download

Matakuliah
Tahun
: O0062 / Pengantar Ilmu Komunikasi
: September 2008
KARAKTERISTIK DAN MODEL-MODEL
KOMUNIKASI
Pertemuan 05
Materi
• Karakteristik Komunikasi
• Model-Model Komunikasi
2
Bina Nusantara
TUJUAN
Mahasiswa dapat menunjukkan model komunikasi yang
relevan untuk situasi yang spesifik
3
Bina Nusantara
5.1. Model-Model Komunikasi
5.1.1. Model Stimulus – Respons/S-R
• Model S-R adalah model komunikasi yang paling dasar. Model ini
menunjukkan bahwa komunikasi sebagai suatu proses sebabakibat, aksi-reaksi. Jadi model S-R ini mengasumsikan bahwa katakata verbal dan isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan
tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk
memberikan respon dengan cara tertentu.
• Kelemahan model S-R ini adalah mengabaikan komunikasi sebagai
suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia.
Model ini menekankan bahwa komunikasi manusia itu bersifat
mekanik sebagai respon terhadap stimulus dari luar, dan oleh
karena itu model ini mengabaikan faktor kehendak, keinginan atau
kemauan bebas manusia untuk berkomunikasi.
Bina Nusantara
5.1.2. Model Aristoteles
Model Aristotels adalah model komunikasi yang paling klasik. Aristoteles
mengemukakan tiga unsur dasar komunikasi yaitu pembicara, pesan dan
pendengar.
Fokus Aristotels adalah komunikasi retoris yang lebih dikenal dengan
sebutan komunikasi publik. Pada masa Aristotels seni berpidato memang
merupakan suatu ketrampilan penting yang digunakan dipengadilan dan
di majelis legislator dan pertemuan-pertemuan masyarakat. Secara
spesifik, Aristotels memberikan perhatian pada aspek persuasif dari
pidato.
Menurut Aristoteles persuasi dapat dicapai oleh siapa anda, argumen
anda dan dengan memainkan emosi khalayak. Dengan kata lain, faktorfaktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuasif suatu
pidato meliputi isi pidato, susunannya dan cara penyampaiannya.
Kelemahan dari model ini adalah komunikasi dianggap sebagai sesuatu
yang statis. Sesorang menyampaikan pesan dan orang lain
mendengarnya.
Bina Nusantara
5.1.3.
Model Shannon dan Weavear
Model Shannon dan Weavear dikenal juga dengan model matematika. Model
Shannon dan Weavear mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan
pesan untuk dikomunikasikan. Pemacar mengubah pesan menjadi signal yang
sesuai dengan saluran yang digunakan.Saluran adalah medium yang digunakan
untuk mengirim signal dari pemancar kepada penerima.
Model Shannon dan Weavear juga menyoroti problem penyampaian pesan
berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan suatu sumber yang
menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran
(channel) kepada seorang penerima yang menyandi balik atau mencipta ulang pesan
itu.
Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weavear ini adalah gangguan
yakni setiap ransangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Model ini dapat diterapkan dalam konteks
komunikasi antarpribadi, komunikasi publik atau komunikasi massa. Sayangnya
model ini masih parsial dan statis yakni masih menimbulkan kesan bahwa
komunikasi berlangsung satu arah.
Bina Nusantara
5.1.4. Model Schramm
Wilbur Schram membuat tiga model komunikasi yakni komunikasi
manusia yang sederhana, model yang memperhitungkan
pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi dan model
komunikasi yang dianggap interaksi antara dua individu. Model
pertama sama dengan Shannon dan Weaver. Sedangkan model
yang kedua, Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan
dalam bidang pengalaman sumber dan sasaranlah yang
sebenarnya dikomunikasikan karena bagian sinyal itulah yang
dianut sama oleh sumber dan sasaran. Sedangkan model ketiga,
schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua
belah pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi balik,
mentransmisikan, dan menerima sinyal.
Menurut Scharamm komunikasi setidaknya membutuhkan tiga
unsur yakni sumber; pesan; dan sasaran.
Bina Nusantara
5.1.5. Model Berlo
David K. Berlo mengemukakan sebuah model komunikasi yang dikenal
dengan model SMCR. S = Source, M = Message, C = Channel, dan R =
Receiver.
Sumber adalah pihak yang menciptkan pesan, baik seseorang ataupun
kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam suatu kode
simbolik, seperti bahasa atau isyarat; saluran adalah medium yang
membawa pesan dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran
pesan.
Berlo menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandibalik (decoder) dalam proses komunikasi. Enkonder bertanggungjawab
mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk suatu pesan.
Bina Nusantara
5.1.6. Model Interaksional
Model interaksional ini merujuk pada model komunikasi yang
dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif
interaksionis simbolik yang dikembangkan oleh George Herbert Mead.
Perspektif interaksionis simbolik lebih dikenal dalam sosiologi, meskipun
pengaruhnya juga menembus disiplin-disiplin lain seperti psikologi, ilmu
komunikasi dan bahkan antropologi.
Menurut model ini orang-orang sebagai peserta komunikasi bersifat
aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit
dan sulit diramalkan. Paham ini menolak anggapan bahwa individu itu
adalah organisme pasif. Dalam konteks ini, Blumer mengemukakan tiga
premis yang menjadi dasar model ini yakni pertama; manusia bertindak
berdasarkan makna tertentu yang diberikan oleh lingkungannya, kedua,
makna itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang
dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya. Dan ketiga, makna
diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang
dilakukan individu dalam hubungan dengan lingkungan sosialnya.
Bina Nusantara
5.1.7. Model Komunikasi Intrapribadi
Model komunikasi intrapribadi pertama kali dikemukakan
oleh Dean C. Barnlud. Menurutnya komunikasi
intrapribadi merupakan suatu proses pengolahan dan
penyusunan informasi melalui sistem syaraf yang ada
didalam otak kita, yang disebabkan oleh stimulus yang
ditangkap oleh panca indera. Proses berfikir adalah
bagian dari proses komunikasi yang terjadi di dalam diri
individu. Model tersebut menjelaskan bahwa perilaku
nonverbal individu bervalensi positif, netral atau negatif
sangat dipengaruhi oleh isyarat-isyarat pribadi dan
publik. Menurut model ini semua isyarat setelah didecode akan membentuk (encode) mengenai syarat
perilaku nonverbal baik positif, netral atau negatif.
Bina Nusantara
5.1.8. Model Komunikasi antar pribadi
Model komunikasi antarpribadi juga dikemukakan oleh Dean C. Barnlund.
Pada dasarnya sama dengan komunikasi intrapribadi, namun dalam
komunikasi antarpribadi Barnlund menambahkan pesan dan isyarat verbal.
Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang berlangsung antara
dua orang atau lebih sangat dipengaruhi oleh hasil komunikasi intrapribadi
masing-masing orang.
Menurut Barnlund, komunikasi antarpribadi diartikan sebagai pertemuan
antara dua, tiga, atau mungkin empat orang, yang terjadi sangat spontan
dan tidak berstruktur. Komunikasi antara pribadi mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
Bersifat spontan
Tidak berstruktur
Terjadi secara kebetulan
Tidak mengejar tujuan yang direncanakan
Identitas keanggotaannya tidak jelas
Terjadi hanya sambil lalu.
Bina Nusantara
5.2. Karakteristik Komunikasi
Everett M. Rogers (1986) membedakan karakteristik komunikasi
dengan menggolongkan ke dalam komunikasi antarpribadi,
komunikasi interatif dan komunikasi media massa. Berikut adalah
karakteristik dari masing-masing golongan
Sifat saluran
Komunikasi
Komunikasi
antarpribadi
Komunikasi interaktif Komunikasi Media
Massa
Arus infromasi
One to few
Many to many
One to many
Sumber khalayak
individu
Peserta komunikasi
interaktif
Organisasi media
Segmentasi
khalayak
Tinggi
(demasstifikasi)
Tinggi
(demasstifikasi)
Rendah
(masstifikasi)
Tingkat interaktif
Tinggi
Tinggi
Rendah
Arus balik
Cepat
Bisa cepat, bisa
tunda
Cepat/tunda
Asynchronicity
Rendah
Tinggi untuk media
baru
Rendah/tinggi
Bina Nusantara
Sifat saluran
Komunikasi
Komunikasi
antarpribadi
Komunikasi interaktif Komunikasi Media
Massa
Emosional Sosial vs
Task – Related
content
Tinggi emosional Sosial
Rendah
Rendah
Non-Verbal
Sulit
Bisa untuk media
baru
Media visual bisa.
Media Audio tidak
bisa
Kontrol arus
informasi
Oleh peserta
komunikasi
Peserta Komunikasi
Kontrol khalayak
kecil
Kebebasan Pribadi
Rendah
Biasanya Rendah
Tinggi
Bina Nusantara