download

Matakuliah
Tahun
Versi
: A0692/ AUDIT KEUANGAN
: 2006
: versi 1/revisi 0
Pertemuan 10
Materi 10. Substantive Test
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Menjelaskan tentang pengertian Substantive
Test, Tujuan,Komponen, Pendekatan Statistik.
2
Outline Materi
•
•
•
•
Materi 1. Tujuan Substantive Test
Materi 2. Komponen Risiko Sampling
Materi 3. Pendekatan Sampling Statistik
Materi 4. PPS (Probability-Proporsional –
Size)
3
Materi 1. Tujuan Substantive Test
• Dua tujuan perencanaan sampling adalah untuk
pengujian substantif dapat dibuat dengan:
1. Menguji apakah saldo rekening dinyatakan
secara wajar atau
2. Membuat estimasi secara bebas jumlah yang
tidak ada nilai buku yang tercatat.
4
Materi 2. Komponen Risiko
Sampling
a. Risiko sampling hubungannya dengan pengujian
substantif dihubungkan dengan penyajiannya
adalah:
1. ARIA (Acceptable Risk Incorrect Acceptance)
atau bisa disebut risiko BETA, adalah risiko bahwa sampel
memberi dasar penyimpulan bahwa saldo rekening yang
tercatat tidak secara meteriil keliru disajikan walapun
kenyataannya sebaliknya.
2. ARIR (Acceptable Risk of Incorrect Rejection)
atau biasanya disebut risiko ALPHA yaitu risiko sampel
bahwa sampel memberi dasar kesimpulan bahwa saldo
rekening yang tercatat secara materiil keliru disajikan
walapun kenyataannya sebaliknya.
5
b. ARIA berhubungan dengan risiko pencegahan
yang dihubungkan dengan pengujian subtantif
tertentu. Secara teliti yang diterapkan secara teliti
yang diterapkan ke sampul terpiih.
• Pendekatan sampling statistik yang digunakan
dalam pengujian substantif adalah:
1. PPS (Propability-Proportional-Size) sampling.
2. Sampling Variable
6
Efek yang mempengaruhi informasi tentang
pemilihan sampling yang layak untuk subtantive test
• Nilai buku untuk item populasi harus diketahui untuk
menggunakan sampling PPS dan estimasi yang berbeda
(difference estimation) dan estimasi misbah (ratio estimation,
dari sampling variable).
• Nilai buku tidak perlu diketahui dalam penggunaan rata- rata
per unit dalam sampling variabel:
a. Jumlah unit dalam populasi dan variabel populasi tak perlu
diketahui akan penggunaan PPS tetap keduanya harus diketahui
oleh pengguna sampling variabel.
b. Apabila akuntan mengharapkan kesalahan dicatat lebih,
penggunaan PPS adalah layak.
Apabila akuntan mengharapkan kesalahan yang banyak atau kesalahan
dicatat lebih atau kurang penggunaan sampling variabel lebih tepat
7
Materi 3. Pendekatan Sampling Statistik
• Perbedaannya pada PPS didasarkan pada teori
sampling attribute sedangkan yang kedua didasarkan
pada teori distribusi normal.
8
Materi 4. PPS (Probability-Proporsional –
Size)
• Komponen yang dipertimbangkan dalam risiko
sampling untuk PPS
1. Presisi dasar
2. Tambahan jumlah yang diakibatkan dari
kesalahan yang ditemukan
• Faktor yang dipertimbangkan dalam evaluasi
PPS
1. Kesalahan yang diproyeksikan,
2. Risiko Sampling
3. Batas kesalahan atas.
9
• Peranan spesifikasi kesalahan yang diantisipasi
(AE) dalam PPS:
Spesifikasi AE memberi akuntan dengan arti
untuk mengendalikan ARIR. Akuntan
menggunakan pengalaman sebelumnya dalam
pemahaman klien dan judgement profesional
dalam penentuan jumlah AE, yang berarti
adanya AE sangat berlebihan akan menambah
ukuran sampel yang diperlukan, sedangkan
estimasi yang rendah akan mengakibatkan
dalam ARIR tinggi.
10
Penutup
• Tujuan perencanaan sampling adalah untuk
pengujian substantif
• Risiko sampling hubungannya dengan
pengujian substantif
1. ARIA (Acceptable Risk Incorrect Acceptance)
2. ARIR (Acceptable Risk of Incorrect Rejection)
11