Matakuliah Tahun : D0064 - Sosiologi dan Psikologi Industri : Sep-2009 STRES KERJA Pertemuan 13 - 14 STRES • Penyebab stres disebut: STRESSOR • BAGAIMANA STRES MEMPENGARUHI BADAN (General Adaptation Syndrom)? (menurut penemu stres: DR. Hans Selye; Univ. Montreal) • Tahap 1: ALARM • Tahap 2: PERLAWANAN (resistance) • Tahap 3: KEHABISAN TENAGA (exhaustion) Bina Nusantara University 3 STRES TAHAP 1: ALARM Individu STRES MENGAKTIFKAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI MENGELUARKAN HORMON: adrenalin, cortisone, dll PERUBAHAN2 TERKOORDINASI berlangsung dalam sistem saraf pusat Bina Nusantara University 4 STRES TAHAP 2: PERLAWANAN (resistance) Jika EXPOSURE terhadap STRESSOR terus berlangsung Badan MAMPU menyesuaikan PERLAWANAN terhadap SAKIT REAKSI BADANIAH yang khas terjadi untuk MENAHAN akibat dari STRESSOR Bina Nusantara University 5 STRES TAHAP 3: KEHABISAN TENAGA (Exhaustion) Jika EXPOSURE terhadap STRESSOR TERUS berlangsung Mekanisme Pertahanan perlahanlahan akan MENURUN TIDAK SESUAI Satu dari organ-organ GAGAL untuk BERFUNGSI sepatutnya Bina Nusantara University 6 STRES Jika Reaksi Badan TIDAK CUKUP, BERLEBIHAN, atau SALAH, maka Reaksi Badan itu sendiri dapat menimbulkan PENYAKIT (Menurut Dr. Hans Selye) • • • • • Bina Nusantara University Radang Usus/Perut Tekanan Darah Tinggi Penyakit Jantung Alergi Berbagai jenis kekacauan mental 7 STRES • STRES: FUNGSI Individu MENAFSIRKAN SITUASI (Munandar, 2001): • Reaksi orang tidak sama terhadap SITUASI STRES yang SAMA • Individu TIDAK memberikan jawaban LANGSUNG terhadap rangsang, tetapi terhadap ARTI YANG DIBERIKAN kepada RANGSANG • Setiap Individu memiliki PETA KOGNITIF dari LINGKUNGANNYA Bina Nusantara University 8 STRES PETA KOGNITIF: Setiap benda yang ada di lingkungannya, memiliki MAKNA masing-masing Individu tidak akan LANGSUNG meminum GELAS berisi air, jika GELAS itu TIDAK BERMAKNA menarik & dapat menghilangkan haus Bina Nusantara University 9 KINERJA STRES & KINERJA Rendah • • STRES Tinggi Stres yang menimbulkan MOTIVASI / membuat kinerja mencapai TITIK OPTIMAL = Stres yang baik / EUSTRESS Stres yang menimbulkan ANCAMAN yang MENCEMASKAN = Stres yang buruk / DISTRESS Bina Nusantara University 10 GEJALA STRES • TIDAK DAPAT TIDUR • MEROKOK BERAT • PEMINUM MINUMAN KERAS • MUDAH TERSINGGUNG • GELISAH • GANGGUAN / MENGGANGGU BAGI ORANG DI SEKITARNYA SULIT BERKONSENTRASI dalam mengambil Keputusan • MASA LELAH YANG PANJANG Bina Nusantara University PENURUNAN KINERJA 11 SKALA STRES (Holmes, T.H. & R.H Rahe, Journal of Psychosomatic Research, 11, 1967, 213-218) 1. Kematian Pasangan Hidup 2. Bercerai . . 7. Menikah 8. DIPECAT 9. Rujuk 10. DIPENSIUN 11. Perubahan kesehatan anggota keluarga . . 30. Kesulitan dengan ATASAN 31. PERUBAHAN Keadaan dan WAKTU KERJA . . 34. Menyalahi Hukum secara KECIL-KECILAN Bina Nusantara University 12 DAMPAK DISTRESS ( Everly & Girdano, 1980) 1. SUASANA HATI (MOOD) 2. OTOT KERANGKA 3. ORGAN-ORGAN DALAM BADAN Bina Nusantara University 13 DAMPAK DISTRESS ( Everly & Girdano, 1980) 1. SUASANA HATI (MOOD) Bina Nusantara University • • • • • • • Menjadi OVEREXCITED Cemas Merasa TIDAK PASTI Sulit Tidur Mudah bingung dan lupa Gelisah GUGUP 14 DAMPAK DISTRESS ( Everly & Girdano, 1980) 2. Tanda-Tanda OTOT KERANGKA • Jari-jari & tangan GEMETAR • Tidak dapat duduk diam / Berdiri di tempat • Mengembangkan tic (gerakan tidak disengaja) • Leher menjadi kaku • Kepala mulai sakit • Menggagap jika berbicara • Merasa otot mejadi tegang /kaku Bina Nusantara University 15 DAMPAK DISTRESS (Everly & Girdano, 1980) 3. Tanda-Tanda ORGAN-ORGAN DALAM BADAN • • • • • • • • • Bina Nusantara University PERUT terganggu Merasa JANTUNG Berdebar Banyak BERKERINGAT Merasa kepala RINGAN / akan PINGSAN Mengalami KEDINGINAN Wajah menjadi PANAS Mulut menjadi KERING Mendengar bunyi BERDENGING “rasa akan tenggelam” dalam perut 16 STRES di TEMPAT KERJA • Setiap ASPEK dalam pekerjaan dapat menjadi STRESSOR: Karyawan MENENTUKAN sejauh mana situasi yang dihadapi merupakan situasi STRES/TIDAK INTERAKSI di TEMPAT KERJA dipengaruhi pula oleh hasil interaksinya di TEMPAT LAIN: di rumah – perkumpulan – sekolah - dll Stressor yang menyebabkan Karyawan tidak berfungsi OPTIMAL / SAKIT, tidak datang dari SATU MACAM stressor saja Sebagian besar datang dari LINGKUNGAN KERJA Bina Nusantara University 17 STRES di TEMPAT KERJA • FAKTOR-FAKTOR di TEMPAT KERJA yang POTENSIAL sebagai STRESSOR: FAKTOR INTRINSIK DALAM PEKERJAAN PERAN DALAM ORGANISASI PENGEMBANGAN KARIR HUBUNGAN DALAM PEKERJAAN STRUKTUR & IKLIM ORGANISASI Bina Nusantara University 18 STRES di TEMPAT KERJA • FAKTOR INTRINSIK DALAM PEKERJAAN Tuntutan FISIK: bising, vibrasi, kebersihan Tuntutan TUGAS: Kerja shift/kerja malam, beban kerja, penghayatan dari risiko & bahaya Kondisi diatas dapat menimbulkan gangguan sementara / tetap; juga merupakan stressor yang menyebabkan peningkatan KESIAGAAN & KETIDAKSEIMBANGAN PSIKOLOGIS; Memudahkan timbulnya KECELAKAAN Bina Nusantara University 19 STRES di TEMPAT KERJA BISING (± 80 desibel) dapat menimbulkan stres; mengurangi TOLERANSI & menurunkan MOTIVASI KERJA (Ivancevich & Matteson, 1980) BISING oleh para BURUH pabrik dinilai sebagai stressor yang berbahaya KECELAKAAN KERJA ( >95 db ) (Kerr, 1950) PAPARAN terhadap BISING RASA LELAH; SAKIT KEPALA; LEKAS TERSINGGUNG TIDAK MAMPU BERKONSENTRASI Bina Nusantara University 20 STRES di TEMPAT KERJA VIBRASI Menurunkan KINERJA (Sutherland & Cooper, 1986) KEBERSIHAN: lingkungan yang KOTOR dan TIDAK SEHAT --> STRESSOR Akomodasi yang kurang baik Toilet yang kurang memadai Tempat kerja yang berdebu + kotor Bina Nusantara University 21 STRES di TEMPAT KERJA TUNTUTAN TUGAS: Kerja Sift/kerja malam (Monk & Tepas, 1985) Kelelahan Gangguan Perut Emosional & Biological Masalah Emosional & Biological disebabkan oleh: gangguan SIKLUS TIDUR & JAGA Bina Nusantara University 22 STRES di TEMPAT KERJA Faktor-Faktor untuk BERHASIL dalam kerja sift: (Monk & Folkard, 1983) TIDUR KEHIDUPAN SOSIAL & KELUARGA RITME TIDUR Bina Nusantara University 23 STRES di TEMPAT KERJA BEBAN KERJA: KUALITATIF & KUANTITATIF Kiev & Kohn (1979) 2.659 manager Ray Rosenman (1974) • • • Beban Kerja yang berat Tekanan Waktu Unrealistic Deadlines Desakan waktu DESTRUKTIF bagi cardiovasular HIPERTENSI Bina Nusantara University SERANGAN JANTUNG PREMATUR 24 STRES di TEMPAT KERJA Faktor-Faktor STRESSOR Dalam DECISION MAKING: (kualitatif & kuantitatif) Pentingnya Akibat-Akibat dari Keputusan Derajat KEMAJEMUKAN keputusan Kelengkapan INFORMASI yang dimiliki SIAPA yang bertanggung jawab terhadap keputusan HARAPAN dari keberhasilan WAKTU yang ADA untuk PROSES pengambilan keputusan Bina Nusantara University 25 STRES di TEMPAT KERJA KEPENTINGAN KEMAJEMUKAN LACK OF INFORMATION TANGGUNG JAWAB LACK OF TIME LACK OF CONFIDENCE STRES DECISION MAKING Bina Nusantara University 26 STRES di TEMPAT KERJA 1. FAKTOR INTRINSIK DALAM PEKERJAAN 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI: Setiap karyawan memiliki PERAN sesuai dengan TUGASTUGAS KERJA / HARAPAN ATASAN JIKA Perannya KURANG BERFUNGSI / SESUAI Bina Nusantara University KURANG 27 STRES di TEMPAT KERJA 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI: a. KONFLIK PERAN: • • Bina Nusantara University Pertentangan antara TUGAS-TUGAS yang harus dilakukan & antara TANGGUNG JAWAB yang dimiliki Harus MELAKUKAN TUGAS-TUGAS yang menurut PANDANGAN-nya BUKAN merupakan bagian dari PEKERJAANnya • TUNTUTAN2 yang BERTENTANGAN dari ATASAN, REKAN, BAWAHAN, atau orang lain yang DINILAI PENTING bagi dirinya • Pertentangan dengan NILAI-NILAI & KEYAKINAN PRIBADInya sewaktu melakukan tugas pekerjaannya 28 STRES di TEMPAT KERJA 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI: DAMPAK KONFLIK PERAN: Bina Nusantara University • PENURUNAN KEPUASAN KERJA (Van Sell dkk., 1981) • STRES FISIOLOGIS • PENINGKATAN DETAK JANTUNG & RASA TEGANG (French & Caplan, 1970) 29 STRES di TEMPAT KERJA 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI: b. KETIDAKJELASAN PERAN: Individu tidak memiliki cukup INFORMASI untuk dapat MENJALANKAN tugasnya; TIDAK MENGERTI harapan-harapan yang berkaitan dengan peran tertentu FAKTOR-FAKTOR KETIDAKJELASAN PERAN: Ketidakjelasan SASARAN/TUJUAN kerja Kesamaran tentang TANGGUNG JAWAB Ketidakjelasan PROSEDUR KERJA Kesamaran tentang apa yang DIHARAPKAN oleh orang lain Kurang FEEDBACKS terhadap KINERJA Bina Nusantara University 30 STRES di TEMPAT KERJA 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI: b. KETIDAKJELASAN PERAN: Individu tidak memiliki cukup INFORMASI untuk dapat MENJALANKAN tugasnya; TIDAK MENGERTI harapan-harapan yang berkaitan dengan peran tertentu FAKTOR-FAKTOR KETIDAKJELASAN PERAN: Ketidakjelasan SASARAN/TUJUAN kerja Kesamaran tentang TANGGUNG JAWAB Ketidakjelasan PROSEDUR KERJA Kesamaran tentang apa yang DIHARAPKAN Kurang FEEDBACKS terhadap KINERJA Bina Nusantara University 31 STRES di TEMPAT KERJA 1. FAKTOR INTRINSIK DALAM PEKERJAAN 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI 3. PENGEMBANGAN KARIR • • • Bina Nusantara University Peluang untuk menggunakan keterampilan jabatan sepenuhnya Peluang mengembangkan KETERAMPILAN BARU Penyuluhan Karir untuk memudahkan keputusan2 yang menyangkut karir 32 STRES di TEMPAT KERJA 3. PENGEMBANGAN KARIR a. JOB SECURITY: Jaminan KELANGSUNGAN PEKERJAAN b. OVER PROMOTION Promosi yang diberikan MELAMPAUI PENGETAHUAN – KETERAMPILAN & BAKAT karyawan Bina Nusantara University & PHK MUTASI UNDER-PROMOTION Tidak ada PELUANG untuk mendapatkan PROMOSI & menimbulkan KECEMASAN akan KEHILANGAN pekerjaan 33 STRES di TEMPAT KERJA Bagaimana PROMOSI = STRES ? Bina Nusantara University • Perubahan SIGNIFIKAN dari fungsi pekerjaan dari operation menjadi pemantau • Penambahan TANGGUNG JAWAB manusia; produksi; uang • Perubahan PERAN SOSIAL yang menemani PROMOSInya dari ANGGOTA menjadi KETUA 34 STRES di TEMPAT KERJA 1. FAKTOR INTRINSIK DALAM PEKERJAAN 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI 3. PENGEMBANGAN KARIR 4. HUBUNGAN DALAM PEKERJAAN • Bina Nusantara University HUBUNGAN yang BAIK antar anggota kelompok merupakan faktor utama dalam KESEHATAN INDIVIDU & ORGANISASI (Argyris, 1964; Cooper, 1973) 35 STRES di TEMPAT KERJA CIRI-CIRI HUBUNGAN yang TIDAK BAIK: • • • KEPERCAYAAN ( - ) SUPPORT ( - ) MINAT PROBLEM SOLVING dalam organisasi ( - ) Bina Nusantara University 36 STRES di TEMPAT KERJA Mengapa Hubungan yang TIDAK BAIK merupakan STRESOR? (Kahn, dkk., 1964) • KEPERCAYAAN ( - ) • KETEGANGAN PSIKOSOSIAL ( - ) • KEPUASAN KERJA ( - ) Bina Nusantara University • KEJELASAN PERAN ( - ) • • KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ( - ) KESEHATAN ( - ) 37 STRES di TEMPAT KERJA 1. FAKTOR INTRINSIK DALAM PEKERJAAN 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI 3. PENGEMBANGAN KARIR 4. HUBUNGAN DALAM PEKERJAAN 5. STRUKTUR & IKLIM ORGANISASI • Bina Nusantara University Bagaimana tenaga kerja MEMPERSEPSIKAN Kebudayaan, Kebiasaan & Iklim Organisasi Mempengaruhi tingkat KEPUASAN KERJA 38 STRES di TEMPAT KERJA 1. FAKTOR INTRINSIK DALAM PEKERJAAN 2. PERAN INDIVIDU DALAM ORGNISASI 3. PENGEMBANGAN KARIR 4. HUBUNGAN DALAM PEKERJAAN 5. STRUKTUR & IKLIM ORGANISASI 6. TUNTUTAN DARI LUAR ORGANISASI / PEKERJAAN • Bina Nusantara University ISU tentang keluarga; KRISIS Kehidupan; KESULITAN Keuangan; PERTENTANGAN KEYAKINAN Pribadi >< Organisasi 39 KEPRIBADIAN & STRES • • • • INTROVERT bereaksi LEBIH NEGATIF dan menderita KETEGANGAN yang lebih BESAR >< Extrovert FLEXIBLE (lebih terbuka terhadap pengaruh orang lain sehingga mudah mendapatkan beban berlebihan) mengalami KETEGANGAN yang lebih besar dalam situasi KONFLIK >< Kaku (rigid) OVERACTIVITY; AGGRESIVENESS; HOSTILITY (rasa bermusuhan) lebih berpeluang terhadap KECELAKAAN Locus of control INTERNAL (percaya bahwa keputusan & tindakan pribadinya akan mempengaruhi hasil) mengalami ANCAMAN LEBIH >< Locus of control EXTERNAL (percaya nasib/kekuatan dari luar) Bina Nusantara University 40 KEPRIBADIAN & STRES • Dr. Meyer Friedman & Dr. Ray Rosenman (Harold Brunn Institute for Cardiovacular di San Francisco menemukan 2 POLA PERILAKU: 1. TIPE A memiliki tingkat & intensitas yang tinggi untuk AMBISI, achievement, recognition, competitiveness, aggresiveness 2. TIPE B - ‘easy-going’ - santai - bebas dari rasa mendesak - tidak selalu DIKEJAR WAKTU - Lebih sedikit memiliki RASA PERMUSUHAN 3x Kecenderungan untuk mendapat SERANGAN JANTUNG Bina Nusantara University 41 MANAGEMENT STRESS TEKNIK PENGELOLAAN STRES: 1. Kerekayasaan Organisasi Work by Obyektives Manajemen Waktu MANAGEMENT WAKTU: Analisis Waktu Strategi untuk Mengorganisasi Strategi untuk Follow Up Bina Nusantara University 42 MANAGEMENT STRESS TEKNIK PENGELOLAAN STRES: 2. Kerekayasaan Kepribadian • • • • • Bina Nusantara University Pengetahuan Kecakapan Keterampilan Nilai-Nilai yang mempengaruhi Persepsi & sikap karyawan terhadap pekerjaannya Program pelatihan: team building, hub. Interpersonal, konflik peran, dll 43 MANAGEMENT STRESS TEKNIK PENGELOLAAN STRES: 3. Menenangkan PIKIRAN • Meditasi • Pelatihan Relaksasi Neuromuscular Latihan2 sistematis yang melatih otot dan komponen sistem saraf yang mengendalikan aktivitas OTOT Bina Nusantara University 44 MANAGEMENT STRESS TEKNIK PENGELOLAAN STRES: 4. Aktivitas FISIK Menghabiskan hasil-hasil stres yang diproduksi oleh KETAKUTAN & ANCAMAN Mengubah sistem HORMON & SARAF kita ke dalam SIKAP MEMPERTAHANKAN OLAH RAGA < 1 JAM Bina Nusantara University 45
© Copyright 2024 Paperzz