Matakuliah Tahun : S0473 – Teknik Lalu Lintas : 2009 KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS Pertemuan 3 KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Konsep Kendaraan Menyiap Variabel Lalu Lintas Kapasitas Jalan Tingkat Pelayanan Jalan Arus Lalu Lintas Kereta Api Arus Lalu Lintas Udara Arus Lalu Lintas Pelayaran Bina Nusantara University 3 ARUS LALU LINTAS Merupakan keseluruhan pergerakan lalu lintas dari berbagai jenis kendaraan di jalan raya yang saling berinteraksi. Interaksi antar berbagai jenis kendaraan tersebut akan mempengaruhi keseluruhan pergerakan lalu lintas atau arus lalu lintas. Pengetahuan mengenai arus lalu lintas merupakan alat untuk memahami dan menyatakan sifat lalu lintas. Pemahaman dan evaluasi arus lalu lintas merupakan langkah awal dalam melakukan evaluasi kapasitas jalan yang ada maupun perencanaan jalan baru. Bina Nusantara University 4 KONSEP KENDARAAN MENYIAP 1. 2. 3. 4. 5. 6. Keadaan Awal Dimana Kendaraan Depan Melambat Keadaan Setelah Menempuh Jarak Tertentu Headway Gap Spacing Clearance Bina Nusantara University 5 KONSEP KENDARAAN MENYIAP 1. Keadaan Awal Dimana Kendaraan Depan Melambat 2. Keadaan Setelah Menempuh Jarak Tertentu Bina Nusantara University 6 KONSEP KENDARAAN MENYIAP Headway = h • Waktu (detik) antara kedatangan satu kendaraan dengan kendaraan berikutnya pada suatu titik tinjau. Diukur dengan mencatat waktu antara bumper depan kendaraan pertama melintas titik tinjau dengan bumper depan kendaraan berikutnya (front to front). Gap = g • Waktu (detik) antara keberangkatan kendaraan pertama (bumper belakang) dengan kedatangan kendaraan kedua (bumper depan) pada suatu titik tinjau (rear to front). Bina Nusantara University 7 KONSEP KENDARAAN MENYIAP Spacing = s • Jarak fisik (m, ft) antara bumper depan kendaraan yang berturutan. Spacing melengkapi tinjauan tentang headway karena menggambarkan ruang yang sama tapi dengan cara lain. Spacing merupakan produk dari kecepatan dan headway. Clearance = c • Jarak (m, ft) antara bumper belakang kendaraan pertama dengan bumper depan kendaraan berikutnya. Clearance ekivalen dengan spacing dikurangi panjang kendaraan pertama. Bina Nusantara University 8 VARIABEL ARUS LALU LINTAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jenis Arus Lalu Lintas Kecepatan Volume Arus Faktor Jam Sibuk Kerapatan Bina Nusantara University 9 VARIABEL ARUS LALU LINTAS JENIS ARUS LALU LINTAS Uninterrupted Flow atau Arus Tidak Terganggu • Arus yang ditentukan oleh interaksi kendaraan – kendaraan dan interaksi kendaraan – jalan. Contoh kendaraan di jalan tol atau jalan raya antar kota. Interrupted Flow atau Arus Terganggu • Arus yang ditentukan (diatur) oleh alat atau cara dari luar (eksternal) misalnya lampu atau marka lalu lintas. Interaksi kendaraan – kendaraan dan interaksi kendaraan – jalan mempunyai peranan kedua dalam menentukan arus lalu lintas. Pemahaman atas keadaan arus yang terjadi pada suatu keadaan akan menentukan jenis perlakuan, metoda analisis dan deskripsi lalu lintas. Bina Nusantara University 10 VARIABEL ARUS LALU LINTAS Speed (kecepatan) = v • • Kecepatan adalah jarak per satuan waktu. Tiap kendaraan di jalan raya mempunyai kecepatan yang berbeda. Untuk keperluan kuantifikasi digunakan kecepatan ratarata sebagai variable signifikan yaitu kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) yang diperoleh dengan merata-ratakan kecepatan individual semua kendaraan dalam daerah studi. Volume • Adalah jumlah kendaraan yang melewati satu titik tinjau selama suatu perioda waktu. Biasanya volume langsung dikonversikan ke arus (q) sebagai parameter yang lebih berarti. Jumlah kendaraan yang melewati satu titik selama 15 menit disebut volume 15 menit. Bina Nusantara University 11 VARIABEL ARUS LALU LINTAS Flow (Arus) = q • Flow adalah laju kendaraan yang melewati satu titik ( kendaraan per jam). Volume 15 menit dapat dikonversi menjadi flow dengan mengalikan empat. Bila volume 15 menit sebesar 100 mobil, maka flow adalah 100 x 4 = 400 kendaraan/jam. Sehingga untuk interval waktu 15 menit, kendaraan melintas titik tinjau dengan laju 400 kendaraan/jam. Peak Hour Factor (Faktor Jam Sibuk) = PHF • Rasio laju arus jam2an (q60) dibagi dengan laju arus 15 menit puncak (peak 15 min rate of flow) yang dinyatakan dalam arus jam2an. PHF = q60/q15 Density (Kerapatan) = k • • Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang ada dalam suatu ruas jalan (kendaraan/km atau kendaraan/mil). Kerapatan tinggi menunjukkan jarak antar kendaraan cukup dekat, kerapatan rendah berarti jarak antar kendaraan cukup jauh. Bina Nusantara University 12 KAPASITAS JALAN Merupakan ukuran efektifitas fasilitas lalu lintas dalam menampung lalu lintas pengguna Kapasitas adalah arus maksimum kendaraan per jam yang melintasi suatu titik atau ruas jalan yang seragam pada perioda waktu tertentu serta kondisi jalan, lalu lintas, dan pengaturan yang ada Kapasitas merupakan ukuran kuantitas dan kualitas dalam evaluasi kecukupan maupun kualitas pelayanan kendaraan pada keadaan fasilitas jalan yang ada. Menjadi masukan dalam analisis lanjut mengenai: • • • • Turunnya sistem jalan yang ada, melalui evaluasi perbandingan V/C. Penyusunan usulan perubahan sistem kerangka jalan yang ada (geometri jalan, simpang bersinyal, peraturan perpakiran, perubahan arah, marka) Perancangan fasilitas baru (melalui analisis kapasitas dan kebutuhan) Pembandingan efektifitas relatif berbagai moda transportasi dalam melayani suatu kebutuhan Bina Nusantara University 13 KAPASITAS JALAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: Faktor Jalan: Faktor Lalu Lintas: Komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, gangguan lalu lintas, keberadaan kendaraan tidak bermotor, gangguan samping, dll. Faktor Lingkungan: Lebar lajur, kebebasan lateral, bahu jalan, keberadaan median, permukaan jalan, alinemen, kelandaian jalan, keberadaan trotoar, dll. Keberadaan pejalan kaki, pengendara sepeda, binatang menyeberang, dll. JALAN DAPAT MENAMPUNG VOLUME MAKSIMUM PADA KEADAAN IDEAL, YAITU: Uninterrupted flow Lalu lintas hanya berupa kendaraan penumpang. Lebar lajur standard tanpa gangguan lateral. Geometri memadai untuk kecepatan rencana. Bina Nusantara University 14 KAPASITAS JALAN UNTUK INDONESIA, PERHITUNGAN KAPASITAS MENGIKUTI MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997 (MKJI 1997) KAPASITAS JALAN ANTAR KOTA: C=CO X FCW x FCSP x FCSF dimana: C = Kapasitas (smp/jam) CO = Kapasitas dasar (smp/jam) FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan FCSP = Faktor penyesuaian pembagian arah FCSF = Faktor penyesuaian gangguan samping KAPASITAS JALAN PERKOTAAN: C=CO X FCW x FCSP x FCSF X FSCS dimana: C = Kapasitas (smp/jam) CO = Kapasitas dasar (smp/jam) FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan FCSP = Faktor penyesuaian pembagian arah FCSF = Faktor penyesuaian gangguan samping FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota Bina Nusantara University 15 TINGKAT PELAYANAN JALAN Tingkat Pelayanan menggambarkan kualitas atau kinerja pelayanan lalu lintas Menunjukkan kondisi operasional arus lalu lintas serta persepsi pengemudi dalam hal kecepatan, waktu tempuh, kenyamanan berkendara, kebebasan bergerak, gangguan lalu lintas lainnya, keamanan, dan keselamatan Faktor yang mempengaruhi tingkat pelayanan: • Faktor Jalan: – • Lebar lajur, kebebasan lateral, bahu jalan, keberadaan median, permukaan jalan, alinemen, kelandaian jalan, keberadaan trotoar, dll. Faktor Lalu Lintas: – Bina Nusantara University Komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, gangguan lalu lintas, keberadaan kendaraan tidak bermotor, gangguan samping, dll. 16 TINGKAT PELAYANAN JALAN Kriteria Kapasitas dan Tingkat Pelayanan menurut AASHTO Level of Service Maximum Density (pc/mi/ln) A B C D E F 10 16 24 32 45 var A B C D E F 10 16 24 32 45 var A B C D E F 10 16 24 32 45 var A B C D E F 10 16 24 32 45 var Minimum Speed (mph) Free-Flow 70.0 70.0 68.0 64.0 53.0 var Free-Flow 65.0 65.0 64.5 62.0 52.0 var Free-Flow 60.0 60.0 60.5 58.0 51.0 var Free-Flow 55.0 55.0 55.0 54.5 50.0 var Maximum Service Flow Rate (pcphpl) Speed = 70 mph 700 1,120 1,632 2,048 2,400 var Speed = 65 mph 650 1,040 1,548 1,984 2,350 var Speed = 60 mph 600 960 1,440 1,856 2,300 var Speed = 55 mph 550 880 1,320 1,744 2,250 var Maximum v/c* Ratio 0.29 0.47 0.68 0.85 1.00 var 0.28 0.44 0.66 0.84 1.00 var 0.26 0.42 0.63 0.81 1.00 var 0.24 0.39 0.59 0.78 1.00 var *See Terms and Definitions Bina Nusantara University 17 TINGKAT PELAYANAN JALAN Kriteria Kapasitas dan Tingkat Pelayanan menurut AASHTO Bina Nusantara University 18 ARUS LALU LINTAS ANGKUTAN KA KARAKTERISTIK • • GERBONG KERETA • Kecepatan gerak (running speed) menurut kemampuan lokomotif Kecepatan perjalanan (travel speed) sesuai kemampuan jalan rel dan kapasitas track. KAPASITAS • • Volume (kereta per satuan waktu) selain ditentukan oleh jumlah pemberangkatan KA per satuan waktu, juga ditentukan oleh kapasitas jalur KA. Kapasitas jalur KA dipengaruhi oleh jumlah track, jumlah persimpangan, jumlah stasiun, dan kemampuan sistem persinyalan. KECEPATAN • • Karena keterbatasan olah geraknya, maka dalam perlintasan sebidang dengan jalan raya, maka jalan rel memiliki prioritas utama VOLUME • Jumlah gerbong dalam satu rangkaian kereta api menentukan besarnya kapasitas kendaraan (vehicle capacity) JALUR KERETA • Merupakan moda dengan derajat kebebasan satu Besarnya arus lalu lintas ditentukan oleh geometrik jalan rel, penyediaan jalur (single atau double), dan kapasitas pengendalian (sinyal dan komunikasi) Kapasitas kereta, ditentukan jumlah gerbong, konfigurasi ruang, tipe dan kekuatan lokomotif. Kapasitas track, ditentukan oleh geometrik, kondisi rel, sistem pengendalian, dan efisiensi operasi. TINGKAT PELAYANAN • Ditentukan oleh kapasitas, kecepatan, dan headway antar KA. Headway sangat penting terutama di daerah perkotaan atau KA komuter, karena penggunanya mempunyai nilai waktu cukup tinggi, sehingga kecepatan, ketepatan waktu, dan kepastian jadwal merupakan beberapa keunggulan sistem pelayanan KA dibanding moda lain. Bina Nusantara University 19 ARUS LALU LINTAS ANGKUTAN UDARA KARAKTERISTIK • • • LALU LINTAS UDARA • • • • Kecepatan dipengaruhi oleh mesin pesawat dan regulasi ICAO atau IATA. KAPASITAS • • Volume lalu lintas udara ditentukan oleh jumlah permintaan (demand) di suatu asal / tujuan penerbangan dan dicerminkan oleh jumlah take off / landing di bandara. KECEPATAN • Jalur berupa ruang udara dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Sistem operasi dan pengendalian lalu lintas udara menggunakan dimensi ruang tersebut sebagai acuannya. Ketinggian 1200 ft sd 18000 ft jalur Viktor untuk pesawat propeler. Ketinggian 18000 ft sd 45000 ft untuk pesawat jet. Pemisahan jalur horisontal ditentukan oleh ukuran pesawat, kecepatan pesawat, radar pengendali VOLUME • Lalu lintas di airport system dan lalu lintas di enroute airspace JALUR UDARA • Merupakan moda dengan derajat kebebasan tiga dan jalur yang maya Perlu sistem komunikasi dan penginderaan yang ekstensif untuk pengontrolannya Sistem operasinya mengedepankan konsep keselamatan dan efisiensi Kapasitas pesawat, ditentukan oleh besarnya pay load. Kapasitas bandara, ditentukan kemampuan fasilitas bandara melayani pesawat dan penumpang. TINGKAT PELAYANAN • • • Mempunyai keunggulan komparatif yaitu kecepatan dan ketepatan waktu jelajah. Perlu didukung kapabilitas bandara dalam pelayanan pesawat dan penumpang. Dipengaruhi aksesibilitas bandara terhadap pusat kegiatan. Bina Nusantara University 20 ARUS LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT KARAKTERISTIK • • LALU LINTAS AIR • Kecepatan gerak kapal sangat rendah dibanding moda lain. Proses bongkar muat di pelabuhan juga berlangsung lebih lama, karena volume angkut yang besar. KAPASITAS • • Volume (jumlah kapal yang beroperasi per satuan waktu) lebih kecil daripada moda lain. Namun pay load kapal jauh lebih besar dari pada moda lain. KECEPATAN • • Berupa perairan yang tidak mempunyai batas visual, kecuali di sekitar pelabuhan. Pedoman jalur pelayaran untuk keselamatan pelayaran maupun obyek lain diberikan dalam bentuk lampu, bendera, dan benda apung. VOLUME • Karena jalur pergerakan relatif luas dan kecepatan pergerakan relatif lambat dan tidak fleksibel, hanya perlu sedikit pengendalian terutama di jalur pelayaran, pelabuhan, penentuan posisi terhadap kapal lain, obyek lain yang menghalangi pergerakan dan batasan kapal. JALUR LALU LINTAS AIR • Relatif mempunyai gerakan yang lambat dibanding moda lain. Mempengaruhi pengaturan jadwal untuk masuk/keluar pelabuhan atau jalur perairan yang sempit (kanal, celah dsb) Kapasitas lalu lintas air banyak dipengaruhi oleh kapasitas pelabuhan dalam melayani penumpang atau barang. Kapasitas pelabuhan dinyatakan dalam turnaround time (TRT) yang diperlukan oleh suatu kapal di pelabuhan. TRT terdiri atas waktu tunggu (waiting time), waktu penundaan (approaching time), dan waktu sandar (berthing time). TINGKAT PELAYANAN • Dari sisi biaya perjalanan per satuan waktu, lalu lintas air mempunyai keunggulan harga yang murah, namun perlu dihitung kompensasinya terhadap rendahnya kecepatan operasi dan lamanya waktu pelayanan di Bina Nusantara University pelabuhan. 21 MATERI PENDUKUNG PERTEMUAN 3 Pelajari materi dalam http://www.tfhrc.gov/its/tft/tft.htm http://www.kuleuven.be/traffic/dwn/H111part3.pdf http://www.tfhrc.gov/its/tft/tft.htm Bina Nusantara University 22
© Copyright 2024 Paperzz