download

Matakuliah
Tahun
Versi
: S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
: 2007
:0
Lipat pada Gelagar Pelat
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menghitung lipat pada pelat
dan gelagar pelat.
Outline Materi
• Gejala lipat
• Tegangan kritis lipat
BAHAYA LIPATAN
Dasar-dasar Perhitungan
1. Lipatan pelat yang pada 2 atau 4 pinggirnya mempunyai
perletakan sendi (bukan jepitan).
Pada gbr.10-a terlihat satu pelat yang tipis (dengan tebal
s) dan tinggi h yang pinggir-atas dan pinggir-bawahnya
terpegang oleh flens dan tepi kiri dan kanannya
diperkuat oleh satu rusuk-pengaku. Flens dan rusuk
pengaku itu dianggap seperti perletakan-sendi. Kalau
tidak ada rusuk pengaku maka dianggap panjang b = ~.
•
2.
Oleh gaya-gaya yang bekerja dalam bidang pelat,
yang mengakibatkan tegangan-te-gangan tekan
dan/atau geser yang tinggi, dapat berbentuk satu
benjol (punuk) yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan bentuk yang tetap dan bahkan
sampai runtuhnya konstruksi.
Menurut penyelidikan S. Timochenko dan peraturanperaturan Jerman untuk pelat dengan keempat
pinggirnya mempunyai perletakan tanpa jepitan,
maka : Tegangan tertinggi yang tepat masih dapat
dipikul tanpa gejala lipatan, disebut Tegangan kritis =
Kr = ke.
Kr = ke.
pada mana :
2
 100S 
2
σ e  189,8 
 kg/cm
 h 
dan k = besarnya tergantung dari perbandingan dan
macam pembebanan (lihat tabel 10-b).
3.
Beberapa keterangan mengenai tabel 10-b
(1) k (c=0) dari lajur 2 (tekanan dan tarikan) dan
jalur 4.
Nilai ini harus diambil dari lajur 1 (tekanan) dengan
mengingat perbandingan
a=
b
h
Misalnya a =
Maka
b
h
= 2, maka :
2
8  
0.015   1 - c  
k
x 1 -  0.01 


1  c  
2   1  c  
dengan c = 0,
 
8
0.015   1 - 0 
k
x 1 -  0.01 

 
C = 01 0
4   1  c 
 
 8 x 1 -  0.01  0.00375  x 1  
 8 x 1 - 0.01375   7.89
(2) k(c=1) dari lajur 2 (tekanan dan tarikan) dan lajur 4.
•
Nilai ini harus diambil dari lajur 3 (lentur murni) de-ngan
mengingat :
rusuk pengaku
S
h
G
br.
10
.0
1a
b
tabel S
tekanan
1
Cara
Pembeban-an
4

2
=

1
C = 0 -1
Tkr= k .eT
C = -1 + 0

2
=

1
Coeff.e
tegangan
kritis
Harga K
tekanan
C = -1

2
=

1
3

1
tarikan
tekanan

1
tarikan
1
tekanan
3
tekanan dan tarikanlentur murni
2
4
Tkr= k .eT
b=ah
h
geser murni

2
1
Uraian
No.
Urut



b
Perbandingan a = h
b
h
4.
Misalnya a = = 2, maka :
k(c=1) = 23.9
Coefisien keselamatan terha-dap lipatan.
Tegangan tekan () atau tegangan geser saja
a) Jika Kr  V 
;
σ Kr
v
σ
jika
σV
σ Kr  σ V ... v 
σ
b) Jika Kr  V 
τ Kr  τ V ... v 
jika
τV
τ
τ Kr
v
τ
V = tegangan leleh dari bahan yang bersangkutan.
τV 
1
3
σV 3
 0.58 σ V
(2) Tegangan tekan + geser :
Tegangan persamaan kritis =
σ i  σ 2  3τ 2
σ vK 
σ 2  3τ 2
2
 σ 
 τ 

  

 σ Kr 
 τ Kr 
Jika vK  v 
jika vK > v 
2
σ vK
v
σi
σv
v
σi
B. Lipatan pelat yang mempunyai perletakan di tengah
atau exentris.
Untuk pemeriksaan bahaya lipatan dari bagian-bagian
dari batang-tekan, misalnya flens dari bagian tepi ,
baja siku dsb, ditetapkan satu kelangsingan
persamaan = P yang besarnya tergantung dari
ukuran-ukuran dan cara penggabungan dari bagianbagian itu. Di gbr. 10.01-c terlihat dua contoh, pada
mana :
b = jarak antara penanggung dan tepi bebas dari pelat.

= tebal dari pelat.
b
7 - 40
P =
δ
• Untuk penetapan tegangan tekan yang
diizinkan kelangsingan yang terbesar yang
menetukan.