Mata kuliah Dosen Pembuat Tahun : J0754 - Pengelolaan Organisasi Entrepreneurial : D3122 - Rudy Aryanto : 2009 Tim Ventura Baru Chapter 11 Hasil Yang Diharapkan Setelah membaca bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. Mempelajari dan mengetahui betapa pentingnya membangun tim yang tangguh untuk kesuksesan ventura baru. 2. Mengenal sikap dan prinsip wirausahawan sukses dalam membentuk dan mengarahkan tim yang efektif. 3. Mengenai hal-hal pokok dan masalah-masalah utama, termasuk kesalahan fatal yang bisa terjadi pada wirausahawan dalam membentuk tim. 4. Mengenal soal pembagian ”potongan kue” bagi anggota tim. 5. Menganalisis kasus ”Michigan Lighting” (lihat CD penyerta). 6. Membuat sistem bagi hasil bagi ventura Anda. 3 Pentingnya Sebuah Tim Jalan Menuju Sukses Bukti menunjukkan bahwa kesuksesan ventura banyak dipengaruhi oleh kinerja tim manajemen. Ada keterkaitan yang kuat antara potensi pertumbuhan sebuah ventura baru (termasuk juga daya tariknya bagi modal pribadi dan modal ventura) dengan kualitas tim manajemen ventura tersebut. 4 Tim yang berkualitas hadir tidak hanya sekelompok orang yang membantu pekerjaan pendiri perusahaan, atau menggantikan pekerjaan anggota keluarga pendiri perusahaan; tetapi tim manajemen yang andal ikut pula meningkatkan potensi pertumbuhan ventura. Wirausahawan yang bermain “solo” bisa saja hidup dari perusahaannya, tetapi wirausahawan yang “membina tim” bisa membangun perusahaan dan organisasi yang memiliki nilai tinggi dan yang kelak bisa dipanen hasilnya. Jadi, seorang anggota tim atau mitra yang tepat akan memberikan kontribusi berarti bagi sebuah ventura. Apalagi bila dikaitkan dengan beban yang ditanggung oleh seorang wirausahawan: kesendirian, stres, dan tekanan pihak luar. Paling tidak, mitra yang tepat bisa mengurangi beban tersebut. Kuncinya adalah menemukan mitra kerja yang cocok. 5 Membentuk Dan Membangun Tim Menanamkan Visi Perusahaan Ke dlm Sikap dan Perilaku Anggota Tim Wirausahawan sukses bisa menyatakan visinya ke dalam sikap dan prinsip pribadinya (yakni visinya akan sebuah tim, tugas utama tersebut, dan bagaimana sebaiknya memberi imbalan atas keberhasilan tim). Visi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh pendiri perusahaan dan bagaimana cara mencapai tujuan itu; yang kemudian menjadi pedoman kerja sama anggota tim, pedoman untuk mencapai keberhasilan bersama, pedoman untuk menanggung kegagalan bersama, dan pedoman untuk menikmati hasil kerja keras bersama. Sikap dan prinsip wirausahawan juga menjadi pedoman membuat sistem imbalan, sistem kompensasi, dan sistem insentif yang diperuntukkan anggota tim. 6 Sikap dan prinsip wirausahawan sejak awal sangat berarti bagi kesuksesan perusahaan. Peluang bisnis, rencana bisnis, dan pendanaan ventura semuanya dituntun oleh sikap dan prinsip wirausahaan. Kemampuan wirausahawan untuk mencipta suatu visi, kemudian memimpin orang lain, menularkan visinya, mengajak orang lain, dan mendorong orang lain mencapai suatu tujuan sangat penting bagi perusahaan. Apakah perusahaan akan menghasilkan laba atau merugi, apakah panenan perusahaan merupakan hasil kesuksesan atau sekedar menghindar dari pailit. Menularkan visi dan menanamkan keinginan untuk sukses dimulai sejak awal didirikannya perusahaan, kadang lewat obrolan santai yang kemudian mendorong orang untuk bertekad merealisasikan suatu mimpi. 7 Secara garis besar, sebuah tim tangguh yang berhasil membangun perusahaan yang besar memiliki sifat-sifat berikut: • • • • Kohesi. Ada rasa sepenanggungan, bila perusahaan berhasil maka anggota tim juga berhasil. Keberhasilan merupakan keberhasilan bersama, demikian juga kegagalan. Kerja sama tim. Perusahaan berpotensi sukses berupaya membentuk tim yang tangguh, bukan seorang individu superhero yang kemampuannya melebihi anggota lain. Integritas. Keputusan penting dibuat demi kepentingan pelanggan, perusahaan, dan peningkatan nilai perusahaan; bukan demi kepentingan perseorangan atau keinginan kelompok tertentu. Komitmen jangka panjang. Komitmen tim akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini berlaku bagi semua jenis organisasi. Anggota tim harus memiliki komitmen jangka panjang, dan sadar bahwa keberhasilan tidak dapat dicapai dalam sekejap. 8 • • Fokus pada memetik hasil panen. Tujuan utama adalah memetik hasil panen. Peningkatan nilai perusahaan adalah ukuran keberhasilan usaha, bukan besarnya gaji yang diterima, atau besar kecilnya ruangan kantor, atau ada tidaknya fasilitas transportasi bagi pegawai, dan lain-lain. Ketidakadilan yang adil. Pada perusahaan yang sedang berkembang, demokrasi dan persamaan hak biasanya justru menghambat laju perusahaan. Harus ada beberapa orang yang merupakan tokoh kunci dan memiliki kekuasaan yang besar. Pendiri perusahaan biasanya memiliki kekuasaan tertinggi yang menentukan aturan kerja dan budaya kerja bagi karyawannya. 9 • • Imbalan yang wajar. Imbalan berupa saham bagi anggota tim dihitung berdasarkan kontribusi dan performa kerja. Karena kontribusi dan performa kerja tidak selalu bisa diukur dengan tepat, juga sifatnya yang naik turun, maka penyesuaian imbalan harus dilakukan lebih dari sekali. Membagi hasil panen. Walaupun bukan suatu kewajiban, wirausahawan sukses bisa menjadi dermawan pada saat memanen perusahaan. Umumnya 10-20 persen hasil panen perusahaan disisihkan untuk orang-orang berjasa dalam perusahaan. Misal sebuah perusahaan yang baru saja dipanen, pendiri perusahaan rela memberikan gaji ekstra setahun penuh kepada pegawainya. 10 Sebuah Proses Evolusi Membangun sebuah tim bukanlah suatu pekerjaan yang gampang. Ketidakjelasan akan masa depan perusahaan merupakan tantangan utama dalam membangun tim yang tangguh. Umumnya perusahaan baru tidak bisa langsung mendapatkan tim yang diharapkan bisa membawa kemajuan bagi perusahaan. Memerlukan banyak waktu untuk menyusun tim yang baik, menemukan mitra yang bisa diharapkan, dan harus selalu melakukan penyesuaian. Dalam situasi seperti ini, wirausahawan bagaikan seorang pelari maraton; harus kreatif, siap dengan kejutan dan hal-hal baru di sepanjang jalan. Kuncinya adalah persiapan, jauh hari sebelumnya sudah memikirkan dan mematangkan konsep untuk membangun sebuah tim. Perkembangan sebuah tim ventura biasanya mengikuti pola tertentu. Dimulai dari satu orang yang memiliki ide untuk memulai suatu usaha, selanjutnya tiga atau empat orang lainnya ikut serta membantu merintis perusahaan sampai perusahaan bisa berjalan dengan baik. Sebuah tim bisa juga diawali dengan sekelompok orang yang memiliki ide yang sama, memiliki hubungan persahabatan atau persamaan pengalaman, dan lain-lain. 11 Mengisi Kekosongan Tidak ada satu petunjuk pasti untuk membangun sebuah tim. Ada banyak cara dan pendekatan dalam membangun sebuah tim. Umumnya wirausahawan sukses mencari orang dan membangun sebuah tim berdasarkan kebutuhan peluang. Anggota tim akan sangat berarti bila dia dapat melengkapi dan bisa bekerja sama dengan pendiri perusahaan. Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan, akan semakin terlihat kekurangan dan kekosongan yang perlu segera diatasi atau diisi oleh orang dalam maupun orang luar yang lebih kompeten. Bila kelebihan pendiri perusahaan atau anggota tim adalah di bidang teknis, maka diperlukan orang lain untuk mengisi kekosongan di bidang pemasaran atau keuangan. Umumnya akan terjadi overlaping dalam bekerja, namun sesama anggota tim sebaiknya saling melengkapi dan bukan mengerjakan pekerjaan yang sama. 12 PENDIRI Komposisi tim banyak ditentukan oleh kondisi peluang dan keinginan wirausahawan pemimpin. Sebagai langkah awal membangun tim, wirausahawan pemimpin harus menentukan strategi bisnis yang akan dijalankan. Wirausahawan yang baik akan sangat realistis dalam membuat sasaran perusahaan tanpa kehilangan semangat untuk mencapai keberhasilan. Mereka sadar akan keterbatasan mereka dan jujur terhadap diri sendiri. Wirausahawan pemimpin perlu memikirkan hal-hal berikut: • • Pengetahuan pasar, industri, kecakapan teknologi, dan pengalaman apa yang diperlukan untuk berhasil, dan apakah wirausahawan sudah memilikinya untuk ventura yang dirintis? Apakah dia lebih baik dibanding yang lain dalam hal model penerimaan dan pengeluaran? Apakah kemampuan wirarusahawan pendiri bisa dimanfaatkan untuk bisnis yang sedang dirintis? 13 • • • • • Bagaimana dengan jaringan relasi? Apakah sudah cukup memadai, ataukah perlu memanggil orang luar dengan jaringan relasi yang lebih luas? Apakah wirausahawan pemimpin bisa mendapatkan orang-orang ”nomor satu” untuk timnya, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar? Apakah mereka bisa diarahkan untuk bekerja secara efektif? Mengapa wirausahawan memilih jenis usaha ini? Apa yang diharapkan (sasaran perusahaan dan keinginan memetik hasil kelak)? Apakah wirausahawan pemimpin siap dengan pengorbanan dan komitmen yang akan dihadapinya? Resiko dan imbalan seperti apa yang tampak, apakah wirausahawan cukup nyaman dengan hal itu, dan apakah dia akan mencari seseorang dengan orientasi resiko berbeda? 14 PELUANG Wirausahawan pendiri perusahaan perlu memikirkan untuk membangun sebuah tim, terutama pada tahap awal membangun perusahaan. Disatu sisi, membangun sebuah tim dibatasi oleh keuangan perusahaan saat itu, namun di sisi lain, keberadaan tim yang andal dengan orangorang terbaik akan memudahkan menarik dana dari luar. Konsekuensinya, wirausahawan pemimpin harus rela mengorbankan sebagian kepemilikan sahamnya bila dia menginginkan suntikan dan dari investor dari luar perusahaan. Beberapa hal yang perlu dipikirkan: • Apakah wirausahawan pemimpin sudah memikirkan nilai tambah dan prospek keuntungan dari bisnis yang dirintis? Bagaimana ventura akan menghasilkan uang dan siapa mitra yang perlu digandeng?Misal, sebuah perusahaan yang membuat pisau cukur dan perusahaan yang membuat pisaunya saja, akan membutuhkan tim yang berbeda. 15 • • • Variabel bisnis apa saja yang dapat menentukan kesuksesan usaha, apa (atau siapa) yang bisa memengaruhi unsur tersebut sehingga bisa bermanfaat bagi perusahaan. Apakah wirausahawan pemimpin memiliki relasi dengan investor, pengacara, bankir, pelanggan, pemasok, kantor pemerintah, dan lainlain untuk meraih peluang yang ada? Apakah dia membutuhkan bantuan orang lain untuk mengembangkan relasi tersebut? Strategi dan keunggulan bersaing seperti apa yang harus dimiliki? Apakah memerlukan orang khusus untuk menggarap bidang ini? 16 SUMBER DAYA DARI LUAR Kekosongan dapat di atasi dengan memanfaatkan orang-orang terampil dari luar perusahaan, misalnya direktur, pengacara, akuntan dan lain-lain. Ahli hukum dan pajak biasanya bisa dipekerjakan paruh waktu. Beberapa hal yang harus dipikirkan: • • Apakah keahlian yang diperlukan bersifat sementara atau sesekali saja, dan apakah keahlian tersebut berpengaruh besar pada kemajuan perusahaan? Dengan mengundang orang luar, apakah rahasia perusahaan akan tetap terjaga? 17 Pertimbangan Lain Membentuk dan membangun tim dapat dikatakan seperti perkawinan; bukan suatu ilmu pasti, tidak bisa diperkirakan, sering muncul hal yang tidak diperkirakan sebelumnya. Untuk itu, hal-hal pokok berikut perlu dipertimbangkan sebelumnya: • • • Nilai, Tujuan, dan Komitmen. Sangatlah penting untuk anggota tim memiliki nilai dan tujuan yang sama. Memasuki sebuah tim berarti seseorang merelakan dirinya terikat suatu kontrak psikologis dan gaya kerja tertentu. Definisi Peran. Harus diusahakan agar anggota tim merasa cocok dan bisa melaksanakan tanggung jawabnya sehingga tidak ada tumpang tindih tanggung jawab dan semua bekerja secara maksimal. Kelompok Sebaya. Dukungan dari keluarga, teman, dan rekan sekerja bisa sangat membantu, terutama bila sedang menghadapi lawan. Kelompok pendukung (reference group) bisa menjadi kekuatan positif 18 dalam pengambilan keputusan. Kesalahan Yang Umum Terjadi Sesungguhnya cukup sulit untuk menerapkan sikap dan prinsip kedapa semua anggota tim. Kebersamaan tim bisa menjadi longgar sebelum perusahaan sempat menjadi besar. Bisa juga tim terus-menerus terlibat dalam pertengkaran yang akhirnya menghambat potensinya, walaupun perusahaan masih tetap berjalan. Salah satu kesalahan yang umum terjadi adalah anggota tim belum cukup menghabiskan waktu untuk saling menguji satu sama lain, tetapi terburu-buru untuk segera memulai ventura. Mereka tidak menghadirkan pendapat penasihat yang berpengalaman. Kesalahan lain yang umum terjadi adalah: terlalu demokratis. Misalnya, tiga atau empat sahabat berniat mendirikan perusahaan. Atas dasar kesetiakawanan mereka membagi semua sama rata, kepemilikan saham yang sama, gaji yang sama, ruang kantor yang sama, fasilitas mobil yang sama, dan lain-lain. Pada akhirnya mereka tidak bisa menentukan siapa sebenarnya yang berkuasa, siapa yang berhak membuat keputusan 19 terakhir, siapa yang berhak memutuskan perbedaan pendapat. Kesalahan lain adalah keyakinan bahwa wirausahawan pemimpin bisa mengatasi semua masalah, atau keyakinan semua masalah bisa diatasi oleh tim. Kadang tim tidak sadar bahwa membangun sebuah perusahaan adalah suatu proses yang dinamis. Dengan demikian tim lupa bahwa perjanjian awal diantara mereka bisa berubah di kemudian hari. Mereka juga lupa bahwa komposisi tim juga bisa berubah setiap saat. Tim merupakah racun bagi perusahaan. Tim akan menderita bila tidak bisa mencermati bahaya ini sejak dini, tanda-tandanya adalah keinginan berlebihan untuk berkuasa. Dalam hal ini kemampuan manajemen konflik sangatlah penting. Kesalahan terakhir adalah kepercayaan pada seseorang yang berlebihan. Integritas sangat penting untuk kesuksesan bisnis, dan di sekeliling kita banyak orang yang berkualitas dan memiliki etika pribadi yang baik, namun pada saat yang sama dunia kita juga dihuni oleh predator, penipu, lintah darat dan perompak. 20 IMBALAN DAN INSENTIF Membagi Kue Keuntungan. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh wirausahawan baru adalah: Berapa banyak saham yang seharusnya dia miliki? Bagilah kekayaan dengan orang-orang yang ikut meningkatkan nilai perusahaan dan keuntungannya. Setelah Anda menerima hal ini, Anda tidak akan terlalu sulit menentukan presentase pembagian.. 21 Sistem Imbalan Imbalan sebuah ventura baru adalah imbalan keuangan seperti saham, gaji, dan fasilitas kesejahteraan juga kesempatan untuk bertumbuh secara pribadi, mencapai keinginan pribadi, kemandirian, dan pengembangan keterampilan. Perlu dicatat bahwa imbalan dapat berbeda dari satu tim dengan tim lainnya. Persepsi imbalan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, tujuan, dan aspirasi. Ada yang lebih suka keuntungan untuk jangka panjang, ada pula yang menginginkan keuntungan jangka pendek. 22 Masalah-Masalah Penting Wirausahawan pemimpin harus menyelesaikan masalah pembagian ekuitas atau kepemilikan perusahaan sejak awal berdirinya perusahaan. Umumnya, para investor tidak akan turut serta dalam menetapkan pembagian kepemilikan. Membuat sistem imbalan yang baik ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun sistem imbalan. • Diferensiasi. Sistem demokratis (sama rata) lebih memiliki resiko gagal dibanding sistem yang membedakan (direrensiasi). Masing-masing anggota tim memberikan sumbangan yang berbeda-beda, maka sistem imbalan harus peka terhadap perbedaan sumbangan ini. • Performa Kerja. Imbalan merupakan hasil dari performa kerja (bukan sekedar berusaha sekuat tenaga). • Fleksibilitas. Sumbangan anggota tim akan mengalami perubahan sejalan dengan waktu, itu pasti. Kinerja anggota tim bisa diatas atau di bawah dari harapan semula. Anggota tim bisa saja digantikan oleh orang lain, atau perusahaan perlu menambah anggota tim untuk mengisi kekosongan. Sistem imbalan harus fleksibel dalam mengantisipasi perubahan ini. 23 Pertimbangan Waktu Pembagian saham bagi anggota tim biasanya dilakukan di saat-saat awal perusahaan. Besarnya saham yang dijanjikan mungkin bisa menjadi daya tarik untuk mendapatkan anggota tim yang potensial. Namun imbalan terbesar adalah bagi mereka yang betul-betul berjasa dan mengabdi pada perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Banyak hal yang bisa terjadi walaupun pada saat-saat awal perusahaan. Misalnya, salah seorang anggota tim yang memiliki jumlah saham terbanyak performa kerjanya tidak seperti yang diharapkan dan kemudian diganti oleh orang lain. Atau salah satu anggota tim mendapatkan peluang lebih baik diperusahaan lain. Bisa juga salah satu anggota tim meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Bila hal-hal ini terjadi maka tim harus memutuskan apa yang akan dilakukan dengan saham milik anggota tim yang tidak ada lagi. Dalam hal ini perlu diingat bahwa saham adalah imbalan bagi anggota tim berdasarkan performa kerja mereka selama kurun waktu tertentu. Imbalan lain seperti gaji, bonus, dan fasilitas penunjang bagi angota tim bisa dimanipulasi sesuai dengan performa kerja. Namun banyaknya manipulasi yang 24 bisa dilakukan tergantung pada pertumbuhan perusahaan. Pertimbangan Nilai-Nilai Pribadi Kontribusi anggota tim bagi perusahaan akan mengalami perubahan sejalan dengan waktu. Ada beberapa jenis kontribusi yang sangat bernilai bagi perusahaan, yang sepatutnya dipertimbangkan dalam menyusun sistem imbalan: • Ide. Mungkin ada anggota tim yang menelorkan suatu ide orisinal, yang akhirnya menjadi daya saing perusahaan dalam memenangkan pasar. Mungkin itu suatu prototipe produk atau suatu hasil penelitian pasar yang memiliki nilai tinggi. • Persiapan Rencana Bisnis. Rencana bisnis yang baik membutuhkan waktu dan energi yang bisa dinilai dengan uang. 25 • • Komitmen dan Risiko. Salah satu anggota tim mungkin telah menginvestasikan sebagian besar kekayaannya ke dalam perusahaan dan menanggung resiko besar bila perusahaan gagal. Bisa juga dia mengorbankan banyak waktu, mempertaruhkan reputasinya, bersedia menerima gaji yang kecil. Ada banyak pengorbanan yang bisa dilakukan seseorang bagi kemajuan perusahaan. Ketrampilan, Pengalaman, Reputasi, dan Koneksi. Seorang anggota tim mungkin memiliki keterampilan, pengalaman kerja, reputasi, dan jaringan koneksi dalam area pemasaran, keuangan, dan teknologi. Jika hal penting ini belum ada, maka perlu dipertimbangkan. Tanggung Jawab.Tanggung jawab yang diperhatikan oleh anggota tim bagi kesuksesan perusahaan juga harus dipertimbangkan. 26 Ringkasan Bab • • • • • Perusahaan yang potensial menjadi besar atau hanya akan menjadi perusahaan menengah kurang lebih ditentukan oleh kehadiran sebuah tim yang tangguh. Pemikiran, nilai-nilai dan sikap mau membagi kekayaan adalah kata kunci dalam menyusun sebuah tim yang tangguh. Konsep kesesuaian sangat penting dalam menyusun tim dan mengisi kekosongan yang ada. Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh wirausahawan dalam membangun timnya. Dalam menyususn sistem imbalan dan kompensasi diperlukan seperangkat pemikiran dan keterampilan tertentu. 27
© Copyright 2025 Paperzz