download

Matakuliah : L0022 – Filsafat Ilmu dan Logika
Tahun
: 2007
BAB XIII
FALASI DAN PENALARAN
Pertemuan 13
Tujuan:
Mahasiswa mampu menunjukkan konsep, jenis
dan contoh-contoh falasi dalam bidang
Psikologi.
Bina Nusantara
Pengertian Falasi
• Disebut juga sesat pikir
• Adalah argumen-argumen yang mengandung satu atau
lebih kesalahan logis.
• Falasi ini terjadi karena adanya kesalahan dalam
penalaran (baik menyangkut cara, proses maupun hasil
penalaran tersebut).
• Falasi dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan
dilakukan oleh siapa saja.
Bina Nusantara
• Falasi bisa ditemukan di lingkungan sekolah/kampus,
di dalam diskusi ilmiah, di dalam forum pertemuan,
dialog, majalah, reklame/iklan, televisi, radio, pidato
politik dan sebagainya.
• Yang lazim dalam falasi, banyak bahasa/argumentasi
yang kedengarannya benar/dipahami namun ternyata
salah (tidak tepat secara logis/nalar).
Bina Nusantara
Macam-Macam Falasi
• Falasi Relevansi:
Adalah falasi yang terjadi karena premisnya secara
logis tidak relevan dengan kesimpulan.
• Falasi Tidak Cukup Fakta:
Adalah falasi yang terjadi karena premisnya secara
logis relevan dengan kesimpulannya, namun tidak
menunjukkan fakta yang cukup untuk mendukung
kesimpulan tersebut.
Bina Nusantara
Falasi Relevansi
• Suatu argumen dikatakan relevan dengan argumen
lainnya jika argumen itu mengandung beberapa
fakta/alasan untuk mempertimbangkan bahwa
argumen kedua benar atau salah.
• Suatu argumen dikatakan tidak relevan jika tidak
memberikan alasan untuk memikirkan bahwa argumen
kedua benar atau salah.
Bina Nusantara
Contoh Falasi Relevansi Umum:
• Ad homonem: menyerang argumen/usul orang dengan
menyerang karakter pribadi orang. Misalnya: Mantan
Presiden Soeharto mengibau perlunya ditingkatkan
penyuluhan kepada masyarakat agar masalah
gangguan mental orang Indonesia semakin turun.
Namun Soeharto itu otoriter dan korupsi. Maka,
sebagai Psikolog, saya cuek saja dengan imbauan itu.
Bina Nusantara
• Menyerang motif: menyerang motif seseorang
daripada menguji validitas argumen orang itu. Misal:
Mentri Pendidikan mengatakan bahwa semua
universitas perlu mendirikan rumah sakit jiwa agar
program pendidikan Psikologi semakin meningkat.
Namun, mentri itu telah mengajukan proposal sebagai
salah satu pimpinan perusahaan untuk ikut tender.
Ternyata, ia memiliki kepentingan yang lebih besar
dari usul itu.
Bina Nusantara
• Tu quoque (lihat siapa yang bicara): Menolak suatu
usul /argumen karena orang itu munafik. Nasihat dari
seseorang yang melanggar moral sering diabaikan.
• Dua kesalahan membuat suatu tindakan benar: coba
membenarkan yang salah karena yang lain juga sama
buruknya. Contoh: Kalau mau urus KTP perlu bayar
duit siluman, maka kalau mau cepat konsultasi dengan
Psikolog, harus sogok dulu suster penjaganya.
Bina Nusantara
• Argumentum ad baculum (seruan memaksa):
Kesesatan timbul karena menerima/menolak
penalaran karena adanya ancaman hukuman. Contoh,
kalau tidak setuju, akan dihukum, dipenjarakan.
• Argumentum ad misericordiam: Sesat karena
berbelash kasih. Contoh: pembela di pengadilan
beberkan kesulitan ekonomi, banyaknya tanggungan
terdakwa agar hakim bebaskan terdakwa.
Bina Nusantara
• Bandwagon argument: seruan agar keinginan
seseorang
dihargai/diterima
melebihi
alasan
logis/kenyataan sebenarnya. Contoh: Karena saya
kuliah Psikologi di Binus, maka ayah perlu belikan saya
mobil bagus ke kampus.
• Argumentum ad Populum: pembuktian logis tidak
diperlukan
yang
penting
membangkitkan
emosi/semangat
pendengar.
Biasanya
dalam
kampanye.
Bina Nusantara
• Kesesatan non causa pro causa: sesat jika menganggap
sesuatu sebagai sebab, padahal bukan sebab/bukan sebab
yang lengkap. Contoh: Dedi ditodong dengan clurit, lalu
terluka, dan saat itu dia meninggal juga. Orang berkata, Dedi
mati diclurit penodong, padahal hasil visum et repertum, Dedi
mati karena serangan jantung.
• Kesesatan aksidensi: Sesat karena penerapan prinsip umum
kepada hal khusus yang bersifat aksidental. Contoh: Seorang
Ibu memberikan buah jeruk dengan harapan jeruk mengandung
Vitamin C sehingga anak tumbuh sehat (prinsip umum).
Padahal kondisi anak yang mencret tidak baik diberi buah yang
asam (prinsip khusus).
Bina Nusantara
•
•
•
•
•
•
Kesesatan karena komposisi/divisi.
Petitio prinsipil.
Sesat karena pertanyaan yang kompleks
Argumentum ad ignorantiam
Argumentum ad verecundiam/auctoritatis
Ekuivokasi
Bina Nusantara
Falasi Tak Cukup Fakta
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Seruan yang tak sesuai dengan kewenangannya
Seruan untuk mengabaikan
Alternatif yang salah
Pertanyaan yang ditunggangi
Penyebab yang dapat dipertanyakan
Generalisasi terburu-buru
Slippery slope
Analogi yang lemah
Inkosisten
Bina Nusantara