Matakuliah Tahun : K0594 – Kalkulus II : Tahun 2008/2009 Geometri Dalam Bidang Pertemuan 16 ELIPS dan HIPERBOLA adalah konik yang memenuhi persamaan : | PF | = e | PL | Baik elips maupun hiperbola mempunyai dua puncak yang terletak pada sumbu utama. Titik tengah dari kedua puncak disebut pusat konik. Elips dan hiperbola disebut konik terpusat. Pusat di titik asal : O ( 0 , 0 ) Sumbu utama : Sumbu X Fokus : F1 ( c , 0) dan F2 (- c , 0) Garis arah : x1 = k dan x2 = - k Puncak : A1 (a , 0) dan A2 ( - a , 0 ) Titik pada kurva :P ( x , y ) Garis arah x2 = - k Garis arah x1 = + k Y P(x,y) A2 F2(-c,0) O L(+k,y) A F1(+c,0) 1 X Y P(x,y) L(x,y) F2(-c,0) A2 A1 F1(+c,0) O Garis arah x2 = - k Garis arah x1 = + k X | PF | = e | PL | P = A1 a-c= e(k-a) =ek-ea P = A2 a + c= e ( k + a )= ek + e a Dari kedua persamaan di atas, diperoleh : c k = = a.e a/e Titik pada kurva : P ( x , y ) Fokus :F1 ( c,0 ) = F1 ( ae,0 ) Proyeksi P pada garis arah: L1 ( k,y ) = L1 ( a/e,y ) | PF | = e | PL | a 2 ( x ae) ( y 0) e ( x ) ( y y )2 e 2 2 Setelah disederhanakan, diperoleh : x2 y2 2 1 2 2 a a (1 e ) Dalam persamaan di atas terdapat hanya suku-suku x dan y yang genap pangkatnya, artinya elips dan hiperbola letaknya simetris terhadap sumbu X, sumbu Y dan titik asal O. Karena kesimetrisan ini, maka harus ada fokus dan garis arah kedua. Fokus : F1 ( +c , 0 ) = F1 ( +a e , 0 ) F2 ( - c , 0 ) = F2 ( - a e , 0 ) Garis arah : x1 = + k = + a / e x2 = - k = - a / e Puncak : A1 ( +a , 0 ) A2 ( - a , 0 ) Persamaan Baku Elips Nilai eksentrisitas untuk elips : 0<e<1 1 - e2 > 0 Persamaan yang diperoleh di atas : x2 y2 2 1 2 2 a a (1 e ) Jika kita misalkan : b2 a 2 (1 e 2 ) Persamaan baku elips mendatar (sumbu utama pada sumbu X) dengan pusat di titik asal O (0,0), puncak di titik A (±a,0) dan fokus di titik F (±c,0) adalah : x 2 y2 2 1 2 a b Bilangan 2a Bilangan 2b : : garis tengah panjang. garis tengah pendek. b2 = a2( 1 - e2 ) = a2 - a2 e2 = a2 - c2 ( karena c = a e ) a2 = b2 + c2 (hubungan Pythagoras ) Garis arah x2 = - a/e Garis arah x1 = + a/e Y P (x,y) X F2 (-ae,0) O F1 (+ae,0) Pengaruh Perubahan Nilai e pada Elips • Jika e mendekati 1 (eksentrisitas besar), maka b a (1 e 2 ) kecil dibandingkan dengan a, artinya elips bentuknya tipis dan memanjang. • Jika e mendekati 0 (eksentrisitas kecil), maka b a (1 e 2 ) mendekati a, artinya elips bentuknya tebal dan hampir mendekati lingkaran. • Jika e sama dengan 0 (eksentrisitas nol), maka b sama dengan a, artinya elips menjadi lingkaran b a (1 e 2 ) Persamaan lingkaran dengan pusat di titik O (0,0) dan jari-jari a : x 2 y2 2 1 2 a a x2 + y2 = a2 Pengaruh Pertukaran Nilai x dan y pada Elips Jika nilai x dan y dipertukarkan, maka persamaan di atas menjadi : y2 x2 2 1 2 a b Persamaan ini merupakan persamaan elips tegak (sumbu utama pada sumbu Y) dengan puncak berada di titik A (0, ±a).dan fokus di titik F (0, ±c). Persamaan Baku Hiperbola Nilai eksentrisitas untuk hiperbola : e >1 e2 - 1 > 0 Persamaan yang diperoleh di atas : x2 y2 2 1 2 2 a a (1 e ) 2 2 2 b a ( e 1) : Jika kita misalkan Persamaan baku hiperbola mendatar (sumbu utama pada sumbu X) dengan puncak di titik A (±a,0), dan fokus di titik F (±c,0) adalah : 2 2 x y 1 2 2 a b b2 = a2 ( e2 - 1 ) = a2 e2 - a2 = c2 - a2 ( karena c = ae ) c2 = a2 + b2 ( hubungan Pythagoras ) Y P (x,y) F2 (-ae,0) Garis arah x1 = - a/e O F1 (+ae,0) Garis arah x2 = + a/e X Penafsiran Nilai b pada Hiperbola Persamaan di atas : x2 y2 1 2 2 a b atau b y x2 a2 a Jika nilai x besar, maka nilai x2 a2 hampir sama dengan nilai x, sehingga b y x a merupakan persamaan garis asimptot dari hiperbola. Pengaruh Pertukaran Nilai x dan y pada Hiperbola Jika nilai x dan y dipertukarkan, maka persamaan di atas menjadi : 2 2 y x 2 1 2 a b Persamaan ini merupakan persamaan hiperbola tegak (sumbu utama pada sumbu Y) dengan puncak berada di titik A (0, ±a).dan fokus di titik F (0, ±c).
© Copyright 2024 Paperzz