Mata Kuliah : J0692 - Entrepreneurship Revisi : 2009 Dosen Pembuat : D3122 - Rudy Aryanto, SE., MM Pertemuan ke-7 Kepemimpinan, Organisasi, dan SDM AGENDA Pertemuan ke 7 • • • • • • • • • Wirausahawan sebagai pemimpin Penempatan karyawan secara tepat Tim manajemen Deskripsi jabatan Tahapan pengelolaan SDM Pembentukan struktur dan budaya organisasi Motivasi bagi pekerja Manajemen suksesi dan bisnis yang sedang tumbuh Perencanaan bagi suksesi manajemen Peranan Wirausahawan sebagai Pemimpin (1 of 3) Agar berhasil seorang manager bisnis kecil harus memikul berbagai peranan, tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Beberapa wirausahawan merasa tidak nyaman dengan peranan ini, tetapi mereka harus belajar menjadi pemimpin yang efektif jika ingin perusahaan mereka berkembang dan mencapai potensinya. Kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan untuk mencapainya. Tanpa kemampuan memimpin, para wirausahawan dan perusahaan mereka tidak akan berkembang hingga diatas ratarata. Bina Nusantara University 4 Peranan Wirausahawan sebagai Pemimpin (2 of 3) Para ahli membandingkan tugas pemimpin dengan seorang pemimpin orkes simponi. Seperti pemimpin simponi, seorang manajer bisnis kecil memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaan memainkan lembaran musik yang sama, mengkoordinasikan upaya individual agar menghasilkan suatu suara yang serasi, dan mengarahkan anggota orkes saat bermain. Bina Nusantara University 5 Peranan Wirausahawan sebagai Pemimpin (3 of 3) Akan tetapi, pemimpin bisnis kecil yang berhasil sekarang ini lebih mirip dengan pemimpin suatu grup jazz, yang dikenal dengan improvisasi, inovasi dan daya ciptanya. Pemimpin grup jazz harus memilih musik, menemukan musisi yang tepat, dan menampilkannya di masyarakat. Tetapi efek dari penampilan tersebut bergantung pada banyak hal lingkungan, sukarelawan yang bermain di grup, kebutuhan setiap orang untuk tampil baik perseorangan maupun kelompok, ketergantungan mutlak pemimpin terhadap anggota grup, kebutuhan pengikut untuk bermain baik. Pemimpin grup jazz mempunyai kesempatan yang indah untuk mendorong musisi lain menghasilkan yang terbaik. Kita harus banyak belajar dari para pemimpin grup jazz, karena jazz seperti halnya dengan kepemimpinan menggabungkan ketidakpastian masa depan dengan bakat perseorangan. Bina Nusantara University 6 Manajemen dan Kepemimpinan bagi Entrepreneur Manajemen dan kepemimpinan tidak sama, tetapi keduanya penting bagi keberhasilan suatu perusahaan baru. Kepemimpinan tanpa manajemen menjadi tidak terkendali; manajemen tanpa kepemimpinan menjadi tidak bersemangat. Kepemimpinan menyebabkan suatu bisnis kecil dapat berjalan; manajemen menjaganya agar tetap berjalan. Kepemimpinan dan manajemen saling berkaitan; yang satu tanpa yang lainnya menyebabkan suatu bisnis kecil tidak berarti apa-apa. 7 Pemimpin yang Efektif (1 of 2) Para pemimpin yang efektif harus memperlihatkan tingkah laku sebagai berikut: • Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi para karyawan dan dengan bergairah mengejarnya. • Menghargai dan mendukung para karyawan. • Memberikan contoh kepada pada karyawan. • Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus mengarahkan mereka kepada tujuan tersebut. • Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan para karyawan untuk mencapai tujuan mereka. 8 Pemimpin yang Efektif (2 of 2) • • • • • • Berkomunikasi dengan para karyawan. Menghargai keragaman para pekerja. Merayakan kerberhasilan para pekerja. Mendorong kreativitas di antara para pekerja. Mempertahankan selera humor. Menatap terus masa depan. Bina Nusantara University 9 Pemimpin dan Tim Manajemen Untuk seorang wirausahawan, keberhasilan memimpin merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan perusahaan. ”Pemimpin yang baru adalah orang yang melihat tujuan dengan jelas, berbagi visi secara berulangulang dan penuh kekuatan, menyediakan alat, melatih dan mengizinkan rekan sekerja untuk mengelola dan memperbaiki prosesnya, tetap gigih dalam menghadapi kemalangan, dan memberikan semangat kepada yang lainnya untuk memiliki posisi kepemilikan dalam menyelesaikan misi tersebut dengan memberikan contoh”. Bina Nusantara University 10 Tugas Pemimpin Oganisasi Agar efektif, seorang pemimpin bisnis harus melakukan empat tugas yang sangat penting: • Menerima karyawan yang tepat dan memperbaiki kemampuan mereka secara terus menerus. • Membangun suatu budaya dan struktur organisasi yang mengizinkan pekerja maupun perusahaan untuk meraih potensinya. • Memotivasi pekerja untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi tingkatannya. • Merencanakan ”penyampaian obor” kepada generasi kepemimpinan yang berikut. 11 Organisasi (1 of 2) Organisasi muncul karena pada dasarnya individu tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan untuk dapat mencapai standar kualitas hidup yang ingin dicapainya perlu koordinasi bersama. Akan lebih berhasil bila dilakukan bersama-sama. Karena perlu koordinasi maka penting menentukan tujuan bersama dan tujuan itu dapat dicapai karena adanya pembagian kerja yang disepakati bersama sehingga berdasarkan ketrampilan masing-masing sehingga aktivitas menyeluruh bisa dikerjakan. Keterpaduan aktivitas hanya bisa dikendalikan melalui bentuk integrasi yang khas berupa hirarki yang membatasi, memberikan bimbingan dan mengendalikan informasi untuk mengelola kegiatan itu. Organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab. Tidak hanya mengelompokkan tugas tetapi juga menentukan keputusan kunci dalam perusahaan. Bina Nusantara University 12 Organisasi (2 of 2) Organisasi adalah pengaturan dan pengembangan orang-orang secara sengaja dalam struktur skematis untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi berkembang sesuai dengan perubahan oleh karena itu pengembangan orang-orang juga selalu dilakukan agar dapat mengikuti perubahan yang terjadi. Perubahan ekonomi, sosial, politik, budaya, teknologi menciptakan lingkungan baru yang dengannya orang-orang di dalam organisasi akan menempuh cara untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Organisasi akan selalu berubah, tumbuh dan berkembang. Struktur organisasi membagi pekerjaan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas tinggi. Efisiensi diartikan sebagai penggunaan sumberdaya yang rendah sedangkan efektivitas diartikan pencapaian sasaran. Pada tingkatan keputusan strategis dalam struktural organisasi sangat membutuhkan program SDM antara lain adalah seleksi dan penempatan karyawan, kompensasi, gaji/upah dan benefit, peneilaian prestasi kerja, pengembangan dan perencanaan karier. 13 STRUKTUR ORGANISASI • Entrepreneurship itu biji, dan organisasi itu adalah batang serta cabangnya • Organisasi yang baik itu sesuai dengan visinya • Organisasi itu tumbuh sesuai kondisi • Organisasi adalah sebuah rangkaian jalur komunikasi dan pertanggungjawaban The Business Team Skill (BTS) J0692 - Entrepreneurship 1. Specialist—as a good implementer 2. Leadership skill—the person who will manage, motivate, and lead your team (visioner) 3. Analytic and financial skill—as a Cash Flow Control 4. Strategic thinker—as a good consultant to become a problem solver 5. Seller—as an infantry and your trooper to create a transaction in order to make your business “run” Tahapan Pengelolaan SDM Tahapan pengelolaan SDM terbagi atas: 1. Analisis pekerjaan • • • • • Adalah proses meneliti uraian pekerjaan yang sudah ada, membandingkannya dengan pelaksananya, mengatur kembali kegiatan dan sub-subnya ke dalam struktur organisasi yang baru. Penjabaran pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab, kewajiban, tugas. Spesifikasi pekerjaan berdasarkan pengetahuan, keahlian, kemampuan. Melakukan wawancara seluruh pelaksana organisasi untuk mengelompokkan kembali tugas masing-masing. Uraian pekerjaan akan disesuaikan kembali berdasarkan keseimbangan beban dan kesepadanan antara kualifikasi tenaga 18 kerja dan persyaratan pekerjaan. 2. Perencanaan SDM • • • • Yakni merencanakan jumlah dan penentuan keahlian SDM sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penentuan jumlah penambahan SDM disesuaikan dengan anggaran organisasi terkait dengan kompensasi dan tunjangan, kesejahteraan dan kesehatan, peraturan perburuhan. Perencanaan SDM karena Forecat permintaan. Perencanaan SDM karena strategi-strategi organisasi. 3. Penarikan • Menentukan sejumlah calon pegawai yang kualified yakni sesuai dengan perencanaan, operasional dan kontrol. 4. Skrining pertama • • Merekomendasikan calon pegawai pilihan berdasarkan pengecekan berkas lamaran, formulir dan interview. Penyesuaian data pribadi, pendidikan, ketrampilan, sasaran karir dan 19 lainnya. 5. Seleksi • • • Seleksi adalah proses menetapkan keputusan menerima atau tidak menerima calon pegawai setelah dilakukan kajian terhadap setiap pelamar untuk suatu jabatan. Prosesnya dilakukan dengan cara menetapkan karakteristik perilaku yang efektif dalam melaksanakan pekerjaan dengan cara mengukur kemampuan calon berdasarkan karakteristik tersebut. Karakteristik pekerjaan biasanya ditetapkan berdasarkan deskripsi jabatan sebagaimana yang dihasilkan dalam analisis jabatan. 20 6. Kegiatan penempatan • Penempatan adalah penugasan seorang bekerja pada suatu jabatan di lingkungan organisasi. • Penempatan merupakan pengisian jabatan kosong agar tugas jabatan tersebut dapat terlaksana. Calon yang ditempatkan harus memiliki kompetensi yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan sesuai jabatan. • Kegiatan seleksi dan penempatan seringkali disebut kegiatan pengaturan staf (staffing). 7. Kegiatan orientasi • Orientasi adalah masa pengenalan pegawai baru pada tugas dan lingkungan unit kerja yang akan ditempati. Bina Nusantara University 21 8. Pelatihan • • Memberikan penilaian kebutuhan pelatihan hingga proses pelatihan dan evaluasi hasil dari pelatihan. Kebutuhan pelatihan berdasarkan kepentingan organisasi, pekerjaan, peningkatan sumberdaya diri, demografi yang kesemuanya berguna untuk mencapai tujuan organisasi. Contoh kebutuhan pelatihan: Manajemen dasar, antar perorangan, administratif, ketrampilan mutu. 9. Evaluasi kinerja • Penilaian terhadap pekerjaan yang sudah performance, dan pengendalian terhadap kinerja. Bina Nusantara University dilaksanakan, 22 10. Jenjang karier • • • Adalah urutan promosi ke jabatan yang lebih menuntut tanggung jawab lebih besar atau perputaran kerja ke lokasi yang lebih baik dalam hirarki hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang. Program karir yang efektif harus mempertimbangkan perbedaan persepsi dan keinginan karyawan. 5 hal pokok kebutuhan karyawan terhadap karir dikemukakan oleh Davis dan Werther (1996) antara lain adalah keadilan berkarir, perhatian penyelia, pengetahuan adanya kesempatan berkarir, minat pekerja terhadap spesifik karir, dan tingkat kepuasan karir yang bergantung pada perbedaan usia ataupun kedudukan. Bina Nusantara University 23 Audit SDM Audit SDM adalah pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, obyektif dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh oleh manajemen SDM dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian, efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya manusia untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun sebagai acuan kebijakan baru, melakukan perbaikan, pengambilan keputusan, pengendalian kinerja, media komunikasi dalam menanggulangi masalah dengan pihak terkait dan memacu prestasi. Bina Nusantara University 24 Target Audit SDM Target audit SDM antara lain: 1. Sistem informasi manajemen personalia • • • Informasi analisis jabatan (standar pekerjaan, deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan). Rencana sumber daya manusia (estimasi penawaran dan kebutuhan, persediaan, ketrampilan, bagan penempatan). Administrasi kompensasi (tingkat upah atau gaji, paket kompensasi tambahan, pelayanan kepada karyawan). Bina Nusantara University 25 2. Penyusunan personalia dan pengembangan • • • • Perekrutan (sumber-sumber lamaran, jumlah pelamar, lamaranlamaran pekerjaan). Seleksi (ratio seleksi, prosedur seleksi, kesempatan seleksi secara fair). Latihan dan orientasi (program orientasi, sasaran dan prosedur, latihan, teknik atau metode). Pengembangan karir (promosi, demosi dan transfer, program perencanaan karir, usaha pengembangan SDM). 3. Pengawasan dan evaluasi organisasi • • • Penilaian prestasi kerja (standar dan ukuran prestasi, teknik penilaian, wawancara evaluasi). Hubungan serikat karyawan dengan manajemen (pelaksanaan peraturan hubungan perburuhan, hak-hak manajemen, masalahmasalah penyelesaian). Pengawasan SDM (prosedur disiplin, komunikasi karyawan, 26 prosedur perubahan dan pengembangan).
© Copyright 2024 Paperzz