Pertemuan 25 - 26 GROUNDWATER 2 LEARNING OUTCOMES Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Menjelaskan gerakan air tanah dibawah bangunan air Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI • Tubuh bendungan / pondasinya diharapkan mampu mempertahankan diri terhadap gaya-gaya yang ditimbulkan oleh adanya air filtrasi yang mengalir melalui celah-celah antara butiran-butiran tanah pembentuk tubuh bendungan dan pondasi tersebut. • Untuk mengetahui daya tahan tersebut diperlukan penelitian sbb : - Formasi garis depresi (seepage line formation) dalam tubuh bendungan dengan elevasi tertentu permukaan air dalam waduk yang direncanakan. - Kapasitas air filtrasi yang mengalir memalui tubuh dan pondasi bendungan - Kemungkinan terjadinya gejala sufosi (piping) yang disebabkan oleh gaya hydrodinamis dalam aliran filtrasi. Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI (1) Formasi Garis Depresi Formasi garis-garis depresi pada zona kedap air suatu bendungan dapat diperoleh dengan metode “CASA-GRANDE” (B 2 C0 A 0 ) garis depresi B2 0,3 λ B B1 h a Δa C0 y E y0 1 cosα y 0 h 2 d2 d α d λ1 λ2 Pondasi kedap air A0 x a0 A Gambar 5.1. Garis Depresi pada bendungan homogen (sesuai dengan garis parabola) Bina Nusantara y0 2 STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Persamaan parabola untuk garis depresi (garis B2-Co-Ao) : y 2 - y 20 X .......... ....(1) atau 2 y0 dan y0 h2 d2 - d .......... ..(3) Bina Nusantara y 2y 0 x y 0 .......... ....(2) 2 STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Garis parabola (B2 – CO – Ao) bukanlah garis depresi yang sesungguhnya penyesuaian gbr (B – C – A) : garis depresi a Δa (B-C-A) B2 B C0 Δa B1 a e E Pondasi kedap air y0 1 cosα Cα AA 0 Gambar 5.1. Garis Depresi pada bendungan homogen (sesuai dengan garis parabola yang mengalami modifikasi) Pada titik permulaan, garis depresi berpotongan tegak lurus dengan lereng udik bendungan, dan dengan demikian titik C0 dipindahkan ke titik C sepanjang A Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Panjang garis a tergantung dari kemiringan lereng hilir bendungan, dimana air filtras tersembul keluar dan dihitung dengan rumus sbb : yo a a a dan C .........................(4) 1 - cos a a dimana a : jarak AC (periksa gambar 5.2) a : jarak C0C : sudut kemiringan leher hilir bendungan Bila 30, maka : 2 a Bina Nusantara 2 d d h - ........................(5) cos cos sin STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI bidang singgung A B x a a h h y α a d d a 60 α 90) y0 α a0 3 3 y 0 ( h 2 d 2 d) 4 4 (α 90) bidang singgung C D x h x h y y0 d a α y0 α d a 90 α 180) y a a0 1 ( h 2 d 2 d) 2 (α 180) Bina Nusantara Gambar 5.3. Beberapa cara untuk memperoleh harga ‘a’ sesuai dengan sudut singgungnya () STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI 60 180 0,4 Bidang vertikal 0,3 0,2 C Δa a Δa 0,1 30 60 90 120 150 180 0,0 Gambar 5.4. Hubungan antara sudut bidang singgung ( ) dengan a a a 0,3l 15,60 B2 B h 27,00 m y0 d 180 - 00' λ1 52,00 d 0,3λ1 λ 2 28,60 λ 2 13,00 y0 d 5,37 2 Gambar 5.5. Skema formasi garis depresi pada bendungan homogen yang dilengkapi dengan sistem drainase alas Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Referensi : • Contoh perhitungan untuk menentukan formasi garis depresi pada bendungan homogen • Contoh perhitungan untuk menentukan formasi garis depresi pada bendungan dengan inti kedap air vertikal Bina Nusantara (2) Pembuatan Jaringan Trayektori Aliran Filtrasi (Seepage Flow-Net) Metode yang paling sesuai dan sederhana adalah metode GRAFIS-FORCHEIMER (Forcheimer’s Diagram Atical Solution). Kelemahan metode ini “Penggunaannya akan mencapai hasil yang baik, hanya oleh tenaga ahli yang cukup berpengalaman” 40 Δh Garis depresi permukaan air w aduk 9 8 90 trayektori aliran f iltrasi Garis equipotensial max A III = 0,65 batas permukaan kedap air merupakan trayektori aliran terendah D ,651 90 Nf = 2,65 6 G h1 F 1,0 40 8 5 E II 9 7 a=1 batas permukaan C Δh 6 Garis equipotensial h 4,45 m pizometer 7 I 90 9 5 4 4 3 3 2 2 30 20 10 1 Bidang Permukaan air di singgung Garis potensial hilir bangunan potensial dengan harga nol Gambar 5.6. Jaringan travektori aliran filtrasi dalam tubuh bendungan (dengan jumlah potensial = 9) Bina Nusantara Referensi 1 : • Contoh jaringan trayektori aliran filtrasi • Contoh jaringan trayektori aliran filtrasi pada bendungan urugan, dimana angka • Kv ≠ Kh STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI garis potensial sama Δh1 h2 i l aliran A 0 2 4 h gradien rembesan i 2 l 6 8 tanah dasar pondasi yang tidak dapat ditembusi permukaan rembesan daerah dapat ditembusi Gambar 5.7. Gradien Rembesan Jaringan trayektori aliran filtrasi digambar sebagai bidangbidang persegi panjang yang sisi horizontalnya diperpendek sebesar Kv / K h kali Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Δh Δh Potongan melintang yang disesuaikan supaya K x = Kz Δh Δh Potongan melintang asli untuk k x = 5 k z Gambar 5.8. sebuah contoh jaringan trayektori aliran filtrasi dalam tubuh bendungan (dimana Kx = 5 Kz) Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Referensi 2 : Contoh jaringan trayektori aliran filtrasi pada pondasi bendungan a) Apabila angka K tubuh bendungan sama dengan angka K pondasinya, (Ke = Kf) Δh 10 9 8 Ke I II 7 6 Δh 5 4 3 2 1 III Lapisan pondasi lulus air Kf IV V Lapisan pondasi kedap air Kf Ke Kh K v Jumlah pembagian equipotensial diambil dari Np = 10 Jumlah pembagian trayektori aliran filtrasi diambil NF = 5 Gambar 5.9. Jaringan trayektori aliran filtrasi pada lapisan pondasi Type 1 Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI b) Apabila angka Ke ≠ Kf trayektori aliran filtrasi diperbesar secara proporsional dengan mengalikan perbedaan dari kedua angka K tersebut 10 9 8 I Ke II θ1 Np = 10 Nf = 15 7 III 6 5 4 1 V X θ2 Kf XV Kf = 5Ke θ1 34(0,674)Kf/Ke 5, Kh = Kv Kf tanθ1 3,370 Ke θ 2 tan-1 3,37 7330' Gambar 5.10. Jaringan trayektori filtrasi pada lapisan pondasi Type 2 Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI (3) Kapasitas Aliran Flitrasi • Kapasitas aliran filtrasi adalah kapasitas rembesan air yang mengalir ke hilir melalui tubuh dan pondasi bendungan • Batasan kapasitas filtrasi (Q batas) : Bila Q > Q batas maka : a) Kehilangan air yang cukup besar b) Timbul gejala sufosi(piping) dan sembulan (boiling) • Menghitung besarnya kapasitas aliran filtrasi : a) Metode jaringan trayektori aliran filtrasi b) Rumus-Empiris Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI (1) Kapasitas filtrasi (melalui tubuh dan pondasi bendungan) Rumus : N Q f r K H …………….(6) L Np Dimana : Qf = kapasitas aliran filtrasi (kapasitas rembesan) Nr = angka pembagi dan garis trayektori aliran filtrasi Np = angka pembagi dan garis equi-potensial K = Koefisien filtrasi H = Tinggi tekanan air total L = Panjang propil melintang tubuh bendungan Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Harga “K” : Bila Kv Kn, maka : K Kh Kv ………………….(7) dimana : K = Koefisien filtrasi yang dimodifisir Kh= Koefisien filtrasi horizontal Kv= Koefisien filtrasi vertikal Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Contoh : Diketahui : periksa gambar 5.11. K = 5 x 10-6 cm/dt = 5 x 10-8 m/dt L = 333 m H = 42 m Nf = 13 Np= 7 Dengan menggunakan rumus (6) maka : Qf Bina Nusantara 13 x 10 -8 x 42 x 333 0,13 x 10 -2 m 3 /dt 112m 3 /dt 7 STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI EL. 192,00 m Garis aliran filtrasi 6 5 4 3 2 1 Δh 7 8 h2 9 H = 42 m 10 11 12 13 1 EL. 150,00 m 2 3 4 5 6 7 Garis equipotensial Gambar 5.11. Contoh jaringan trayektori filtrasi pada zone kedap air bendungan tiral Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI (2) Memperkirakan kapasitas filtrasi dengan rumus empiris sbb : Qf q B (8) qKi A (9) dan dimana : Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Sebagai contoh perhitungan (periksa gbr 13), apabila diumpamakan telah diketahui data-data sebagai berikut: K 5 x 10-6 cm/dt 5 x 10-8 m/dt i,A dan B dapat diukur langsung pada gbr 13 dan disusun seperti yang tertera pada tabel 1. Dari tabel 1 tersebut akan diperoleh kapasitas filtrasi sebagai berikut : Qf ki A B 5 x 10-8 x 30,626 0,15 x 10-2 m3/dt 132 m3/hari Bina Nusantara STABILITAS BENDUNG TERHADAP ALIRAN FILTRASI Tabel 1 Tabel perhitungan untuk menentukan volume air filtrasi yang melalui tubuh bendungan. Catatan : Sesungguhnya, garis-garis pembagian disesuaikan dengan perubahan potongan melintang dari masing-masing blok. Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz