download

Matakuliah
Tahun
:F0452/Akuntansi Perpajakan
: 2006
AKUNTANSI PENGHASILAN 1:
PENGHASILAN YANG PAJAKNYA
DIBAYAR SENDIRI
OLEH WAJIB PAJAK
PERTEMUAN: 4 bab 5
1
AKUNTANSI PENGHASILAN 1:PENGHASILAN YANG PAJAKNYA
DIBAYAR SENDIRI OLEH WAJIB PAJAK
PENGHASILAN MENURUT SUMBER ATAU
ASALNYA
Menurut sumber atau asalnya, paling tidak
penghasilan
obyek
pajak
(POP)
dapat
dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu: (1)
penghasilan-penghasilan yang berasal dari harta
atau modal, dan (2) penghasilan-penghasilan
selain yang berasal dari harta atau modal.
2
Termasuk dalam kategori penghasilan yang berasal
dari harta atau modal, antara lain:
(a) laba usaha;
(b) keuntungan dari penjualan dan/atau pengalihan harta;
(c) bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan
karena jaminan pengembalian utang;
(d) dividen;
(e) royalti;
(f) sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta;
(g) penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
(h) selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
(i) premi asuransi.
3
PENGHASILAN DAN KEWAJIBAN PAJAKNYA
Dalam kaitannya dengan kewajiban dan tarif
pajaknya, Undang-undang Pajak Penghasilan
membedakan penghasilan ke dalam tiga kategori,
yaitu:
(1) penghasilan obyek pajak (POP) dengan tarif
umum progresif (TUP);
(2) penghasilan obyek pajak (POP) dengan tarif
tertentu yang biasanya bersifat final; dan
(3) penghasilan bukan obyek pajak (PBOP).
4
LABA USAHA SEBAGAI KOMPONEN PENGHASILAN
BRUTO
Disamping melakukan pekerjaan dalam hubungan kerja
dan pekerjaan bebas, individu dan badan sebagai Wajib
Pajak-dalam negeri, serta bentuk usaha tetap (BUT) bisa
mendapatkan atau memperoleh penghasilan dengan cara
melakukan usaha atau kegiatan. Tergantung pada sifat dan
jenis usahanya, terdapat banyak istilah yang dapat
digunakan untuk menyatakan penghasilan sebagai obyek
pajak yang diterima atau diperoleh dari kegiatan, usaha,
atau pekerjaan bebas yang dilakukan oleh Wajib Pajakdalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT), seperti
misalnya:
(a) Laba usaha
(b) Premi asuransi
(c) Iuran anggota
5
LABA USAHA (PASAL 4, AYAT 1, HURUF C)
Sebagai komponen penghasilan bruto yang
breasal dari harta atau modal, laba usaha meliputi
semua penghasilan yang diterima atau diperoleh
melalui pengoperasian sarana yang dimiliki atau
dikuasai oleh Wajib Pajak.
6
KEUNTUNGAN KARENA PENJUALAN ATAU PENGALIHAN HARTA SEBAGAI
KOMPONEN PENGHASILAN BRUTO
Beberapa alternatif penggolongan digunakan berkaitan
dengan harta atau properti, dan relevan untuk tujuan
perhitungan pajak penghasilan. Namun pada bagian ini,
yang dimaksud dengan transaksi harta adalah penjualan,
penagihan, dan/atau pertukaran harta selain persediaan.
Termasuk dalam kategori transaksi harta yang bisa
berakibat timbulnya keuntungan sebagai komponen
penghasilan bruto, sesuai dengan ketentuan Undangundang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 (Pasal 4,
ayat 1, huruf d) meliputi:
7
1.
2.
3.
4.
Penjualan atau pengalihan harta kepada perseroan,
persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti
saham atau penyertaan modal;
Penjualan atau pengalihan harta dari perseoran,
persekutuan, dan badan lainnya kepada pemegang
saham, sekutu, atau anggota;
Penjualan atau pengalihan harta dalam rangka
likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,
pemecahan, atau pengambialihan usaha (akuisisi);
Penjualan atau pengalihan harta berupa hibah,
bantuan atau sumbangan, kecuali yang diberikan
kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus
satu derajat, dan badan keagamaan atau badan
pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil.
8