download

Pengujian Hipotesis
Definisi Hipotesis Statistik
Pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih
populasi
Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak diistilahkan HIPOTESIS NOL, lambangkan H0.
Penolakan hipotesis nol mengakibatkan penerimaan
alternatif (tandingan) dilambangkan H1.
Misalkan H0 : p = 0,5 bagi suatu populasi Binom maka
hipotesis alternatif H1 dapat berupa p > 0,5 ; p < 0,5
atau p  0,5.
Definisi Galat Jenis I: penolakan hipotesis yang benar.
Peluang melakukan galat jenis I disebut Taraf nyata uji
dan dilambangkan dengan .
Definisi Galat Jenis II: penerimaan hipotesis nol yang
salah.
Peluang melakukan galat jenis II dilambangkan .
 Wilayah kritik
Semua nilai statistik yang mungkin yang membuat
kita menerima hipotesis alternatif.
1
Jika statistik uji mempunyai sebaran :
 normal baku  daerah kritik dicari dengan tabel Z.
 t-student  daerah kritik dicari dengan tabel t.
 Uji satu arah dan dua arah
Uji satu arah (hipotesis altenatifnya bersifat satu
arah):
H0 :  = 0 versus H1 :  > 0
Atau
H0 :  = 0 versus H1 :  < 0
Uji dua arah :
H0 :  = 0 versus H1 :   0
Langkah-langkah pengujian hipotesis mengenai parameter populasi  lawan suatu hipotesis alternatif:
1. Nyatakan hipotesis nolnya H0 :  = 0
2. Pilih hipotesis alternatif H1 yang sesuai diantara
 < 0,  > 0 atau   0
3. Tentukan taraf nyatanya 
4. Pilih statistik uji yang sesuai dan kemudian
tentukan wilayah kritiknya
5. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data contohnya
2
6. Keputusan : tolak H0 bila nilai uji tersebut jatuh
dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu
jatuh diluar wilayah kritiknya diterima H0.
 Uji nilai tengah
H0 :  = 0
H1 :  < 0
H1 :  > 0
H1 :   0
 Jika contoh diambil dari suatu populasi normal
dengan 2 diketahui, maka statistik ujinya adalah :
x  0
z
 n
wilayah kritisnya adalah:
H1
 > 0
 < 0
  0
wilayah kritik
z > z
z < -z
z   z dan z   z
2
2
3
 Jika contoh berukuran besar (n > = 30) diambil dari
suatu populasi (tidak masalah bentuk sebarannya),
maka statistik ujinya:
x  0
z
s n
dengan wilayah kritis sama dengan diatas.
 Jika contoh berukuran kecil (n < 30) diambil dari suatu
populasi normal dengan 2 tidak diketahui, maka
statistik ujinya:
x  0
t
s n dengan v = n – 1 derajat bebas
dan wilayah kritiknya:
H1
wilayah kritik
 > 0
 < 0
t > t
t < -t
t  t  dan t  t 
  0
2
2
 Pengujian Hipotesis Dua Nilai Tengah
H0 : 1 - 2 = d0
H1 : 1 - 2 > d0
1 - 2 < d0
1 - 2  d0
4
 Jika contoh n1 dan n2 diambil dari poulasi 1 dan 2
yg masing-masing menyebar normal dengan ragam
yang diketahui 12 dan 22, maka statistik ujinya
adalah :
z
x1  x2   d0
 12
n1

 22
n2
dengan wilayah kritisnya:
H1
wilayah kritik
1 - 2 > d0
1 - 2 < d0
1 - 2  d0
z > z
z < -z
z   z dan z   z
2
2
 Teladan
Suatu test diberikan kepada 50 wanita dan 75 pria.
Hasil test untuk wanita memberikan rata-rata 75 dan
simpangan baku 6, sedangkan untuk pria rata-rata 82
dan simpangan baku 8. Pada taraf uji = 0,05 apakah
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa wanita dan
pria berbeda nilai test tersebut?
Jawab :
1. H0 : 1 = 2 atau H0 : 1 - 2 = 0
5
2. H1 : 1  2 atau H1 : 1 - 2  0
3.  = 0,05
4. Statistik uji :
z
x1  x2 
s12 s22

n1 n2
daerah kritik : z < -1,96 dan z > 1,93
2
2
5. x1  82 x 2  75 s1  64 s 2  36 n1  75 n 2  50
z
82  75
 4,78
64 36

75 50
6. Keputusan: tolak (H0) ; ada perbedaan nilai tengah
nilai test pria dan wanita.
 Teladan untuk n1 dan n2 berukuran kecil
 Jika contoh n1 dan n2 kecil(kedua < 30) diambil dari
poulasi 1 dan 2 yg masing-masing menyebar normal
dengan ragam yang tidak diketahui, tetapi 12 = 22,
(meskipun tidak diketahui nilainya), maka statistik ujinya adalah :
6
t
x1  x2   d0
sgab
1
n1
 n12 , v = n1 – n2 - 2 derajat bebas
dimana
2
s gab

n1  1s12  n2  1s22

n1  n2  2
dengan wilayah kritiknya:
H1
1 - 2 > d0
1 - 2 < d0
1 - 2  d0
wilayah kritik
t > t
t < -t
t  t  dan t  t 
2
2
 Uji mengenai Proporsi
Uji ini digunakan untuk suatu percobaan Binom,
bahwa proporsi keberhasilan (sukses) sama dengan
suatu nilai tertentu.
Untuk n besar, uji mengenai proporsi dapat menggunakan aproksimasi normal, dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. H0 : p = p0
2. H1 : salah satu p < p0, p > p0 atau p  p0
3. Tentukan taraf nyata 
Wilayah kritiknya
7
H1
p > p0
p < p0
p  p0
wilayah kritik
z > z/2
z < z
z   z  dan z  z 
2
2
4. Statistik uji :
z
x  n p0
n p0 q0
5. Hitung nilai statistik uji z dari data contoh
6. Keputusan : tolak H0 bila z jatuh dalam wilayah
kritik, dan terima H0 bila z jatuh pada wilayah
penerimaan.
 Teladan
Suatu obat penenang ketegangan syaraf diduga
hanya 60% efektif. Hasil percobaan dengan obat baru
terhadap 100 orang dewasa penderita ketegangan
syaraf, yang diambil secara acak, menunjukan obat
baru itu 70% efektif. Apakah ini merupakan bukti yang
cukup untuk mengumpulkan bahwa obat baru itu lebih
baik dari pada yang beredar sekarang? Gunakan
taraf nyata 0,05.
Jawab :
1. H0 : p = 0,6
2. H1 : p > 0,6
8
3.  = 0,05
4. Statistik uji :
z
x  n p0
n p0 q0 , daerah kritik z > 1,645
5. Perhitungan :
x = 70
z
n = 100
np0 = 100x0,6 = 60
70  60
 2,04
100  0,6  0,4
6. Keputusan : tolak H0 dan disimpulkan bahwa obat
baru tersebut memang lebih manjur.
 Pengujian Beda Dua Proporsi
Hipotesis nol dan alternatif :
H0 : p1 = p2 = 0
H1 : p1 – p2 < 0, p1 – p2 > 0, p1 – p2  0
Dua contoh bebas berukuran n1 dan n2 besar yang
diambil secara acak dari dua populasi Binom, dan
dihitung proporsi keberhasilan p1 dan p2 dari bab
terdahulu diketahui
9
z
 pˆ1  pˆ 2 
p1q1 p2 q2

n1
n2
pˆ 1  pˆ 2

1 1
pq  
 n1 n2 
Merupakan suatu nilai peubah acak normal baku bila
H0 benar dan n1 , n2 besar.
Nilai dugaan gabungan bagi proporsi p, yaitu:
pˆ 
x1  x2
n1  n2
Dengan demikian, statistik ujinya adalah:
z
pˆ 1  pˆ 2
pˆ qˆ n11  n12

wilayah kritiknya :
H1
p1 > p2
p1 < p2
p1  p2

wilayah kritik
z > z
z < -z
z   z  dan z  z 
2
2
 Teladan
Untuk menguji hipotesis
H0 : p1 – p2 = d0 lawan
10
H1 : p1 – p2 < d0, p1 – p2 > d0 dan p1 – p2 d0
Dari suatu contoh acak bebas
statistik ujinya adalah:
z
n1 dan n2 besar,
 pˆ 1  pˆ 2   d 0
pˆ 1qˆ1 pˆ 2 qˆ 2

n1
n2
Daerah kritiknya :
H1
p1 - p2 < d0
p1 - p2 > d0
p1 - p2  d0
wilayah kritik
z < -z
z > z
z   z  dan z  z 
2
2
 Teladan
 Pengujian Mengenai Ragam dan Simpangan Baku
Ingin diuji hipotesis keragaman mengenai suatu
populasi atau membandingkan keragaman suatu
populasi dengan keragaman populasi lainnya
H0 : 2 = 02
H1 : 2 < 02 , 2 > 02 atau 2  02
Statistik uji digunakan sebagai landasan keputusan
adalah peubah acak khi-kuadrat, yang juga digunakan untuk membuat selang kepercayaan bagi 2.
11
Jadi bila sebaran populasi yang diambil contohnya
sekurang-kurangnnya kira-kira (mendekati) normal,
nilai khi-kuadrat bagi uji 2 = 02 diberikan menurut
rumus
n = ukuran normal
 n 1s 2
2
x  2
s2 = ragam contoh
0
02 = nilai 2 menurut hipotesis nol
Bila H0 benar, x2 adalah sebaran khi-kudrat dengan
v = n – 1 derajat bebas, wilayah kritiknya:
H1
wilayah kritik
 >
 02
 >
 2
 <
 02
 <
 12
 

2
2
2
2
0
2
2
 2  12 atau  2   2
2
2
 Teladan
Sebuah perusahaan aki mobil mengatakan bahwa
umur aku yang diproduksinya mempunyai simpangan
baku 0,9 tahun. Bila suatu contoh acak 10 aki
menghasilkan simpangan baku s = 1,2 tahun. Apakah
menurut anda  > 0,9 tahun? Gunakan taraf nyata
0,05!
Jawab :
12
1.
2.
3.
4.
H0 : 2 = 0,81
H1 : 2 > 0,81
 = 0,05
Statistik uji :

2
n  1s

 02
2
, daerah kritik: 2 > 16,919
5. Penghitungan : s2 = 1,44 ; n = 10
2 
9  1,44
 16,0
0,81
6. Keputusan : terima H0 dan simpulkan bahwa tidak
ada alasan untuk meragukan simpangan bakunya
adalah 0,9 tahun.
 Pengujian Kesamaan Dua Ragam Populasi
H0 : 12 = 22
H1 : 12 < 22 , 12 > 22 atau 12  22
Bila contoh berukuran n1 dan n2 itu bersifat bebas,
maka nilai f bagi pengujian 12 = 22 adalah rasio
s12
f  2
s2
13
S12 dan S22 adalah ragam dari kedua contoh tersebut. Bila kedua populasi sedikitnya mendekati
normal dan hipotesis nol-nya benar, maka rasi f
merupakan suatu nilai bagi sebaran F dengan
v1= n1–1 dan v2= n2–1 derajat bebas, sehingga
wilayah kritiknya :
H1
12
12
12
wilayah kritik
>
 22
f
>
f v1 ,v2 
<
 22
f
<
f1 v1 ,v2 

 22
f  f1 v1 ,v2  atau f  f  v1 ,v2 
2
2
 Teladan
Sebuah pelajaran matematika diberikan pada 12
siswa dengan metode pangajaran biasa. Kelas baru
terdiri dari 10 orang siswa diberi pelajaran yang sama
tetapi metodenya telah diprogramkan. Pada akhir
semester kedua kelas diberi ujian yang sama. Kelas
pertama mempunyai ragam 16 dan kelas-kelas kedua
ragamnya 25. apakah ragam kedua populasi sama?
Gunakan taraf nyata 0,10.
Jawab :
1. H0 : 12 = 22
2. H1 : 12  22
14
3.  = 0,10
4. Statistik uji :
s12
f  2
s2 , daerah kritik: f  0,34 dan f  3,1
f 0,05(11,9)  3,11 , f 0,95(11,9) 
1
f 0,05(9,11)
 0,34
5. Penghitungan : s12 = 16 , s22 = 25
f 
16
 0,64
25
6. Keputusan : terima H0 dan simpulkan bahwa kita
cukup beralasan untuk menerima kedua ragam
populasi sama.
15