download

Matakuliah
Tahun
: L0252 – Computer Aided Learning = Technology
Psychology
: 2009/2010
Jam Kerja dan Kebiasaan Makan
Pertemuan 12
WORKING HOURS
&
EATING HABITS
Bina Nusantara University
2
HUBUNGAN ANTARA JAM KERJA DAN HASIL KERJA (OUTPUT)
Lehmann, 1962
(100%, 8 H)
120
Output %
100
80
* Kurva Jam Kerja dan Output
60
* Output dalam hub.nya dengan
jam kerja untuk pekerjaan cukup berat
40
* Output dalam hub.nya dengan
jam kerja untuk pekerjaan
MANUAL & BERAT
20
1
Bina Nusantara University
2
3
4
5
Jam
6
Kerja
7
8
9
10
11
3
DAMPAK JAM KERJA TERHADAP TINGKAT SAKIT
Jam kerja yang berlebiha, selain berpengaruh
terhadap output, juga berpengaruh terhadap:
* Peningkatan ABSEN
(Tidak masuk kerja karena sakit)
* Kecelakaan Kerja
* Simptom-simptom FATIGUE
Kesimpulan:
 Jam Kerja tidak dapat melebihi 8 Jam Per Hari, TANPA menimbulkan dampak Negatif,
apabila menyangkut PEKERJAAN BERAT
 Perpanjangan Jam Kerja dapat dilakukan JIKA DIIMBANGI dengan Jam ISTIRAHAT
yang banyak / cukup
Bina Nusantara University
4
MENGAPA BEKERJA 5 HARI SEMINGGU?
Pengurangan hari kerja dari 6 Hari Seminggu menjadi 5 Hari seminggu, ternyata
mendukung PENURUNAN tingkat Tidak Masuk Kerja
Pada umumnya, WANITA lebih menyukai bekerja 5 Hari Seminggu, dengan alasan
utama: Memiliki waktu untuk bersosialisasi
Kebutuhan akan waktu untuk
bersosialisasi + Memiliki istirahat
yang Cukup,
Menghasilkan: Penurunan Tingkat
ABSENSI
Bina Nusantara University
5
MENGAPA BEKERJA 5 HARI SEMINGGU?
Waktu Kerja 4 Hari Seminggu cukup diminati di USA dan Eropa, karena:
Memberikan Kesempatan bagi orang lain untuk Bekerja
 Mengurangi kemacetan
 Memberikan waktu istirahat yang panjang
Catatan: Artinya, indidivu bekerja 10 Jam per hari
‘ Bekerja dengan jam kerja yang panjang selama 3 Hari ‘
 TIDAK ERGONOMIS
* Mengganggu Kesehatan
* Bekerja selama 9-10 Jam sehari (selama 4 hari berturut-turut)
secara terus menerus, dapat menimbulkan Fatigue & Absensi
(karena sakit)
Bina Nusantara University
* Hal tersebut dapat dilakukan untuk pekerjaan yang tidak
ʹTERUS MENERUSʹ
→ Firefighters (bekerja selama 12 jam sehari, akan tetapi sebagian besar waktu
kerjanya hanya ʹstand-byʹ
6
JAM ISTIRAHAT
Spontaneous Pauses:
Istirahat yang dilakukan berdasarkan inisiatif pekerja sendiri, untuk berhenti dari kegiatan yang terus
menerus dan beristirahat sejenak
Disguised Pauses:
Ketika pekerja melakukan kegiatan lain yang sederhana, disamping pekerjaan inti. Misalnya:
membersihkan bagian mesin yang kotor, membersihkan meja kerja, duduk dengan posisi yang lebih
nyaman, meninggalkan tempat bekerja dan berdiskusi dengan rekan kerja atau supervisor
Work-conditioned Pauses:
Istirahat yang terjadi karena kondisi pekerjaan itu sendiri, misalnya menunggu mesin menyelesaikan
pekerjaannya, menunggu perkakas kerja mengalami penurunan atau peningkatan suhu, menunggu
pelanggan atau perintah
Prescribed Pauses:
Istirahat yang ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya istirahat tengah hari, waktu minum teh di pagi
hari atau di sore hari.
Bina Nusantara University
7
MANFAAT JAM ISTIRAHAT
Mencegah Fatigue
Memberikan kesempatan untuk
Beristirahat
Memberikan kesempatan untuk
melakukan Kontak Sosial
Bina Nusantara University
8
NUTRISI UNTUK BEKERJA
Makanan Sumber Enerji: Gula, Protein, Lemak
Bahan Makanan yang Sifatnya Melindungi: Vitamin, garam mineral, logam, iodine, asam lemak
tak jenuh, dll
Cairan untuk Pendinginan
Bina Nusantara University
9