download

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Tahun
: 2008
Pertemuan 13
SENI
MATERI:
Pengertian Seni
Seni, Masyarakat dan Budaya
Learning Outcome
Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana seni berkembang dalam
masyarakat
Bina Nusantara
I.
Bina Nusantara
Pengertian Seni
Seni adalah manifestasi kreativitas manusia yang mencakup
musik, seni teater, seni visual, mendongeng, dan kesusastraan
baik lisan maupun tulisan. Semua manifestsi kreativitas ini
kadang-kadang disebut ekspresi kebudayaan yang kemudian
menjelma dalam bentuk tarian, musik, menyanyi, melukis, seni
ukir, puisi, pakaian, mendongeng, sajak, prosa, drama, dan
komedi. Kebanyakan orang mengasosiasikan satu pengalaman
estetis dengan rasa keindahan (sense of beauty), apresiasi,
harmoni, kesenangan, dengan suara, pola, obyek, dan peristiwa
yang mempunyai kualitas khusus. Lesksikologi mendefinisikan
seni sebagai kualitas, produksi, ekspresi, atau perwujudan dari
apa yang indah, atau lebih daripada arti biasa, menggolongkan
obyek subyek ke kriteria aestetik. Dengan demikian seni
berkaitan dengan rasa, penglihatan, pendengaran. Tetapi ada
juga yang melihat seni secara lebih luas lagi yakni menyangkut
penciuman, selera(mencicipi), cara berpakaian.
2. Seni dan Agama
Antroplog Jacques Maquet melihat pekerjaan seni sebagai sesuatu
yang
dapat
merangsang/mendorong
dan
memungkinkan
kontemplasi. Seni mendorong atensi dan refleksi. Maquet
menekankan pentingnya bentuk obyek dalam memproduksi
kontemplasi artistik. Tetapi yang lain lebih menekankan pada feeling
dan meaning. Pengalaman seni mencakup feeling seperti dalam
gerakan, maupun apresiasi bentuk, maupun keseimbangan dan
harmoni. Dengan demikian sikap artistik bisa dikombinasi dengan
dan digunakan untuk menyokong sikap religius. Kebanyakan seni
dikaitan dengan agama. Seni bisa menjadi inspirasi bagi musik
agama, tarian, rumah-rumah ibadah sehingga terbentuk satu
atmosfer artistik dan aspek visual yang spesial bagi ritual agama
yang dilakukan baik di dalam maupun di luar rumah ibadah. Hampir
semua agama, pada saat melakukan ibadah, ada ruang untuk
individu mengekspresikan daya kreatifnya.
Bina Nusantara
3. Seni dan Individualitas
Para filsuf seni pada umumnya (Haapala 1998) melihat pekerja seni
sebagai entitas otonom, pencipta yang independen. Seorang artis
dan pekerjaanya tidak dapat dipisahkan (inseparable). Dengan
mencipta, seorang pekerja seni menciptakan satu identitas artitistik
untuk dirinya sendiri. Dia menciptakan dirinya sendiri secara harafiah
dalam bagian yang dia masukan dalam seninya. Dia ada dalam
pekerjaan yang dia ciptakan. A thing of beauty may be a joy forever
even if and when we do not credit its creator(s).
Bina Nusantara
4. Pekerjaan
Seni
Ada dua sikap dalam melihat para pekerja seni. Pertama adalah
kelompok yang mengabaikan individualitas para artis dan kedua
adalah sikap yang terlalu memfokuskan diri pada aspek
sosialitas/konteks sosial para artis dan prduksi kolektif artistik.
Padahal seni adalah bekerja, sekalipun kreatif untuk bekerja. Pada
saat sekarang kebanyakan artis memanage untuk mendukung diri
mereka sendiri sebagai artis secara penuh/full time, ada juga yang
tidak secara penuh/part time. Komunitas mempunyai standarstandar khusus dalam menilai sebuah pertunjukan yang dimainkan
oleh para pekerja seni. Penilaian itu mencakup penguasaan dan
akhir sebuah pertunjukan. Secara khusus, seni dipertunjukkan,
dievaluasi, dimainkan dan diapresiasi dalam masyarakat. Musik
sering kali dimainkan dalam kelompok, kebanyakan seniman sosial.
Dalam artian ini seni adalah ekspresi budaya rakyat biasa, orang
desa dan rakyat biasa.
Bina Nusantara
5. Seni, Sosialitas dan Kebudayaan
Manifestasi kreativitas manusia menjelma dalam berbagai bentuk, bisa
dalam bentuk alat, bahasa, tarian, pakaian, cerita, dll. Semua manivestasi
itu menceritakan sesuatu, membahasakan sesuatu. Dengan kata lain semua
manifestasi itu memuat pesan yang menjelma dalam bentuk simbolis
sebagai manifestasi abstrak dan pikiran kreatif. Seni menjadi ekspresi
simbolik dari pikiran kolektif maupun individual. Ini berarti bahwa masyarakat
menggunakan sesuatu untuk untuk memahami sesuatu yang lain.
6. Etnomusikologi
Etnomusicology adalah studi komparatif tentang musik-musik dunia dan
musik sebagai satu aspek budaya dan sosial. Lapangan musicology
selanjutnya adalah kesatuan musik dan antropologi. Sisi musik meliputi studi
dan analisis tentang musiK itu sendiri, dan insturmen yang digunakan untuk
menciptakannya. Sisi antropologi memandang musik sebagai satu cara
untuk mengeksplore satu kebudayaan, untuk mendeterminasi peran, sejarah
dan jaman, bahwa musik berperan dalam satu masyarakat, dan
menonjolkan spesifikasi sosial dan budaya yang mempengaruhi bagaimana
musik telah diciptakan dan dimainkan.
Bina Nusantara
7. Representasi Seni dan Budaya
Seni dapat mempertahankan tradisi, bahkan ketika seni tradisional
digeser dari konteks tradisionalnya. Seni dapat mengekspresikan
sentimen komunitas, dengan tujuan politis, yang digunakan untuk
tujuan isu sosial. Seringkali seni dimengerti sebagai alat untuk
memperingati hal-hal yang terjadi pada masa lalu.
8. Seni dan Komunikasi
Dalam masyarakat, seni berperan sebagai satu bentuk komunikasi
antara artis dan komunitas atau dengan audiens. Seni dapat
mentransmisi beberapa pesan. Seni dapat menyerukan pesan
moral, atau menyampaikan pesan peringatan. Seni dapat
menggerakan emosi, membuat orang tertawa, menangis dan
merasakan up and down, seni mempunyai fungsi untuk membantu
mengingatkan, membuat orang ingat akan individu atau kejadian
yang lain.
Bina Nusantara
9. Seni dan Politik
Seni dan politik adalah dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Seni dapat
dijadikan sebagai self-consciously prosocial. Dia dijadikan alat untuk
mengekspresikan dan menantang sentiment komunitas dan standarstandarnya. Keputusan tentang apakah diperhitungkan sebagai pekerja
seni atau tentang bagaimana memerankan seni, menjadi sangat politis dan
kontroversial. Karena itu seni sering kali dikritik sepertinya memisahkan diri
dari situasi dan kondisi masyarakat dan terlalu elitis, keluar dari sentuhan
konvensional dan nilau estetis tradisionalnya, dan bahkan lebih jauh dari itu
seni malah mengejek nilai-nilai dari masyarakat kelas bawah.
10. Kebudayaan dan Transmisi Seni
Seni adalah bagian dari kebudayaan, apresiasi seni tergantung pada latar
belakang kebudayaan. Dalam kebanyakan masyarakat myth, legenda,
hikayat, dan seni mendongeng memainkan peran penting dalam
metransmisi kebudayaan dan memelihara tradisi. Tetapi seni harus
dipelajari karena dia menjadi bagian dari enkulturasi kebudayaan. Seni
dipelajari melalui pendidikan formal, melalui keluarga
Bina Nusantara
11. Kontinuitas dan Perubahan
Seni bersifat dinamis dan berkelanjutan, ia akan berubah sejalan
dengan dinamika manusia. Ia bisa melakukan perubahan di satu sisi
dan tetap bertahan dengan model dan bentuk seni pada sisi lain.
Seni yang telah diciptakan beratus tahun lampau adalah manifestasi
dari perkembangan kreativitas manusia dan simbolisme. Karyakarya seni masa lampau dapat kita lihat di museum, di bioskop,
galeri-galeri seni dll. Sampai saat ini seni drama menjadi bagian
yang sangat besar dari industri seni dan waktu luang yang
menghubungkan bantuk seni barat dan non barat dalam satu
jaringan international yang keduanya mengandung dimensi estetis
dan komersial sekaligus. Nilai-nilai kebudayaan terus berubah, terus
melakukan eksperimen, inovasi, dan menjadi baru.
Bina Nusantara