Matakuliah : F0702 - Simulasi Perdagangan Kontrak Berjangka Tahun : 2008 Futures Trading Mechanism Pertemuan 02 Mekanisme Perdagangan Forwards • Forwards contract adalah private agreement antara dua lembaga keuangan, atau sebuah lembaga keuangan dan sebuah perusahaan yang mewakili lembaga keuangan tertentu. Financial Institution A SELL Contract Cash Financial Institution B 2 Bina Nusantara Mekanisme Perdagangan Futures • Futures contract diperdagangkan pada suatu bursa yang terorganisir, spesifikasi kontrak telah memiliki spesifikasi standar yang dibuat oleh pengelola bursa. Clearing House SELL Contract BUY Contract Cash Cash Individual A Individual B 3 Bina Nusantara Futures Price & Spot Price • Futures Price (Ft) adalah harga kontrak Futures pada tanggal tertentu • Spot Price (St) adalah harga underlying asset yang siap dikirim pada tanggal tertentu Hasil penelitian menujukkan bahwa 90-97% kontrak Futures dijual sebelum jatuh tempo (closing out position), karena mayoritas pelaku pasar tidak ingin menerima aset secara fisik. Selain tidak praktis dan relatif lebih mahal (ada storage cost), transasksi bermotif spekulasi juga mendorong terjadinya gejala ini. 4 Bina Nusantara Gejala Konvergen Pergerakan Harga FuturesPrice Spot Price Spot Price FuturesPrice Maturity Date Time Maturity Date Time Akibatnya menjelang dan saat jatuh tempo (maturity date), Futures Price dan Spot Price berada pada tingkat harga yang sangat dekat (gejala konvergen = kuncup). 5 Bina Nusantara Contract Specifications • • • • Underlying asset = aset yang diperdagangkan Contract size = ukuran kontrak (kg, liter, tingkat bunga dll) Delivery month = nama bulan penyerahan saat jatuh tempo Price quotes = besaran harga, misal dalam USD dengan 2 desimal (cents) • Position limit = jumlah kontrak maksimum yang dapat dimiliki oleh trader, misal : 1000 kontrak tetapi kurang dari 300 kontrak yang jatuh tempo pada bulan yang sama • Initial margin = prosentase minimum dana yang harus disediakan untuk melakukan transaksi (lihat penjelasan margin trading) 6 Bina Nusantara Initial Margin Terdiri dari : • Initial clearing margin adalah margin minimum yang ditentukan oleh lembaga kliring bursa, dan harus dipenuhi pelaku bursa untuk dapat bertransaksi di bursa. • Maintenance margin adalah margin pemeliharaan yang harus dipenuhi oleh investor (clients) untuk menjaga saldo minimum, karena saldo investor dapat berkurang (didebet) karena kerugian perdagangan (loss). Margin ini ditentukan oleh pengelola bursa • Additional margin adalah margin tambahan yang ditentukan atas kebijakan trader terhadap investor untuk menjaga saldo minimum investor. 7 Bina Nusantara Initial Margin (lanjutan) % A d d i t i o n a lm a r g i n I n i t i a lm a r g i n t o t r a d e r % I n i t i a lc l e a r i n g m a r g i n I n i t i a lm a r g i n t o i n v e s t o r • Maintenace margin biasanya sebesar 75 % dari initial clearing margin. • Initial margin to trader berkisar 30 – 80 % dari nilai transaksi yang seharusnya, tergantung tingkat fluktuasi harga kontrak menurut data statistik pengelola bursa. 8 Bina Nusantara Contoh : Margin Trading • Margin trading memang dirancang untuk lebih menggairahkan bursa, tetapi tidak semua instrumen keuangan dapat diperdagangkan dengan margin trading • Investor C membeli saham XYZ seharga Rp 2.000 per lembar, maka untuk membeli 1 lot (500 lembar) dibutuhkan dana sebesar Rp 1 juta. • Dengan margin trading sebesar 30% (contoh) maka Investor C hanya membutuhkan dana sebesar 30% x Rp 1 juta = Rp 300 ribu. Sehingga investor tersebut bahkan dapat membeli saham sampai dengan 3 lot (1.500 lembar saham) dengan dana sebesar Rp 900 ribu (asumsi belum ada biaya dan pajak). 9 Bina Nusantara Profit-Loss of Margin Trading • Saat harga saham tersebut naik 50 poin, menjadi Rp 2.050, transaksi tanpa margin trading akan memperoleh capital gain sebesar Rp 50 per lembar x 500 lembar = Rp 25 ribu, atau tingkat labanya sebesar 2,5% (Rp 25 ribu : Rp 1 juta). • Pada transaksi margin trading, diperoleh capital gain sebesar Rp 75 ribu, atau tingkat labanya menjadi 7,5% atau tiga kali lebih besar daripada tanpa margin trading. • Saat harga saham tersebut turun 50 poin, kejadian akan menjadi terbalik. Disini berlaku kembali hukum High Return, High Risk. • Secara aktual, kerugian (loss) margin trading akan lebih besar karena investor tetap harus membayar transaction fee dan pajak. 10 Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz