Pertemuan 23 - 24 GROUNDWATER 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • menjelaskan pergerakan air tanah ditinjau dari aspek hidrolika berdasarkan hukum darcy Bina Nusantara PENDAHULUAN • • • • • Bina Nusantara Pergerakan Air Tanah Gerakan air tanah dikuasai oleh prinsip-prinsip hidrolika yang telah tersusun baik. Terhadap aliran tanah lewat aquifer yang pada umumnya merupakan media tiris, dapat diper-lakukan hukum DARCY, yang sangat terkenal. Permeabilitas, yang merupakan ukuran kemu-dahan aliran lewat media tersebut, merupakan konstanta penting dalam persamaan aliran. Penentuan permeabilitas secara langsung da-pat dilakukan melalui pengukuran-pengukuran di lapangan atau di laboratorium. Dari Hukum DARCY dan persamaan kontinui-tas persamaan umum aliran dapat dicari. HUKUM DARCY • • Bina Nusantara Pergerakan Air Tanah Lebih dari seabad yang lalu, HENRY DARCY, ahli bangunan air aqre Dijon (Perancis), telah melakukan penyelidikan terhadap aliran air lewat lapisan pasir horizontal yang digunakan sebagai filter air. Experimen tersebut : - Debit sebesar Q lewat silinder berpenam-pang melintang A yang idisi pasir dan dua buah pipa piozo metris berjarak L antara satu dengan yang lainnya (gambar 3.1.). •Experimen tersebut : Pergerakan Air Tanah - Debit sebesar Q lewat silinder berpenam-pang melintang A yang diisi pasir dan dua buah pipa piozo metris berjarak L antara satu dengan yang lainnya (gambar 3.1.). Gambar: Percobaan DARCY Bina Nusantara Pergerakan Air Tanah - Energi total, atau potensial benda cair di atas bidang datum, dinyatakan dengan persamaan BERNOULLI : V12 P2 V2 2 z1 z 2 h1 ........... (1) g 2g g 2g P1 ( = g = berat jenis zat cair) Karena kecepatan air dalam tanah kecil, maka V=0 P P h1 1 z1 2 z2 g g atau : h1 = 1 - 2 Bina Nusantara ......... (2) Pergerakan Air Tanah 1 = potensial di 1 2 = potensial di 2 h1 = kehilangan potensial dalam silinder pasir disebabkan oleh tahanan geser. Kehilangan potensial tidak tergantung kepada kemi-ringan silinder pasir. Persamaan (hubungan proporsional Q - h1 dan Q – 1/h) di mana : • h Q k.A 1 L ............. (3) Dalam bentuk umum : Q k .A Bina Nusantara dh Q dan jika V dL A maka : Pergerakan Air Tanah V k. dh dL .................. (4) (rumus DARCY) • Rumus DARCY, menyatakan bahwa kecepa-tan aliran V sama dengan perkalian antara konstanta k (= koefisien permeabilitas) dengan gradient hidrolik (dh / dL) Bina Nusantara Pergerakan Air Tanah PERSAMAAN UMUM ALIRAN Bentuk umum rumus DARCY : v k. h d3 ........... (1) s = jarak menurut arah aliran Dengan menganggap akuifer homogen dan isotropik, maka komponen kecepatan dalam arah x, y dan z. Vx k. h , Vy k. h , Vz k. h dx dy dz Bina Nusantara ...........(2) Pergerakan Air Tanah ALIRAN TUNAK (STEADY FLOW) Seluruh aliran air tanah harus memenuhi persamaan kontinuitas yang mempunyai bentuk : dv y dvx dvz y z t x di mana : Bina Nusantara .............. (3) = kecepatan aliran t = waktu • Pada aliran tunak tidak ada perubahan terhadap waktu dan mengingat bahwa air itu bukan benda cair yang dapat dimampatkan maka “r” konstan sehingga : Vy Vz Vx 0 x y z .............. (4) Substitusi persamaan (3) ke dalam persamaan (4). 2 2 2 0 .............. (5) 2 2 2 x y d z Dengan = - k h diperoleh : 2h x2 Bina Nusantara 2h y2 2h z2 0 .............. (6) (Persamaan umum bagi aliran tunak air dalam media, bangunan dan isotropik). ALIRAN TIDAK TUNAK (UNSTEADY FLOW) •Untuk menurunkan persamaan aliran tidak tunak, diperlukan koefisien tumpungan ( storage coeficient = S ) •Bagi aquifer yang tidak tertekan (unconfined aquifer) ; S = spesific yield. •Bagi aquifer tertekan (confined aquifer) yang menjadi ukuran kemampuan akuifer (aquifer compressililitis) ,yaitu : di mana V /V P : V = Volume P = tekanan, dinilai sebagai bahan perubahan dalam kolam dengan penampang melintang satuan (=1) menembus ke atas pada akuifer tertekan (gambar 3.2). Bina Nusantara Pergerakan Air Tanah • • Lapisan kedap air akuifer Gambar 3.2 •Gaya tekan dianggap bekerja ke arah vertikal (tegak lurus bidang akuifer). •Perubahan ke arah horizontal, diabaikan. Bina Nusantara • Jika permukaan piotometrik turun dengan jarak satuan (=1), maka banyaknya air Pergerakan Air Tanah yang dikeluarkan dari kolom oleh sebuah perubahan tekanan adalah S, sehingga : S=V V=1 Maka : p = - g (1) = - g S gD ( D = tebal aquifer) Persamaan Differensial Parsial untuk aliran air tanah dalam aquifer tertekan kenyal (elastik). 2h x2 Bina Nusantara 2h y2 2h x2 S h . kD t HYDRAULIC CONDUCTIVITY (Koefisien Permeabilitas = k) Pergerakan Air Tanah •Hydraulic conductivity adalah suatu ukuran permeabilitas dari media yang porous. •Hydraulic conductivity dari tanah dan batuan tergantung pada macam-macam faktor fisik dan merupakan suatu indikasi dari kemampuan aquifer untuk melewatkan air. •Nilai k pasir >>> nilai k lempung / tanah liat •Nilai k dapat bervariasi pada lapisan type material yang berbeda. •Penentuan H.C. dan Koefisien permeabilitas, k dilakukan di laboratorium /lapangan dengan alat: “CONSTANT HEAD AND FALLING HEAD PERMEAMETERS” (Gambar 3.3). Bina Nusantara (a) Continuous Supply constant water level (b) Overflow h h1 h2 Horizontal Area of sample A L Sample Porous plate 2r Sample L 2r c Volume v in time t Gambar 3.3. Permeameters for measuring hydraulic conductivity of geologic samples (a) Constant head (b) Falling head Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah TINGGI NAIK DARI AIR TANAH •Pada profil tanah yan mempunyai lapisan kedap air (impermeable) maka air tanah yang berada di atas lapisan kedap air itu tidak berhubungan dengan air tanah di bawahnya. •Kalau dipasang pipa ke dalam lapisan tersebut, maka tinggi naik dari air tanah lapisan a, b dan c tidak akan sama. • • a A • B b • c Gambar 3.4 Bina Nusantara • POTENSIAL Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah •Tekanan air pada titik P di bawah suatu saringan dinyatakan oleh tinggi kolom air di atasnya. •Pada gambar 3.5. tekanan P = 20,00 m. •Potensial pada suatu titik P adalah tinggi dari bagian kolom air yang terletak di atas bidang persamaan yang ditentukan (NAP). Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah •Dari gambar 3.5. : Potensial : Potensial P = 2,00 m (+NAP) Potensial P1 = -1,60 m (atau 1,60 m,-NAP) Potensial P2 = +3,50 m (atau 3,50 m,+NAP) Selisih Potensial : P - P1 = 2,00 - (-1,60) = 3,60 m (=selisih tinggi naik pada titik-titik ini) • ak h• • 2 B • • h 1 B • A C • Garis aliran • Pasir kasar kenyang air Bina Nusantara Gambar 3.6. Gambar 3.7. D Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah •Penjelasan Pengertian Tekanan dan Potensial -Pada titik A dan B air akan naik sama tinggi, sehingga potensial pada titik A & B adalah sama tidak ada selisih potensial. -Tekanan pada A = h1 dan B = h2. -Selisih tekanan B - A = h2 - h1. -Kalau air mengalir dari titik C ke D, menurut garis aliran (Gambar 3.7.), maka antara C dan D harus terdapat selisih potensial atau disebut kerugian potensial. -Apabila 2 titik terdapat perbedaan tekanan, belum tentu terdapat pengaliran harus terda-pat selisih potensial. Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah NAP = Normal Amsterdam Peil • Pada gambar 3.8., sebuah dinding bendu-ngan yang ditempatkan dalam pasir halus kedudukan air sebelah kanan dan kiri tidak sama. • Pada gambar 3.8.(a) garis PRS menggam-barkan garis tekanan untuk titik-titik dari suatu garis tegak yang terletak dinding kiri dari dinding bendungan, sehingga : tekanan A= a tekanan B = b • Pada gambar 3.8.(b) garis TUV, melukiskan jalannya potensial-potensial pada titik-titik dari garis tegak tersebut, terhadap suatu bidang mendatar melalui XY, sehingga : potensial A = a1 potensial B = b1 Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah Kesimpulan : •Tekanan dari titik A ke B dapat bertam-bah sedangkan potensialnya berkurang. •Di atas dasarnya, tekanan dari atas ke bawah bertambah teratur, dan poten-sialnya pada semua titik sama. •Bidang yang dapat ditempatkan melalui titik-titik dengan potensial yang sama atau di mana air naik mempunyai tinggi yang sama disebut “bidang potensial setara”. •Garis potong suatu bidang mendatar atau suatu bidang tegak dengan bidang potensial setara disebut “garis potensial”. Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah Jalannya potensial terhadap NAP •Jalannya potensial terhadap NAP untuk bidang tegak gambar 3.9. •Dari gambar terlihat adanya lapisan-lapisan yang melakukan tahanan kuat terhadap pengaliran air tanah tegak. •Lapisan tanah lempung mempunyai tahanan lebih besar dari lapisan berpasir - lumpur yang letaknya dalam. •Air menembus lapisan pemisah dengan kerugian potensial yang besar. •Pengaliran air disertai gesekan. Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah Gambar 3.9 Bina Nusantara Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah TINGGI NAIK DARI AIR TANAH •Pada profil tanah yang mempunyai lapisan kedap air (impermeable) maka air tanah yang berada di atas lapisan kedap air itu tidak berhubungan dengan air tanah di bawahnya. •Kalau dipasang pipa ke dalam lapisan tersebut, maka tinggi naik dari air tanah lapisan a, b dan c tidak akan sama. • • a A • B b Gambar • c3.4 Bina Nusantara • Tinggi, Naik, dan Potensi Air Tanah TINGGI NAIK DARI AIR TANAH •Pada profil tanah yan mempunyai lapisan kedap air (impermeable) maka air tanah yang berada di atas lapisan kedap air itu tidak berhubungan dengan air tanah di bawahnya. •Kalau dipasang pipa ke dalam lapisan tersebut, maka tinggi naik dari air tanah lapisan a, b dan c tidak akan sama. • • • a A • B b c Gambar 3.4 Bina Nusantara •
© Copyright 2024 Paperzz