Matakuliah Tahun : LAB Perpajakan : 2009 Pertemuan 6 PPh BADAN Kerjakan Soal-Soal Berikut Ini di Buku Praktikum Anda: – Rekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi (Buku 2 hal 47) – Menghitung Pajak Penghasilan Terutang tahun 2008 (Buku 2 hal 48) – Menghitung PPh yang kurang atau lebih disetor tahun 2008 (Buku 2 hal 52) – Menghitung Angsuran PPh setiap bulan (PPh pasal 25) tahun pajak 2009 (buku 2 hal 53) Bina Nusantara University 3 PPh PASAL 25 dan 29 Angsuran pajak yang dibayar sendiri oleh WP setiap bulan, dikurangi PPh yang telah di bayar sesuai ps. 21, ps. 22, ps. 23, dan ps. 24 Dibagi 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak. PPh Pasal 29 adalah hasil perhitungan pajak terutang selama tahun pajak dikurangi dengan angsuran pajak penghasilan yang telah dilakukan selama tahun pajak tersebut. Pembayaran PPh Pasal 29 paling lambat tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir setelah memperhitungkan PPh ps. 25. Bina Nusantara University 4 TARIF WP BADAN Ketentuan UU No. 17 Tahun 2000: Lapisan Penghasilan Tarif s.d Rp 50.000.000,- 10% Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000,- 15% Di atas Rp100.000.000,- 30% Perubahan di UU No. 36/2008: • Tarif tunggal 30% • Diturunkan menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010. • Untuk WP Badan Masuk Bursa diberikan tarif 5% lebih rendah dari tarif yang berlaku. Bina Nusantara University 5 8 Contoh Cara Menghitung Pajak PT Romantika sepanjang tahun 2009 mempunyai penghasilan mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp154.168.900,00. Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar atau terutang oleh PT Romantika adalah: Penghasilan Kena Pajak: Rp154.168.000 (dibulatkan ke bawah sampai ribuan penuh) Pajak Penghasilan yang harus dibayar: 28% x Rp154.168.000 = Bina Nusantara University Rp43.167.040 6 Pemotongan atau Pemungatan Pengahasilan Yang Bersifat Final Pajak • Dalam ketentuan mengenai Pajak Penghasilan yang berlaku saat ini ada beberapa jenis penghasilan (objek pajak) yang dikenakan pemotongan atau pemungutan pajak bersifat final; • Penghasilan yang dikenakan pemotongan atau pemungutan PPh yang bersifat final tetap dilaporkan dalam SPT; • Namun demikian jumlahnya tidak dijumlahkan dengan penghasilan lainnya; • Pajak yang dipotong tidak diperhitungkan sebagai Kredit Pajak. Bina Nusantara University 7 Cara Melunasi Pajak • Pelunasan pajak tahun berjalan, yaitu pelunasan pajak dalam Masa Pajak yang meliputi: – Pembayaran sendiri oleh Wajib Pajak (PPh Pasal 25) untuk setiap Masa Pajak; – Pembayaran pajak melalui pemotongan/pemungutan pihak ke tiga (orang pribadi atau badan baik swasta maupun pemerintah) berupa kredit pajak yang dapat diperhitungkan dengan jumlah pajak terutang selama tahun pajak. • Pelunasan pajak sesudah akhir tahun, meliputi: – Membayar pajak yang kurang disetor yaitu dengan menghitung sendiri jumlah pajak penghasilan terutang untuk satu tahun pajak – Membayar pajak yang kurang disetor berdasarkan surat ketetapan pajak atau Surat Tagihan Pajak yang ditetapkan oleh Ditjen Pajak. Bina Nusantara University 8 Cara Menghitung Besarnya PPh Pasal 25 • Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan adalah – Sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut SPT Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurang dengan: • Pajak Penghasilan yang dipotong, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan 22 • Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di LN yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 – Dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam tahun pajak Bina Nusantara University 9 Contoh Jumlah Pajak Penghasilan Tuan Buwono yang terutang PPh 2009 Rp 30.000.000,00 Pada tahun 2009, telah dibayar dan dipotong atau 1. PPh Pasal 21 Rp8.000.000,00 2. PPh Pasal 22 Rp2.000.000,00 3. PPh Pasal 23 Rp2.000.000,00 4. PPh Pasal 25 Rp12.000.000,00 Rp24.000.000,00 Kurang/lebih bayar (Pasal 29) tahun 2009 BESARNYA ANGSURAN PPh 25 tahun 2010 adalah Bina Nusantara University Rp6.000.000,00 BERLANJUT….. 10 Contoh (lanjutan) PPh yang terutang tahun 2005 Rp 30.000.000,00 Pengurangan: 1. PPh Pasal 21 Rp8.000.000,00 2. PPh Pasal 22 Rp2.000.000,00 3. PPh Pasal 23 Rp2.000.000,00 Rp12.000.000,00 Dasar perhitungan PPh Pasal 25 thn 2010 Rp18.000.000,00 Besarnya PPh Pasal 25 per bulan: Rp18.000.000/12 = Rp1.500.000,00 Jadi Tn. Buwono harus membayar sendiri angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan pada tahun 2010 mulai masa Maret sebesar Rp1.500.000,00. Bina Nusantara University 11 Beberapa Masalah/Kasus Untuk Menghitung Besarnya PPh Pasal 25 • Angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh – Besarnya angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh adalah sebesar angsuran pajak untuk bulan terakhir dari tahun pajak yang lalu. • Contoh: – Tuan Buwono menyampaikan SPT Tahunan PPh 2009 pada bulan Maret 2010. Angsuran PPh Pasal 25 pada bulan Desember 2005 adalah Rp1.500.000,00. Maka besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan Januari dan Februari 2010 masing-masing adalah Rp1.500.000,00. Bina Nusantara University 12 Beberapa Masalah/Kasus Untuk Menghitung Besarnya PPh Pasal 25 (lanjt) • Apabila dalam tahun berjalan, diterbitkan SKP untuk tahun pajak yang lalu – Apabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak untuk tahun pajak yang lalu maka angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan Surat Ketetapan Pajak tersebut dan berlaku mulai berikutnya setelah bulan penerbitan Ketetapan Pajak. • Contoh: – Berdasar SPT tahun 2009 yg disampaikan WP dlm bulan Maret 2010, besarnya angsuran pajak adalah Rp1.250.000,00. Dalam bulan Juni 2010 diterbitkan SKP tahun 2009 yang menghasilkan besaran angsuran pajak setiap bulan Rp2.000.000,00. berdasarkan ketentuan yang berlaku maka besarnya angsuran pajak mulai bulan Juli 2010 adalah Rp2.000.000,00 Bina Nusantara University 13 Hal-hal tertentu untuk Penghitungan Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 • Dirjen Pajak diberi wewenang untuk menyesuaikan besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP dalam tahun berjalan, apabila: – WP berhak atas kompensasi kerugian – WP memperoleh penghasilan tidak teratur – SPT Tahunan PPh tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas waktu yang ditentukan – WP diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh – WP membetulkan sendiri SPT Tahunan PPH yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan – Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan WP Bina Nusantara University 14 Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Baru, Bank, BUMN, BUMD dan WP Tertentu Lainnya • Angsuran PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak Baru – Besarnya angsuran PPh 25 setiap bulan bagi WP baru dihitung berdasar jumlah pajak yang diperoleh dari penerapan tarif umum atas penghasIlan netto sebulan yang disetahunkan, dibagi 12 (dua belas). – Penghasilan netto dihitung berdasarkan pembukuan (dalam hal WP melaksanakan pembukuan) atau berdasarkan Norma Penghitungan (dalam hal WP tidak wajib melaksanakan pembukuan) – Untuk WP orang pribadi, penghasilan nettonya dikurangi PTKP terlebih dahulu. Bina Nusantara University 15 Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Baru, Bank, BUMN, BUMD dan WP Tertentu Lainnya (2) • Besarnya angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan bagi WP bank atau sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) – Adalah sebesar jumlah Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba-rugi fiskal menurut laporan keuangan triwulan terakhir yang disetahunkan dikurangi Pajak Penghasilan Pasal 24 yang dibayar atau terutang di luar negeri untuk tahun pajak yang lalu, dibagi 12 (dua belas). Bina Nusantara University 16 Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Baru, Bank, BUMN, BUMD dan WP Tertentu Lainnya (3) • Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 bagi WP Orang Pribadi Pengusaha Tertentu ditetapkan sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima persen) dari jumlah peredaran bruto setiap bulan. – WP Orang Pribadi Pengusaha Tertentu adalah Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan grosir dan atau eceran barang-barang konsumsi melalui tempat usaha/gerai (outlet) yang tersebar di beberapa lokasi, tidak termasuk kendaraan bermotor dan restoran Bina Nusantara University 17 Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Baru, Bank, BUMN, BUMD dan WP Tertentu Lainnya (4) • Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 bagi BUMN dan BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun kecual WP bank dan WP sewa guna usaha dengan hak opsi – Adalah sebesar Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba-rugi fiskal menurut Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP) tahun pajak yang bersangkutan yang telah disahkan oleh RUPS dikurangi pemotongan PPh Pasal 22 dan Pasal 23 serta Pasal 24 yang dibayar atau terutang di luar negeri pada tahun pajak yang lalu, dibagi 12 (dua belas). – Apabila RKAP belum disakan maka besarnya angsuran PPh 25 adalah sama dengan angsuran PPh 25 bulan terakhir tahun pajak sebelumnya. Bina Nusantara University 18 TERIMA KASIH ADA PERTANYAAN? Bina Nusantara University 19
© Copyright 2024 Paperzz