Mata kuliah : S0872 – Riset Operasi Tahun : 2010 METODE SIMPLEKS Pertemuan 2 MATERI – Bentuk Standard PL – Ruang Solusi Bentuk Standard – Perhitungan Algoritma Simpleks – Penerapan Dalam Teknik Sipil Bina Nusantara University 3 BENTUK STANDARD PL Bentuk standard Pemrograman Linier (PL): • Semua constraint berbentuk persamaan dengan ruas kanan non-negative • Semua variabel non-negative • Fungsi tujuan dapat berupa maksimasi maupun minimasi Contoh: Pada constraint X+2Y≤6 Dapat ditambahkan slack s1 untuk mendapatkan persamaan X + 2 Y + s1 = 6 ; s1≥ 0 Pada constraint 3X+2Y–3Z≥5 Dapat ditambahkan surplus s2 untuk mendapatkan persamaan 3 X + 2 Y – 3 Z – s2 = 5 ; s2≥ 0 Bina Nusantara University 4 RUANG SOLUSI BENTUK STANDARD Y 2X +Y • Untuk menunjukkan ide diatas dalam kaitan dengan metoda simpleks, maka ruang solusi dan titik sudut dinyatakan dalam bentuk aljabar sebagai berikut: Y X+ 2Y 3) 1) – X = 1 =8 • Ide metoda simpleks dibangun berdasar keadaan diatas dengan melakukan proses iterasi dimulai dari titik sudut yang layak, biasanya dari titik asal A, dan secara sistematis berpindah ke titik lain hingga diperoleh titik optimum C 2) • Dalam solusi grafis terdahulu teramati bahwa solusi optimum selalu merupakan titik sudut atau titik ekstrem ruang solusi =6 4) Y = 2 Z =3 Constraint dari standard Titik sudut Solusi dasar dari standard Bina Nusantara University Y Ruang solusi +2 Definisi Aljabar Simpleks) A D C X F Definisi Geometrik Grafis) E B X 5 PERHITUNGAN ALGORITMA SIMPLEKS • Metoda simpleks digunakan bila persoalan memiliki 2 atau lebih dimensi sehingga tidak bisa diselesaikan secara grafis. • Penyelesaian menggunakan bentuk tabel-tabel, sehingga disebut metoda simpleks. Algoritma simpleks dilakukan dengan langkah dasar berikut: • Langkah 0: Dari bentuk standard, tentukan awal solusi kelayakan dasar dengan menyusun n – m variabel nonbasic yang sesuai untuk tingkat nol. • Langkah 1: Pilih titik masuk diantara variabel tersebut. Bila meningkat diatas nol berarti dapat memperbaiki nilai tujuan fungsi. Bila tidak ada, maka nilai yang tersedia merupakan solusi dasar optimal. Bila tidak, lanjutkan ke langkah 2. • Langkah 2: Pilih variable keluar diantara variabel dasar yang nilainya harus nol (menjadi nonbasic) ketika variabel masuk menjadi basic. • Langkah 3: Tentukan solusi dasar yang baru dengan membuat variabel masuk menjadi basic dan variabel keluar menjadi non basic. Bina Nusantara University 6 PERHITUNGAN ALGORITMA SIMPLEKS Metoda simpleks digunakan bila persoalan memiliki 2 atau lebih dimensi sehingga tidak bisa diselesaikan secara grafis. Penyelesaian menggunakan bentuk tabel-tabel, sehingga disebut metoda simpleks. Algoritma simpleks dilakukan dengan langkah dasar berikut: • Langkah 0: Dari bentuk standard, tentukan awal solusi kelayakan dasar dengan menyusun n – m variabel nonbasic yang sesuai untuk tingkat nol. • Langkah 1: Pilih titik masuk diantara variabel tersebut. Bila meningkat diatas nol berarti dapat memperbaiki nilai tujuan fungsi. Bila tidak ada, maka nilai yang tersedia merupakan solusi dasar optimal. Bila tidak, lanjutkan ke langkah 2. • Langkah 2: Pilih variable keluar diantara variabel dasar yang nilainya harus nol (menjadi nonbasic) ketika variabel masuk menjadi basic. • Langkah 3: Tentukan solusi dasar yang baru dengan membuat variabel masuk menjadi basic dan variabel keluar menjadi non basic. Bina Nusantara University 7 PERHITUNGAN ALGORITMA SIMPLEKS Langkah praktis Algoritma simpleks: 1. Modelisasi masalah 2. Merubah fungsi tujuan dan fungsi batasan 3. Menyusun persamaan dalam tabel 4. Memilih kolom kunci 5. Memilih baris kunci 6. Mengubah nilai-nilai baris kunci 7. Mengubah nilai-nilai baris yang lain 8. Mengulang langkah diatas sampai tidak ada nilai negatif pada baris fungsi tujuan (untuk masalah maksimasi) Bina Nusantara University 8 PERHITUNGAN ALGORITMA SIMPLEKS Dari pembahasan bentuk standard sebelumnya, yaitu: Constraint: 1) A X+2Y≤6 2) B 2 X + Y ≤8 3) Y–X ≤1 4) Y ≤2 5) Y ≥ 0, X ≥ 0 Modelisasi Fungsi: Z = 3 X + 2 Y Tujuan: Maksimasi Z Langkah 0: z -3 x -2y x +2y 2x +y -x +y y Bina Nusantara University = + s1 + s2 + s3 + s4 Fungsi tujuan = 0 6 = 8 Persamaan constraint = 1 = 2 9 PERHITUNGAN ALGORITMA SIMPLEKS Basic Z X Y s1 s2 s3 s4 Solusi Z 1 -3 -2 0 0 0 0 0 Persamaan Z s1 0 1 2 1 0 0 0 6 Persamaan s1 s2 0 2 1 0 1 0 0 8 Persamaan s2 s3 0 1 1 0 0 1 0 1 Persamaan s3 s4 0 0 1 0 0 0 1 2 Persamaan s4 Langkah 0: Info diatas disusun dalam tabel berikut Kolom masuk Langkah 1: Pilih titik masuk, dalam contoh kolom hijau Poros persamaan Bina Nusantara University Basic Z X Y s1 s2 s3 s4 Solusi Rasio Z 1 -3 -2 0 0 0 0 0 s1 0 1 2 1 0 0 0 6 6/1=6 s2 0 2 1 0 1 0 0 8 8/2=4 s3 0 1 1 0 0 1 0 1 - s4 0 0 1 0 0 0 1 2 - 10 PERHITUNGAN ALGORITMA SIMPLEKS Basic Z X Y s1 s2 s3 s4 Solusi Rasio 0 1 1/2 0 1/2 0 0 8 8/2=4 Basic Z X Y s1 s2 s3 s4 Solusi Z 1 0 -1/2 0 3/2 0 0 12 s1 0 0 3/2 1 -1/2 0 0 2 2/3/2=4/3 Y 0 1 1/2 0 1/2 0 0 4 4/1/2=8 s3 0 0 3/2 0 1/2 1 0 5 5/3/2=10/3 s4 0 0 1 0 0 0 1 2 2/1=2 Z Langkah 2 s1 s2 s3 s4 Bina Nusantara University Rasio 11 PERHITUNGAN ALGORITMA SIMPLEKS Langkah 3 Bina Nusantara University Basic Z X Y s1 s2 s3 s4 Solusi Z 1 0 0 1/3 4/3 0 0 12 2/3 X 0 0 1 2/3 -1/3 0 0 4/3 Y 0 1 0 -1/3 2/3 0 0 10/3 s3 0 0 0 -1 1 1 0 3 s4 0 0 0 -2/3 1/3 0 1 2/3 12 PENERAPAN DALAM TEKNIK SIPIL – Analisis ketersediaan sumber daya – Analisis optimasi – Dsb. Bina Nusantara University 13 SOAL LATIHAN Selesaikan fungsi tujuan berikut ini dengan metoda simpleks: Minimasi Z = 5 X1 – 4 X2 + 6 X3 + + 8 X4 Dengan fungsi batasan X1 + 7 X2 + 3 X3 + 7 X4 ≤ 46 3 X1 - X2 + X3 + 2 X4 ≤ 8 2 X1 + 3 X2 - X3 + X4 ≤ 10 Bina Nusantara University 14
© Copyright 2024 Paperzz