Deskripsi : sampling sistematik 1-k Populasi dengan anggota N dinomori dari 1 s/d N. untuk memilih sampel berukuran n, diambil satu unit secara acak dari k unit pertama dan setiap k unit berikutnya . misalnya k = 20 dan unit pertama dipilih nomor 35, 55, 75, 95 dst. Prosedur pengambilan sampel seperti ini dinamakan sampel sistemarik 1-k Kelebihan sampling sistematik terhadap sampling acak. 1. Sampling sistematik lebih mudah dilaksanakan dibandingkan sam-pling acak. 2. Dalam beberapa keadaan, sam-pling sistematik lebih teliti dari sampling acak. 2 3. Pengambilan sampel pada sampling sistematik dapat dilaksanakan dengan kesalahan kecil 4. Sampel sistematik diharapkan mempunyai ketelitian sama dengan sampling stratafikasi dengan satu unit perstratum k x = sampel sistimatik 2k 3k 4k nk o = sampel stratifileasi Alternatif lain cara pemilihan sampel siatematik adalah memilih tiap unit pada pusat (sekitar pusat) stratum : ½ (k+1), jika k ganjil Sampel awal dipilih ½ k jika k genap Sebagai bilangan penggerak (starting number) 3 Contoh: Sampel sistematik yang mungkin untuk N = 23, k = 5 Sampel sistematik I II III IV V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Terjadi gangguan (disturbance) dimana dua sampel terakhir n = 4. Sedangkan yang pertama n = 5. Gangguan ukuran sampel dapat diabaikan jika n > 50. Ukuran sampel dibuat tetap dan rataan sampel tidak 4 bias, pemilkhan dilakukan dengan mengelilingi lingkaran 1 2 N bilangan penggerak 3 N = 23, n = 5, k = 23/5 = 4,6 = 5 Pilihan secara acak = no:12 maka sampel yang terpilih : adalah 12, 3+2k 17, 22, 4, 9 Komposisi k sampel sistematik dari populasi y1, y2,…, yn = nk 3+k Nomor Sampel Sistimatika Variansnya: SS1 SS2 SSi SSk Yk = y11 y2 = y21 yi = yi1 yk=yk1 yk+1 = y12 yk+2 = y22 yk+i = yi2 y2k=yk2 : y1j : y2j : yij : ykj y(n-1)k+1 = y1n y(n-1)k+2 = y2n yin ynk=ykn Rataa n yi y2 y1 yk 5 ( ysy ) N 1 2 k (n 1) 2 S S10sy dengan N N 1 n ysy yij , i 1,2,..., k n j 1 S 2 wsy k 1 k (n 1) i 1 n (y j 1 2 y ) ij i 1 n yi yij n j 1 2 S wsy var ians antara unit yang berada pada sampel sistematik yang sama S 2 wsy 1 k 1 n ( yij yi ) 2 k i 1 n 1 j 1 1 k var ians sampel sistimatik ke i k i 1 6 Jika y sy rataan sampel sistematik maka S2 N 1 Vysy 1 n 1 w n N w = koefisien korelasi antar pasangan pada sample sistematik yang sama. w Eyij Y yiu Y Eyij Y 2 k 2 yij Y yiu Y 2 n 1N 1S i 1 7 Varians sistematik yang dinyatakan dalam S2wst = varians antar unit yang berada pada stratum yang sama. S2wst N - n 1 n 1 wst Vysy n N 8 dimana S 2 wst k n 1 2 yij y j n k 1 j1 i 1 1 n 1 k 2 j y yij n j1 k 1 i 1 1 n varians stratum ke - j n j1 wst Eyij y jyiu y u 2 Eyij y j 9
© Copyright 2024 Paperzz