download

Matakuliah
Tahun
: H0062/Teori Sistem
: 2006
Pendahuluan
Pertemuan 13
Latar Belakang
• Pemahaman kondisi perusahaan tidak perlu
memiliki latar belakang ekonomi
• Bidang matematika, fisika, mata kuliah teori
sistem, sistem pengaturan dapat membantu
penerapan analogi pada bidang tersebut
• Tujuan perusahaan berhubungan dengan
Revenue (pendapatan), Costs (biaya), dan Profit
(keuntungan)
Berbagai Pengukuran Kinerja Perusahaan
• Laporan Keuangan:
– Balance Sheet (Neraca)
Keadaan keuangan perusahaan pada satu titik
waktu tertentu
– Income Statement (Laba-Rugi)
Bagaimana hasil operasi perusahaan pada suatu
kurun waktu
• Sudut Pandang Keadaan Pasar
Hubungan antara besar dan pertumbuhan
pasar dimana perusahaan berada
Balance Sheet
• Terdiri dari 3 elemen utama:
– Asset (Cash, Deposit, Fixed Asset,
Depreciation)
– Liability (kewajiban: hutang)
– Equity (modal saham, return earning  laba
yang ditahan)
• Asset = Liability + Capital
Kinerja perusahaan dapat dilihat dengan
menggunakan rasio yang diperoleh dari
Laporan Keuangan
Sudut Pandang Keadaan Pasar
M
ar
k
e
t
S
h
a
r
e
High
Cash Cows
Stars
Low
Dogs
Question
Marks?
High
BCG matrix
Low
Market Growth
• Perusahaan pada posisi awal
biasanya terletak pada kuadran
Question Mark
• Dengan meningkatkan investasi,
perusahaan berpindah ke kuadran
Stars
• Seiring berjalannya waktu, market
share akan meningkat dan
membawa perusahaan ke kuadran
Cash Cows
• Inilah posisi dimana kondisi pasar
jenuh dan organisasi telah
menguasai pasar dengan baik
• Apabila organisasi tidak
memelihara kinerjanya serta
tidak membaca kebutuhan
konsumen, maka posisi
organisasi dapat pindah ke
kuadran Dogs
• Pada posisi ini, market share
akan berkurang karena pasar
sudah tidak membutuhkan
produk dari organisasi tersebut
Bagaimana Pengamatan Dilakukan?
• Energi  kekal, yaitu tidak dapat dibuat
dan dihilangkan
• Energi dianalogikan sebagai sumber daya
untuk menggerakan suatu kegiatan usaha
• Pada Laporan Keuangan, energi adalah
Asset. Liability dan Equity (serta
untung/rugi) merupakan energi dalam
bentuk lain yang akan diubah dalam
bentuk asset untuk menjalankan
perusahaan
• Apabila perusahaan merugi, maka
energi berubah ke bentuk energi
milik pelanggan atau disipasi
• Disipasi adalah sesuatu produk yang
menjadi tidak terpakai oleh
perusahaan atau pelanggan, namun
masih dapat dimanfaatkan orang lain
• Segala sesuatu yang memiliki nilai
dapat dikatakan sebagai bentuk
energi yang berubah dalam bentuk
lain
Market Share
Bagaimana memanfaatkan
Energi yang dimiliki perusahaan
Sales
Equity
Liability
Profit
Asset
Loss
Variable dalam Sistem
• Across Variable
– Nilai variabel ini harus diukur terhadap suatu
titik referensi
– Contoh: tegangan dan kecepatan
• Through Variable
– Nilai variabel ini bila diukur tidak memerlukan
suatu titik referensi
– Contoh: arus dan gaya
Bila dalam sistem elektrik
• Across Variable = v = tegangan (perlu titik
acuan dalam mengukur tegangan
sehingga alat ukur diletakkan paralel)
• Through Varible = i = arus (tidak
memerlukan titik acuan sehingga alat ukur
diletakkan seri)
• Daya = W = v x i
• Energi = E = integral W dt
Dalam asset perusahaan
• Across Variable = P = harga jual per unit
(diukur dengan acuan terhadap biaya
produksi)
• Through Variable = U = rate volume
penjualan (jumlah unit yang terjual per
satuan waktu)
• Perkalian P dan U menghasilkan Power
(daya) dan selanjutnya diintegrasikan
terhadap waktu untuk mendapatkan
Energi (Asset)
Kondisi Pasar mempengaruhi
Perusahaan dilihat dari Sistem
Mekanik
• Momentum didefinisikan
sebagai M = FDt = mV
• Dimana
– F (through variable) : gaya yang
bekerja pada sebuah obyek
– m : massa dari obyek
– V (across variable) : kecepatan
bergerak obyek
Analoginya
• M = volume penjualan pada suatu periode
(= rate volume penjualan x Dt) = m x P
• M = UDt = mP
• m = UDt / P
• m menunjukkan kemampuan suatu produk
untuk mempertahankan eksistensi dirinya
atau tidak tergeser akibat adanya energi
lain yang dihasilkan pesaing)
• Jika nilai m hendak diperbesar
maka jumlah unit terjual dalam
periode tertentu ditingkatkan
atau
• Harga jual produk tersebut
diturunkan
• Hal ini berkaitan dengan cost
efficiency, economic of scale,
experience, product/design dan
supply cost
Pengamatan dengan
menggunakan BCG Matrix
• Bila perusahaan hendak pindah dari kuadran
QM ke CC maka diperlukan peningkatan
momentum produk
• Karena momentum diperbesar  volume
penjualan diperbesar  mass production 
tidak flexibel terhadap product variety
• Volume penjualan diperbesar  investasi perlu
diperbesar  liability lebih besar  perlu usaha
(energi) lebih besar untuk mengembalikan
liability tersebut
• Perpindahan perusahaan dari
kuadran CC ke D disebabkan
terjadinya kerusakan sistem
sehingga perusahaan tidak mampu
mempertahakan kinerjanya dan
terjadi kehilangan energi
• Keuntungan sebagai SKom adalah
dapat melihat bagaimana sebaiknya
memanfaatkan energi agar dapat
berpindah ke CC. Apakah menunggu
profit besar, ataukah menambahkan
equity sementara market ada
batasnya. Oleh karena ada batas,
maka akusisi perusahaan
merupakan salah satu cara
memperbesar energi
Contoh lain analogi
• Kapasitor = stock/gudang
• Induktor = menimbulkan biaya pemasaran
(biaya pemasaran/ voltage akan timbul
sejalan dengan perubahan dU/dt yritu
perubahan nilai dari unit yang terjual per
bulannya)