download

Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
Tahun
: 2010
KINEMATIKA PARTIKEL
Pertemuan 1-2
KINEMATIKA PARTIKEL
Kinematika adalah mempelajari gerak benda, tanpa
dihubungkan dengan
penyebab gerak dari benda
tersebut.
Gerak suatu benda tanpa berotasi dan bervibrasi
disebut gerak translasi.
Partikel adalah bagian terkecil dari benda , dan
geraknya hanya gerak translasi, sedangkan gerak
rotasi dan vibrasi dianggap tidak ada / diabaikan.
Maka setiap benda yang hanya melakukan gerak
translasi, gerak benda tersebut dapat diperlakukan
sebagai gerak sebuah partikel.
3
Bina Nusantara
1. Pergeseran, Kecepatan dan Percepatan
1.1 Pergeseran
Dalam koordinat kartesian, posisi benda dinyatakan
oleh vektor : r = i X + j Y ( dua dimensi )
Pergeseran merupakan perpindahan benda dari posisi
awal ke posisi akhir, yaitu :



 r  r2 r1
= ( i X2 + j Y2 ) – ( i X1 + j Y1)
r2 = posisi akhir
r1 = posisi awal
lintasan
Δr
r1
r2
Untuk kasus pergeseran 1 dimensi :
X  Xakhir  Xawal
Bina Nusantara
4
1.2. Kecepatan
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai pergeseran
per selang waktu ,


Δr  ΔX  ΔY gerak 2 dimensi
V

Δt
i
Δt
j
Δt
Δr
besaran vektor
dan Δt besaran skalar, maka
_

kecepatan ( V ) merupakan besaran vektor.
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai :





dr
dX
dY

r
V  lim

i
 j
t 0 t
dt
dt
dt


 i Vx  j Vy
Bina Nusantara
Untuk gerak 1 dimensi :
_
X
X

X
akhir
awal
Kecepatan rata-rata : V 

t
t
-t
akhir
Kecepatan sesaat :
awal
V  lim ΔX  dX
Δt 0
Δt
dt
Kecepatan merupakan besaran vektor, dan besar
kecepatan disebut laju.
Bina Nusantara
1.3. Percepatan
Benda yang kecepatannya berubah maka benda
tersebut mengalami percepatan.
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan per
selang waktu :
- 
Gerak 2 dimensi :
 ΔV
 ΔV

y

V
x
Percepatan rata-rata : a 
i
j
t
Percepatan sesaat :


Δt
 dV
d
V
x j y
a  lim ΔV  dV  i
t
dt
dt
dt
t  0


i
Bina Nusantara
d 2X
dt 2

2Y
d
 j 2
dt

Δt
Gerak 1 dimensi :
_ V V
a  2 1  ΔV dan
Δt
t t
2
1
2X
ΔV
dV
d
a  lim

 2
dt dt
Δt0 Δt
Hubungan sebaliknya, menentukan kecepatan dari
percepatan dan menentukan pergeseran dari kecepatan




r   V dt  i  Vx dt  j  Vy dt




V   a dt  i  a x dt  j  a y dt
X   V dt
Bina Nusantara
dan V   a dt
2. Gerak 1 Dimensi Dengan Percepatan Konstan
Bila percepatan konstan, maka percepatan rata-rata
sama dengan percepatan sesaat:
a
V V
2
t t
2
1
1
Dengan mengambil t1=0 dan t2= t, X0=posisi awal , V0 laju
awal, persamaan gerak 1 dimensi dg percepatan konsan:
V = V0 + a t
X = X0 + V0 t + (½) a t2
X = X0 + (½) ( V0 + V ) t
V2  V02  2 a (X  X0 )
Bina Nusantara
JATUH BEBAS
Jatuh bebas merupakan gerak 1 dimensi dengan
percepatan konstan , yaitu :
ay = - g
g = 9,8 m/s2 yang selalu berarah vertikal ke bawah
menuju pusat bumi .
Maka persamaan gerak jatuh bebas :
Vy = Vyo – gt
Y = Vyot – (1/2) gt2
Bina Nusantara
( dengan mengambil Y0 = 0 )
3. Gerak Lurus Beraturan
Merupakan gerak 1 dimensi dengan lintasan garis
lurus dan kecepatan konstan ( percepatan a = 0).
Persamaan geraknya :
V = V0
X = X0 + V0 t
Bina Nusantara
4. Gerak Dua Dimensi Dengan Percepatan Konstan
Dalam gerak dua dimensi dengan percepatan
konstan, komponen percepatan dalam arah :
sumbu X : aX = konstan
Sumbu Y : aY = konstan.
Persamaan gerak :
Dalam arah sumbu X
VX = VX0 + aX t
X = X0 + VX0 t + (½) aX t2
X = X0 + (½)( VX0 + VX ) t
2  2 a ( X-X )
VX2  Vx0
x
0
Bina Nusantara
Dalam arah sumbu Y
VY = VY0 + aY t
Y = Y0 + VY0 t + (½) aY t2
Y = Y0 + (½) ( VY0 + VY ) t
2  2 a ( Y-Y )
Vy2  Vy0
y
0
Bina Nusantara
5. Gerak Peluru
Gerak peluru merupakan gerak dua dimensi dengan
percepatan konstan dan lintasan melengkung (parabola)
a. Percepatan
- Komponen horizontal : aX = 0
- Komponen vertikal
: aY = - g
b. Kecepatan
- Komponen horizontal : VX = VX0 = V0 COS 0
- Komponen vertikal
: VY = VY0 – gt
= V0 Sin0 - gt
- Arah kecepatan setiap saat () memenuhi hubungan
Tan  = VY / VX
Bina Nusantara
Y
V0 Sin 0
V0
0
V0 Cos 0
X
Bina Nusantara
X
c. Pergeseran / Posisi:
- Komponen horizonal :
X = Vx t = VX0 t = ( V0 Cos 0 ) t
- Komponen vertical
:
Y = VY0 t - (½)g t2 = (V0 Sin 0) t – (½) g t2
Bina Nusantara
6. Gerak Melingkar Beraturan
Pada gerak melingkar beraturan, besar kecepatan
adalah konstan , tapi arah kecepatan berubah terus
menerus. Karena kecepatan merupakan besar vektor,
dimana suatu kecepatan dikatakan konstan bila besar
dan arahnya konstan. Maka pada gerak melingkar
beraturan terdapat percepatan, yang disebut
percepatan sentripetal, yang besarnya adalah :
aR = V2 / R , dan berarah ke pusat lintasan,
R = jari-jari lintasan.
V
aR
aR
Bina Nusantara
V
7. Percepatan Tangensial
Pada gerak melingkar, bila besar dan arah kecepatan
benda berubah setiap saat, maka disamping mengalami
percepatan sentripetal ( aR), juga mengalami percepatan
tangensial ( aT ) yang arahnya menyinggung lintasan
setiap saat. Kedua percepatan tersebut adalah :
aR = V2 / R dan aT = dV/dt
  
Percepatan total : a  a  a
T R
R
aR
aT
V
Bina Nusantara