download

Matakuliah
Tahun
: O0144 / Teori Komunikasi Massa
: 2008 / 2009
Media Massa dan Budaya
Pertemuan 11 & 12
Media Massa dan Budaya
•
•
•
•
•
•
•
•
Konteks Produksi Budaya Media
Keaneka ragaman Internal Institusi Media
Peran media di tengah kekuasaan sosial
Hubungan dengan masyarakat
hubungan dengan internal organisasi media
Hubungan dengan audiens
Kegiatan Organisasi Media: Penjagaan Gerbang
Faktor lain dan Media lainnya
Bina Nusantara
Konteks produksi Budaya Media
Masyarakat
Institusi Media
Organisasi media
Peran Komunikator
Massa
Bina Nusantara
Penjelasan . . .
•
Terdapat tiga komponen utama yang berhubungan
dengan produksi budaya media:
1. Institusi Media
2. Organisasi Media
3. Komunikator Massa
• Komponen di atas menunjukkan batas yang berada di
sekitar komponen-komponen tersebut
Bina Nusantara
Keanekaragaman Internal Institusi Media
• Beberapa variabel yang berpengaruh pada keragaman
institusi media, yakni:
- Tipe media
- Skala dan jangkauan operasi
- Kewajiban kerja atau fungsi
- Bentuk pemilikan, pengendalian, dan manajemen
Bina Nusantara
Organisasi media di tengah kekuatan
sosial
Peristiwa +
Penyediaan informai
& budaya
Pesaing
kekuatan
ekonomi
Bina Nusantara
Agen berita
Informal
Pemasang
Iklan
Pemilik
Serikat buruh
Pelaksana
Media
kepentingan/
tuntutan khalayak
I
Kekuasaan
Sosial budaya
Organisasi media. . .
• Terdapat lima bentuk hubungan berkaitan dengan
organisasi media:
- Hubungan dengan masyarakat
- Hubungan dengan klien, pemilik dan pemasok
- Hubungan dengan sumber
- Hubungan antarperan yang berbeda dalam organisasi
- Hubungan dengan khalayak.
Bina Nusantara
Hubungan dengan Masyarakat
• Beberapa komponen yang berkaitan dengan hunngan
media dan masyarakat adalah:
• Sasaran organisasi media: Etzioni (1961) membagi
sasaran organisasi media pada: koersif, utiliter, dan
normatif
• Pemihakan atau netralitas: Media maupun wartawan
dapat memilih peran, memihak atau netral.
• Ciri Komunikator Massa: Di negara-negara Barat,
wartawan kebanyakan ditempatkan dalam posisi “elite”
• Akses: Media berperan sebagai pencipta saluran di
antara lembaga-lembaga dan masyarakat, pemerintah
dan rakyat.
Bina Nusantara
Hubungan dengan klien, pemilik dan
pemasok
• Secara khusus, belum ada teori yang menganalisis
tentang hubungan di atas
• Beberapa hal yang dapat dianalisis menyangkut hal ini
antaranya adalah:
- Sumber dana (tujuan profit versus profesional)
- Profesional media (mencari untung versus
profesionalisme)
- Media yang berorientasi pasar (setiap kekuatan
biasanya saling tawar-menawar)
- Media publik, biasanya memiliki posisi tawar dalam
dunia politik
Bina Nusantara
Hubungan dengan sumber
• Hubungan dengan sumber, dikaitkan dengan pejaga
gerbang, dalam seleksi sumber.
• Beberapa kategori seleksi antaranya:
- Memilih karya yang ditampilkan
- Kontak berkesinambungan untuk mengetahui informasi
dari berbagai sumber
- Pengamatan langsung dan pengumpulan informasi
- Memanfaatkan layanan badan pemasok berita
Bina Nusantara
Hubungan internal organisasi media
• Hubungan internal organisasi media, dapat diukur dalam
beberapa kategori:
Obyek Orientasi
1. Organisasi media itu sendiri
Kriteria sukses
Persetujuan manajemen,
Promosi, sukses scr ekonomi
2.Profesi atau keahlian
Persetujuan teman sebaya
Keputusan intrinsik
3. Masyarakat
Status di luar organisasi
Pengaruh (poliitik, sosial, budaya
4. Khalayak
Popularitas
Pengaruh pada perilaku publik
Bina Nusantara
Hubungan dengan audiens
• Banyak penelitian menunjukkan, banyak komunikator
massa tidak menganggap publik terlalu penting
• Penelitian terhadap televisi Inggeris, menunjukkan
jangkauan televisi yang terlalu luas menimbulkan
pandangan sinis tentang publik yang bodoh, tidak
mampu & tidak berharga
• Beberapa media massa memilah audiens secara relatif
Bina Nusantara
Kegiatan Organisasi Media: Penjagaan
Gerbang
• Penjagaan Gerbang:
- Konsep penjagaan gerbang biasanya dikaitkan dengan
pemilihan berita di newsroom
- Proses seleksi bersifat subyektif dan atbitrer
- Bukti dari keteraturan seleksi dilakukan melalui analisis isi
- Faktor utama yang mempengaruhi pilihan adalah:
“manusia”, “lokasi” dan “waktu
Bina Nusantara
Kegiatan . . .
• Tokoh dan Seleksi:
- Seleksi berita sangat subyektif, tergantung wartawan
- Pemberitaan biasanya dikaitkan dengan hubungan
terhadap tokoh penting, hubungan dengan masyarakat
dan lain sebagainya.
- Berita seringkali dikaitkan dengan pernyataan tokoh
- Pemilihan berita juga dapat merupakan konsepsi awal
dari tim produser (penelitian Elliot, 1972
Bina Nusantara
Kegiatan . . .
•
-
Lokasi dan Seleksi:
Pentingnya faktor lokasi pertama kali dikemukakan oleh
Walfer Lippman (1922)
- Berita, adalah sejumlah peristiwa yang lebih “menonjol”
- Lokasi pengambilan berita, biasanya telah diprediksi
• Waktu dan seleksi:
- Faktor waktu termasuk dalam batasan berita
- Ketepatan waktu beberapa hal:
1. Berita baru dan relevan
2. Kemampuan teknologi
3. Jenis berita (berita kasus/hard news), berita lunak (soft
news) atau berita tiba-tiba (spot news)
Bina Nusantara
Kegiatan . . .
• Faktor lain dan media lainnya:
- Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam
penyajian berita, adalah:
- Memiliki tenggang waktu yang singkat;
- Memiliki skala intensitas yang besar, jelas dan tidak
meragukan;
- Tidak diharapkan sebelumnya;
- Secara budaya dekat dengan publik sasaran;
- Memiliki kesinambungan;
- Mengandung resiko sekecil mungkin bagi organisasi
Bina Nusantara
Kegiatan Organisasi Media: Mekanisme &
Proses Penyajian
•
1.
2.
3.
4.
5.
Bina Nusantara
Beberapa model kegiatan organisasi media, dalam
mekanisme penyajian, adalah:
Model lini peralihan (assembly line)
Model keterampilan dan kewirausahaan (craft and
enterpreneurship)
Model konvensi dan formula (convention and formula)
Model citra khalayak dan konflik (audiens image and
conflict)
Model citra produk (product image)
Media dan Masyarakat
• Menurut Harold Innis, sistem komunikasi peradaban
Barat berasal dari sistem komunikasi Yunani dan Romawi
• Hal ini berarti media tidak hanya dengan sistem pesan,
namun sistem relasi sosial, organisasi ekonomi, selfpreservation selektif, dan etos tentang dunia yang
menjadi landasan peradaban Barat.
Bina Nusantara
• Masyarakat dengan dominasi komunikasi lisan,menurut
Innis, mengalami bias-waktu (time biased).
• Masyarakat dengan dominasi komunikasi tertulis,
menurut Innis, mengalami bias-jarak (space-biased)
• Dikotomi Innis ini dikembangkan oleh McLuhan, dengan
Trichotomy, yakni masyarakat elektronik (electronicsociety).
• Electronic society yang kemudian melahirkan dunia
dalam konteks global village (McLuhan)
Bina Nusantara
Kebijakan dan Kepemilikan
• Orientasi budaya dari media massa modern, adalah
kesiapan dalam pengujian di bidang hukum, kebijakan,
kepemilikan, profesionalisme, dan teknologi.
• Hal di atas terkait dengan status, eksistensi dan
perluasan kebijakan dalam bidang telekomunikasi,
penyiaran, satelit, kabel, idustri budaya; kebijakan
program.
• Termasuk juga kebijakan ekspor-impor, khususnya
produksi budaya, peluang investasi media, pembatasan
kepemilikan, hukum, kebijakan dan aplikasi pada
profesional media, tanggung jawab nasional dan regional
Bina Nusantara
• Dua pendekatan kebijakan dan kepemilikan media
antaranya Perancis dan Jerman.
• Kebijakan Perancis, menekankan budaya sebagai
prioritas.
• Kebijakan ini termasuk penekanan budaya dalam setiap
level pemerintahan, dorongan khusus kepada bisnis dan
dukungan publik terhadap budaya.
• Pendekatan Jerman terhadap budaya adalah kombinasi
antara kebijakan pemerintah dan perilaku pemilik,
khususnya industri braodcasting
Bina Nusantara
Beberapa kebijakan media lainnya
•
•
•
•
•
•
•
•
Profesionalisme
Hak Azasi Manusia
Kebebasan berbicara dan proteksi media
Batas-batas negara
Kebijakan masing-masing negara
Penggunaan satelit & kebijakan Internasional
Komunikasi global versus portal
Kebijakan menyangkut eksploitasi informasi
Bina Nusantara
Bina Nusantara