Bina Nusantara University 1 Mata kuliah Tahun : F0442 - Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan : 2010 Pembukuan Dan Pencatatan Dalam Aspek Perpajakan Pertemuan 8 Tujuan Pembahasan Diharapkan mahasiswa mampu menerapkan aspekaspek perjakan terkait dengan pembukuan/pencatatan baik di dunia bisnis/non bisnis. Bina Nusantara University 3 Outline Materi • Pengertian pembukuan dalam perpajakan. • Maksud & tujuan pembukuan dalam perpajakan. • Syarat-syarat pembukuan dalam perpajakan. • Yang wajib menyelenggarakan pembukuan. Bina Nusantara University 4 Pengertian dan Dasar Hukum • Pasal 1 angka 29 UU KUP Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tsb. • Dasar hukum kewajiban menyelenggarakan pembukuan adalah UU No. 6 Tahun 1983 stdtd. UU No. 16 Tahun 2009 tentang KUP pasal 28 (1): – “Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan di Indonesia, wajib menye-lenggarakan pembukuan”. Bina Nusantara University 5 Pengecualian Pembukuan • Dikecualikan dari kewajiban pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan adalah: – WP OP yang melakukan kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas, yang diperbolehkan menghitung penghasilan neto dengan menggunakan norma penghitungan penghasilan neto yaitu yang peredarannya kurang dari Rp. 4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) pertahun. – WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas • Dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan/atau pencatatan adalah wajib pajak orang pribadi yang tidak wajib menyampaikan SPT. Bina Nusantara University 6 Tujuan Pembukuan/Pencatatan • Tujuan pembukuan adalah untuk mempermudah: – Pengisian SPT. – Penghitungan penghasilan kena pajak. – Penghitungan PPN dan PPnBM. – Mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas. • Tujuan pencatatan adalah untuk mempermudah: – Pengisian SPT. – Penghitungan penghasilan kena pajak. – Penghitungan PPN dan PPnBM. Bina Nusantara University 7 Syarat-syarat Pembukuan/Pencatatan • Diselenggarakan dengan mempertikan itikad baik dan mencerminkan keadaan dan kegiatan usaha yang sebenarnya, • Diselenggarakan di Indonesia • Menggunakan huruf latin dan angka Arab • Menggunakan satuan mata uang rupiah dan mata uang asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan • Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan dasar akrual (accrual basis) atau dasar kas (cash basis). • Perubahan atas metode pembukuan atau pencatatan harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak Bina Nusantara University Syarat-syarat Pembukuan/Pencatatan • Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari: – Catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang. • Pencatatan terdiri dari data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau p enerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto. • Pencatatan dalam satu tahun harus diselenggarakan secara kronologis Bina Nusantara University Syarat-syarat Pembukuan/Pencatatan • Buku-buku, catatan-catatan, dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembukuan/pencatatan dan dokumen lain harus disimpan di Indonesia selama 10 tahun. • Dalam hal WP melakukan transaksi dengan para pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Pasal 18 UU PPh), bahwa kewajiban menyimpan dokumen meliputi dokumen dan/atau informasi tambahan untuk mendukung transaksi yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah sesuai dengan prinsip kewajaran. Bina Nusantara University Kerahasiaan Pembukuan • Pembukuan yang diselenggarakan oleh WP bersifat rahasia. • Namun pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak, maka kerahasiaan/kewajiban untuk merahasiakan pembukuan itu ditiadakan/digugurkan. • Wajib Pajak harus memperlihatkan pembukuan dan pencatatan kepada Pemeriksa Pajak. Bina Nusantara University 11 Sanksi dan Sanksi Pidana • Wajib pajak tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan atau tidak memperlihatkan/meminjamkan buku/catatan/dokumen sebagai dasar pembukuan sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak terutang maka: – Pajak terutang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP). Bina Nusantara University 12 Sanksi dan Sanksi Pidana • Mengacu ke pasal 39 UU KUP, jika dengan sengaja: – Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau – Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya. – Sehingga menimbulkan kerugian negara. – Diancam pidana penjara maksimal 6 tahun dan denda setinggi-tingginya 4x pajak terutang. Bina Nusantara University 13
© Copyright 2024 Paperzz