download

Matakuliah
Tahun
: I0184 – Teori Statistika II
: 2009
KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS
Pertemuan 10
Pertemuan 10
KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Hipotesis
• Hipotesis adalah suatu pernyataan (statement) yang
mungkin benar atau mungkin tidak benar
• Hipotesis null, (H0) adalah asumsi sementara tentang
parameter populasi
• Hipotesis alternatif (Haatau H1) adalah lawan dari
pernyataan pada H0
• Karena H0 dan H1 saling berlawanan, maka hanya salah
satu yang benar  setelah dilakukan penelitian dapat
disimpulkan apakah menerima H1 (dan menolak H0)
atau menerima H0 (dan menolak)
Bina Nusantara University
2
Contoh :
• Suatu perusahaan mengklaim bahwa rata-rata berat
permen dalam box yang diproduksinya adalah 250 gram.
Tetapi konsumen meragukan berat box permen yang
dibelinya seperti yang tertera pada box
• Hipotesisnya adalah:
– H0: “Rata-rata berat permen sama dengan 250 gram
per box
– H1: "Rata-rata berat permen tidak sama dengan 250
gram per box
Bina Nusantara University
3
2.
Hipotesis satu arah dan dua arah
Secara umum, uji hipotesis untuk parameter populasi
q dituliskan dalam salah satu dari tiga bentuk berikut :
(q0 adalah nilai dari parameter populasi)
hipotesis satu arah :
– H0: q > q0 vs Ha: q < q0
–
H0: q < q0 vs Ha: q > q0
hipotesis dua arah :
H0: q = q0 vs Ha: q ≠ q0
Bina Nusantara University
4
3. Taraf nyata (level of significance)
Definisi : peluang menolak Ho padahal Ho benar
disebut Error Type I atau taraf nyata, dilambangkan
dengan α
Definisi : peluang menerima Ho padahal Ho salah
disebut Error Type II, dilambangkan dengan b
Kondisi Populasi
Kesimpulan
Terima Ho
Tolak Ho
Bina Nusantara University
Ho benar
Ha benar
Kesimpulan benar
Error Type II
Error Type I
Kesimpulan benar
5
y  25,721
Contoh 10.1 :
Misalkan H0 : µ = 25,0 , H1 : µ > 25,0 , n = 30
maka P(Galat 1) = P(tolak H0 | H0 benar)
 P Y  25,721 | μ  25,0 
 Y  25,0 25,721  25,0 

 P

2,4/ 30 
 2,4/ 30
 PZ  1,645  0,05
Misalkan μ = 25,750 dengan H1 : μ > 25,00
P(Galat 2 | μ = 25,750) = P(terima H0 | μ = 25,750)
 P Y  25,721 | μ  25,750 
Bina Nusantara University
 Y  25,750
25,721  25,750 


 P


2,4/ 30
 2,4/ 30

 PZ  0,066   PZ  0,07 
 0,4721  β  0,4721
6
sebaran
sebaran contoh
contoh dari Y
bila H 0 benar
dari Y bila μ  25,75
α  0,05
β
24
25
27
26
25,721

Terima H 0
Tolak H 0
Jika µ = 26,8 maka :
P(Galat 2 | µ = 26,8) = P(terima H0 | µ = 26,8)
 PY  25,721 | μ  26,8
Bina Nusantara University
 Y  25,0 25,721  26,8 

 P

2,4/ 30 
 2,4/ 30
 PZ  2,46   0,0069
7
sebaran
contoh bila
H 0 benar
sebaran contoh Y
bila μ  26,8
β
24
Bina Nusantara University
25
26
27
25,721

Tolak H 0
Terima H 0
8
4.
Power function (Kuasa Uji)
Jika β = peluang menerima H0 bila H1 benar maka 1-β adalah
peluang komplemennya bahwa tolak H0 bila H1 benar. 1-β disebut
kuasa uji yang menunjukkan kesanggupan kaidah keputusan untuk
mengakui bahwa H0 adalah palsu. Hubungan antara kuasa uji
dengan parameternya dapat digambarkan sebagai kurva kuasa dari
uji H0 : µ = 25,0 ; H1 : µ > 25,0
1,0 1  β
0,72
0,5
0,29
α
μ
25,50
26,50
26,00
27,00
25,00
Bina Nusantara University
Kurva Kuasa Uji
9
Kuasa uji 1-β merupakan fungsi dari α, σ dan n.
Pengaruh α pada Kuasa Uji 1-β.
Perhatikan uji H0 : µ = 25,0 dan H1 : µ > 25,0. Pada
y  25,721H0
awalnya
α = 0,05 , σ = 2,4 , n = 30 dan keputusan
ditolak jika
Y  25,75
Kuasa uji 1-β meningkatkan α menjadi 0,10 dengan
dan σ,sebaran
n tetap.
sebaran contoh Y
bila μ  25,75
contoh Y bila
H 0 benar
1  β  0,53
β  0,4721
α  0,05
Bina Nusantara University
25,0 25,721
10
sebaran
sebaran contoh Y
bila μ  25,75
contoh Y bila
H 0 benar
1  β  0,67
β  0,3336
24
α  0,10
25
26
27
25,561
Bina Nusantara University
11
Pengaruh σ dan n pada 1-β.
Jika σ berubah dari 2,4 menjadi 1,2 maka nilai
y  kritis






25,360  251,645
25,721 menjadi
1,2
30






berubah dari
maka kuasa uji berubah
0,53 menjadi1β  P Y  25,360|μ  25,75








 P Z  25,360 25,75
1,2/ 30
 P Z  1,78


 0,9625
Bina Nusantara University








12
5. Daerah kritis
Daerah kritis adalah interval nilai, kita yakin dimana nilai
parameter
berada
Pada uji hipotesis
dua
arah, daerah kritis
mempunyai batas atas
dan batas bawah di
mana nilai tengah
populasi berada di
tengah. Jarak nilai
tengah ke setiap limit
sebesar standard error
dikalikan dengan suatu
nilai tergantung dari taraf
nyata yang digunakan
Bina Nusantara University
13
Jika ujinya left-tailed test
(lebih rendah, lebih jelek,
lebih ringan dsb) maka tidak
ada batas atas. Batas
bawahnya adalah nilai
tengah dikurangi standar
error kali suatu nilai
tergantung taraf nyata yang
digunakan
Jika ujinya right-tailed test
(lebih tinggi,. lebih baik, lebih
berat, dsb) maka tidak ada
batas bawah. Batas
bawahnya adalah nilai
tengah ditambah standar
error kali suatu nilai
Bina Nusantara University
tergantung taraf nyata yang
digunakan
Critical region untuk left-tailed test
dengan taraf nyata 95% >( μ - 1.64 S.E)
Critical region untuk right-tailed test
dengan taraf nyata 95% < μ + 1.64 S.E
14
6. Langkah-langkah pengujian hipotesis
•
•
•
•
•
Rumuskan hipotesis yang sesuai
Pilih uji statistik untuk memutuskan apakah akan
menerima atau menolak hipotesis
Tentukan taraf nyata (the level of significance)
Gunakan
untuk menentukan aturan penolakan H0
(nilai kritis)
Kumpulkan data sampel dan hitung nilai statistik uji
a) Bandingkan nilai statistik uji dengan nilai kritis
b) Hitung p-value berdasarkan statistik uji dan
bandingkan dengan untuk menolak atau
menerima H0
Bina Nusantara University
1515