download

Matakuliah
Tahun
: A0124 / Audit Keuangan
: 2007
PELAKSANAAN AUDIT
LAPORAN KEUANGAN
Pertemuan 15
PEKERJAAN LAPANGAN
Pelaksanaan audit di lapangan diatur dalam Standar Pekerjaan
Lapangan.
Bunyi standar pekerjaan lapangan yang pertama: “Pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya, dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya”
ALASAN AUDIT HARUS DIRENCANAKAN DENGAN BAIK
1. Memperoleh
bukti kompeten
yang cukup
Bina Nusantara
2. Membantu
menekan biaya
3. Menghindari
salah pengertian
dengan klien
PERSIAPAN PEKERJAAN AUDIT
Sebelum terjun ke lapangan dan setelah memperoleh surat penugasan,
umumnya dilakukan beberapa pekerjaan yaitu :
• Membentuk Tim Audit..
• Menyusun rencana kerja untuk setiap personel tim audit
• Pengumpulan/peminjaman kertas kerja tahun lalu dan permanent files.
• Menyusun program audit.
• Menyusun daftar permintaan dokumen dan bukti yang diperlukan.
• Menyiapkan bentuk-bentuk formulir yang digunakan dalam audit seperti
daftar pending matters, daftar koreksi pembukuan, neraca lajur audit,
berita acara penyelesaian pekerjaan lapangan, berita acara pembahasan
hasil audit dan sebagainya
Melakukan pegujian pengendalian atas transaksi, pengujian substantif
atas saldo rinci dan prosedur analitis sesuai audit program
CONTOH SUSUNAN TIM AUDIT DAN BENTUK/FORMAT DOKUMENDOKUMEN DI ATAS adalah :
Bina Nusantara
Dalam menyusun prosedur audit diarahkan untuk mencapai tujuan audit
yang dikaitkan dengan asersi manajemen berikut:
Asersi manajemen
Tujuan audit terkait
Tujuan audit terkait saldo
Keberadaan & keterjadian
1. Keberadaan & keterjadian
1. Keberadaan & keterjadian
Kelengkapan
2. Kelengkapan
2. Kelengkapan
Penilaian dan alokasi
3.Akurasi
4. Klasifikasi
5. Saat pencatatan
6.Posting & pengikhtisaran
3. Akurasi
4. Klasifikasi
5. Pisah batas
6. Kecocokan rincian
7. Nilai realisasi
Hak dan kewajiban
8. Hak & kewajiban
Penyajian dan
9. Penyajian dan
Bina Nusantara
TUJUAN AUDIT DAN PROGRAM AUDIT UNTUK MENCAPAINYA
Keberadaan
dan
keterjadian
Kelengkapan
Saldo akun
sesungguhnya
Prosedur
audit awal
Bina Nusantara
Penilaian
dan alokasi
Hak dan
kewajiban
PROGRAM AUDIT
Prosedur
analitik
Pengujian
atas
transaksi
Pengujian
atas saldo
rinci
Penyajian dan
pengungkapan
Saldo akun
yang disajikan
dalam laporan
keuangan
Verifikasi
penyajian dan
pengungkapan
JENIS PENGUJIAN
Ada 5 jenis pengujian yang dipakai auditor untuk
menentukan kewajaran laporan keuangan, yaitu :
1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman
atas struktur pengendalian intern
2. Pengujian atas pengendalian
3. Pengujian substantif atas transaksi
4. Prosedur analitis
5. Pengujian terinci atas saldo
Bina Nusantara
MODEL METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Pahami struktur pengendalian intern
Tetapkan risiko pengendalian yang direncanakan
Evaluasi biaya-manfaat dari
pengujian pengendalian
Model ini
dipakai untuk
menyusun
program audit
pada setiap
transaksi
Prosedur audit
Rancang pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi untuk
memenuhi tujuan audit berkait transaksi
Bina Nusantara
Besarnya sampel
Pos/unsur yang dipilih
Saat pelaksanaan
MODEL METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
TERINCI ATAS SALDO
Tentukan materialitas serta tetapkan risiko audit
yang dapat diterima dan risiko bawaan
Tetapkan risiko pengendalian
Rancang pengujian pengendalian dan pengujian
substantif dan prosedur analitis atas transaksi,
Model ini
dipakai untuk
menyusun
program
audit pada
setiap akun
Rancang prosedur analitis atas saldo akun
Prosedur audit
Rancang pengujian terinci atas saldo akun
untuk memenuhi tujuan audit berkait saldo
Besarnya sampel
Pos/unsur yang dipilih
Saat pelaksanaan
Bina Nusantara
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT
Dalam menyusun program audit harus
dipertimbangkan 4 hal, yaitu:
Prosedur audit mana yang digunakan berkaitan
dengan kondisi pelaksanaan audit, misalnya saat audit
akun bank akan diperlukan cut off bank statement
1. Prosedur audit
2. Besarnya sampel
3. Pos/unsur yang dipilih
4. Saat pelaksanaan
Besarnya sampel yang dipilih memerlukan pertimbangan profesional auditor
setelah mempelajari dengan teliti keadaan yang dihadapi
Besarnya sampel. Misalnya telah ditentukan 400 dari 2.000 faktur untuk diperiksa otorisasi
dan ketelitiannya. Auditor dapat memilih 4000 faktur itu yang bernilai di atas Rp 500.000, atau
bernomor ganjil yang dipilih secara acak, atau pada bulan-bulan sibuk, dan seterusnya
Kapan prosedur dilaksanakan? beravariatif, dapat pada awal, akhir atau merata selama
periode akuntansi tergantung dari akun yang diaudit. Pos neraca umumnya mendekati akhir
tahun, pos-pos pendapatan dan biaya biasanya dipilih pada periode-periode puncak/sibuk
Bina Nusantara
Setiap transaksi keuangan harus didukung oleh:
• Dokumen Dasar atau Sumber, dan
• Dokume Pendukung
Contoh-contoh dokumen dasar dan dokumen pendukung
yang terdapat pada transaksi-transaksi penjualan,
pengadaan, perjalanan dinas adalah:
Bina Nusantara
Praktek yang sehat harus dijaga agar kondisi pengendalian
intern pada setiap transaksi tetap baik/ memuaskan.
Prinsip praktek-praktek yang sehat antara lain adalah:
1. Terdapat pemisahan fungsi
2. Dokumen berharga harus bernomor urut tercetak dan
diawasi pemakaiannya.
3. Adanya dokumen inisiatif yang mengawali transaksi.
Misalnya order pesanan; permintaan pembelian;
4. Adanya tandatangan otorisasi pejabat yang berwenang
5. Kesesuaian dokumen dasar dengan dokumen
pendukung
Bina Nusantara