Matakuliah Tahun Versi : J0274/Akuntansi Manajemen : 2005 : 01/00 Pertemuan 22 Kritik Atas Akuntansi Biaya Konvensional 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Memahami beberapa kelemahan informasi biaya akuntansi konvensional 2 Outline Materi • Perubahan lingkungan bisnis dan ekonomi yang menjadi penyebab informasi akuntansi biaya konvensional menjadi tidak akurat • Kritik terhadap akuntansi biaya penuh • Kritik terhadap sistem harga pokok variabel • Kritik terhadap unit cost 3 Changes in Manufacturing and Business • Recent changes in manufacturing and business environments, such as: 1. 2. 3. 4. advances in manufacturing technology changes in the competitive environment expansions in product diversity increases in factory overhead amounts and categories have made traditional volume-based costing systems unreliable and inaccurate 4 Limitations of Traditional Costing Systems Plantwide allocation is simple but omits allocation of service department costs. 5 Limitations of Traditional Costing Systems A departmental rate provides more detailed cost measures, particularly if the departments perform quite different activities. 6 Kritik Terhadap Akuntansi Biaya Penuh • Akuntansi Biaya Penuh sebenarnya merupakan metoda perhitungan harga yang paling banyak digunakan dan cukup ‘’powerful’’ karena metoda ini adalah aproksimasi biaya penuh. Namun memiliki beberapa kelemahan. 7 Kritik Terhadap Akuntansi Biaya Penuh Salah satunya adalah bahwa harga pokok per uniy (units cost) dapat misleading karena perhitungannya meliputi biaya tetap dan biaya variabel; sedangkan biaya tetap per unit tergantung pada: 1. Jumlah unit yang digunakan dalam penghitungan tarif biaya overhead 2. Jumlah unit yang diproduksi versus Jumlah unit terjual 8 Kritik Terhadap Akuntansi Biaya Penuh Biaya tetap (FC) yang diserap/dibebankan pada harga pokok penjualan = FC/Units Produced * Units Sold Akuntansi Biaya Penuh dapat mendistorsi insentif produksi ketika tarif biaya tetap didasarkan pada unit aktual yang diproduksi dan units produced > units sold. Why ? 9 Kritik Terhadap Akuntansi Biaya Penuh Karena Biaya Tetap makin tersebar bila semakin banyak unit diproduksi, maka unit cost akan semakin kecil. Namun modal kerja tertanam dalam persediaan karena overproduction cukup mahal dan meningkatkan resiko obsolescence. Pada umumnya biaya-biaya ini tidak tampak bagi para manajer, sehingga mereka overproduce walaupun perusahaan sebenarnya tidak menghendakinya. 10 Kritik Terhadap Akuntansi Biaya Penuh • Beberapa alternatif untuk mengatasinya, a.l: – – – – Implementasi kebijakan JIT … namun tidak murah Menerapkan kebijakan persediaan … kerap sulit di pantau Membebankan biaya modal pada persediaan dengan tujuan agar para manajer “melihat” biaya over produksi … “right” cost of capital sulit untuk diyakini. Beri manajer stock options … tampaknya merupakan solusi cerdas … sayangya walau in good times, effek insentifnya kerap disarasakan sedikit. 11 Kritik terhadap Metoda Harga Pokok Variabel • • Metoda harga pokok variabel adalah alternatif lain dari metoda harga pokok penuh, dimana dalam metoda ini biaya tetap diperlakukan sebagai biaya periode. Namun penerapan metoda ini belum tentu menyelesaikan masalah: biaya terduga merukan kenyataan hiudp dan bahkan bila diklasifikan sebagai biaya variabel, maka biaya tak terduga ini dapat memberi insentif bagi overproduce. 12 Kritik terhadap Metoda Harga Pokok Variabel Isu lainnya berkaitan dengan Metoda Harga Pokok Variabel: – – Klasifikasi biaya dapat menimbulkan managerial gaming – dimana para manajer kerap lebih memahami perilaku biaya dibandingkan atasan. Sehingga bila biaya tetap diperlakukan sebagai biaya variabel maka hal ini kembali memicu overproduction incentives. Biaya variabel mengabaikan faktor biaya tetap yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. PSAK sendiri mewajibkan penerapan harga pokok penuh. 13 Kritik Terhadap Unit Costs • • • Units costs dapat highly misleading!! Unit costs pada dasarnya adalah biaya rata-rata yang diukur oleh sistem akuntansi. Unit costs adalah marginal costs atau incremental costs, hal ini karena sistem akuntansi mengabaikan opportunity costs. 14
© Copyright 2024 Paperzz