download

Matakuliah
Tahun
Versi
: F0692 / KODE ETIK AKUNTAN
: Semester Genap 2004 / 2005
:0/0
Pertemuan 2
PERLUNYA ETIKA PROFESIONAL
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa akan mampu :
• Menyadari bahwa Etika sangat diperlukan
untuk setiap Profesi
• Mengembangkan peranan Etika dalam Dunia
Modern
2
Outline Materi
• Materi 1 : Kesadaran akan Etika Profesi
• Materi 2 : Peranan Etika dalam Dunia
Modern
3
Kesadaran akan Etika Profesi
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat
moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama
Mereka membentuk suatu profesi yang disatukan
dengan latar belakang pendidikan yang sama dan
bersama-sama memiliki keahlian yang tertutup bagi
orang lain.
Seperti kita ketahui masing-masing profesi itu
mempunyai Etika Profesi atau Kode Etiknya, seperti
Kode Etik Akuntan, Kode Etik Hukum, Kode Etik
Kedokteran dan sebagainya.
4
Kesadaran akan Etika Profesi
Begitu juga dalam Perusahaan Lembaga Keuangan :
baik Bank maupun Non-Bank  ada kewajiban pada
Direksi
dan Komisarisnya untuk memenuhi
persyaratan sebelum mereka menduduki posisi
tersebut dilakukan penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (lazimnya disebut sebagai “Fit and Proper
Test”) mereka dalam menduduki jabatan/profesi
tersebut. Uji keprofesionalan mereka dilakukan oleh
Regulator (jadi untuk perusahaan yang dijadikan
contoh ini dilakukan oleh Bank Indonesia / Departemen
Keuangan)
5
Kesadaran akan Etika Profesi
Secara garis besar test dan penilaian tersebut
dilakukan terhadap dua faktor yang menjadi dasar
karakter bagi profesional yang terkait, yaitu
Kompetensi dan Integritas. Contohnya :
- Faktor Kompetensi meliputi :
1. Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya
2. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan dibidang
nya dan yang berhubungan dengan usahanya
3. Pengalaman dan keahlian dibidangnya dan atau bidang lain
lain yang relevan dengan jabatan yang akan diduduki
4. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam
rangka pengembangan usaha perusahaan yang sehat.
6
Kesadaran akan Etika Profesi
- Faktor Integritas meliputi :
1. Praktek-praktek yang sehat dibidang usahanya.
2. Memenuhi segala komitmen yang telah disepakati dengan
Regulator/Instansi Pembina dan Pengawas bidang usahanya
3. Tidak melakukan perbuatan tindak pidana dibidang usahanya
atau perekonomian umumnya.
4. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar perundangundangan dibidangnya dan atau peraturan perundangundangan lainnya yang terkait.
7
Kesadaran akan Etika Profesi
Contoh lain : bagi Akuntan Publik juga
mempunyai tanggung-jawab profesi.
Tanggung-jawab ini meliputi tanggung-jawab
untuk mematuhi standar/ketentutan yang telah
disepakati bersama oleh semua anggota Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) , termasuk tanggungjawab untuk mematuhi prinsip akuntansi yang
berlaku umum , standar auditing yang
ditetapkan oleh IAI dan Kode Etik Profesi
Akuntan Indonesia
8
Kesadaran akan Etika Profesi
• Supaya dapat berfungsi dengan semestinya, salah
satu syarat mutlak adalah Kode Etik itu dibuat
oleh profesi itu sendiri
• Kode Etik harus menjadi self regulation
(pengaturan diri) dari anggota profesi itu sendiri
• Syarat lain adalah bahwa pelaksanaan kode etik
itu harus diawasi terus menerus oleh organisasi
profesi tersebut. Sangsi atas pelanggaran kode
etik, pelanggarannya akan dinilai dan ditindak oleh
“dewan kehormatan” atau komisi yang dibentuk
khusus untuk itu.
9
Peranan Etika dalam Dunia Modern
Akuntan independen yang sudah pernah mendapatkan pendidikan
profesi, pasti sudah pernah mendapatkan pendidikan Kode
Etik. Dengan demikian ia tidak akan mengalami cultural schock
*) karena SDM sudah dianggap sebagai multinational
corporation.
Akuntan independen akan menghadapi :
• Pluralisme Moral : dalam masyarakat yang berbeda, norma dan
moral pun berbeda
• Masalah Etis baru sering timbul, yang semula tidak diduga
• Dalam dunia modern, tampak makin jelas suatu kepedulian Etis
yang universal (isu-isu etika penting yang dihadapi Bisnis dan
Akuntan)
10
Peranan Etika dalam Dunia Modern
Kode Etik yang berlaku pada negara-negara lain spesifik dan
berbeda dengan di Indonesia. Contoh di USA, terdapat lima
wadah organisasi profesi akuntan, sesuai dengan pekerjaannya
 profesi membentuk wadah sendiri, memiliki kegiatan berdiri
sendiri dan membuat kode etik sendiri, antara lain :
• American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) :
wadah dari AP yang mempunyai sertifikat CPA, menerbitkan
Journal of Accountancy (bulanan),
ada kegiatan belajar
lanjutan dan program belajar mandiri, penelitian dan
perpustakaan.
• The American Accounting Association (AAA), menerbitkan
Accounting Review (triwulan), para akademisi belajar menjadi
guru besar/peneliti, mempunyai kode etik tersendiri
11
Closing
Standar Auditing mencakup mutu profesional
(profesional qualities) akuntan publik dan
pertimbangan (judgement) yang digunakan
dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporan auditor , seperti : Standar Umum,
Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar
Pelaporan
12
Tugas Pribadi
1.
Diran, usia 42 thn.sudah 15 tahun bekerja di PT Tujuh
Samudra, sebuah perusahaan furnitur. Karena dedikasinya
yang tinggi pada perusahaan maka pada awal tahun ini ia
dipromosikan sebagai Kepala Akuntansi Biaya.
Setelah 3 minggu bertugas, ia dipanggil oleh bapak Daud
Suleman-Kepala Keuangan dan Akuntansi; karena 2
minggu terakhir ini pekerjaannya dianggap ceroboh.
Diran tentu kaget dan menegaskan bahwa tuduhan ini
tidak dapat diterima. Ia melapor hal ini kepada direktur.
Betapa heran Diran, ketika direktunya menjawab : “Saya
tidak dapat memperhatikan detail-detail”
Pertanyaan :
Diran dan pak Daud adalah sama-sama berlatar belakang
akuntansi. Bagaimana keterkaitan Kode Etik Profesi dalam
hal ini ?
13
Tugas Pribadi
2.
3.
Sebetulnya bagaimana peran Kode Etik Profesi dapat
berfungsi dengan baik? Syarat mana yang harus dipenuhi ?
Bagaimana prestasi karyawan terdahulu sebelum Diran
dipromosi menjadi pejabat posisi tersebut? Jelaskan
keterkaitannya dengan tanggung-jawab atas pekerjaannya
Diran saat ini.
14