Matakuliah : F0512 - Pemeriksaan Pajak, Penagihan, Keberatan, dan Banding Tahun : 2009 PEMBUKUAN FISKAL Pertemuan 3 Learning Outcomes •Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan akan mampu: Mendemonstrasikan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan untuk tujuan fiskal. (C3) Bina Nusantara University 3 Outline Materi • • • • • Dasar-dasar dan syarat-syarat pembukuan fiskal Biaya fiskal dan bukan biaya fiskal Koreksi fiskal Rekonsiliasi fiskal Kompensasi kerugian fiskal Bina Nusantara University 4 Dasar Hukum dan Pengertian Dasar Hukum: Pasal 28 ayat (1) UU KUP 2008 Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan wajib menyelenggarakan pembukuan. Pembukuan: Pasal 1 angka 29 UU KUP 2008 Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut. Bina Nusantara University 5 Dasar Hukum dan Pengertian Pencatatan: Pasal 28 ayat (9) UU KUP 2008 Pengumpulan data secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final. Pencatatan dilakukan oleh: Pasal 28 ayat (2) UU KUP 2008 • • WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas namun omzetnya dalam satu tahun dibawah 1,8 miliar rupiah WP Orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Bina Nusantara University 6 TUJUAN PEMBUKUAN/PENCATATAN • Tujuan pembukuan adalah untuk mempermudah: – – – – Pengisian SPT. Penghitungan penghasilan kena pajak. Penghitungan PPN dan PPnBM. Mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas. • Tujuan pencatatan adalah untuk mempermudah: – Pengisian SPT. – Penghitungan penghasilan kena pajak. – Penghitungan PPN dan PPnBM. • Dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan adalah wajib pajak orang pribadi yang tidak wajib menyampaikan SPT. Bina Nusantara University 7 SYARAT-SYARAT PEMBUKUAN/PENCATATAN • Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan yang dikerjakan secara teratur mengenai: – Keadaan kas dan bank. – Daftar utang dan piutang. – Daftar persediaan barang. – Pada akhir tahun pajak membuat neraca dan laporan laba/rugi. • Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan: – Huruf latin. – Angka arab. – Mata uang rupiah. – Dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan. Bina Nusantara University 8 SYARAT-SYARAT PEMBUKUAN/PENCATATAN • Pembukuan dengan bahasa asing dan mata uang selain rupiah harus ada izin Menteri Keuangan. • Pembukuan disusun dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel kas. • Perubahan metode pembukuan dan atau tahun buku harus ada persetujuan Direktur Jenderal Pajak. • Buku-buku, catatan-catatan, dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembukuan/pencatatan dan dokumen lain harus disimpan di Indonesia selama 10 tahun. Bina Nusantara University 9 BIAYA FISKAL Biaya fiskal adalah biaya yang pengakuan dan penyusunannya mengacu kepada peraturan perundang-undangan perpajakan untuk keperluan di bidang perpajakan. Biaya komersial adalah biaya yang pengakuan dan penyusunannya mengacu kepada PSAK atau GAAP lainnya untuk kepenting-an manajemen, shareholders, publik, dll. Biaya fiskal atau koreksi fiskal negatif diperkenankan sebagai pengurang terhadap penghasilan bruto dalam perhitungan beban pajak mengacu pada UU PPh ps. 6 (1) dan ps. 9 (1) huruf c, d, e. Bina Nusantara University 10 BIAYA FISKAL a. Biaya M3 (mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan) spt pembelian bahan, upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yg diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya administrasi & pajak kecuali PPh Untuk dapat dibebankan sebagai biaya, pengeluaran-pengeluaran tsb hrs mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sebagai objek pajak. dengan demikian biaya M3 untuk penghasilan non objek pajak, tidak dapat boleh Bina Nusantara University 11 dibebankan sebagai biaya. Contoh: • Dana Pensiun A yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan memperoleh penghasilan bruto yang terdiri dari: a. Penghasilan yang bukan merupakan Objek pajak sesuai dengan Ps 4 ayat 3 huruf h Rp 100.000.000,b. Penghasilan bruto lainnya Rp 300.000.000,Jumlah Rp 400.000.000,Apabila seluruh biaya adalah sebesar Rp 200.000.000,- maka yang dapat dibebankan sebagai biaya adalah: ¾ X Rp 200.000.000,- = Rp 150.000.000.,Bina Nusantara University 12 BIAYA FISKAL b. Depresiasi dan Amortisasi Untuk memperoleh hak yang mempunyai masa manfaat > 1 tahun c. Iuran ke dana pensiun Pendiriannya telah disyahkan oleh Menteri Keuangan. d. Rugi krn pengalihan harta Dalam rangka M3 e. Rugi krn selisih kurs f. Biaya R&D Bina Nusantara University Dilakukan di Indonesia 13 g. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat: 1) Telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi komersil. 2) Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak tertagih kpd Direktur Jenderal Pajak; dan 3) Telah diserahkan perkara penagihannya ke Pengadilan Negeri atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang antara debitur dan kreditur ybs; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu; 4) Syarat butir 3 tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil (Pasal 4 ayat 1 huruf k) Bina Nusantara University 14 BUKAN BIAYA FISKAL (Pasal 9 UU PPh) a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun. b. Biaya untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota. c. Pembentukan/pemupukan dana cadangan kecuali ditetapkan lain dgn UU. d. Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna, dan asuransi bea-siswa yang dibayar oleh wajib pajak. e. Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yg diberikn dlm bentuk natura dan kenikmatan. f. Jumlah yg melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau pihak yg memiliki hubungan istimewa sbg imbalan sehubungan dgn pekerjaan yang dilakukan. Bina Nusantara University 15 BUKAN BIAYA FISKAL (Pasal 9 UU PPh) g. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan dan warisan kecuali zakat atas penghasilan yg nyata-nyata dibayarkan oleh WP muslim kpd badan amil zakat yang disahkan oleh pemerintah. h. Pajak penghasilan termasuk pembayaran sanksi adimistrasi perpajakan. i. Biaya utk kepentingan pribadi WP atau tanggungannya. j. Gaji yang dibayarkan kpd anggota persekutuan, firma, atau CV. Bina Nusantara University 16 KOREKSI FISKAL Yaitu koreksi yang dilakukan agar laba akuntansi disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku, sehingga akan dihasilkan laba fiskal. Kondisi koreksi fiskal: -Beda Tetap (adanya perbedaan pengakuan beban dan pendapatan antara pelaporan komersial dan fiskal) -Beda waktu (adanya perbedaan waktu dan metode pengakuan penghasilan dan beban tertentu menurut akuntansi dan peraturan pajak) Jenis Koreksi Fiskal: -Koreksi fiskal positif (koreksi yang akan mengakibatkan meningkatnya laba kena pajak yang pada akhirnya membuat PPh Badannya meningkat. -Koreksi fiskal negatif (koreksi yang mengakibatkan menurunnya laba kena pajak) Bina Nusantara University 17 REKONSILIASI FISKAL • Merupakan penyesuaian laporan keuangan komersil agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. • Hasil rekonsiliasi fiskal adalah laporan keuangan fiskal. Bina Nusantara University 18 KOMPENSASI KERUGIAN (Pasal 6 ayat 2) Kompensasi kerugian selama 5 tahun berturut-turut Contoh: PT A pada tahun 2009 menderita kerugian fiskal sebesar Rp1.200.000.000,-. Dalam 5 tahun berikutnya laba rugi fiskal PT A sbb: 2010: laba fiskal Rp 200.000.000,- ; 2011: rugi fiskal (Rp300.000.000,-); 2012 laba fiskal NIHIL; 2013 : laba fiskal Rp 100.000.000,-; 2014: laba fiskal Rp 800.000.000,Kompensasi kerugian dilakukan sbb: Rugi Fiskal 2009 : (1.200.000.000,-) Laba fiskal 2010 : 200.000.000,- +/+ Sisa rui fiskal 2009 : (1.000.000.000,-) Rugi Fiskal 2011 : ( 300.000.000,-) Sisa rugi fiskal 2009 : (1.000.000.000,-) Laba Fiskal 2012 : N I H I L +/+ Sisa rugi fiskal 2009 : (1.000.000.000,-) Laba Fiskal 2013 : 100.000.000,- +/+ Sisa rugi fiskal 2009 : ( 900.000.000,-) Laba Fiskal 2014 : 800.000.000,- +/+ Sisa rugi University fiskal 2009 : ( 100.000.000,-) Bina Nusantara Sisa rugi fiskal 100.000.000 ini tidak dapat dikompensasikan ke tahun 2015. 19
© Copyright 2024 Paperzz