download

Matakuliah
Tahun
Versi
: F0692 / KODE ETIK AKUNTAN
: Semester Genap 2004 / 2005
:0/0
Pertemuan 8
STANDAR UMUM
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa akan mampu :
• Memahami Standar Umum atas pekerjaan
jasa yang dilaksanakan – AE 201
• Mempraktekkan Kepatuhan terhadap Standar
– AE 202
2
Outline Materi
• Materi 1 : Standar Umum, meliputi
Kompetensi profesional, Kecermatan dan
keseksamaan profesional, Perencanaan
data dan Data relevan yang memadai.
• Materi 2 : Kepatuhan terhadap Standar
3
STANDAR UMUM
1. Kompetensi profesional, anggota KAP hanya
boleh melakukan pemberian jasa profesional
yang secara layak (reasonable) diharapkan
dapat diselesaikan dengan kompetensi
profesional. Kompetensi/kemampuan yaitu
perpaduan jang didapatkan oleh AP,dari
antara pendidikan/pelatihan teknis dan
pengalaman untuk
menjamin kualitas
pelayanan kepada klien dengan cakap dan
baik, serta mempunyai tanggung-jawab yang
penuh atas pelaksanaan pekerjaan.
4
STANDAR UMUM
2.
•
•
•
Kecermatan dan keseksamaan profesional
Sebelum Perikatan: AP sebaiknya mengadakan survei,
meminta keterangan spesifik mengenai masalah-masalah
yang ada atas dasar fakta yang diketahuinya dalam
surveinya diperusahaan klien, untuk membantu dalam
memutuskan diterima atau ditolaknya perikatan.
Setelah perikatan: auditor Pengganti wajib meminta izin
klien untuk dapat melakukan review atas Kertas Kerja
Auditor Pendahulu. Langkah ini dilakukan agar untuk
menghindari jika nanti dalam pelaksanaan tugas terdapat
temuan tentang salah saji material yang mungkin terjadi
dalam laporan keuangan yang dilaporkan oleh auditor
pendahulu.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, setiap anggota harus tekun
membuat suatu pelayanan yang tepat, teliti secara
keseluruhan dan memperhatikan etika dalam segala
tindakannya.
5
STANDAR UMUM
3.
Perencanaan dan Supervisi (lihat juga SA 311)
Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi
secara memadai setiap pemberian jasa profesional.
Rencana tugas harus dirinci secara jelas: program
pelaksanaan, waktu yang dirancang, supervisor dan
asisten yang ditugaskan dalam satu tim. Jika ada
asisten yang dipinjam dari tim lain, sistim dan
prosedur peminjaman harus dibuatkan. Ada Klien
yang memberikan penugasan atas
pemantauan
penyelesaian temuan dan tindak-lanjut penyelesaian
penyimpangan atas temuan yang dilakukan baik oleh
individu maupun oleh unit kerja yang terkait.
6
STANDAR UMUM
4.
Data relevan yang memadai
Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang
memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi
simpulan atau rekomendasi sehubungan dengan
pelaksanaan jasa profesionalnya. Terkadang bukti
audit diperoleh dari sumber independen diluar
perusahaan klien, hal ini digunakan untuk memberikan
keyakinan yang lebih besar dibandingkan dengan bukti
audit yang disediakan oleh klien, terutama untuk
transaksi yang kompleks. Untuk memperoleh data
relevan yang memadai, selama proses konfirmasi :
auditor dapat menerapkan Skeptisme Profesiona(lihat
SA 230 dan 330.15)
7
STANDAR UMUM
Standar Umum berhubungan persyaratan pribadi AP, dilandasi oleh :
• UU no.34 tahun 1954 yang menekankan bahwa AP harus :
1. Memiliki ijazah FE negeri / yang disamakan yang ditetapkan oleh Panitia
Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan.
2. Akuntan harus terdaftar dalam register negara yang diselenggarakan
oleh Departemen Keuangan dan mendapat izin menggunakan gelarnya
3. Menjalankan pekerjaan auditor dengan memakai nama KAP, atau nama
lain ysng hanya diizinkan jika pimpinan kantornya dipegang oleh satu/
beberapa akuntan.
• Kep.Men.Keu.RI no.43/KMK.017/1997, AP yang dapat berpraktek :
1. Berdomisili diwilayah Indonesia
2. Lulus ujian Sertifikasi AP yang diselenggarakan oleh IAI
3. Menjadi anggota IAI
4. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun sebagai akuntan dengan reputasi
baik dibidang audit
8
Kepatuhan Terhadap Standar
A. Pemeriksaan dilakukan secara kritis pada setiap tingkatan
pengawasan (ada/tidaknya pengendalian intern) terhadap
pekerjaan
B. Prosedur audit dilaksanakan sebagaimana mestinya, juga
bagaimana diterapkan dan dikoordinasikan.
C. Cermat dan seksama dalam pertimbangan penetapan ruang
lingkup, pemilihan metodologi, pengujuan dan prosedur
mengaudit, serta dalam pelaksanaan pengujian prosedur dalam
mengevaluasi guna dapat memberikan pelaporan audit.
Dalam situasi tertentu mungkin terjadi auditor tidak dapat
mematuhi standar yang berlaku dan tidak dapat mengundurkan
diri dari tugasnya, auditor harus mengungkapkan dalam
paragraf lingkup audit pada laporan audit mengenai hal tersebut
dengan penegasan/alasan yang mendasari dampak yang
diketahui atas tidak dipatuhinya standar tersebut.
9
Closing
Standar Umum berpedoman pada GAAS yang telah diadaptasi oleh
IAI sejak 1973 Pada awalnya khususnya untuk jasa auditing,
namun pada saat ini sudah dipakai sebagai basis untuk jasa
atestasi lainnya.
Standar Umum terdiri dari 3 point penting yaitu :
1.
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor
2.
Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan :
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor
3.
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama.
10