download

ANALISA
INVESTASI SPEKULATIF
MATERI
Opsi Pembelian
&
Penjualan Sekuritas
O P S I




Opsi diperdagangakan sebagaimana sekuritas lainnya,
tetapi berbeda dengan saham dan obligasi dimana
pemiliknya menjadi pemilik sekuritas tersebut dan
berhak atas pemanfaatannya (dividen, Capital gain)
Sedang Opsi hanya memberikan kepada pemegang nya berupa hak untuk membeli atau menjual sekuritas
Opsi memiliki nilai sendiri dan aktif diperdagangkan
di Pasar Sekunder
Terdapat 3 jenis opsi dasar, yaitu :
a) rights
b) warrant, dan
c) puts & calls
RIghts
Rights merupakan suatu jenis opsi yang memberikan hak pada
pemegang saham untuk membeli saham emisi baru deengan
suatu harga yang ditentukan selama jangka waktu (pendek)
tertentu
 Rights biasanya berlaku hanya untuk beberapa minggu, dan
tidak secara khusus dimaksudkan sebagai instrumen
perdagangan dan spekulasi, namun memiliki nilai dan
diperdagangkan di pasar
Contoh :
 PT. ABC memiliki 1.000.000 saham biasa yang beredar dan
akan mengeluarkan lagi 250.000 saham. Emisi saham baru
akan dilakukan melalui penawaran hak (rights offfering)
dimana PT. memberi hak saham (stock rights) kepada
pemegang saham untuk membeli saham baru
 Jika pemegang sham diberi hak untu teapa melihara proporsi
kepemilikannya , hak ini disebut pre emptive right

Oleh karena setiap pemegang saham menerima satu hak untuk
setiap saham yang dimiliki, maka diperlukan 4 (empat) hak untuk
membeli satu saham baru (1 juta : 250.000 = 4)
 Harga saham baru ditentukan dalam right dan dikenal sebagai
harga pelaksdanaan/subskripsi (exercise /subscription price) yang
selalu dibawah harga pasar saham yang berlaku
 Untuk setiap saham baru yang dibeli, investor harus menyerahkan
sejumlah rights dan membayar subscription price tertentu
 Nilai Right dihitung dengan rumus :
Harga Pasar Saham Lama – Harga suskripsi saham baru
Jumlah Right untuk membeli sham baru
Contoh :

Jika harga pasar yang berlaku Rp 5.000 harga subskripsi saham baru Rp 4,000
per-saham dan diperlukan 4 rights untuk membeli 1 saham baru, maka nilai suatu
right adalah :
(Rp 5.000 – 4.000) 4 = Rp 250
Berarti setiap right mempunyai nilai pasar Rp 250 selama harga pasar saham
sebesar Rp 5.000
Pemanfaatan investasi dari stock right adalah :



Pemegangnya dapat membeli saham dengan harga
rendah.
Tanpa harus membayar komisi
Biaya stock right + harga subskripsi akan hampir sama
dengan harga pasar modal
Kelemahan stock right :



Kecilnya peluang mendapatkan laba dari perdagangan
hak itu
Jangka waktu terlalu pendek
Fluktuasi harganya terlalu sempit untuk kemungkinan
mendapatkan laba, karena itu peranan stock right dalam
portofolio investasi individual terbatas
WARRANTs





Warrants adalah suatu opsi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sejumlah saham tertentu pada
harga yang telah ditentukan selama suatu jangka waktu
(panjang) tertentu
Warrant mempunyai jangka waktu panjang dengan kadaluarsa
(maturity) sampai 10 tahun, bahkan ada yang tanpa batas
Warrant tidak memiliki hak suara , tidak dibayar dividen dan
tidak mempunyai tuntunan/klaim/hak atas aset perusahaan
Kemanfaatan warrant berupa peluang untuk berpartisipasi
secara tidak langsung “menikmati” perilaku harga pasar dari
saham perusahaan yang mengeluarkannya dan memperoleh
capital gain
Perilaku harga dan apresiasi harga merupakan dimensi hasil
dari warrant
Semula warrant merupakan bonus sebagai
daya tarik dari pengeluaran obligasi
 Satu warrant biasanya memungkinkan
pemegangnya untuk membeli satu saham
penuh, bahkan ada yang memberikan lebih
dari satu saham per warrant
 Masalaku warrant ditentukan dengan tanggal
kadaluarsa (expiration date) dan harga beli
saham ditentukan pada warrant yang dikenal
sebagai harga pelaksanaan (exercise price)
 Warrant diperdagangkan seperti saham dan
dapat dibeli melalui perantara (broker) dengan
biaya komisi dan biaya transaksi

Aspek warrant yang penting menyangkut :
a. Harga pelaksanaan
b. Nilai suatu warrant
c. Premi
Aspek ini akan mempengaruhi fluktuasi/perilaku harga
dan hasil dari warrants serta penyusunan strategi
investasi yang tepat.
a. Harga Pelaksanaan (exerciose price) :
Adalah harga tertentu yang harus dibayar oleh pemegang
warrant untuk memperoleh saham bila warrant digunakan
untuk membeli saham , yaitu bila opsi “dilaksanakan”
Biasanya harga pelaksanaan tidak berubah selama masa emisi,
tetapi beberapa warrant bisa memberi kenaikan atau penurunan
harga pelaksanaan dengan makin mendekatnya tanggal
kadaluarsa
b. Nilai Warrant :
Warrant mempunyai nilai bila harga pasar saham ybs. Sama
atau lebih besar dari pada harga pelaksanaan yang ditentukan
pada warrant. Nilai tersebut ditentukan dengan rumus :
Nilai Warrant = (M – E) x N
Dimana : M = harga pasart yang berlaku dari saham ybs
E = harga pelaksanaan
N = jumlah saham yang dapat diperoleh p/satu warrat
Contoh :
Warrant6 memuat harga pelaksanaan Rp 4.000 persaham dan
memberi hak untuk membeli satu saham ybs. per-warrant. Jika
harga pasar saham Rp 5.000 persaham , maka nilai warrant
adalah :
Nilai Warrant = (Rp 5.000 – 4.000) x 1 = Rp 1.000



Makin besar perbedaan (spread) antara harga
pasar dan harga pelaksanaan, makin besar nilai
pasar suatu warrant.
Selama harga pasar saham sama atau lebih besar
daripada harga pelaksanaan, dan ketentuan
penukaran/penyerahan (redemption) dengan rasio
1 : 1 (satu saham dibeli dengan satu warrant)
maka nilai warrant akan berhubungan langsung
dengan perilaku harga saham ybs.
Jika saham naik (atau turun) dengan Rp 200
warrant juga berubah dengan tingkat yang sama
C. Premi Warrant
 Nilai warrant yang dihitung berdasarkan rumus,
tidak selalu sama dengan harga pasarnya
 Jika harga pasar warrant lebih tinggi daripada
nilainya, maka perbedaannya disebut premi
 Premi terjadi karena warrant diperdagangkan
dan mempunyai nilai spekulatif
 Besarnya premi berhubungan langsung dengan
jangka waktu opsi sampai daluarsa dan fluktuasi
dari harga saham ybs.
 Makin panjang waktu yang masih tersisa sampai
daluarsa dan makin bervariasi saham, makin
besar premi.

Sebaliknya, besarnya premi akan cenderung
menurun dengan kenaikan nilai warrrant
Contoh :
Jika nilai suatu warrrant Rp 1.000 dan diperda gangkan dengan harga Rp 1.500 maka preminya
Rp 1.500 - 1.000 = Rp 500
Premi juga dapat dinyatakan dalam persentase,
dan dalam contoh ini & preminya adalah :
Rp 500 /1.000 x 100% = 50%
d. Strategi Perdagangan Warrant
 Warrant dipergunakan sebagai instrumen
investasi alternatif terhadap saham
 Daya tariknya didasarkan atas peluang capital
gain yang dapat diperoleh
 Oleh karena warrant mengandung unit cost yang
relati rendah dan mengalami fluktuasi harga yang
besar, maka memiliki potensi cukup besar untuk
memberi rate of return yang lebih tinggu dari
pada investasi langsung dalam saham ybs.
Contoh :
Harga warrant Rp 1.000 dan harga pasar saham
Rp 5.000 atauran penukaran 1 : 1, sedang harga
Contoh :
Harga warrant Rp 1.000 dan harga pasar saham
Rp 5.000 aturan penukaran 1 : 1, sedang harga
pelaksanaan Rp 4.000 Jika harga saham naik
Rp 1.000 terjadi hal sbb. :
Saham Ybs. Warrant
Harga emisi sebelum naik Rp 5.000
Rp 1.000
Kenaikan harga saham
1.000
--Harga emisi sesudah naik
6.000
2.000
Kenaikan harga psar
1.000
1.000
HPR (kenaikan nilai/harga
20%
100%
emisi awal)
Warrant memberi rate of return 5 kali lebih besar
daripada saham, ini disebabkan kedua efek itu
bergerak paralel, hanya saja warrant mengan dung unit biaya yang lebih rendah.
 Dalam mengukur hasil suatu warrant untuk
investasi 1 tahun atau kurang digunakan Hasil
Periode Investasi (Holding Period Return/
HPR) dengan rumus :
HPR = (Harga jual - Harga beli): Harga beli
atas data tsb. diatas diperoleh:
(Rp 2.000 - 1.000) : Rp 1.000 = 1 atau 100%


Untuk investasi warrant 2 tahun atau lebih
digunakan Perkiraan Hasil (Approximate Yield)
dengan rumus :
(Harga jual - Harga beli) : Tahun investasi
(Harga jual + Harga beli) : 2
Jika digunakan asumsi investasi 3 tahun :
(Rp 2.000 - 1.000) : 3
(Rp 2.000 + 1.000) : 2 = 22,2 %
Perdagangan warrant umumnya mengikuti salah satu
dari dua pendekatan, yaitu :
1. leverage dalam warrant digunakan untuk memperbesar
hasil, atau
2. rendahnya unit biaya digunakan untuk menekan jumlah
lah modal yang diinvestasikan dan membatasi kerugian
Pendekatan ke- 1 lebih agresif sedang pendekatan ke- 2
lebih konservatif
Contoh pendekatan ke-1 :
- Jika investor ingin melakukan investasi equity Rp 5 juta
dengan tujuan mendapatkan capital gain, maka akan lebih
menguntungkan menggunakan warrant
- Jika melakukan investasi Rp 5 juta dalam saham, dapat
membeli Rp 5. Juta : 5.000 = 1.000 saham yang hanya
akan menghasilkan Rp 1.000 x 100 saham = Rp 100.000
capital gaun atau HPR 20%
- Sedangkan jika Rp 5 juta diinvestasikan pada warrant
yang lebih murah, maka dapat membeli Rp 5 juta : 1.000
= 5.000 warrant dan akan menghasilkan laba sebesar Rp
1.000 x 5.000 warrrant = Rp 5 juta atau HPR 100%
Kelemahan pendekatan ke- 1 :
a. Investor tidak menerima dividen dari warrant dan apre siasi harga harus terjadi sebelum masalaku warrant
berakhir
b. Potensi eksposure kerugian cukup besar, yaitu jika dalam
contoh harga saham merosot dengan Rp 1.000 maka
pemegang warrant akan kehilangan seluruh modalnya,
sedangkan jika harga saham masih Rp 4.000 sehingga
investor saham masih memiliki sisa modal Rp 4 juta
Pendekatan ke- 2 dapat membatasi eksposure kerugian
melakukan cara yg lebih konservatif, yaitu hanya membeli jumlah warrant secukupnya untuk mendapatkan
capital gain sebagaimana yang diperoleh dari saham
Contoh :
- Karena atiran pertukaran 1 : 1, investor hanya
membutuh kan 100 warrant untuk mendapatkan
perilaku harga yang sama seperti 100 saham
- Jadi, dari pada membeli Rp 5 juta saham, investor
hanya perlu membeli Rp 1 juta warrant untuk
memperoleh capital gain yang sama.
- Jika harga saham ybs. naik sebagaimana yg.
diharapkan, investor warrant akan menghasilkan
HPR 100% dengan capital gain Rp 1 juta seperti
investasi saham.
- Tetapi karena hasil itu diperoleh dengan modal yang
lebih kecil, maka akan terjadi yield yang lebih besar
dan eksposure kerugian yang lebih kecil
- Jadi, jika harga saham turun dengan Rp 1.000 maka
pemegang warrant hanya rugi Rp 1 juta
Keuntungan investasi dalam warrant :
a. Memberi alternatif cara untuk memperoleh capital gain melalui perilaku harga saham yang dapat dibeli dengan warrant.
b. Rendahnya biaya per-unit warrant dan potensi leverage yang
ditimbulkannya, menyebabkan rendahnya modal/dana yang
diperlukan tanpa mempengaruhi hasil berupa capital gain
dari investasi tsb.
c. Rendahnya unit biaya warrrant juga dapat mengurangi
tingkat kerugian dalam hal terjadi kegagalan investasi; jika
harga saham Rp 5.000 dapat merosot menjadi Rp 2.500 tetapi
nilai warrant Rp 1.000 tidak mungkin merosot seperti itu
Kerugian inaveatasi dalam warrant :
a. Warrant merupakan jenis efek yang tidak biasa, sehingga
memerlukan pengetahuan inveatsi khusus
b. Warrant tidak memberikan dividen, sehingga investor tidak
menerima penghasilan berjalan
c. Warrant mempunyai masalaku terutama warrant yang
berjangka pendek (1-2 tahun) sehingga membatasi peluang
investor memanfaatkan perilaku harga
Namun secara keseluruhan keuntungan warrant
melebihi kerugiannnya
PUT & CALLS

Adalah instrumen surat berharga (negotiable instru ments) yang dikeluarkan atas pembawa dan memberi
hak kepada pemegangnya untuk membeli atau
menjual sejumlah sekuritas tertentu dengan harga
tertentu selama jangka waktu tertentu.

P u t memungkinkan pemegangnya untuk menjual
sekuritas ybs. sedang Call memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sekuritas ybs.

Put & Call mempunyai nilai karena memungkinkan
pemegangnya berpartisipasi dalam perilaku harga
dari sekuritas ybs.

Seperti opsi lainnya Put & Call tidak memberikan
dividen atau harga, tidak ada hak suara dan tidak
ada kepemilikian seperti saham
Contoh :
Calls atas suatu saham yang memberikan pemegang
nya hak untuk membeli 100 saham dengan Rp 4.500
per-saham.
Jika harga pasar saham itu naik menjadi Rp 5.000
maka Call tsb. mempunyai nilai sebesar Rp 5.000 4.500 = Rp 500
Oleh karena itu setiap Call menyangkut 100 saham ,
maka harga pasar Call tersebut sebesar Rp 500 x
100 saham = Rp 50.000

Puts & Calls merupakan jenis sekuritas yang unik
karena tidak dikeluarkan oleh perusahaan yang
mengeluarkan saham, tetapi diciptakan oleh investor.

Jika seseorang ingin menjual kepada orang lain hak
untuk membeli 100 saham, orang tersebut harus
menulis suatu Call. Orang yang menulis Call disebut
pembuat/penulis opsi (option maker/writer)

Maker yang menulis (atau menjual) opsi berhak
untuk menerima harga yang dibayar untuk Put atau
Call (dikurangi biaya komisi dll.)
Bekerjanya Puts & Calls, timbulnya nilai dari efek
itu serta potensi keuntungan dari sekuritas tersebut
yang dapat dijelaskan dengan contoh sbb. :

 Suatu
saham mempunyai harga pasar Rp 5.000 dan suatu
Call dapat dibeli dengan harga Rp 50.000 dengan hak
untuk membeli 100 saham tersebut.
 Jika harga saham ybs. naik menjadi Rp 7.500 maka
investor Call akan memperoleh sebesarRp 7.500 - 5.000
= Rp 2.500 dari setiap saham; sehingga diperoleh
keuntungan 100 saham x Rp 2.500 = Rp 250.000 dari
investasi sebesar Rp 50.000
 Sebagai perbandingan jika investor rmembeli saham,
diperlukan investasi100 saham x Rp 5.000 = Rp 500.000
Jika harga saham naik menjadi Rp 7.500 akan diperoleh
keuntungan yang sama, tetapi dengan jumlah dana
investasi yang besar
 Dengan demikian Rate of Return dari Calls lebih besar
dari pada saham
 Dalam
hal Puts :
Maka investor sebagai pembeli suatu Puts, memegang
hak untuk menjual 100 saham, dengan harga Rp 5.000.
 Jika harga saham turun dari Rp 5.000 menjadi Rp 2.500
maka investor Puts memperoleh keuntungan sebesar 100
saham x Rp 2.500 = Rp 250.000
 Dari
contoh diatas, jelas bahwa nilai Puts dan Calls
berhubungan langsung dengan harga pasar dari saham
atau Asset Finansial lain ybs.
 Nilai Calls naik dengan kenaikan harga pasar dari
sekuritas ybs. dan nilai Puts naik dengan penurunan
harga pasar dari sekuritas tersebut
 Keuntungan
dari investasi Puts dan Calls, diperoleh
melalui :
a. Leverage, yaitu menekan tingkat modal yang diperlukan
tanpa mempengaruhi keuntungan dari apresiasi /
depresiasi harga
b. Pembatasan eksposure risiko kerugian, karena hanya
dipertaruhkan jumlah modal yang terbatas
c. Keuntungan yang dapat diperoleh, meskipun harga
sekuritas ybs. naik atau turun
d. Keuntungan perpajakan khusus
 Kerugian
dari investasi Puts dan Calls, timbul dari :
a. Tidak adanya penghasilan berjalan (dividen, bunga)
dan tidak adanya kepemilikan atas perusahaan
b. Terbatasnya masa berlaku yg. membatasi waktu untuk
memperoleh keuntungan dari perilaku harga sekurutas
c. Kompleksitasnya perdagangan puts dan calls, sehingga
memerlukan pengetahuan dan strategi khusus
Perdagangan Puts dan Calls
 Opsi
diperdagangkan di pasar konvensional atau
Over the Counter(OTC) disebut Opsi Konvensional
(conventional options) dan di Pasar Bursa disebut
Opsi Terdaftar (listed options)
 Dalam
opsi Puts dan Calls terdapat 3 ketentuan yang
harus diperhatikan investor, yaitu :
a. Harga saham ybs. dapat dibeli atau dijual
b. Jangka waktu tersisa sampai habis, dan
c. Harga beli dari opsi itu sendiri
a. Harga Kena (striking price)
Merupakan harga kontrak antara pembeli opsi
dengan pembuat opsi (writer)
 Untuk suatu call, striking price menyatakan harga
dari 100 saham dapat dibeli; sedang untuk suatu put,
harga menunjukkan dimana pembeli opsi dapat
menjual saham kepada writer
 Pada opsi konvensional tidak ada batasan atas
striking price, sedang pada opsi terdaftar, terdapat
ketentuan mengenai kelipatan kenaikan harga,
misalnya untuk harga saham dibawah Rp 5.000
striking price harus dengan kelipatan Rp 500

b. Tanggal habis waktu (expiration date)

Menunjukkan umur opsi.

Untuk opsi di pasar konvensional, tanggal habis
waktu dapat jatuh pada setiap hari kerja.

Sedang di pasar terdaftar, tanggal habis waktu
distandar dengan 3 siklus waktu, yaitu
a. Januari, April, Juli dan Oktober.
b. Pebruari, Mei, Agustus dan Nopember
c. Maret, Juni, September dan Desember

Untuk praktisnya semua opsi terdaftar habis waktu
pada jumat ketiga dari setiap bulan jatuh waktu
c. P r e m i (premium)

Adalah harga beli dari suatu opsi .
Untuk puts dan calls, premi menunjukkan harga/biaya suatu opsi dan harga yang harus dibayar pembeli
kepada writer (atau penjual) guna mendapatkan put
atau call tersebut
 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya premi
opsi adalah :
a. Harga pasar dari saham ybs.
b. Lamanya sisa waktu sampai habis
c. Perilaku harga saham ybs.
d. Faktor lain, seperti dividen yield dari saham
ybs. volume perdagangan opsi dan bursa dimana
opsi terdaftar

d. Nilai Put dan Call

Nilai puts & Calls tergantung dari harga pelaksana an (striking price) dan harga pasar yang berlaku
(market price) dari saham ybs.
Rumus Nilai suatu Call :
V = (MP - SPC) x 100
- V = Nilai suatu Call
- MP = Harga pasar saham ybs.
- SPC = Harga pelaksanaan call

Jika suatu opsi dengan striking price Rp 5.00
persahamdiperdagangkan dengan harga Rp 600
maka nilainya (Rp 600-500) x 100 = Rp 10.000
 Rumus
Nilai suatu Puts :
V = (SPC - MP) x 100
- V = Nilai suatu Pu
- SPC = Harga pelaksanaan Puts
- MP = Harga pasar saham ybs.
Dalam perdagangan, harga put dan call biasanya
lebih tinggi daripada nilainya, khususnya untuk opsi
yang masih mempunyai masa bertlaku yang cukup
panjang
 Perbedaan antara harga dan nilai tersebut dikenal
sebagai premi investasi (investment premium) yang
dapat dihitung dengan rumus :


Perbedaan antara harga dan nilai tersebut dikenal
sebagai premi investasi (investment premium) yang
dapat dihitung dengan rumus :
IP = ( OP - V ) : V
- IP = Premi Investasi
- OP = Premi opsi
- V = Nilai opsi

Jika suatu put bernilai Rp 20.000 dan diperdagang kan denga harga (premi opsi) Rp 22.000 maka puts
tersebut memberikan premi investasi sebesar :
(Rp 22.000 - 20.000) : 20.000 = 0,10 atau 10%
Strategi Perdagangan
Opsi saham (stock options) dapat digunakan dalam 3 \
jenis strategi, yaitu :
a. Pembelian puts dan calls untuk spekulasi
b. Hedging dengan puts dan calls
c. Pembuatan opsi dan pemerataan opsi
a. Pembelian puts dan calls untuk Spekulasi

Pembelian untuk spekulasi merupakan penggunaan
puts dan call yang paling sederhana seperti pembe lian saham (bila murah dan jual mahal) dan merupa
kan suatu alternatif lain dari investasi dalam saham.

Jika investor merasa harga pasar suatu saham
tertentu akan naik, maka ia akan mebeli call atas
saham tersebut

Sebaliknya, jika investor merasa harga saham akan
turun, maka ia membeli put untuk mengubah kemerosotan harga menjadi keuntungan.

Dalam hal ini , seorang investor yang selalu menghadapi perilaku atau fluktuasi harga saham senantiasa
mempertimbangkan apakah membeli puts atau calls
atau melakukan investasi langsung dalam saham
perusahaan.
SPEKULASI DENGAN OPSI CALL
100 Saham ybs
Saat ini
Nilai pasar saham
@ Rp 490
Harga pasar calls
6 bulan kemudian
Nilai saham yang
diharapkan @ Rp 650
Harga Call yang
diharapkan
- La b a
- H.P.R
Opsi call saham 6 bln
Striking Price
Rp 400
Rp 500
Rp 49.000
Rp 11.000
Rp 4.000
Rp 25.000
Rp 15.000
Rp 14.000
127%
Rp 11.000
275%
Rp 65.000
Rp 16.000
33%
Dari contoh diatas jelas , bahwa kedua alternatif opsi merupa kan investasi yang lebih baik dari pada pembelian saham
SPEKULASI DENGAN OPSI PUTS
Beli 1 Put
Harga beli (sekarang)
Rp 3.000
Harga jual ( 6 bln yad)
Rp 15.000
Jual Pendek
100 saham
Jual pendek (sekarang)
Rp 51.000
Pemantapan (6 bln yad)
Rp 35.000
- Laba
HPR
Rp 12.000
400%
Rp 16.000
63%
- Dalam contoh ini, opsi saham juga memberikan investasi lebih
unggul dari pada saham
Membatasi Kerugian Modal dengan Hedge Put
Saham

P u t
Saat ini :
- Harga beli persaham
Rp
- Harga beli put persaham
 Beberapa waktu kemudian :
A. - Harga saham naik menjadi
Rp
2.500
Rp 150
5.000
- Nilai put
L a b a :
100 saham (Rp 5.000 - 2.500) Rp 250.000
-/- harga/biaya put
Rp 15.000
La b a
Rp 235.000
Rp
0
Membatasi Kerugian Modal dengan Hedge Put
Saham
P u t
B. Harga saham turun menjadi Rp 1.000
Nilai put (lihat rumus)
Rp 1.500
L a b a :
100 saham (rugi)
Rp 150.000
Nilai put (laba)
Rp 150.000
-/- harga/biaya put
Rp 15.000
R u g i
Rp 15.000
 Jika harga saham naik, put menjadi tidak bermanfaat, tetapi investor memperoleh capital gain. Jika harga saham
turun, kerugian pada saham akan ditutup dengan laba
pada Put.
 Rp 15.000 merupakan biaya hilang (sunk cost) dan me rupakan harga/biaya yg harus dibayar untuk hedging
Contoh lain :
Menggunakan hedge put untuk melindungi laba yang telah diperoleh dari saham. Dalam hal ini seorang investor
membeli 100 saham dengan harga Rp 3.500 persaham,
yang kemudian harganya naik menjadi Rp 7.500 sehingga diperoleh laba Rp 4.000 yang perlu dilindungi.
Melindungi laba dengan Hedge Put :
Saham
Put 3 bln x)
Harga beli persaham (yang lalu) Rp 3.500

Saat ini :
Harga pasar persaham
Harga pasar put persaham
x) dengan strike price @ Rp 7.500
Rp 7.500
Rp
250
Saham
3 bulan kemudian :
A.Harga saham naik menjadi
Put 3 bln

Nilai put
L a b a :
100 saham (Rp10.000-3.500)
-/- harga/biaya put
L a b a
B. Harga saham turun menjadi
Nilai put (lihat rumus)
L a b a :
100 saham (Rp 5.000-3.500)
Nilai put (laba)
-/- harga/biaya put
L a b a
Rp 10.000
Rp
0
Rp 650.000
Rp 25.000
Rp 625.000
Rp 5.000
Rp 2.500
Rp 150.000
Rp 250.000
Rp 25.000
Rp 375.000

Dengan membeli put 3 bulan seharga Rp 25.000 investor terjamin dengan laba minimal Rp 375.000 yaitu jika harga saham turun. Sedang jika harga saham
naik, investor memperoleh capital gain
c. Pembuatan Opsi (option writing)

Merupakan transaksi bagi pembuat opsi berdasar kan perkiraan bahwa harga saham ybs. akan bergerak ke arah yang menguntungkan, yaitu :
a. tidak akan naik sebesar yang diharapkan pembeli
call, atau
b. turun sebesar yang diinginkan pembeli put

Pembuatan opsi dibedakan antara :
a. Opsi terbuka (naked options) yaitu opsi atas saham
yang tidak dimiliki pembuat opsi; karena itu sifatnya
sangat riskan.
b. Opsi tertutup (coverred options) yaitu opsi atas saham
yg. telah dimilikinya, karena itu sifatnya lebih aman
d. Pemerataan Opsi (option spreading)
Merupakan kombinasi dari 2 atau lebih opsi dalam satu
transaksi.
 Pemerataan opsi dilakukan dengan sekaligus membeli
dan membuat opsi atas saham yang sama.. Namun opsiopsi tsb. bukan opsi yang sama, yaitu berbeda dalam
striking price dan/atau tanggal habis waktu.
