(Yi – y )
Agustus
400
105
6.300.000
1.790.000
September
475
180
5.600.000
1.090.000
Oktober
425
130
6.240.000
1.730.000
2950
0
45.100.000
0
Total
x
Rata-rata (
)
Rata-rata y
( )
Bina Nusantara University
295
4.510.000
25
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Bulan
5
(Xi – x )2
6
(Xi – x) (Yi –y )
Januari
38.025
489.450.000
Februari
28.900
241.400.000
Maret
14.400
207.600.000
April
9.025
239.400.000
Mei
42.025
612.950.000
Juni
25
3.950.000
2.025
9.450.000
Juli
Bina Nusantara University
26
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Bulan
5
(Xi – x )2
6
(Xi – x) (Yi –y )
Agustus
11.025
187.950.000
September
32.400
196.200.000
Oktober
16.900
224.900.000
194.750
2.413.250.000
Total
Bina Nusantara University
27
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
y
=
b =
a
+
kolom 6
kolom 5
=
12.392
 tarif variabel
bx
=
=
Y
=
a
+
4.510.000
=
a
+
a
=
854.360
 tarif tetap
=
Bina Nusantara University
2.413.250.000
194.750
Rp 12.392/perpindahan
bX
12.392 (295)
Rp 854.360
28
METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN
MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Jika di bulan Nopember diperkirakan jumlah perpindahan
bahan sebanyak 350 kali, maka total biaya adalah:
y
=
a
+
bx
= Rp 854.360
+
12.392 (350)
= Rp 854.360
+
4.337.200
= Rp 4.337.200
Dari ketiga metode, metode least square adalah metode
yang terbaik karena melibatkan semua data dalam
perhitungan sehingga hasilnya lebih akurat.
Bina Nusantara University
29