download

Matakuliah
Tahun
: A0124 / Audit Keuangan
: 2007
BAHAN BUKTI AUDIT
Pertemuan 10
BAHAN BUKTI AUDIT
Standar Pekerjaan Lapangan ketiga berbunyi :
Bahan bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan
konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit
Bahan bukti adalah informasi yang digunakan auditor untuk
menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang
diaudit, disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Bina Nusantara
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari :
Data Akuntansi
• Pengendalian Intern
Kuat atau lemahnya pengendalian intern menentukan jumlah bukti
yang harus dikumpulkan auditor. Semakin kuat pengendalian intern,
semakin sedikit bukti audit yang harus dikumpulkan sebagai dasar
pernyataan pendapat auditor.
• Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi dapat terdiri dari jurnal, buku besar, buku
pembantu, buku pedoman akuntansi, lembaran kerja, rekonsiliasi dan
seterusnya. Penerapan pengendalian intern menentukan keandalan
catatan akuntansi.
Informasi Penguat
Informasi penguat dapat terdiri dari cek, faktur, surat kontrak, notulen
rapat, konfirmasi, pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui,
informasi yang diperoleh auditor, dan informasi lain yang
dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor
Bina Nusantara
KEPUTUSAN DALAM PENGUMPULAN BAHAN BUKTI
1. Prosedur audit mana yang digunakan ?
2. Berapa besar sampel yang dipilih untuk suatu proses
tertentu?
3. Pos atau unsur yang mana yang dipilih dari populasi?
4. Kapan prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan?
Bina Nusantara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEANDALAN
BAHAN BUKTI AUDIT
1. Relevansi, artinya bahan bukti harus berakitan dengan
tujuan audit.
2. Kompetensi, artinya sah dan berkaitan
3. Kecukupan. Ada 2 pertimbangan auditor mengenai
kecukupan bahan bukti yaitu terjadinya kekeliruan dan
struktur pengendalian intern
4. Ketepatan waktu, mengacu pada kapan bahan bukti
dikumpulkan atau periode yang dicakup oleh audit
Bina Nusantara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPETENSI BUKTI
1. Independensi penyedia data
2. Efektivitas SPI
3. Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor
4. Kualifikasi orang yang menyediakan informasi
5. Obyektivitas bahan bukti
Bina Nusantara
JENIS BAHAN BUKTI
1. Pemeriksaan fisik
2. Konfirmasi
3. Dokumentasi
4. Pengamatan
5. Tanya jawab dengan klien
6. Pelaksanaan ulang
7. Prosedur analitis
Bina Nusantara
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan bagian penting dalam proses
audit dan terdiri dari evaluasi informasi keuangan yang
dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal
antara data keuangan yang satu dengan data keuangan
yang lain, atau antara data keuangan dengan data non
keuangan.
Pembandingan ini membantu auditor untuk mengungkap:
• Peristiwa/transaksi yang tidka biasa
• Perubahan akuntansi
• Perubahan usaha
• Fluktuasi acak atau salah saji
Pada tahap perencanaan dan tahap review menyeluruh
diharuskan menggunakan prosedur analitis.
Bina Nusantara
PROSEDUR ANALITIS (lanjutan)
Prosedur analitis pada tahap perencanaan ditujukan untuk :
• Meningkatkan pemahaman auditor atas usaha klien dan
transaksi atau peristiwa yang terjadi.
• Mengidentifikasikan bidang yang kemungkinan mencerminkan
risiko tertentu yang berkaitan dengan audit.
Prosedur analitis pada tahap review menyeluruh ditujukan untuk :
• Membantu auditor dalam menilai kesimpulan yang diperoleh.
• Mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan
Bina Nusantara