Matakuliah : R0762 – Perilaku dalam Arsitektur Tahun : 2010 Perencanaan Lingkungan Berdasarkan Perilaku Pertemuan 13 PERENCANAAN LINGKUNGAN DAN PERILAKUNYA Ada dua konsep pendekatan dalam perencanaan yang berkaitan dengan lingkungan yaitu person-environment congruence, bahwa perencanaan lingkungan ini menitikberatkan pada keberhasilan perilaku pengguna dengan ukuran kenyamanan penggunanya akibat dari setting lingkungan yang ada (lingkungan membentuk perilaku). Perceived control, bahwa pengguna adalah bagian dari lingkungan, perilaku kita adalah bagian dari keadaan yang ditawarkan oleh lingkungan ( kita bebas memlih dampak dari perilaku). Pertimbangan perlunya mengetahui metode hubungan antara lingkungan dan perilakunya: Membantu menjelaskan perilaku inti dari tiap masayarakat pada beda lingkungan. Mengetahui kecenderungan seting perancangan apa yang akan digunakan pada suatu lingkungan berkaitan dengan penduduk dan habitatnya. Mengetahui perbedaan yang ada dalam suatu lingkungan sehingga perencana mempertimbangkan reflek dan reaksi dari perbedaan terebut. Mengetahui jenis perencanaan fisik seperti apa yang akan dibuat dengan kondisi dan perilaku pada satu lingkungan tersebut. Lingkungan yang berkaitan dengan sikap kepribadian, dalam kaitan dengan hal menyikapi rasa pribadi pengguna dengan lingkungannya dibedakan dalam: Environmental sensitivity, kenangan atau ingatan yang akan mempengaruhi dampak bagi seseorang dalam mempersepsikan lingkungannya. Environmental mobility, seberapa jauh individu ingin melihat tempat lain yang disukai atau bahkan yang belum pernah dikunjungi. Environmental control, ukuran dimana lingkungan menjadi alat pengendali perilaku seseorang. Enironmental risk taking, ukuran kehati-hatian seseorang terhadap dampak negatif dari kondisi lingkungannya. Beberapa reaksi seseorang dalam bereaksi menyikapi kesukaan lingkungannya: Pastoralism, adalah tendensi seseorang untuk menjauh dari perkembangan kota yang pesat, lebih suka ditempat yang terbuka, suka dengan hal yang dipengaruhi alam. Urbanism, seseorang yang lebih menyukai kepadatan lingkungan, lebih menyukai kondisi dengan berbagai macam percampuran budaya dan kepentingan. Environmental adaptation, kecenderungan untuk menyukai perubahan lingkungan. Stimulus seeking, kecenderungan tertaik dengan suatu perjalanan dan penjelajahan terhadap suatu yang baru. Environmental trust, kecenderungan seseorang untuk berusaha nyaman dengan lingkungannya, kompeten dilingkungannya dan berusaha tidak takut dengan lingkungannya. Antiquarianism, kecenderungan untuk menyukai tempat bersejarah, desain tradisional, dan cenderung menghargai produk atau objek masalalu. Need for privacy, seseorang yang memiliki kecenderungan menjeuh dari keramaian, mengisolasi diri, tidak suka hidup bertetangga. Mechanical orientation, kecenderungan seseorang yang lebih menyukai hal-hal yang berkaitan dengan proses mekanik dan menyukai proses terbentuknya sesuatu Faktor pembentuk kawasan hunian, Keterikatan atas tempat, adanya keterikatan rasa pengguna terhadap lingkungannya, baik itu ketertarikan lingkungan fisik seperti furnitur dan kondisi alam, atau ketertarikan secara sosial dengan orang lain. Interpetasi ingatan dan rasa adalah faktor utama keterikatan ini. Hunian, objek yang berdiri dalam kawasan urban, yang terikat antar tetangga baik itu bersebelahan atau pisah bangunan. Hunian terikat juga dengan kondisi sosial yang ada. Lingkungan sekitar dan komunitas, identik dengan kedaulatan penuh akan tempat yang menjadi haknya dan rasa sosial antar individu penghuni. Propinquity, kedekatan secara sosial dan fisik antara penghuni pada lingkungan tersebut. Propinquity dibagi dua yaitu: Objective physical distance, terjadi karena dua individu yang berinteraksi secara berdekatan yang sudah kenal dan dekat sebalumnya dan functional distance, interaksi yang terjadi dari dua orang atau lebih yang belum kenal sebelumnya dan berlanjut hingga menjadi teman atau relasi baru. Propinquity lebih sering terjadi karena kondisi yang kooperatif. Namun Ebbesen et al.(1976), menjelaskan Propinquity, tanpa interpretasi dan maksud yang jelas akan berakibat pada kesalahpahaman yang berdampak pada konflik interpersonal. Perencanaan rumah sakit, hal yang perlu diperhatikan : Aksesibilitas bagi semua pengguna, baik dengan alat bantu berjalan maupun tidak, (Reizenstein). Menyediakan lebih banyak pilihan dalam variasi perencanaan atraktif yang dapat memperbaiki situasi dan dan mengarahkan rangsang positif pengguna, (Olsen, 1978). Ronco, (1972), meneliti bahwa dalam perencanaan lebih banyak direncanakan untuk staf rumah sakit dibanding untuk pasiennya. Dalam perencanaan sirkulasi dibedakan menjadi tiga yaitu, radial ward, single and double coridor.(Trites et al., 1971). Dalam perencanaan penjara dan dampak perilakunya yang akan diakibatka antara lain,: • Perencanaan fasilitas penjara haruslah mempertimbangkan unsur perilaku yang sehat. • Mengelompokan tahanan dalam grup yang besar akan berdampak pada tingkat kesehatan yang buruk dibanding menempatkan mereka dalam grup yang kecil, (Cox et al., 1982, Schaeffer, 1988). • Maksimal sel ditempati oleh satu atau dua tahanan, dengan ini kesehatan mereka akan terjaga. • Harus ada tinjauan keindahan dan estetika dalam perencanan penjara dan rumah tahanan. • Penjara harus di rencanakan secara manusiawi, mengakomodir privasi dan hak meningkatkan kemampuan pribadi. Perencanan untuk fasilitas kaum manula, hal yang perlu diperhatikan: • Manula mempunyai sifat Heterogenus, berasal dari berbagai daerah, berbagai macam permasalahan dan kebutuhan. • Berkaitan dengan kesehatan, manula sudah mempunyai permasalahan penurunan kemampuan dan fungsi fisik seperti gangguan pada pendengaran, penglihatan, pencernaan bahkan pernafasan. • Manula sudah banyak yang bermasalah dengan gerak, bahkan diantaranya sudah banyak yang menggunakan alat bantu untuk bergerak. • Manula dikahawtirkan memilki penyakit yang disebabkan oleh penurunan kondisi komponen tubuh seperti jantung, alzheimer, rematik, dementia, katarak Dsb. Perencanan untuk anak-anak • Anak usia 4 tahun sering melakukan scribbling, yaitu kegiatan mencoret-coret dengan alat tulis pada media yang dijumpai. • Anak-anak bergerak atas dasar apa yang mereka ingat. • Anak-anak cenderung memilih sesuatu yang atraktif • Anak mempunyai petualangan tentang ketinggian, beda ruang dan pengalaman bermain Environmental sensitivity, kenangan atau ingatan yang akan mempengaruhi dampak bagi seseorang dalam mempersepsikan lingkungannya. Berikan contoh perencanaan dengan deskripsi orang dengan tipe seperti ini. Pastoralism, adalah tendensi seseorang untuk menjauh dari perkembangan kota yang pesat, lebih suka ditempat yang terbuka, suka dengan hal yang dipengaruhi alam.Berikan contoh perencanaan untuk orang dengan tipe kepribadian seperti ini. Urbanism, seseorang yang lebih menyukai kepadatan lingkungan, lebih menyukai kondisi dengan berbagai macam percampuran budaya dan kepentingan. alam.Berikan contoh perencanaan untuk orang dengan tipe kepribadian seperti ini.
© Copyright 2024 Paperzz