download

Matakuliah
Tahun
: D0174/ Pemodelan Sistem dan Simulasi
: Tahun 2009
Pertemuan 6
TAHAPAN PEMBENTUKAN MODEL
Learning Objectives
• Tahapan pembuatan model
• Formulasi Model
Building The Model
•
•
•
•
•
•
•
•
Defining the Data
Submodel Creation
Increment the Time Period
Create Arrivals and Direct to Service
Technical Support Calls
Technical Support Returned Calls
Sales Calls
Order-Status Calls
Pembentukan Model
• Dalam pembentukan model, harus diperhatikan faktor apa saja
yang mempengaruhi perilaku dari sistemnya, atau dengan kata
lain mcmperhatikan pengertian (konsep) sistemnya. Dengan
demikian, dapat ditentukan variabel-variabel apa saja yang
menentukan performansi dari sistem yang diamati, kemudian
bagaimana variabel-variabel tersebut dapat dikendalikan dan
diatur. Pada akhirnya akan diperoleh suatu performansi sistem
yang dikehendaki.
• Model tidak hanya digunakan untuk menggambarkan
sekumpulan pemikiran-pemikiran, tetapi juga mengadakan
evaluasi dan meramalkan kelakuan sistem, sehingga akan
didapatkan perancangan terbaik tanpa membutuhkan
konstruksi seluruh kenyataan alamiahnya.
Kriteria dalam Membuat Model
• Model harus mewakili (merepresentasikan) sistem
nyatanya
• Model merupakan penyederhanaan dan kompleksnya
sistem, sehingga diperbolehkan adanya penyimpangan
pada batas-batas tertentu.
Langkah
Pengembangan
Model
Tahap Proses Pemodelan
•
•
•
•
Definisi Masalah
Model Konseptual
Formulasi Model
Analisis & Solusi Model
1. Definisi Masalah
• Digunakan menurut tujuan- tujuan tertentu. Maka kejelasan tujuan
pemakaian model akan sangat menentukan Sebagai langkah awal,
definisi masalah sangat kritis. Karena ia akan menentukan
kelancaran tahap-tahap selanjutnya.
• Sebuah model dibangun bukan untuk didiamkan saja, melainkan
untuk kelancaran proses pemodelan.
• Pada tahap ini, harus sudah disiapkan pertanyaan-pertanyaan yang
tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit, yang jawabnya akan
diperoleh lewat penerapan model.
• Perlu diingat bahwa pertanyaan-pertanyaan ini dapat saja diperbaiki
ketika pemodelan sedang berlangsung.
2. Model Konseptual
•
•
•
•
•
Model konseptual menunjukkan keterkaitan antarvariabel yang menentukan
perilaku sistem.
Model ini termasuk yang model verbal yang hanya menguraikan hubungan
masalah, sistem, dan tujuan studi.
Tujuan studi memberikan indikasi performansi apa yang ingin dicapai dan
model konseptual inilah yang memberikan kerangka apa yang membentuk
performansi itu.
Model konseptual terkadang terlalu luas dan belum operasional untuk
dilakukan simbolisasi dan penetapan aturan kuantitatif, oleh sebab itu
diperlukan pengidealan dan penciutan.
Idealisasi dan penyederhanaan keterkaitan variabel sistem ini dikenal
sebagai tahap karakterisasi sistem. Tahap karakterisasi sistem memerlukan
pemahaman yang mendalam mengenai aspek-aspek fisik sistem yang
berkaitan dengan dunia nyata masalah.
3. Formulasi Model
Tahapan Formulasi Model
• Variabel yang dilibatkan
• Tingkat Agregasi dan Kategorisasi
• Perlakuan Terhadap Waktu
• Spesifikasi Model
• Kalibrasi Model
Analisis & Solusi Model
•
•
•
•
Pemahaman akan suatu model dapat ditingkatkan dengan melakukan
analisis model.
Pengupasan hubungan antarvariabel dilandasi oleh teori matematis
untuk mendapatkan solusi, misalnya bila suatu fungsi yang mewakili
kejadian dianggap berada dalam kondisi stasioner.
Selayaknya solusi model yang diperoleh memiliki ciri eksistensi dan
keunikan. Eksistensi (keberadaan) solusi menunjukkan bahwa solusi
model itu benar-benar ada dan tidak sepele (non-trivial).
Keunikan menunjukkan bahwa solusi yang diperoleh berada dalam
batas-batas yang telah ditentukan. Solusi yang baik dapat juga dapat
dilihat dari derajat scnsitivitas fungsi tujuan terhadap perubahanperubahan variabel bebas dan parameter model.
Kriteria untuk Evaluasi Model
•
•
•
•
•
•
Ketelitian
Validitas
Consistency
Ketersediaan Taksiran
Interpretasi
Implementasi Model
Konsep Formulasi Model
Sistem Asumsi
• Chafetz (1978) mendefinisikan asumsi sebagai suatu
pernyataan yang harus diterima keberadaannya dan
bukan merupakan obyek untuk dites kebenarannya
secara langsung (Zamroni, 1992).
• Pemodelan matematis umumnya menerapkan aturanaturan formal dan bilamana pemikiran umum yang logis
itu diterapkan dalam sistem nyata, maka mau tidak mau
mengharuskan adanya perlakukan khusus (asumsi)
yang kadang-kadang diterima begitu saja.
Tugas
1. Jelaskan proses mendefinisikan Masalah, berikan
contof definisi masalah.
2. Terangkan apa yang dimaksud dengan Model
konseptual
3. Jelaskan bagaimana memformulasi sebuah model
Daftar Pustaka
•
Kelton, WD., Sadowski, DA, and Sturrock DT. (KS&S).
(2003). Simulation with Arena. 3rd edition. McGraw-Hill.
New York
TERIMA KASIH