Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI Tahun : 2010 DINAMIKA PARTIKEL Pertemuan 3-4 DINAMIKA PARTIKEL Dinamika partikel adalah ilmu mempelajari hubungan gerak benda dengan penyebab gerak benda, dalam hal ini gaya yang bekerja pada benda. 1. Hukum-Hukum Newton Hukum Newton I Benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan , kecuali ada gangguan ( gaya ) luar pada benda tersebut . Kecendrungan sebuah untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya pada garis lurus disebut kelembaman ( inersia). Maka hukum Newton I disebut juga hukum kelembaman 3 Bina Nusantara Hukum Newton II Percepatan suatu benda / partikel , sama dengan resultan gaya luar dibagi massa benda tersebut . a F / m atau F m a Percepatan benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya. Arah percepatan a adalah sejajar dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Hukum Newton III Gaya yang diadakan pada suatu benda ( gaya aksi ) akan menimbulkan gaya reaksi dari benda, yang sama besarnya tapi arahnya berlawanan . F aksi - F reaksi Bina Nusantara 2. Sistem Satuan dalam Mekanika Sistem satuan Gaya (F) Massa (m) Percepatan (a) SI Newton ( N ) Kilogram( kg ) m/s2 CGs Dyne Gram (gr) cm / s2 BE Pound ( lb ) Slug ft / s2 1 N = 105 dyne = 0,2248 lb Bina Nusantara 3. Massa dan Gaya Berat Berat suatu benda adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh bumi pada benda tersebut. Karena berat merupakan suatu gaya, maka berat merupakan besaran vektor yang arahnya selalu menuju pusat bumi. Gaya berat sebuah benda yang bermassa m adalah : W m g Bina Nusantara 4. Kesetimbangan Gaya Sebuah benda mengalami sejumlah gaya, seperti diilustrasikan pada gambar berikut. F2 F1 Dalam hal : F 0 Maka Bina Nusantara F3 Fn : benda diam atau bergerak lurus beraturan , disebut benda dalam kesetimbangan gaya : F 0 dan F 0 X Y Bila : F m a : benda bergerak dengan percepatan a Maka : FX m aX FY m aY FZ m aZ Bina Nusantara : benda bergerak dalam arah sumbu X : benda bergerak dalam arah sumbu Y : benda bergerak dalam arah sumbu Z Langkah-langkah Dalam Penyelesaian Soal Dinamika 1. Kenali benda yang geraknya harus ditinjau menurut soal 2. Kenali gaya-gaya yang bekerja pada benda, beserta besar dan arahnya. 3. Pilih sistem koordinat yang memudahkan perhitungan 4. Buat diagram gaya yang bekerja pada benda 5. Uraikan masing-masing gaya tersebut atas komponenkomponennya, dan jumlahkan untuk masing-masing komponen (komponen X dan komponen Y ) 6. Terapkan Hk. Newton untuk masing-masing komponen Bina Nusantara 5. Gaya Gesekan Merupakan gaya perlawanan yang arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak . Gaya gesekan muncul antara dua benda yang saling bersinggungan Gaya gesekan statik Merupakan gaya gesekan antara dua benda yang relatif diam satu terhadap yang lainnya fS S N S = koefisien gesekan statik N = gaya normal , yang salu tegak lurus terhadap bidang gesek fS = S N : saat benda mulai akan bergerak satu terhadap lainnya Bina Nusantara Gaya gesekan kinetik Merupakan gaya gesekan antara dua benda yang relatif bergerak yang satu terhadap yang lainnya fk = k N k = koefisien gesekan kinetik N = Gaya normal selalu tegak lurus pada bidang kontak kedua benda yang bersinggungan. Hubungan gaya gesekan fS dan fk dengan gaya normal di atas adalah menyatakan hubungan dalam besarnya. Sedangkan hubungan arahnya adalah : fS N Bina Nusantara dan f N k 6. Gaya Normal ( N ) Gaya normal merupakan gaya reaksi dari suatu benda yang mengalami gaya oleh benda lain, arah gaya normal selalu tegak lurus bidang kontak kedua benda . Beberapa contoh gaya normal : (1). Benda berada pada bidang horizontal N m mg Lantai mengalami gaya mg, dan gaya reaksi dari lantai pada benda: N Dalam arah sumbu Y benda tidak bergerak, berarti : FY = N – mg = 0 , maka : N = mg Bina Nusantara (2). Benda berada pada bidang horizontal dan dikenai gaya T. N T m θ mg Benda tidak bergerak dalam arah sumbu Y, maka FY = 0 , atau N + T Sin θ – mg = 0 maka: N = mg – T Sin θ Bina Nusantara (3) Benda pada bidang datar dan didorong dengan gaya T T TY θ N m mg FY = 0 N - TY – mg = 0 dengan TY = T Sinθ maka : N = mg + T Sin θ Bina Nusantara (4). Benda berada pada bidang miring. N m mg Cos θ mg FY = N – mg Cos θ = 0 Maka : Bina Nusantara N = mg Cos θ θ 7. Gaya Sentripetal Sebuah benda yang melakukan gerak melingkar beraturan akan mengalami percepatan sentripetal , yang besarnya : V2 aR R Sesuai dengan Hukum Newton II , maka setiap benda yang melakukan gerak melingkar beraturan, akan mengalami gaya (gaya sentripetal ) yang bearah ke pusat lintasan, dan besarnya : 2 V FR m aR m R Bina Nusantara 8. Hukum Gravitasi Umum Dua benda bermassa m1 dan m2 , saling tarik menarik dengan gaya yang sama besar dan berlawanan arah , dan besar gaya tersebut : m1 m2 F G r2 G = 6,672 x 10-11 Nm2kg-2 = konstanta gravitasi universal r = jarak antara kedua pusat massa benda Gaya yang dikerjakan bumi pada sebarang benda bermassa m yang berada pada jarak r dari pusat bumi akan berarah menuju pusat bumi, dan besarnya : Bina Nusantara F = ( G ME m)/ r2 ME = massa bumi Dari hukum Newton II untuk gaya berat : F = m g Maka : m g = ( G ME m)/ r2 atau : g = G ME/ r2 Dengan menggunakan : - massa bumi ME= 5,97x1024 kg - Jari-jari bumi 6,37x106 m maka diperoleh percepatan gravitasi g dipermukaan /di dekat permukaan bumi : g = 9,82 m/s2 . Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz