download

No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
PDB INDONESIA TRIWULAN I TAHUN 2005 TUMBUH 2,84 PERSEN
PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2005 meningkat sebesar 2,84 persen
dibandingkan triwulan IV tahun 2004. Pertumbuhan ini terjadi pada hampir semua
sektor ekonomi kecuali sektor pertambangan-penggalian, sektor listrik-gas-air dan
sektor bangunan. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertanian sebesar
17,83 persen sebagai akibat faktor musim panen pada triwulan I.
PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2005 dibandingkan triwulan yang sama tahun
2004 (Year on Year) mengalami pertumbuhan sebesar 6,35 persen.
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga
berlaku pada triwulan I tahun 2005 mencapai Rp. 639,7 triliun, sedangkan PDB
atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp. 430,6 triliun.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan I tahun 2005 dibandingkan
dengan triwulan IV tahun 2004 menurun secara riil sebesar minus 0,07 persen,
demikian pula pengeluaran konsumsi pemerintah menurun sebesar minus 23,89
persen, sementara pembentukan modal tetap bruto naik sedikit sebesar 0,12 persen
demikian juga ekspor barang-jasa naik sebesar 0,10 persen selanjutnya komponen
impor barang-jasa menurun sebesar minus 0,49 persen.
Dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2004, terjadi peningkatan
pada semua komponen penggunaan kecuali pengeluaran konsumsi pemerintah,
yakni: pembentukan modal tetap bruto sebesar 14,98 persen, ekspor sebesar 13,39
persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,22 persen sementara
pengeluaran konsumsi pemerintah turun sebesar minus 8,52 persen dan impor naik
sebesar 15,38 persen.
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
1
I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2005
Kinerja perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2005 bila dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya, yang digambarkan oleh PDB atas dasar harga konstan, mengalami
peningkatan sebesar 2,84 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada sektor ekonomi dari yang
paling tinggi adalah adalah sektor pertanian, sektor jasa-jasa, sektor keuangan, sektor
perdagangan-hotel-restoran, sektor industri pengolahan, dan sektor pengangkutan-komunikasi.
Sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertambangan-penggalian, sektor
listrik-gas-air bersih dan sektor bangunan.
Sektor pertanian pada triwulan I tahun 2005 meningkat 17,83 persen terhadap triwulan
IV tahun 2004, sebagai refleksi dari puncak musim panen tanaman pangan. Secara lebih rinci,
kenaikan ini disebabkan oleh subsektor tanaman bahan makanan sebesar 65,13 persen dan
subsektor peternakan sebesar 3,68 persen. Subsektor lainnya mengalami penurunan masingmasing sebesar minus 29,25 persen untuk subsektor tanaman perkebunan, minus 19,31 persen
untuk subsektor kehutanan dan minus 9,42 persen untuk subsektor perikanan.
Sektor industri pengolahan, pada triwulan I tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar
sebesar 0,86 persen terhadap triwulan IV tahun 2004. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
subsektor industri migas sebesar 1,46 persen, dan subsektor industri bukan migas yang
meningkat sebesar 0,79 persen.
PDB triwulan I bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya
mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim. Pada triwulan I tahun 2005
dibandingkan dengan triwulan I tahun 2004 hampir semua sektor mengalami peningkatan.
PDB total meningkat sebesar 6,35 persen. Sektor pengangkutan-komunikasi meningkat
sebesar 12,80 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 10,02 persen, sektor bangunan 8,56
persen, sektor industri pengolahan 7,05 persen, sektor keuangan sebesar 6,78 persen, sektor
listrik-gas-air bersih 6,69 persen, sektor jasa-jasa 5,14 persen, sektor pertambanganpenggalian 3,61 persen, dan sektor pertanian sebesar 0,43 persen.
2
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDB
MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
(Persentase)
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
Triw IV 2004 Triw I 2005
Terhadap
Terhadap
Triw III 2004 Triw IV 2004
Triw I 2005
Terhadap
Triw I 2004
(1)
(2)
(3)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Persahaan.
9. Jasa-jasa
-20,00
0,34
2,02
2,53
2,08
2,16
3,45
3,15
1,33
17,83
-2,18
0,86
-0,08
-0,11
1,04
0,78
1,06
1,63
0,43
3,61
7,05
6,69
8,56
10,02
12,80
6,78
5,14
-1,55
-1,48
2,84
3,05
6,35
7,32
PDB
PDB TANPA MIGAS
(4)
II. NILAI PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000
TRIWULAN IV TAHUN 2004 DAN TRIWULAN I TAHUN 2005
Pada triwulan IV tahun 2004 PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 600,0 triliun,
kemudian pada triwulan I tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 639,7 triliun. Atas harga
konstan 2000, PDB triwulan IV tahun 2004 adalah sebesar Rp. 418,8 triliun dan pada triwulan
I tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 430,6 triliun.
Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang
terbesar pada triwulan I tahun 2005 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp. 179,6
triliun, kemudian sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar Rp. 102,7 triliun, disusul oleh
sektor pertanian Rp. 97,3 triliun, sektor jasa-jasa sebesar Rp. 64,2 triliun dan sektor
pertambangan-penggalian Rp. 59.6 triliun dan sektor keuangan sebesar Rp. 52.6 trilun. Sektor
ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah Rp. 50 triliun.
Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, keenam sektor di atas, memberikan nilai
tambah bruto berturut-turut sektor industri pengolahan sebesar Rp. 121,8 triliun, sektor
perdagangan-hotel-restoran Rp. 71,4 triliun, sektor pertanian Rp. 64,7 triliun, sektor
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
3
pertambangan-penggalian Rp. 40,3 triliun, sektor keuangan Rp. 39,5 triliun dan sektor jasajasa Rp. 39,1 triliun.
TABEL 2. PDB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000
(Triliun Rupiah)
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr IV 2004
(2)
Tr I 2005
(3)
Tr IV 2004
(4)
Tr I 2005
(5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
78,6
55,4
171,7
36,8
99,2
37,9
51,4
63,0
97,3
59,6
179,6
6,1
38,5
102,7
39,1
52,6
64,2
54,9
41,2
120,8
2,9
25,4
70,7
25,3
39,1
38,5
64,7
40,3
121,8
2,9
25,4
71,4
25,5
39,5
39,1
PDB
PDB TANPA MIGAS
600,0
542,7
639,7
577,8
418,8
382,1
430,6
393,7
(1)
III. STRUKTUR PDB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
TAHUN 2003-2004, TRIWULAN I TAHUN 2004- 2005
Pada triwulan I tahun 2005, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah
sektor industri pengolahan yaitu sebesar 28,08 persen, diikuti oleh sektor perdagangan-hotelrestoran sebesar 16,06 persen, sektor pertanian sebesar 15,21 persen dan jasa-jasa 10,04
persen. Secara keseluruhan keempat sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 69,39
persen dalam PDB. Sedangkan lima sektor lainnya mempunyai andil masing-masing kurang
dari 10 persen.
4
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
TABEL 3. STRUKTUR PDB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
TAHUN 2003-2004 DAN TRIWULAN I 2004-2005
(Persentase)
Triwulan I
2004
2005
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
2003
2004
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
15,92
8,29
28,84
0,96
5,50
16,51
5,78
8,52
9,68
15,39
8,55
28,34
0,99
5,84
16,17
6,10
8,45
10,17
16,70
7,70
28,58
0,99
5,58
15,99
5,93
8,55
9,98
15,21
9,31
28,08
0,96
6,01
16,06
6,11
8,22
10,04
100,00
91,52
100,00
90,98
100,00
91,45
100,00
90,32
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.
9. Jasa-jasa
PDB
PDB TANPA MIGAS
IV. PDB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN I TAHUN 2005
Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDB Indonesia dipengaruhi oleh
berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran
konsumsi pemerintah, pembentukan modal atau investasi, dan ekspor - impor.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil (atas dasar konstan 2000) menurun
sangat tipis sekitar minus 0,07 persen pada triwulan I tahun 2005 (Rp 255,0 triliun)
dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2004 (Rp 255,2 triliun). Penurunan pengeluaran
konsumsi rumah tangga tersebut terutama terjadi pada komoditas makanan sebesar minus 0,13
persen. Namun demikian pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik
dari Rp 403,9 triliun pada triwulan IV tahun 2004 menjadi Rp 416,5 triliun pada triwulan I
tahun 2005 atau naik sebesar 3,10 persen.
Pengeluaran konsumsi pemerintah pula pada triwulan I tahun 2005 mengalami
penurunan dibandingkan triwulan IV tahun 2004 terutama disebabkan oleh belanja barang
pemerintah. Besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku turun dari
Rp 53,8 triliun pada triwulan IV tahun 2004 menjadi Rp 42,3 triliun pada triwulan I tahun
2005 atau turun sebesar minus 21,27 persen. Sementara pada kurun waktu yang sama
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
5
pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 turun sebesar minus 23,89
persen.
TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN KOMPONEN-KOMPONEN
PDB PENGGUNAAN
(Persentase)
JENIS PENGGUNAAN
Triw IV 2004
Terhadap
Triw III 2004
Triw I 2005
Terhadap
Triw IV 2004
Triw I 2005
Terhadap
Triw I 2004
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
4. Ekspor Barang dan Jasa
5. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
1,29
17,94
4,78
-3,08
0,92
-0,07
-23,89
0,12
0,10
-0,49
3,22
-8,52
14,98
13,39
15,38
PDB
-1,55
2,84
6,35
TABEL 5. PDB MENURUT PENGGUNAAN
TRIWULAN IV TAHUN 2004 DAN TRIWULAN I TAHUN 2005
(Triliun Rupiah)
JENIS PENGGUNAAN
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr IV 2004
Tr I 2005
Tr IV 2004
Tr I 2005
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
4. a. Perubahan Inventori
b. Diskrepansi Statistik
5. Ekspor Barang dan Jasa
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
403,9
53,8
134,6
5,7
-20,7
194,0
171,3
416,5
42,3
137,0
16,5
1,8
202,1
176,5
255,2
34,9
96,6
4,6
-0,9
172,9
144,5
255,0
26,6
96,8
15,0
8,0
173,0
143,8
PDB
600,0
639,7
418,8
430,6
(1)
Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami
peningkatan dari Rp 134,6 triliun pada triwulan IV tahun 2004 menjadi Rp 137,0 triliun pada
triwulan I tahun 2005 atau naik sebesar 1,83 persen. Demikian pula PMTB atas dasar harga
konstan 2000 pada triwulan I tahun 2005 (Rp 96,8 triliun) naik sebesar 0,12 persen bila
dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2004 (Rp 96,6 triliun). Peningkatan PMTB atas dasar
6
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
harga konstan 2000 tersebut terutama terjadi pada mesin dan perlengkapan dan alat angkutan
produksi dalam negeri.
Nilai ekspor atas dasar harga berlaku naik dari Rp 194,0 triliun pada triwulan IV tahun
2004 menjadi Rp 202,1 triliun pada triwulan I tahun 2005, atau naik sebesar 4,17 persen.
Kenaikan ekspor tersebut terutama terjadi pada komoditas barang baik migas maupun
nonmigas. Demikian pula nilai ekspor atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2005
dibandingkan dengan triwulan I tahun 2004 naik sebesar 32,99 persen.
TABEL 6. DISTRIBUSI KOMPONEN-KOMPONEN PDB PENGGUNAAN
TRIWULAN IV TAHUN 2004 DAN TRIWULAN I TAHUN 2005
(Persentase)
JENIS PENGGUNAAN
Harga Berlaku
Tr IV 2004
Tr I 2005
Tr IV 2004
Tr I 2005
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
4. a. Perubahan Inventori
b. Diskrepansi Statistik
5. Ekspor Barang dan Jasa
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
PDB
Harga Konstan 2000
67,32
8,96
22,43
0,94
-3,43
32,34
28,56
65,10
6,62
21,42
2,58
0,28
31,59
27,59
60,94
8,33
23,08
1,11
-0,23
41,28
34,51
59,22
6,17
22,47
3,49
1,86
40,18
33,39
100,00
100,00
100,00
100,00
Nilai ekspor pada triwulan I tahun 2005 berdasarkan harga konstan 2000 terjadi sedikit
peningkatan sebesar 0,10 persen dibanding triwulan IV tahun 2004, yaitu dari Rp 172,9 triliun
menjadi Rp 173,0 triliun. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2004,
nilai ekspor atas dasar konstan 2000 triwulan I tahun 2005 naik sebesar 13,39 persen. Namun
demikian, kontribusi nilai ekspor triwulan I tahun 2005 sebesar 31,51 persen lebih rendah jika
dibanding dengan triwulan IV tahun 2004 sebesar 32,34 persen tetapi lebih tinggi jika
dibanding dengan triwulan I tahun 2004 sebesar 28,14 persen.
Sebaliknya nilai impor Indonesia atas dasar harga berlaku naik dari Rp 171,3 triliun
pada triwulan IV tahun 2004 menjadi Rp 176,5 triliun pada triwulan I tahun 2005, atau naik
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005
7
sebesar 3,02 persen. Kenaikan impor tersebut terjadi baik pada impor barang maupun impor
jasa. Demikian pula nilai impor atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2005
dibandingkan dengan triwulan I tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 29,70 persen.
Sementara itu nilai impor Indonesia atas dasar harga konstan 2000 mengalami
penurunan sebesar minus 0,49 persen, dari Rp 144,5 triliun pada triwulan IV tahun 2004
menjadi Rp 143,8 triliun pada triwulan I tahun 2005. Namun demikian apabila dibandingkan
dengan triwulan yang sama pada tahun 2004, nilai impor atas dasar konstan 2000 triwulan I
tahun 2005 naik sebesar 15,38 persen.
8
Berita Resmi Statistik No. 27 / VIII / 16 Mei 2005