download

Matakuliah
Tahun
: F0262/Penganggaran
:2005
PERENCANAAN &
PENGENDALIAN
PENDAPATAN
Pertemuan ke-06
1
Tujuan bahasan :
• Mendiskusikan proses Perencanaan
Penjualan dan Karakteristik
Rencana Penjualan Komprehensif
• Mendiskusikan tanggung jawab
manaje- men terkait, pendekatan2, teknik fore- casting/peramalan
dan penggunaan Rencana
Penjualan
2
Perencanaan Penjualan
Proses Perencanaan Penjualan bagian penting dari PPL,
karena:
a. Dasar bagi keputusan manajemen tentang pemasaran
b. Keputusan tsb. merupakan pendekatan terorganisir untuk
pembuatan Rencana Penjualan Komprehensif
Tujuan Rencana Penjualan, untuk :
a. Mengurangi ketidak pastian Pendapatan dimasa datang
b. Memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen
kedalam proses perencanaan (misal: rencana pemasaran)
c. Memberikan infomasi penting bagi pembentukan elemen
lain dari rencana laba komprehensif
d. Memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan
penjualan yang dilakukan
3
Ramalan vs Rencana Penjualan
Ramalan Penjualan (Sales Forecasting)
• Merupakan proyeksi teknis tentang permintaan pelang gan potensial diwaktu datang dengan menggunakan
asumsi-asumsi tertentu. Forecast penjualan mungkin
ditolak, dimodifikasi atau diterima oleh manajeman
Rencana Penjualan (Sales Planning) :
• Jika sales forecasting diterima maka dirubah menjadi
Rencana Penjualan. Jadi sales planning merupakan keputusan manajemen yang didasarkan pada sales forecas
ting, setelah manajemen memasukkan berbagai pendapat
berkenaan dengan volume, harga, usaha-2 penjualan,
produksi dan keuangan
4
Sales Forecasting harus disampaikan kepada manajemen
untuk memperoleh keputusan, karena :
• Pengaruh tindakan manajemen terhadap kemampuan
penjualan sulit dikuantifikasi. Oleh karena itu unsur-2
pengalaman dan pendapat manajemen sebaiknya dimasukkan kedalam forecast penjualan, sehingga forecast
penjualan kemudian dapat diubah menjadi rencana
penjualan yang realistik
• Pendapat manajemen adalah penting untuk mengevaluasi
asumsi-2 yang digunakan oleh staf pembuat forecast, mi
sal asumsi perluasan pabrik, perubahan harga, program
promosi, skedul produksi, perluasan pemasaran dll.
5
Tehnik Forecasting
Secara umum tehnik forecasting yang diterapkan
untuk memperoleh suatu sales forcasting dapat
dikelompokkan menjadi :
A. Forecast berdasarkan Judgement
B. Forecast berdasarkan Analisis
Statistika
C. Forecast berdasarkan Metode
Khusus
6
A. Forecast atas dasar Judgement
Dilakukan melalui pendapat Pimpinan Bagian
Pemasaran, para petugas pemasaran, para pe nyalur, konsumen maupun pendapat para akhli
B. Forecast atas dasar Analisis Statistika
1. Apabila dihitung berdasarkan data historis
dari satu variabel saja, digunakan cara :
a. Metode Trend Bebas.
b. Metode Trend Semi Average
c. Metode Trend Moment
d. Metode Trend Least Square
7
2. Apabila dihitung berdasarkan data historis
dari satu variabel yang akan ditaksir dihubungkan dengan data historis ;ain yang mempunyai
hubungan kuat terhadap perkembangan variabel
yang ditaksir, digunakan cara :
a. Metode Korelasi.
b. Metode Regresi
3. Forecast berdasarkan Metode Khusus
Metode ini mempergunakan :
a. Analisi Industri
b. Analisis Produck Line
c. Analisis Penggunaan akhir
8
Analisis Statistika
Data Penjualan PT. Binus :
Tahun
Jumlah Penjualan (unit)
2000
140
2001
148
2002
157
2003
160
2004
169
Berdasarkan data diatas, dibuat sales forecast tahun 2005 dan tahun berikutnya
9
Metode Trend Bebas
170
160
150
140
0
2000 2001
2002 2003
2004
10
Metode Trend Semi Average
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Sales (Y) Total A v e r a g e
140
148
445 445/3 = 148,22
157
157
160
169
X
-1
0
1
2
486 486/3 = 162
3
4
11
Membentuk persamaan : Y = a + bX dan melakukan
forecast nilai Y untuk nilai X yang ditentukan, dimana :
a = rata-2 kelompok 1 (X1)
b = selisih antara (X2) dengan (X1) dibagi demgan jumlah
data yang ada dalam 1 kelompok
Jadi :
a = 148,33
b= (162-148,33) : 3 = 4,5567
Dengan demikian persamaan yang terbentuk adalah :
Y = 148,22 + 4,5567 (X)
Maka forecast penjualan untuk tahun 2005 adalah :
Y = 148,22 + 4,5567(5) = 171,11
Maka forecast penjualan untuk tahun 2006 adalah :
Y = 148,22 + 4,5567(6) = 175,67
dst
12
Metode Trend Moment
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004

Sales (Y) Score (X) XY
140
0
0
148
1
148
157
2
314
160
3
480
169
4
676
774
10
1.618
X²
0
1
4
9
16
30
Untuk mencari koefisien a dan b digunakan persamaan :
Y = n.a + b. X
XY = a. X + b . X²
n = banyaknya amatan x,y = 5
13
Selanjutnya digunakan metode substitusi :
I. 774 = 5.a + b (10)
[ x 2]
II. 1.618 = 10.a + b (30)
[ x 1]
1.548 = 10.a + 20.b
1.618 = 10.a + 30.b
- 70 =
-10.b
b=7
Substitusi: 774 = 5.a + 10 (7)
a =5
maka persamaan trendnya : Y = 140,8 + 7 (x)
Forecast penjualan tahun 2005dan 2006 adalah :
Y = 140,8 + 7 (5) = 175,8
Y = 140,8 + 7 (6) = 182,8
dst.
14
Metode Least Square (Kuadrat Terkecil)
Dalam hal ini terhadap data dilakukan pembagian
menjadi dua kelompok. Untuk data yg jumlahnya :
a. Genap : maka secore nilai X adalah : .. -5,-3,-1,1,3,5..
b. Ganjil : maka score nilai X adalah : …-2,-1,0,1,2 …
Selanjutnya koefisien a dan b dicari dengan rumus :
a = Y: n
b = XY : X²
15
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004

Sales (Y) Score (X)
140
-2
148
-1
157
0
160
1
169
2
774
0
XY
- 280
- 148
0
X²
4
1
0
160
1
338
70
4
10
a = Y: n
774 : 5 = 154,8
b = XY : X²
70 : 10 = 7
Forecast penjualan tahun 2005 dan 2006 :
Y = 154,8 + 7(3) = 175,8
Y = 154,8 + 7(4) = 182,8 dst
16
Rencana Penjualan Strategis dan Taktis
Sesuai dengan Program PPL, maka rencana Penjualan
Strategis (Strategic Long-range Sales Plan) dan Taktis
(Tactical Short-range Sales Plan) harus disusun.
Rencana Penjualan Strategis
•
•
•
•
Perlu dibuat sebagai pendekatan praktis
Merupakan proses awal dari proses perencanaan keseluruhan
Disusun untuk jangka waktu 5 -10 tahun
Memerlukan analis yang mendalam (a.l populasi penduduk, per tumbuhan ekonomi, proyeksi industri, tujuan-2 perusahaan)
• Strategi yang digunakan akan berpengaruh pada kebijakan harga
jk. panjang, pengembangan produk baru, inovasi produk sekarang,
17
arah/usaha pemasaran, eskpansi /perubahan distribusi, pola biaya
Rencana Penjualan Taktis
• Rencana penjualan jk. pendek yang meliputi 4 triwulan
mendatang dan triwulan pertama dirinci perbulan
• Disusun berdasarkan evaluasi dan revisi jangka pendek
• Pada setiap akhir bulan dan akhir triwulan rencana perlu
dievalu- asi dan direvisi (jika diperlukan) kemudian
ditambah satu periode budget yad. dan dihapus satu
periode budget yang telah dilalui
• Biasanya disusun dengan menunjukkan jenis produk,
harga per- unit, jumlah penjualan ( unit dan harga) dan
tanggung jawab pe- masaran (misal : daerah penjualan)
18
Pedoman Manajemen dalam Perencanaan Penjualan
Menyeluruh
• Proses perencanaan penjualan dan
tujuannya
• Perbandingan rencana penjualan strategis
dengan taksis
• Perencanaan penjualan dalam perusahaan
non manufaktur
19
Pengendalian atas Penjualan dan
Biaya-biaya yang Terkait
Harus dipandang sebagai kegiatan keseluruhan,
meliputi:
– volume penjualan
– pendapatan penjualan
– biaya promosi
– biaya distribusi
20
Penyusunan Rencana Penjualan yang
Menyeluruh
Agar diperpoleh Rencana yang realistis manajemen
perlu menentukan langkah dalam penyusunan Rencana
Penjualan Komprehensif, yaitu :
• Langkah 1 : Penyusunan Pedoman Rencana Penjualan,
Membuat pedoman khusus manajemen untuk perencanaan penjualan mencakup proses perencanaan penjualan dan pertang gung-jawaban perencanaan
• Langkah 2 - Penyusunan Ramalan Penjualan
Mempersiapkan satu atau lebih ramalan penjualan (pasar) yang
konsisten dengan pedoman Peramalan khusus termasuk asumsiasumsinya
21
• Langkah 3 - Penggabungan Data Relevan
Menyusun semua data lain yang relevan dalam pembuatan
rencana penjualan yang komprehensif
• Langkah 4 - Menyusun Rencana Penjualan Strategis
dan Taktis
Berdasarkan langkah 1,2 dan 3 diatas gunakan evaluasi manajemen untuk membuat rencana penjualan yang komprehensif
• Langkah 5 - Melaksanakan Rencana Penjualan
Menjamin komitmen manajerial untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam rencana penjualan yang komprehensif
22
Pertimbangan Alternatif dalam Pembuatan Rencana
Penjualan yang Realistik
• Pertimbangan Harga Pokok - Biaya Volume (HP - B - V) dalam
Perencanaan Penjualan
• Pertimbangan Lini Produk dalam
Perencanaan Penjualan
23
Pertimbangan HP - B - V dalam
Perencanaan Penjualan
• Strategi HP-B-V merupakan bagian yang penting dalam
Perencanaan Penjualan
• Dalam pasar kompetitif Harga dan Volume penjualan
saling tergantung
• Dua dasar yang berkaitan dengan Perencanaan Penjualan
harus dipertimbangkan :
1. Perkiraan kurva permintaan , yaitu perluasan dimana
volume penjualan bervariasi pada perbedaan harga yang
ditawarkan
2. Kurva biaya per unit yang berbeda-beda dengan tingkat
produktivitas hasil
24
• Hubungan HP-B-V mempunyai pengaruh besar pada strategi manajerial yang harus dijalankan oleh
manajemen
• Strategi harga harus dianalis secara mendalam
• Peningkatan harga jual tanpa perubahan volume
direfleksikan dengan nilai uang dalam laba sebelum
pajak
• Peningkatan dalam volume penjualan tanpa
kenaikan harga jual direfleksikan dalam Laba
sebelum pajak hanya dengan perbedaan penjualan
perunit dengan Biaya Variabel perunit dari produk
• Pertimbangan HP - B - V lihat kasus Simple
Trading Company
25
Pertimbangan Lini Produk dalam
Perencanaan Penjualan
• Penentuan jumlah dan variasi dari produk yang akan
dijual adalah penting dalam penyusunan Perencanaan Penjualan
• Rencana penjualan strategis maupun taktis harus
mencakup keputusan sementara tentang lini produk
baru, lini produk lama yg akan dihapus, inovasi dan
produk campuran
• Produk campuran adalah hubungan volume antara
dua produk atau lebih
• Produk dengan kontribusi marjin tertinggi harus
didorong untuk perluasan yang realistis
26
Pengendalian Biaya Penjualan dan
Biaya yang Berkaitan
• Kontrol dalam Fungsi Penjualan harus dipandang
sebagai kegiatan menyeluruh yang meliputi Volume
Penjualan, Pendapatan PenjualanBiaya Promosi dan
Beban Distribusi
• Diperlukan standar spesifik untuk melaksanakan
usaha-2 pengendalian a.l :
- Jumlah kunjungan per-periode, per-petugas penjual
- Jumlah prospek baru yang memenuhi syarat
- Jumlah pelanggan baru
- Jumlah beban penjualan per-petugas penjual
- Beban penjualan sebagai suatu % dari jumlah penjualan 27
- Rata-2 jumlah pesanan (order)
- Jumlah pesanan yang belum dipenuhi
- Jumlah pesanan perkunjungan yang dilakukan
- Kuota penjualan dalam Rp per-petugas, per-periode
• Pengendalian yang efektif juga memerlukan laporan
kinerja periodik per Pusat Pertanggungjawaban yg.
meliputi penjualan maupun beban terkait.
• Laporan Kinerja periodik harus meliputi :
- Kinerja dalam menghasilkan penjualan
- Kinerja dalam mengendalikan beban distribusi
- Kinerja dari kegiatan-2 lainnya yang berada dibawah
kontrol Manajemen Penjualan
28
Perencanaan Penjualan Perusahaan
Non-Manufaktur
• The Merchandise Budget
Atau Anggaran Barang Dagang biasanya meliputi
Perencanaan Penjualan, Persediaan, Diskon Harga
Biaya Pegawai, Kekurangan Stock, Pembelian dan
Laba Kotor. Anggaran Penjualan adalah anggaran
pertama dalam perusahaan dagang
• Dua pendekatan yang digunakan untuk menyusun
Rencana Penjualan, adalah :
1. Pendekatan Harga Unit
2. Pendekatan Jumlah/Nilai Penjualan
29
• Faktor-Faktor yang harus dipertimbangakan
oleh perusahaan dagang dalam menyiapkan
perencanaan penjualan :
1. Lingkungan Eksternal
2. Lingkungan Internal
SEE YOU NEXT
30