download

Matakuliah
Tahun
: L0252 – Computer Aided Learning = Technology
Psychology
: 2009/2010
Disain Kerja untuk Menghindari Kerja
Monoton
Pertemuan 13
Job Design to Avoid Monotonous Tasks
Bina Nusantara University
2
KESELARASAN ORGANISASI
Berbagai survey menunjukkan, adanya hubungan antara kualitas kerja individu dengan kualitas hidup
individu secara umum (Friedmann, 1959)
Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa ada individu yang menyenangi pekerjaan mereka yang monoton dan
repetitif sifatnya;
 Bagi mereka, pekerjaan yang monoton & repetitif memberikan kesempatan
bagi mereka untuk berbincang-bincang sambil bekerja, berkhayal, dll
Dilain pihak, banyak juga individu yang sangat sulit untuk melakukan pekerjaan yang monoton dan
repetitif
 Bagi mereka, pekerjaan yang demikian tidak memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kepribadian mereka dan melatih otak mereka untuk terus
bekerja
Rekomendasi ergonomis: titik optimum dari Kinerja yang efisien untuk pekerjaan yang kompleks
berada diantara ‘tuntutan yang rendah dan tuntutan yang sangat tinggi’
Bina Nusantara University
3
Efisiensi & Kompleksitas Pekerjaan
Efisiensi
Kerja
High
Low
Low
Kompleksitas
Tugas
High
Tingkat kompleksitas pekerjaan: jumlah dan variasi tugas yang harus dikerjakan
Bina Nusantara University
4
PRINSIP DESAIN KERJA
Tujuan:
* Untuk Meminimalkan KEBOSANAN, agar individu tidak mengalami Fatigue
* Membuat Pekerjaan menjadi semakin BERMANFAAT, dengan menyediakan
pekerjaan yang berarti dan memungkinkan individu mengembangkan
POTENSI dirinya secara optimal
Disain kerja untuk menghindari Kejenuhan:
1.Meningkatkan Variasi Pekerjaan
2. Memperluas dan memperkaya Pekerjaa
3. Autonomous Working Group
4. Meningkatkan Kontak Sosial
Bina Nusantara University
5
JOB CONTROL
Job Control ditandai dengan adanya Wewenang dan penguasaan individu dalam menentukan cara
kerjanya dan pengaturan tempat kerjanya
1. Instrumental Control:
berada pada tingkat pekerjaan; misalnya pengturan kecepatan kerja
2. Conceptual Control:
berada pada tingkat yang lebih tinggi; misalnya kebebasan individu dalam
menjalankan kebijakan perusahaan dan pengambilan keputusan
Memiliki Job Control memberikan arti bahwa Individu diajak BERPARTISIPASI;
Rendahnya tingkat Job Control individu di tempat kerja merupakan stresor sosial yang signifikan
Feedback terhadap kinerja individu merupakan bagian penting dari Job Control; Individu memiliki
kesempatan untuk menetapkan langkah-langkah perubahan guna perbaikan kinerja; Peningkatan
kinerja berhubungan dengan penginkatan kepuasan kerja.
Bina Nusantara University
6
JOB CONTROL
Individu cenderung akan mengalami penurunan minat (interest) untuk bekerja pada
pekerjaan-pekerjaan yang SEDERHANA, KECIL, dan REPETITIF
Mendelegasikan pekerjaan yang cukup besar kepada individu, dapat memberikan perasaan
PENTING dan
PERSONAL CONTRIBUTION
Peningkatan KEPUASAN KERJA
SELF ESTEEM
Catatan: Memiliki jaminan terhadap kelangsungan kehidupan Profesional Individu
(termasuk Job Security), ternyata LEBIH PENTING dibandingkan dengan memiliki Job
Control (Carayon, 1993)
Bina Nusantara University
7
KONTAK SOSIAL
Para pekerja Operator, pada umumnya memiliki tingkat sosial yang rendah,
khususnya dengan rekan kerja
Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan TERISOLASI, lebih besar dari yang
dirasakan oleh para pekerja administrasi
Oleh karena itu, sangat disarankan: untuk meningkatkan dan mendorong
Kontak Sosial di luar jam kerja; misalnya waktu istirahat
Bina Nusantara University
8
Kesimpulan
Pekerjaan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga cocok dengan kapasitas individu
Well-Being Individu dan Efisiensi Kerja dapat menurun karena pembagian kerja yang kurang baik /
tidak tepat
Sangat disarankan untuk:
* memperluas wilayah kerja (wewenang)
* memperkaya pekerjaan yang diberikan
* Memberikan tanggung jawab yang lebih
* Memungkinkan tingkat Job Control yang cukup tinggi
* Memfasilitasi Kontak Sosial
Bina Nusantara University
9