Mata kuliah : S0844 - Teori Dan Perancangan Struktur Baja Tahun : 2010 Gelagar Pelat Pertemuan 24 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat menghitung lipat pada pelat dan gelagar pelat. Bina Nusantara University Outline Materi • Gejala lipat • Tegangan kritis lipat Bina Nusantara University BAHAYA LIPATAN Dasar-dasar Perhitungan 1. Lipatan pelat yang pada 2 atau 4 pinggirnya mempunyai perletakan sendi (bukan jepitan). Pada gbr.10-a terlihat satu pelat yang tipis (dengan tebal s) dan tinggi h yang pinggir-atas dan pinggir-bawahnya terpegang oleh flens dan tepi kiri dan kanannya diperkuat oleh satu rusuk-pengaku. Flens dan rusuk pengaku itu dianggap seperti perletakan-sendi. Kalau tidak ada rusuk pengaku maka dianggap panjang b = ~. Bina Nusantara University • 2. Oleh gaya-gaya yang bekerja dalam bidang pelat, yang mengakibatkan tegangan-te-gangan tekan dan/atau geser yang tinggi, dapat berbentuk satu benjol (punuk) yang selanjutnya dapat mengakibat-kan perubahan bentuk yang tetap dan bahkan sampai runtuhnya konstruksi. Menurut penyelidikan S. Timochenko dan peraturan-peraturan Jerman untuk pelat dengan keempat pinggirnya mempunyai perletakan tanpa jepitan, maka : Tegangan tertinggi yang tepat masih dapat dipikul tanpa gejala lipatan, disebut Tegangan kritis = Kr = ke. Kr = ke. Bina Nusantara University pada mana : 2 100S 2 σ e 189,8 kg/cm h dan k = besarnya tergantung dari perbandingan dan macam pembebanan (lihat tabel 10-b). 3. Beberapa keterangan mengenai tabel 10-b (1) k (c=0) dari lajur 2 (tekanan dan tarikan) dan jalur 4. Nilai ini harus diambil dari lajur 1 (tekanan) dengan mengingat perbandingan a= Bina Nusantara University b h Misalnya a = Maka = 2, maka : b h 2 8 0.015 1 - c k x 1 - 0.01 1 c 2 1 c dengan c = 0, 8 0.015 1 - 0 k x 1 - 0.01 C = 01 0 4 1 c 8 x 1 - 0.01 0.00375 x 1 8 x 1 - 0.01375 7.89 Bina Nusantara University (2) k(c=1) dari lajur 2 (tekanan dan tarikan) dan lajur 4. • Nilai ini harus diambil dari lajur 3 (lentur murni) de-ngan mengingat : rusuk pengaku S h G br. 10 .0 1a b tabel S Bina Nusantara University tekanan 1 Cara Pembeban-an 4 2 = 1 C = 0 -1 Tkr= k .eT C = -1 + 0 2 = 1 Coeff.e tegangan kritis Harga K tekanan C = -1 2 = 1 3 1 tarikan tekanan 1 tarikan 1 tekanan 3 tekanan dan tarikanlentur murni 2 4 Tkr= k .eT b=ah h geser murni 2 1 Uraian No. Urut Bina Nusantara University Perbandingan a = 4. b h b h Misalnya a = = 2, maka : k(c=1) = 23.9 Coefisien keselamatan terha-dap lipatan. Tegangan tekan () atau tegangan geser saja a) Jika Kr V ; jika σ Kr v σ σV σ Kr σ V ... v σ Bina Nusantara University b) Jika Kr V jika τ Kr τ V ... v v τV τ τ Kr τ V = tegangan leleh dari bahan yang bersangkutan. τV 1 3 σV 3 (2) Tegangan tekan + geser : 0.58 σ V kritis = Tegangan persamaan σ i σ 2 3τ 2 Bina Nusantara University σ vK σ 2 3τ 2 σ σ Kr Jika vK v 2 τ τ Kr v 2 σ vK σi jika vK > v σv v σi Bina Nusantara University B. Lipatan pelat yang mempunyai perletakan di tengah atau exentris. Untuk pemeriksaan bahaya lipatan dari bagian-bagian dari batang-tekan, misalnya flens dari bagian tepi , baja siku dsb, ditetapkan satu kelangsingan persamaan = P yang besarnya tergantung dari ukuranukuran dan cara penggabungan dari bagian-bagian itu. Di gbr. 10.01-c terlihat dua contoh, pada mana : b = jarak antara penanggung dan tepi bebas dari pelat. = tebal dari pelat. P = 7 Bina Nusantara University b - 40 δ • Untuk penetapan tegangan tekan yang diizinkan kelangsingan yang terbesar yang menetukan. Bina Nusantara University Beban terpusat yang bekerja pada gelagar pelat berasal dari reaksi perletakan balok yang menumpu padanya. P tb tb d’ r tf c’ = tb + 2 d’ d’ Bina Nusantara University tb 2d’ + tb d’ d’ P = reaksi perletakan yang berasal dari balok yang menumpu pada gelagar pelat tb = tebal badan d’ = jarak dari akhir bagian badan yang lurus ke tepi luar flens c’ = lebar penyebaran gaya terpusat Bina Nusantara University Contoh menentukan d’ tb = 16 Jari-jari = 22 m 24 d’ WF 400 X 400 X 16 X 24 d’ = 22 + 24 = 46 Bina Nusantara University Gelagar Pelat (Plate Girder) Bina Nusantara University Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat menghitung lipat pada pelat dan gelagar pelat. Bina Nusantara University Outline Materi • Contoh soal (cek gelagar aman terhadap pelat) Bina Nusantara University Contoh soal : WF 600X200X12X20 duduk di atas gelagar pelat. Reaksi perletakan pada gelagar pelat P = 30 ton. Apakah perlu pelat pengaku badan pada gelagar pelat ? Bina Nusantara University Jawab : Pelat pengaku badan (pada gambar pelat) tidak perlu dipasang pada lokasi gaya terpusat jika memenuhi syarat : P ≤ tb (c’ + 5 d’) σ untuk c’ ≤ 3,33 d’ P ≤ tb (0,4 c’ + 7 d’) σ untuk 3,33 d’ < c < 11,67 d’ P ≤ tb c’ σ untuk c’ ≥ 11,67 d’ Bina Nusantara University tb = 12 Jari-jari (r) = 22 m tf = 20 d’ = 42 c’ c’ = 2d’ + tb = 2(42) + 12 = 96 mm Apakah c’ < 3,33 d’ 96 < 3,33 (42) 96 < 139,86 ya Bina Nusantara University Syarat : P ≤ tb (c’ + 5 d’) σ 3000 ≤ (1,2) (9,6 + 5 (4,2)) 1600 3000 ≤ 58752 Pelat pengaku badan tidak perlu dipasang pada gelagar pelat Bina Nusantara University
© Copyright 2024 Paperzz