download

Matakuliah
Tahun
Versi
: <<M0164>>/<<End User Information Syste>>
: <<2005>>
: <<1/1i>>
Pertemuan <<22>>
<<BPR dan Job Redesign >>
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menunjukkan cara
melakukan redsain job sebagai pengaruh
proyek EUIS
2
Outline Materi
• Pendekatan perncangan kemabali
pekerjaan (Job Re Design)
• Perbedaan task-analysis dengan jobanalysis
• Karakteristik dari job-workersInti dari
dimensi pekerjaan yang dapat memotivasi
pekerjaan
• Teknik merancang kembali pekerjaan (Job
Re Design)Tool dan teknologi untuk Job
(Re) Design
3
Business Process and
Job (Re)Design
4
Phase BPR in-the-BIG
“Big” Phase I
Triggering and executives visioning
“Big “ Phase II
BPR project mobilization
“Big “ Phase III
Proses Redesain
Fokus dari
BPR for E-Bisnis
“Big “ Phase IV
Implementation and organizational transformation
“Big “ Phase V
Monitoring and maintaining
Lihat Figure 1-5 hal. 13
5
Three Phase BPR with software
Modelling, analysis and redesign
Scoping
Model “as-is”
baseline process
Analysis
Integration
Select “to-be”
design
Redesign “to-be”
process alternatif
Shape process knowledge
6
Tahapan aktivitas kunci BPR Software
Phase 1
Scoping the Process
Phase 2
Modelling, Analysis & Redesign of
Process
Phase 3
Planning Process Integration
• Target operasional
•Menentukan jangkauan prose
•Identifikasi kunci proses
•Inisiasi visi proses
•Melatih anggota tim
•Membuat outline
•Rencana pemodelan
•Lanjutan mengumpulkan data
•Model “AS-IS” baseline proses
•Analisis and diagnosis As-is
•Design dan modelkan “TO BE”
•Analisa to-be proses
•Plan integrasi
•Pelajari alternatif
•Sesuaikan desain proses
•Buat rencana implementasi
Deliverable :
Deliverable :
•Deliverable :
Ruang lingkup Proses
•Model hasil BPR software
•Laporan proses reengineering
•Integrasi proses
Key Partisipants:
Key Partisipants:
Key Partisipants:
•Owners dan partners
•Customers dari proses
•BPR Team
•Proses partisipan
•BPR team
•IS Designer
•BPR team
7
Target Operasional
(1)
Mengapa diperlukan target ?
•
Memahami goal dan objektif hasil phase 1 dan phase 2 BPR-in-the-BIG
•
Goal perlu di-operasional-kan ka dalam target
•
Harus dapat ditentukan ukuran pada setiap target proses dan disepakati
seluruh pihak (tim dan user)
Kenapa penting ?
•
Goal yg tidak jeals berakibat kesalahpahaman
•
Goal yg jelas dapat diukur dan dibandingkan
•
Daapat menjadi penunjuk peringatan awal jika ada penyimpangan
8
Target Operasional
(2)
Caranya ?
•
Tentukan goal yang spesifik dimengerti semua pihak
•
Buat grup meeting, lakukan interaksi dengan owner
•
Buat daftar GOAL, urutkan prioritasnya
•
Pada tiap goal tentukan TARGET KINERJA PROSES nya yang terukur dan
dicatat
•
Untuk tiap TKP tentukan ukuran nyata
•
Kelompokkan TKP menurut ( TIME, COST, dll), beri ukuran kritikalnya
•
Tentukan kendala(constrain) utama pada proses itu ( .. harus…harus… dst)
9
Menentukan jangkauan proses(1)
Pentingnya :
•
Menggambarkan ruang lingkup level atas
•
Menjadi pedoman untuk tim proyek dalm mengumpulkan data
Caranya :
•
Buat grup meeting, lanjutkan dengan klarifikasi kepada semua
yang terlibat
•
Tentukan dengan hati-2 setiap komponen dari ke tujuh jangkauan
prose
•
Identifikasikan proses owner, lakukan pemeliharaan
10
Menentukan jangkauan proses(2)
Tujuh komponen jangkauan proses :
1. Siapa saja CUSTOMERnya (kategorikan)
2. Apa OUTPUT dari proses(ada berapa macam)
3. Apa INPUTnya (macamnya dan mana yang menjadi triger)
4. Proses-proses di dalam organisasi pada satu unit
5. Proses bisnis EKSTERNAL mana saja yang berhubungan dengan proses
6. Eksternal Entity (suplier, providers, dll) yang berhubungan
7. Bagaimana prose dibagi-bagi ke dalam SUB PROSES
(lihat gambar hal. 87)
11
Menentukan kunci proses(1)
Pentingnya :
• Sebagai titik awal dan menandai kebutuhan
• Berhubungan dengan lingkungan dari proses
Mengumpulkan masukan dari customer:
• Gunakan questionaire, dengan lima komponen/kriteria(hal. 91)
–
CURRENT EXPECTATION
–
PROCESS PROBLEM
–
PROCESS CREDIT
–
TIME AND EFFORT EXPENDED BY CUSTOMER
–
FUTURE REQUIREMENT
12
Menentukan kunci proses(2)
Bagaimana melaksanakan :
• Harus dapat menentukan key proses, proses-2 yang
langsung berpartisipasi dan input yang timbul
• Gunakan grup sesion, atau electronic grup support
• Dari proses-2 yang timbul gabungkan dengan masukan
customer
• Kelompokkan dan hungkan dengan
lingkungan(teknologi,HR)
• Quick Hits
• Buat summary dengan SWOT dan Assesment of Work
13
Menentukan kunci proses(3)
Hasil Akhirnya :
• SWOT dan Assesment of Work Environmt
• S- kekuatan proses saat ini
• W- Kelemahan proses saat ini
• O- Bagaimana proses men-generate VALUE
• T- Perubahan apa yang dapat membuat proses hilang
(lihat contoh hl. 95)
14
Menentukan kunci proses(4)
Hasil Akhirnya :
Assesment of Work Environment
• IT infrastructure
• HR Infrastructure
• Organizational design
• Costumer dan External
(lihat contoh hal. 96)
15
Menentukan Visi proses(1)
Karena benchmark baru dapat dilakukan setelah membuat
model proses, maka sebelumnya anggota tim harus berhatihati dalam memilih praktik-2 BPR terbaik yang akan
dilakukan.
Contoh : Sebuah bank ingin meningkatkan customer service,
maka anggota tim harus yakin lebih dulu existing customer
service; selanjutnya mencari alternatif “bagaimana TI dapat
mengubah cara-2 customer service”. Artinya, tim proyek
harus menginisiasi visi terhadap proses itu
16
Menentukan Visi proses(2)
Jadi, INITIAL VISI adalah
‘ capture in preliminary and high level terms what has been
envisioned so far and documenting it as inspiration for
moving forward in the modelling and redesign phase”
Mencatat dan mendokumentasikan berbagai proses proses yang
lebih maju (visioner) dibandingkan proses existing, sebagai
landasan untuk membuat pemodelan waktu akan redesain proses
17
Menentukan visi proses(3)
Bagaimana melaksanakan :
• Tunjuk anggota tim yang bertanggung jawab menanganinya
serta menjelaskan kepada anggota yg lain tentang visi
proses itu
• Visi ini menjadi dasar melaksanakan improvement
• Dapat juga dengan bantuan konsultan pengetahuan (KM)
• Setiap permintaan(request) customer dicatat, dievaluasi lalu
diberikan feedback
• Terdapat tiga layer dari visi proses (lihat hal. 97)
18
Mengenalkan BPR software pada peserta
Bagaimana melaksanakan :
• Conceptual : everview kapbilitas, proses-2 utama, demo
• Test drive : mencoba agar dapat menjalankan fungsi-2 BPR
• Learn to use : untuk anggota tim inti yg akan me- redesain
Apa pentingnya :
• Karena BPR mengubah cara berpikir
• Jika dikuasai akan memudahkan identifikasi & komunikasi
• Hasil pemodelan mudah dipakai
19
Outline Data collection Plan(1)
Bagaimana membuat rencana pengumpulan data :
•
•
•
•
•
Identify sources
Select case categorization criteria
Define types of data needed
Define data collection methods
Start collecting baseline data
Apa saja metode pengumpulan data
•
•
•
•
Using documents and archival data
Structured interviews with groups
One on one structured interviews
Questionnaires/forms/templates
20
Outline Data collection Plan(2)
Data apa yang diperlukan untuk baseline model
• Default case : mengumpulkan sejumlah data yang dapat
menggambarkan proses case meskipun dapat berubah karena
variasi prosesnya
• Squeaky wheel process case : mengumpulkan proses-2 yang menjadi
penyebab masalah atas penundaan waktu.
• Exhaustive process case: untuk proses-2 yang sudah teratur dan
terdokumentasi baik, maka proses case dapat diidentifikasi
seluruhnya
21
Report SCOPING PROCESS()
Contoh scoping report :
1.
Executives summary
2.
Brief explanation of steps taken (1 hal)
3.
Process performance target (page 85)
4.
Process boundary (page 88)
5.
Key process issues (page 95, 96)
6.
Preliminary vision of new process, if any
7.
Data collection plan and plans for phase 2
(lihat hal. 104)
22
<< PENUTUP>>
Selanjutnya Pert 23
Manajemen Proyek EUIS : Assessment
dan Desain
23