download

TEKNIK FINISHING KAYU
week 7
Finishing kayu
FINISHING KAYU
FINISHING ADALAH PROSES YANG DILAKUKAN SEBAGAI PELAPISAN
TERAKHIR PADA PERMUKAAN KAYU.
TUJUAN DARI DILAKUKAN FINISHING KAYU ADALAH :
1. MEMBERIKAN NILAI ESTETIS KAYU
2. MENUTUPI KELEMAHAN KAYU, SEPERTI
PERBEDAAN WARNA, TEKSTUR DAN KUALITAS KAYU
3. MELINDUNGI KAYU DARI KONDISI LUAR SEPERTI
KELEMBABAN UDARA, AMUR DAN SERANGGA
4. MENAMBAH DAYA TAHAN DAN KEAWETAN KAYU
Bahan pewarna finishing
BAHAN PEWARNA FINISHING
KONSUMEN LEBIH BANYAK HANYA MENYEBUTKAN WARNA
FINISHING DARIPADA JENIS PEWARNAANNYA.
JENIS PEWARNA FINISHING ADA 2 YAITU:
1.
PIGMENTED COLOR
BERUPA PARTIKEL KECIL UNTUK WARNA INI BERSIFAT
MENUTUP MEDIA APLIKASI FINISHING, PADA KETEBALAN
TERTENTU BAHAN FINISHING.
PADA KETEBALAN TERTENTU BAHAN FINISHING AKAN
MENUTUPI PERMUKAAN BENDA SEHINGGA SERAT KAYU TIDAK
TERLIHAT DAN BERUBAH WARNA SESUAI DENGAN WARNA
PIGMEN YANG DIPAKAI.
CONTOH: - CAT DUCO
- CAT METALIK
- CAT TEMBOK
BAHAN PEWARNA FINISHING
2.
STAIN COLOR
PEWARNA JENIS INI MERESAP BERSAMA DENGAN BAHAN FINISHING
SEHINGGA EFEK YANG DITIMBULKAN ADALAH TRANSPARASI WARNA
DIMANA SERAT KAYU MASIH TERLIHAT JELAS.
SEMAKIN TEBAL PELAPISAN YANG DILAKUKAN AKAN MEMBUAT
HASIL WARNA FINISHING MENJADI LEBIH GELAP TAPI TIDAK
MENUTUP SERAT KAYU.
STAIN COLOR DIAPLIKASIKAN PADA 2 TAHAP :
1. LAPISAN PERTAMA
 PADA KAYU YANG MASIH MENTAH, WARNA
DIAPLIKASIKAN DENGAN KUAS ( BRUSH ), KAIN TIDAK
BERWARNA ( WIPPING ) DAN SEMPROT (SPRAY)
DENGAN CARA INI PEWARNAAN LEBIH MERESAP KE
DALAM SERAT KAYU, SEHINGGA LEBIH MUDAH
MENGATUR PEWARNAANNYA
2. LAPISAN KEDUA
 STAIN DICAMPUR DENGAN BAHAN PELAPIS.
TIDAK DISARANKAN MENGGUNAKAN PEWARNA PADA
LAPISAN TERAKHIR KARENA WARNA TIDAK AKAN TAMPIL
JENIS BAHAN FINISHING
FINISHING, TERDIRI ATAS:
1. JENIS BAHAN FINISHING
2. METODE APLIKASI FINISHING
JENIS BAHAN FINISHING
DALAM PROSES PRODUKSI FURNITURE JENIS BAHAN FINISHING ADA 2
MACAM YAITU :
1.
FINISHING BAHAN PADAT
* MATERIAL INI 100% MENUTUPI PERMUKAAN KAYU DAN
MENYEMBUNYIKAN TAMPAK ASLINYA DENGAN PELAPISAN
PADA PERMUKAAN
* MATERIAL INI BERUPA LEMBARAN/ROL, DENGAN TEBAL
0,5MM-1 MM
CONTOH: LAMINATE, VENEER
* BAHAN DASAR UNTUK PENERAPAN FINISHING INI ADALAH
PLYWOOD, MDF, PARTICLE BOARD DLL.
JENIS BAHAN FINISHING
2.
FINISHING BAHAN CAIR
* PALING POPULER DIGUNAKAN KARENA SANGAT
APLIKATIF PADA SELURUH JENIS FURNITURE
* BAIK UNTUK PERMUKAAN LEBAR MAUPUN LENGKUNG
* FINISHING BAHAN CAIR YANG UMUM DIPAKAI ADALAH :
OIL –POLITUR, NITRO CELLULOSE (NC), MELAMINE
POLYURETHANE (PU), WATERBASED LACQUER
finishing bahan cair:
FINISHING BAHAN CAIR
1.
OIL/POLITUR
 JENIS FINISHING YANG PALING SEDERHANA DAN MUDAH APLIKASINYA. OIL MERESAP
KE DALAM PORI-PORI KAYU DAN TINGGAL DI DALAMNYA UNTUK MENCEGAH AIR
KELUAR/MASUK KE DALAM PORI-PORI KAYU
2.
POLITUR
 BAHAN DASARNYA ADALAH ‘SHELLAC’ YANG BERWUJUD SERPIHAN/BATANGAN YANG
HARUS DICAIRKAN DENGAN ALKOHOL. ALKOHOL BERFUNGSI SEBAGAI PENCAIR
(SOLVENT), DIAPLIKASIKAN DENGAN MEMBASAHI KAIN KATUN DAN DIPOLES KE
PERMUKAAN KAYU UNTUK MENDAPATKAN LAPISAN TIPIS (FILM) PADA PERMUKAAN
KAYU
3.
NC LACQUER
 TERBUAT DARI NITROCELLULOSE (NC) YANG DICAMPUR DENGAN PENCAIR YANG CEPAT
KERING (THINNER). BAHAN INI TAHAN AIR TAPI TIDAK TAHAN GORES. KEKERASAN
LAPISAN NC TIDAK CUKUP KUAT TERHADAP BENTURAN FISIK, WALAUPUN PADA SAAT
KERING NC BISA DIKUPAS DENGAN THINNER. CARA APLIKASI ADALAH DENGAN
DISEMPROT ( SPRAY)
FINISHING BAHAN CAIR
4. MELAMINE
 MELAMINE MEMPUNYAI TINGKAT KEKERASAN LAPISAN FILM LEBIH TINGGI DARIPADA NC LACQUER, TAPI
BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG DARI BAHAN MELAMINE BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN. HASILNYA MEMANG
LEBIH HALUS
KARENA MENGANDUNG FORMALDEHYDE YANG MENAMBAH DAYA IKAT MOLEKUL
BAHAN FINISHING.
5. POLYURETHANE (PU)
 MEMPUNYAI LAPISAN FILM YANG LEBIH TEBAL, SEHINGGA LEBIH TAHAN LAMA.
BAHAN FINISHING
MEMBENTUK LAPISAN YANG BENAR-BENAR MENUTUP
PERMUKAAN KAYU SAMPAI SEPERTI PLASTIK.
MEMPUNYAI DAYA TAHAN
TERHADAP AIR DAN PANAS YANG TINGGI.
BAIK DIGUNAKAN UNTUK FURNITURE OUTDOOR, KUSEN, PINTU UTAMA DAN PAGAR.
PROSES PENGERINGAN DENGAN BAHAN KIMIA CAIR SEHINGGA CEPAT MENGUAP.
6. UV LACQUER
 APLIKASI UV LACQUER ADALAH DENGAN CURTAIN METHOD. BERUPA AIR CURAHAN
YANG
MEMBENTUK TIRAK DAN KAYU DILUNCURKAN DENGAN KEKUATAN TERTENTU,
SEHINGGA MEMBENTUK
LAPISA YANG CUKUP TIPIS. DISEBUT UV LACQUER
KARENA PENGERINGAN DIBANTU DENGAN SINAR
ULTRA VIOLET.
FINISHING BAHAN CAIR
7. WATERBASED LACQUER
 SAAT INI SANGAT POPULER DI EROPA KARENA BAHANNYA YANG RAMAH
LINGKUNGAN, YAITU MENGGUNAKAN BAHAN PENCAIR AIR MURNI DAN RESIN
AKAN TERTINGGAL DIPERMUKAAN KAYU. PENGERINGAN OTOMATIS AKAN
LEBIH LAMA, KARENA UAP AIR MENGUAP LEBIH LAMA DARIPADA ALKOHOL
ATAUPUN THINNER. TAHAN AIR DAN TAHAN GORES.
METODE APLIKASI FINISHING
1.
2.
3.
4.
DIPPING ( CELUP )
WIPING (PEMOLESAN DENGAN KAIN PUTIH)
BRUSH ( KUAS)
SPRAY ( SEMPROT )
1. DIPPING
LEBIH DIKENAL DENGAN ISTILAH PERENDAMAN, BAHAN FINISHING DILETAKKAN DALAM
BEJANA KEMUDIAN BENDA DICELUPKAN KE DALAM TANGKI.
TUJUANNYA ADALAH AGAR SEMUA BENDA TERLAPISI OLEH BAHAN FINISHING
METODE INI DITERAPKAN KHUSUS UNTUK FURNITURE LUAR RUANGAN (OUTDOOR),
PERESAPANNYA LEBIH MAKSIMAL TERHADAP PRODUK.
APLIKASI DIPPING INI MERUPAKAN PROSES AWAL YANG KEMUDIAN DAPAT DILANJUTKAN
DENGAN WIPPING DAN SPRAYING ( SESUAI DENGAN KEBUTUHAN)
METODE DIPPING INI KURANG SESUAI UNTUK FURNITURE DENGAN PERMUKAAN LEBAR DAN
UKURAN BESAR KARENA KETERBATASAN DARI TANGKI PENAMPUNG BAHAN FINISHING.
METODE APLIKASI FINISHING
2.
WIPING (PEMOLESAN DENGAN KAIN PUTIH)
TIDAK DIGUNAKAN SEBAGAI PROSES AWAL, KUALITAS PERMUKAAN LEBIH BAIK
DARI PROSES CELUP, TETAPI PROSES WIPING MEMBUTUHKAN WAKTU LEBIH LAMA.
CARA FINISHING INI EFEKTIF UNTUK JENIS BAHAN FINISHING POLITUR, METODENYA
PALING SEDERHANA YAITU HANYA MEMBUTUHKAN SELEMBAR KAIN KATUN (LEBIH
BAIK WARNA PUTIH)
CARANYA :
 MEDIA APLIKASI DI AMPLAS HALUS SAMPAI TIDAK ADA LUBANG, SETELAH
DIBERI WARNA, WIPING DILAKKAN UNTUK MELAPISKAN BAHAN FINISHING
SEDIKIT DEMI SEDIKIT UNTUK MENAMPILKAN KETAJAMAN SERAT KAYU.
METODE WIPING INI HARUS DILAKUKAN PADA SAAT CUACA PANAS DAN KAYA AKAN
MATAHARI UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PENGUAPAN.
METODE APLIKASI FINISHING
3.
BRUSH ( KUAS )
MERUPAKAN CARA YANG PALING MURAH DAN MUDAH, YANG PERLU DIPERHATIKAN
ADALAH PEMILIHAN KUALITAS KUAS.
BAHAN FINISHING YANG COCOK ADALAH : CAT, VARNISH DAN PEWARNA.
HASIL DARI APLIKASI FINISHING DENGAN BRUSH INI TIDAK SEHALUS DAN SERATA
MENGGUNAKAN SPRAY
4.
SPRAY ( SEMPROT )
APLIKASI FINISHING SPRAY INI MEMBUTUHKAN ALAT TAMBAHAN KHUSUS YAITU
KOMPRESOR DAN SPRAY GUN ( ALAT UNTUK MENYEMPROTKAN BAHAN
FINISHING BERSAMAAN DENGAN UDARA BERTEKANAN TINGGI).
DENGAN PENGATURAN PADA TEKANAN DAN JUMLAH MATERIAL YANG
DISEMPROTKAN CARA INI AKAN MENGHASILKAN BIDANG PERMUKAAN YANG
SANGAT BAIK, HALUS DAN CEPAT.
METODE SPRAY DAPAT DILAKUKAN PADA LAPISAN DASAR, PEWARNAAN
(LAPISAN KE-2) SAMPAI DENGAN LAPISAN AKHIR