download

ASSETS MANAGEMENT
PERTEMUAN 25-26
REKSADANA
Topik Diskusi
•
Pendahuluan tentang Reksadana
•
Dampak dikeluarkannya Peraturan Baru (IV.C.2)
•
Tips bagi Investor yang ingin melakukan investasi
melalui Reksadana
Reksadana*
Suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portfolio efek oleh Manager Investasi yang telah mendapat
ijin
dari Bapepam. Dalam hal ini ada juga pembayaran fee untuk
kepiawaian (expertise) seorang Manager Investasi untuk
memilih berbagai investasi yang tepat.
* UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27
Jenis Reksadana
1.
Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Efek
: Instrument hutang jangka pendek (SBI, deposito)
Resiko
: Kecil
Tujuan Inv : Likuiditas, modal
2.
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Efek
: Obligasi Pemerintah, Recap Bond, Corporate Bond
Resiko
: Lebih besar dari Pasar Uang
Tujuan Inv : Return yang stabil
3.
Reksadana Ekuitas (Equity Fund)
Efek
: 80 % saham
Resiko
: Besar
Tujuan Inv : Capital gain
4.
Reksadana Campuran
Efek
: Obligasi dan saham
Resiko
: Relatif besar
Tujuan Inv : Capital gain dan return stabil
Overview Industri Reksadana - Past
• Lahir di tahun 1995 – UU No 8 tahun 1995 ps 1 ayat 27
• Krisis Moneter menimpa Indonesia 1997-2000 (Sebelum
Krisis pemerintah mempertahankan kebijakan Balanced
Budget)
• Sesudah krisis – pemerintah harus meminjam dari domestik
• 2001 – Obligasi Pemerintah mulai di-issue
• Tahun 2002 – Reksadana tumbuh secara pesat dari Rp 8
trilliun – Rp 48 trilliun
Trend Pertumbuhan Reksadana
Tahun
Jumlah
Reksa Dana
Dana dikelola
(IDR trilliun)
Jumlah Rekening
1996
25
2,78
2.441
1997
77
4,92
20.234
1998
81
2,99
15.482
1999
81
4,97
24.127
2000
94
5,52
39.487
2001
108
8,00
51.723
2002
131
46,61
125.820
2003
186
69,48
171.712
2004
237
103,71
275.362
Source : bapepam.go.id
Trend Pertumbuhan Reksadana
90,000.00
80,000.00
70,000.00
60,000.00
50,000.00
40,000.00
30,000.00
20,000.00
10,000.00
0.00
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Saham
Campuran
Pasar Uang
Pend Tetap
Overview Industri Reksadana - Past
Reksadana mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi pada
tahun 2002, karena :
– Tingkat bunga SBI turun mencapai 8 – 9 % p.a.
– Bank sebagai agen penjual/dealer Reksadana – Fee based
income naik
– Tax exemption untuk Reksadana – untuk income dari obligasi
– Securitization of Recap Bond melalui Reksadana (Recap Bond
dipack kemudian dijual lagi sebagai Reksadana)
– Reksadana di package seperti
menawarkan stable return
deposit
product
yang
Overview Industri Reksadana - Present
• Q 4 / 2003 – Krisis tentang issue “Marked to Market” –
Run on the fund dari beberapa Mutual Fund
Bapepam
berjanji untuk memperbaiki aturan menyangkut Reksadana.
• Q 3 / 2004 Bapepam mengeluarkan Peraturan IV.C.2, mulai
effektif diberlakukan tanggal 1 January 2005
• Conflict of interest dan interprestasi dari aturan Bapepam
menjadi masalah utama.
Jenis Reksadana
December
2000
August
2003
December
2004
IDR trilliun
IDR trilliun
IDR trilliun
Fixed Income
1,78*
71,15
84,92
Mixed
0,64
2,87
4,63
Money Market
2,52*
7,00
9,42
Equity
0,56
0,27
1,89
TOTAL
5,52
81,29
100,86
•Setelah penyesuaian
source: E-Monitoring
Perbandingan NAB RDPT Dengan RD Lain
(Per 14 Januari 2005)
Saham
1%
Campuran
3%
PU
13%
Pd Tetap
83%
Fund Manager – Asset Under Management
(Nov 2004)
Rank
Company
Asset
Under Management
(IDR Trillion)
Market Share
1
PT. Mandiri Sekuritas
18.41
15.78%
2
PT. Manulife Asset Manajemen
12.10
10.38%
3
PT. Trimegah Securities
12.02
10.31%
4
PT. Panin Sekuritas
8.56
7.34%
5
PT. Danareksa Investment Management
8.45
7.24%
6
PT. BNI Securities
8.15
6.99%
7
PT. Bahana TCW Investment Management
7.74
6.64%
8
PT. Schroder Investment Management
Indonesia
7.72
6.62%
9
PT. ABN Amro Manajemen Investasi
3.48
2.98%
10
PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen
3.32
2.76%
11
Others
26.78
22.95%
TOTAL
116.64
100%
Penyempurnaan Peraturan Bapepam IV.C.2
tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek
•
Kewajiban Manajer Investasi u/ menentukan Nilai Pasar Wajar
dari Efek dalam Portfolio Reksadana dan menyampaikannya
pada Bank Custodian dalam rangka penghitungan NAB – setiap
hari jam 17.00
•
Penggunaan harga perdagangan terakhir di Bursa Efek dalam
penentuan Nilai pasar wajar yg diperdagangakan di Bursa Efek.
Namun dalam hal harga perdagangan terakhir tidak
mencerminkan Nilai Pasar Wajar maka MI wajib
menentukannya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
sesuai metode di dalam KIK/Prospektus
•
Penggunaan
infromasi
harga
yang
diterbitkan
oleh
Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa
Efek bagi Surat Hutang Negara atau Kuotasi Bid-Offer
(Peraturan Bapapam Nomor X.D.1 tentang Laporan Reksadana
sebagai referensi penentuan Nilai Pasar Wajar dari OTC
Penyempurnaan Peraturan Bapepam IV.C.2
tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek
•
MI wajib bertindak dengan itikad baik dan tanggung jawab di
dalam penentuan Nilai Pasar Wajar demi kepentingan
Reksadana dan perlindungan pemegang saham atau Unit
Penyertaan
•
Kewajiban MI tentang tertib administrasi dan GCG
•
Kewajiban Penyelenggara Perdagangan Surat Hutang Negara di
luar Bursa Efek untuk menyampaikan data harga Surat Hutang
Negara dan Kewajiban MI untuk menyampaikan Bid-Offer
Quotation menggunakan sistem yang ditetapkan Bapepam
•
Reksadana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga
perolehan yang diamortisasi.
•
Implementasi 1 Januari 2005
Dampak Terhadap Industri Reksadana
1.
Apakah akan ada
Peraturan IV.C.2
interpretasi
yang
2.
Apakah Valuasi dari Reksadana Pendapatan Tetap yang belum
melakukan Marked-to-Market (di atas, di bawah atau sama
dengan) Nilai Wajar
3.
Hilangnya diskresi dari
melakukan Smoothing
4.
Reksadana akan lebih volatile dan benar-benar merefleksikan
volatilitas dari underlying asset
5.
Menurunkan sistemik risk dari Reksadana dan memulihkan
kepercayaan masyarakat dari Reksadana.
Manajemen
berbeda
Investasi
terhadap
di
dalam
Apa Yang Harus Dilakukan ?
• Investor Reksadana yang sudah investasi pada Fund
yang sudah Marked to Market
• Investor Reksadana yang sudah investasi pada Fund
tetapi belum Marked to Market
• Calon Investor Reksadana
Tips Berinvestasi di Reksadana
• Pemahaman tentang Risk and Return dalam Reksadana
• Pemahaman tentang profil Risk Profile and Risk
Tolerance
• Time Frame
• Selling, Redemption and Switching Fee
Risk dan Return dalam Reksadana
Banyak investor Reksadana yang hanya membandingkan
Return saja dan mengabaikan faktor Risk
Reksadana mempunyai tingkat resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan deposito karena :
• Volatilitas yang lebih tinggi dari underlying assetnya
• Fund Manager mungkin terpaksa menjual efeknya di waktu yang
tidak tepat karena terjadi redemption
• Kemungkinan terjadinya mispricing dalam Reksadana
Mitos Reksa Dana Pendapatan Tetap
• Mitos : Reksadana Pendapatan Tetap sama seperti Produk
Deposito Bank (Stable Return) tetapi memberikan return yang
lebih tinggi karena pengecualian pajak
• Fakta : Reksadana Pendapatan Tetap tidak dapat menjamin
return yang stabil karena : Underlying Assetnya mempunyai
volatiltias harga
• Selain itu Fund Management Company juga tidak sama dengan
Bank karena
– Bank mempunyai Reserve Requirement
– Bank mempunyai Capital Adequacy Ratio
– Bank mempunyai Net Open Position Regulation to limit the
asset-liability mismatch
Risk Profile and Tolerance
Risk Tolerance
• Risk Taker – willing to take higher risk for the same return or
willing to take smaller return for the same risk
• Risk Averse – only willing to take higher return for the same
risk or only willing to take same return but with smaller risk
• Risk Normal
Risk Profile
• Financial Profile
• Usia
• Psychological Profile
Resiko dalam Reksadana
1.
Perubahan kondisi ekonomi dan politik
2.
Berkurangnya NAB
3.
Resiko Liquiditas saat penarikan dana pemodal
4.
Resiko wanprestasi emiten
5.
Resiko berkaitan dengan peraturan
Time Frame
Mutual Fund is a liquid asset,
but as optimum return is concern,
we have to manage our investment time frame
1.
Short Term Investment – Less than 1 year
•
2.
Fixed Income and Money Market
Medium Term Investment – 1 to 3 years
•
3.
Equity/Mixed 50/50
Long Term Investment – more than 3 years
•
Equity Fund then switch to Fixed Income while approaching to
maturity
Selling, Redemption and Switching Fee
• Berbeda dari satu Reksadana ke Reksadana yang
lainnya
• Berbeda dari satu dealer ke dealer lainnya
• Besarannya berkisar antara 0 sampai 2 %.
Faktor yang perlu dicermati
• Dampak dari Peraturan Bapempam IV.C.2
Kemungkinan terjadinya selling out untuk Reksadana yang belum
menerapkan metode valuasi “marked to market”.
Reksadana akan lebih volatile
• Kondisi pasar Reksadana yang sedang booming
Antisipasi Teori Boom and Burst (seperti yang terjadi pada
Perbankan)
• Tingginya indeks JSX
Antisipasi munculnya crash di pasar saham (January effect ?)
• Kanibalisme Reksadana terhadap produk Perbankan
Faktor yang perlu dicermati
• Terbentuknya pasar sekunder obligasi
• Kondisi ekonomi dan politik
– Pertumbuhan ekonomi
– Tsunami effect
– Oil price
– Forex volatility
– Capital flight
– Infrastructure summit
WHAT IS AN INVESTMENT COMPANY?
AN INVESTMENT COMPANY, commonly known
as mutual funds, accumulate a pool of funds
from individual investors by selling shares in the
company, and investing those funds into a
portfolio securities.
The Net Assets Value (NAV) of the shares can
be found by dividing the total market value of
the portfolio by the total number of shares
outstanding.
Forms of investment company
•
Investment company come in two main
forms :
1. Open-end funds, and
2. Closed-end funds
OPEN-END FUNDS
• Open-end investment company are funds
that continue to sell and repurchase
shares after initial public offerings.
They will buy or sell those shares at the
per-share NAV. There may be a sales or
redemption fee charged for the
transaction.
Load vs no load open-end funds (1)
• A no load fund charges no fee to
purchase the fund’s shares. To buy a
share the investor pays the NAV of the
sales.
• A load fund charge a sales fee to the
investor based on the NAV of the share.
Load vs no load open-end funds (2)
• The investor pays the offering price
and can be computed as follows:
Offering price = NAV / (1-load)
If an investor wanted to buy a share of a
7 pct load fund that had a NAV of $ 10,
the investor would pay (10 / (1-0.07)) =
$10.75 to buy a share.
Some funds also charge redemption fees
or deffered sales load.
Closed-end funds
• Closed-end funds issue a set number of
shares and do not sell or redeem shares
after the initial offering.