download

Topik 3. Estimasi Interval
1. Interval Konfidensi
Misalkan X1, …, Xn mempunyai fungsi densitas
f(x1,…,xn;),    dimana  merupakan interval.
Anggap L=L(X1, …, Xn)
merupakan
dan U=U(X1, …, Xn)
statistik-statistik.
Jika
sebuah
eksperimen menghasilkan data x1, x2, …, xn, maka
nilai-nilai l(x1, …, xn)
dan u(x1, …, xn) dapat
dihitung.
Definisi 3.1
Interval (l(x1, …, xn),u(x1, …, xn)) dinamakan
interval konfidensi 100% untuk  jika
P[L(X1, …, Xn) <  < U(X1, …, Xn)]= 
dimana 0 <  < 1. Nilai-nilai l(x1, …, xn) dan u(x1,
…, xn) masing-masing dinamakan limit konfidensi
bawah dan atas.
Definisi 3.2
1. Jika
P[L(X1, …, Xn) <  ]= 
maka l(x1, …, xn) dinamakan limit konfidensi
100% bawah satu sisi untuk  .
2. Jika
P[ < U(X1, …, Xn)]= 
maka u(x1, …, xn) dinamakan limit konfidensi
100% atas satu sisi untuk  .
Contoh 1.1
Misalkan X1, …, Xn merupakan sampel acak dari
distribusi normal X~N(,2) dimana 2 dianggap
diketahui. Karena
/2,
Z  n ( X n   ) /  ~ N (0,1)
dan z/2 = - z1-
maka
1    P[ z1 / 2  n ( X n   ) /   z1 / 2 ]
 P[ X n  z1 / 2 / n    X n  z1 / 2 / n ]
Sebagai akibatnya interval konfidensi 100(1-)%
untuk  adalah
( xn  z1 / 2 / n , xn  z1 / 2 / n )
.
Sebagai contoh interval konfidensi 95% untuk 
adalah
( xn  1.96 / n , xn  1.96 / n )
.
2. Kuantitas Pivot
Definisi 2.1
Jika Q=Q(X1, …, Xn; ) adalah variabel acak yang
hanya merupakan fungsi dari X1, …, Xn dan ,
maka
Q
distribusinya
dinamakan
tidak
kuantitas
tergantung
pivot
pada
jika
 atau
parameter yang lain.
Teorema 2.2
Misalkan X1, …, Xn adalah sampel acak dari suatu
distribusi dengan fungsi densitas f(x;),   , dan
anggap MLE ˆ ada, maka
a. Jika  adalah parameter lokasi maka Q =
merupakan kuantitas pivot.
ˆ
-
b. Jika  adalah parameter skala, maka Q = ˆ /
merupakan kuantitas pivot.
Teorema 2.2
Misalkan X1, …, Xn adalah sampel acak dari suatu
distribusi dengan parameter lokasi dan skala
f ( x;1 , 2 ) 
Jika MLE
ˆ1
dan
ˆ2
 x  1 

f 0 
 2   2 
1
ada maka
.
(ˆ1  1 ) / ˆ2
dan
ˆ2 /  2
adalah kuantitas pivot untuk  dan  .
1
2
Contoh 2.1
Misalkan X1, …, Xn merupakan sampel acak dari
distribusi normal X~N(,2) dimana  dan 2 tidak
diketahui. Jika
̂
maka
dan
( ˆ   ) / ˆ
dan
̂
adalah MLE dari  dan ,
ˆ /  adalah
kuantitas-kuantitas
pivot yang dapat digunakan untuk membentuk
interval konfidensi. Jika
S 2  nˆ 2 /( n  1)
Xn  
~ t (n  1)
S/ n
dan
maka
(n  1) S 2

2
~  2 (n  1)
.
Karena
1    P[t1 / 2 (n  1) 
Xn  
 t1 / 2 (n  1)]
S/ n
 P[ X n  t1 / 2 (n  1) S / n    X n  t1 / 2 (n  1) S / n ]
maka interval konfidensi 100(1-)%
untuk 
adalah
( xn  t1 / 2 (n  1)s / n , xn  t1 / 2 (n  1)s / n )
.
Selanjutnya karena
1    P[ 2 / 2 (n  1)  (n  1) S 2 /  2  12 / 2 (n  1)]
 P[
(n  1) S 2
(n  1) S 2
2



]
12 / 2 (n  1)
2 / 2 (n  1)
maka interval konfidensi 100(1-)%
untuk 2
adalah
(n  1) s 2
(n  1) s 2
( 2
,
)
1 / 2 (n  1) 2 / 2 (n  1)
.
3. Aproksimasi Interval Konfidensi
Contoh 3.1
Misalkan X1, …, Xn merupakan sampel acak dari
distribusi Bernoulli X~BIN(1,p). MLE dari p
adalah
pˆ  X n .
Di sini tidak ada kuantitas pivot untuk
p. Akan tetapi dengan menggunakan CLT
pˆ  p
d


N (0,1)
p(1  p) / n
sehingga untuk n besar berlaku

1    P  z1 / 2 


pˆ  p
 z1 / 2 
p (1  p ) / n

.
Aproksimasi interval konfidensi 100(1-)% untuk
p adalah (p0,p1) dimana p0 adalah penyelesaian
yang lebih kecil dari persamaan
pˆ  p0
  z1 / 2
p0 (1  p0 ) / n
.
dan p1 adalah penyelesaian yang lebih besar dari
persamaan
pˆ  p1
 z1 / 2
p1 (1  p1 ) / n
.
Dalam praktek interval konfidensi untuk p
diperoleh dari hasil limit
pˆ  p
d


N (0,1)
pˆ (1  pˆ ) / n
.
Untuk n besar berlaku

1    P  z1 / 2 


pˆ  p
 z1 / 2 
pˆ (1  pˆ ) / n

.
dan aproksimasi interval konfidensi 100(1-)%
untuk p adalah
( pˆ  z1 / 2 pˆ (1  pˆ ) / n , pˆ  z1 / 2 pˆ (1  pˆ ) / n )
.
4. Metode Umum
Jika tidak ada kuantitas pivot daerah (generalisasi
dari interval) konfidensi masih dapat dikonstruksi
bila
ada
statistik
yang
distribusinya
hanya
tergantung  dan tidak tergantung parameter yang
lain.
Misalkan X1, …, Xn
mempunyai fungsi
densitas bersama f(x1, …, xn;) dan S=S(X1, …, Xn
)~g(s,). Anggap untuk setiap nilai 
yang
mungkin dapat ditemukan nilai-nilai h1() dan
h2() sedemikian hingga
Ph1 ( )  S  h2 ( )  1  
(4.1)
.
Jika S=s diobservasi, maka himpunan nilai-nilai 
 yang memenuhi h1() < s < h2() membentuk
daerah konfidensi 100(1-)% untuk .
Contoh 4.1
Misalkan X1, …, Xn merupakan sampel acak dari
sebuah distribusi kontinu dengan fungsi densitas
(1/  2 ) exp[ ( x   ) /  2 ], x  
f ( x; )  
x 
0,
dimana  > 0. Di sini tidak ada statistik cukup
tunggal untuk  , tetapi X1:n dan  X adalah statistik
n
i 1
i
cukup gabungan untuk  . Interval konfidensi 90%
untuk  dapat dikonstruksi berdasarkan statistik S=
X1:n. Fungsi distribusi dari S adalah
1  exp[ n( s   ) /  2 ], s  
G( s; )  
x 
0,
Salah satu pilihan yang mungkin untuk h1()
dan h2() yang memenuhi persamaan (4.1) adalah
penyelesaian dari
G(h1(); )=0.05
dan
G(h2();)=0.95,
yakni
h1()= - ln (0.95)2/n
dan
h2()= - ln (0.05)2/n.
Definisi 4.1
Interval konfidensi (L,U) dinamakan interval
konfidensi konservatif 100(1-)% untuk 
jika
interval acak yang terkait memuat nilai  yang
benar dengan probabilitas paling sedikit 1-.
Untuk n besar berlaku

1    P  z1 / 2 


pˆ  p
 z1 / 2 
pˆ (1  pˆ ) / n

.
dan aproksimasi interval konfidensi 100(1-)%
untuk p adalah
( pˆ  z1 / 2 pˆ (1  pˆ ) / n , pˆ  z1 / 2 pˆ (1  pˆ ) / n )
.
5. Masalah Dua Sampel
Misalkan X1, …, Xn1
merupakan sampel acak
berukuran n1 dari X~N(1, 21) dan Y1, …, Yn2
merupakan sampel acak berukuran n2 dari Y~N(2,
22). Anggap kedua sampel tersebut saling
independen. Misalkan
Xn
,
Yn
,
S12
, dan
S 22
merupakan
sampel mean dan sampel varians.
5.1 Selisi Mean
Jika 21 dan 22 diketahui, maka interval
konfidensi
untuk
selisih
mean
ditentukan sebagai berikut. Karena
Yn  X n ~ N ( 2  1 , 12 / n1   22 / n2 )
maka
Z
Yn  X n  ( 2  1 )
 12 / n1   22 / n2
~ N (0,1).
Dengan menggunakan persamaan
P[ z1 / 2  Z  z1 / 2 ]  1  
2-1 dapat
interval konfidensi 100(1-)% untuk 2-1 dapat
dibentuk, yakni
2
2
( yn  xn  z1 / 2  12 / n1   21
/ n2 , yn  xn  z1 / 2  12 / n1   21
/ n2 )
.
Jika 21 dan 22 tidak diketahui dan 21 = 22 =
21, maka interval konfidensi untuk selisih mean
2-1 dapat ditentukan dengan menggunakan fakta
bahwa
T
Yn  X n  ( 2  1 )
~ t (n1  n2  2)
S P 1/ n1  1/ n2
dimana
S P2 
(n1  1) S12  (n2  1) S22
n1  n2  2
.
Jika 21 dan 22 tidak diketahui tetapi n1 dan n2
keduanya
besar
maka
aproksimasi
konfidensi
untuk
selisih
2-1 dapat
mean
dikonstruksi menggunakan fakta bahwa
Yn  X n  ( 2  1 )
S / n1  S / n2
2
1
2
2
d


Z ~ N (0,1)
interval
.
5.2 Rasio Variansi
Interval konfidensi untuk 22/21 dapat dikonstruksi
dengan menggunakan distribusi F, yakni dengan
menggunakan fakta bahwa
S12 22
~ F (n1  1, n2  1)
S22 12
Jika 1=n1-1 dan 2=n2-1 dan f(1,2) menyatakan
persentil ke  dari F maka
S12 22
P[ f / 2 ( 1 , 2 )  2 2  f1 / 2 ( 1 , 2 )]  1  
S2  1
sehingga interval konfidensi 100(1-)% untuk
22/21 adalah
 s22

s2
 2 f / 2 ( 1 , 2 ), 22 f1 / 2 ( 1 , 2 ) 
s1
 s1

.
5.3 Sampel Berpasangan
Misalkan (X1,Y1), …, (Xn,Yn) merupakan pasangan
sampel
acak
dengan
Di=Yi-Xi,
i=1,…,n
berdistribusi normal dengan mean D=2-2 dan
variansi 2D=21+22 -212 atau
Di~N(2-2,2D).
Misalkan
n
Dn 
D
i 1
i
n
 Yn  X n
dan
 n

n D    Di 
 i 1 
S D2  i 1
n(n  1)
n
2
i
2
.
Maka
T 
Dn  (  2  1 )
~ t (n  1)
SD / n
.
Interval konfidensi 100(1-)% untuk 2-1 adalah
(dn  t1 / 2 (n  1)sD / n , dn  t1 / 2 (n  1)sD / n )
.
6. Interval Konfidensi Bayes
Misalkan X1, …, Xn merupakan sampel acak dari
suatu distribusi dengan fungsi densitas f(x; ).
Misalkan
p() merupakan fungsi densitas prior
dari  dan disini f(x;) diinterpretasikan sebagai
fungsi densitas bersyarat f(x|). Jika f|x() adalah
fungsi densitas posterior, maka interval konfidensi
Bayes 100(1-)% diberikan oleh (L,U) dimana L
dan U memenuhi
U
 f
|x
( )d  1  
.
L
Contoh 6.1
Misalkan X1, …, Xn merupakan sampel acak dari
distribusi
X~POI()
Poisson
dan
anggap

berdistribusi gamma  ~GAM( ,). Dapat
ditunjukkan bahwa distribusi posterior
n
 x :  | x ~ GAM (( n  1 /  ) 1 ,  xi   )
i 1
dan
n
2 x
2

2
((
n

1
/

)

~

(
2
(
xi   ))

x
(n  1/  )1
i 1
sehingga
P[ 2 / 2 ( )  2(n  1 /  ) x  12 / 2 ( )]  1  
dimana
n
  2( xi   ) .
100(1-)%
i 1
Jadi interval konfidensi Bayes
diberikan
 L  2 / 2 ( ) / 2(n  1 /  )
dan 
U
oleh
(L,U)
 12 / 2 ( ) / 2(n  1 /  )
.
dimana