Pertemuan 13-14 ANALISIS Penghasilan Tetap MATERI BAHASAN 1. Perdagangan & Valuasi Obligasi PASAR OBLIGASI Pengertian : Obligasi (Bond) adalah sekuritas berpendapatan tetap (fixed income securities) karena issuer menjanjikan kepada investor untuk : a. Membayar bunga secara periodik tetap b. Membayar prinsipal tetap pada atau sebelum jatuh tempo Karakteristik Obligasi : 1. Mempunyai kekuatan hukum 2. Memiliki jangka waktu (maturity dated) 3. Memberi pendapatan tetap 4. Ada nilai nominal = nilai pari, par value, stated value = face value = nilai kopur Kupon (coupon) = merupakan penghasilan bunga dalam bentuk % tertentu dari nilai nominal obligasi yang dibayar setiap tahun (annual) atau semester (semi-annual) atau pertriwulan sesuai perjanjian Penentuan tingkat kupon (coupon rate) obligasi berdasarkan tingkat suku bunga komersial yang sedang berlaku. Harga Pasar Obligasi : 1. Sama dengan nilai par, apabila coupon rate = market rate (at par) 2. Dibawah nilai par, apabila coupon rate < market rate atau disebut obligasi diskon (discount bond = at discount) 3. Diatas nilai par, apabila coupon rate > market rate atau disebut obligasi premium (premium bond = at premium) Jenis Obligasi : a. Berdasarkan Penerbitannya 1. Obligasi Pemerintah (Government Bond) 2. Obligasi Pemda (Municipal bond) terdiri atas General Obligation dan Revenue Bond 3. Obligasi BUMN (Stated Own Company Bond) 4. Obligasi Korporasi (Corporate Bonds) b. Berdasarkan Jaminan 1. Debenture/Unsecured Bond 2. Indenture, terdiri atas : a. Mortgage bonds, b. Collateral Trust Obligations, c. Equipment Trust Certificate, dan d. Collateralized Mortgage Obligations. c. Berdasarkan Jenis Kupon/Bunga 1. Fixed Rate Obligasi 2. Floating Rate Obligasi 3. Mixed Rate Bonds d. Berdasarkan Peringkatnya 1. Investment -Grade Bonds : minimal BB+ 2. Non-Investment -grade Bonds : CC (speculative bond) dan D (junk bond) e. Berdasarkan Kupon 1. Coupin Bonds 2. Zero Coupon Bonds f. Berdasarkan Call Featur 1. Freely Callable Bond 2. Non-callable Bond 3. Deffered Callable Bond g. Berdasarkan Konversi 1. Convertible Bond 2. Non- Convertible Bond h. Jenis Obligasi lainnya 1. Income Bond 2. Guaranted Bond 3. Participating Bond = Profit Sharing Bond 4. Voting Bond 5. Serial Bond 6. Inflation Index Bond = Treasury Inflation Protection Securities (TIPS) Peringkat Obligasi Rating Grade S & Poor’s 1. Highest grade AAA 2. High grade AA 3. Upper Medium A 4. Lower Medium BBB 5. Marginally Spekulative BB 6. Highly Speculative B 7. Default D Moody’s Aaa Aa A Baa Ba B, Caa Ca, C Liku-Liku Investasi Obligasi Harga Obligasi merupakan fungsi/tergantung pada kuponnya, jatuh waktunya dan suku bunga pasar, dimana : a. Obligasi dengan kupon yang lebih kecil dan/atau jatuh waktu yang lebih panjang akan bereaksi lebih besar terhadap perubahan suku bunga, dan karena itu mengalami fluktuasi harga yang lebih besar b. Harga obligasi bergerak terbalik dengan suku bunga pasar, makin besar perubahan suku bunga, makin besar fluktuasi harga obligasi Dengan demikian maka : a. Jika suku bunga diperkirakan akan turun, investor harus mencari obligasi dengan kupon lebih rendah dan jatuh waktu lebih pan jang (karena menghasilkan captital gain yang maksimal) b. Jika suku bunga bergerak naik, investor harus mencari obligasi dengan kupon lebih tinggi dan jatuh waktu lebih panjang (karena akan menekan fluktuasi harga dan menjaga modal) Masalah transaksi di Pasar Obligasi : • Perdagangan obligasi belum sebesar saham • Banyak obligasi yang tidak memiliki pasar sekunder sama sekali • Kurang informasi ,mengeani pasar obligasi, harga dan perkembangan pasar Kuotasi harga obligasi dilakukan dengan cara : • Kuotasi sebagai % dari nilai par Contoh : Nilai par obligasi Rp 1.000 dengan kuotasi 971/2 %, berarti mempunyai harga pasar Rp 975 • Kuotasi dalam pecahan 1/8, 1/6 atau 1/32 , Contoh : Investor membeli bond issued Rp 15.000 yang mem punyai kuotasi 98 19/32 atau 98,5938%. Nilai par harus membayar 0,985938 x Rp 15.000 = Rp 14.789,07 • Komisi Pialang (brokerage fee) : Makin besar jumlah transaksi, biayanya makin turun. Contoh : biaya pembelian 40 obligasi : • 5 obligasi pertama 5 x Rp 1.000 = Rp. 5.000 • 20 obligasi berikutnya 20 x Rp 750 = Rp 15.000 • 15 obligasi berikutnya 15 x Rp 500 = Rp 7.500 Jumlah komisi Rp 27.500 Keuntungan investasi dalam obligasi : • Rate of Return cukup tinggi dan kompetitif • Peluang untuk memperoleh capital gain • Adanya fasilitas perpajakan dari jenis oblogasi tertentu Kelemahan : • Denominasi obligasi relatif besar bagi investor individu • Kupon yang tetap, akan terkikis inflasi • Tiadanya Pasar Sekunder membatasi perdagangan dan speluasi Analisa Hasil Obligasi 1. Pendapatan Kupon (coupon Yield) 2. Hasil Berjalan(Current Yield) 3. Hasil Hingga Jatuh Tempo (Yield to Maturity, YTM) 4. Hasil Hingga Ditarik Kembali (Yield to Call, YTC) 5. Spot Interest Rate 6. Horizon Yield (Realized Yield) YIELD & HARGA OBLIGASI YIELD • Pendapatan / hasil dari suatu investasi • Pada obligasi yield adalah bunga dari obligasi tersebut. OBLIGASI (BOND) • Surat pengakuan dikeluarkan/diterbitkan hutang jangka perusahaan panjang untuk yang mendapatkan dana. • Kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman yang diwujudkan dalam suatu surat yang diberi nama obligasi. 1. Pendapatan Kupon (Coupon Yield) Atau nominal yield adalah hasil bunga obligasi. C.Y = % coupon x nominal Contoh : Obligasi PT. Astra Nominal Rp 10 juta dan tingkat bunga 18% p/th. Hasil Kupon (coupon yield) : a. Pertahun : 18% x Rp 10 juta = Rp. 1.800.000 b. Persemester : 18% x Rp 10 juta x 1/2 = Rp. 900.000 c. Pertriwulan : 18% x Rp 10 juta x 1/4 = Rp. 450.000 2. Hasil Berjalan (Current Yield) Yaitu proporsi penghasilan obligasi yang berasal dari pembayaran kupon tahunan relatif terhadap harga. Cu.Y = nominal kupon / Harga Obligasi x 100% Contoh : Obligasi PT. Astra Nominal Rp 10 juta , 18% diperdagangkan dengan harga rata tertimbang (w.a price) Rp 8,5 juta, Jika kupon dibayar setiap tahun maka : Cu.Y = (18% x Rp 10 juta) / Rp 8,5 x 100% = 21,17% 3. Hasil Hingga Jatuh Tempo (Yield to Maturity, YTM) Merupakan ukuran yield terpenting. Investor akan menerima hasil sesuai YTM, yaitu sebanding dengan harga yang dibayarnyaapabila 2 asumsi terpenuhi, yaitu : a. Investasi obligasi dilakukan s/d jatuh tempo b. Semua pembayaran kupon diinvestasikan kembali pada tingkat YTM 2 (dua)+metode menghitung YTM, yaitu rumus harga obligasi dan rumus pendekatan. 1. Rumus Harga Obligasi = Kupon/(1+YTM) + Kupon/(1+YTM)2 + (Kup+nom) / (1+YTM)3 2. Rumus Pendekatan, YTM = {kupon+ (nilai nominal - harga obligasi) : N} : {(nilai nominal + harga obligasi) : 2 } x 100% Ilustrasi : Berdasarkan contoh soal diatas, berapa YTM obligasi PT Astra jatuh tempo 5 tahun ? YTM = {Rp 1,8 jt + (Rp 10 jt - 8,5 jt) : 5} : {(Rp 10 jt + 8,5 jt)} : 2} x 100 % = 7,135% • YTM, adalah untuk menghitung penghasilan obligasi sampai penerbit melunasi semua hutang pokok • Jika Current Yield hanya memperhitungkan penghasilan kupon tahunan relatif terhadap harganya , maka YTM memperhitungkan pendapatan kupon dan capital gain/loss • YTM merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati inves- tor jika obligasi dimiliki sejak dibeli hingga jatuh tempo • YTM tidal lain adalah tingkat bunga yang diterima bond - holder sehingga PV obligasi setara dengan harganya. 4. Hasil Hingga Ditarik Kembali (Yield to Call, YTC) Sama dengan YTM, Yield to Call merupakan hasil obligasi baik dari kupon maupun capital gain/loss. Tetapi YTC adalah hasil obligasi callable yang sebelum jatuh tempoditarik kembali Jadi YTC sebenarnya tingkat bunga/diskon yang akan membuat PV aliran kas masuk selama obligasi tersebut dimiliki hingga ditarik kembali sama dengan harga atau total pembayaran Rumus YTC = {Ct+ (Pc - Pm) :nc)}: {(Pc + Pm) : 2 } Ct = kupon tahunan Pc = call price Pm = harga pasar obligasi nc = number of years to first call. Ilustrasi: Obligasi PT. Supra berjangka 10 tahun seharga 102,5% memiliki tingkat kupon 18%. Tentukan Yield to Call (YTC) apabila pada tahun ke-5 penerbit melakukan penarikan (call) terhadap obligasi tersebut dengan Call Price 105% YTC = {Ct+ (Pc - Pm) :nc)}: {(Pc + Pm) : 2 } YTC = {18% : {(105%-102,5%)} : 5)} : {(105%+102,5%) : 2 } YTC = 17,8 % 5. Spot Interest Rate Spot Interest Rate adalah Yield To Maturity yang berlaku untuk obligasi nirkupon (zero coupon bond) Karena obligasi ini tidak memberi pembayaran kupon, maka perhitungan Spot Interest Rate menggunakan pendekatan harga sbb. : Harga Obligasi Nirkupon = Nilai Nominal : (1 + YTM)n Contoh : Obligasi nirkupon dengan nominal Rp 1 juta, jatuh tempo 5 tahun dijual seharga Rp 425.000. Tentukan YTM obligasi tsb. Jawab : Harga Obligasi Nirkupon = Nilai Nominal : (1 + YTM)n Rp. 425.000 = Rp. 1.000.000 : (1 +YTM)5 (1 + YTM)5 = Rp. 425.000 YTM = 18,5 % 6. Horizon Yield (Realized Yield) Yaitu apabila obligasi dijual sebelum jatuh tempo, misal ketika ada penurunan tingkat bunga pasar, kondisi ini memberi potensi kenaikan harga obligasi dan merupakan saat yang tepat untuk dijual guna meraih capital gain. Investor dapat menghitung hasil obligasi pada kasus ini dengan Horizon Yield. Seperti perhitungan YTC, hanya saja Horizon Yield melibatkan prediksi harga jual bukan Call Price. Rumus Horizon Yield = {Ct + (Pf - Pm) : hp)} : {(Pt + Pm) : 2} Ct = kupon tahunan Pf = future selling price Pm = harga pasar obligasi hp = holding price Ilustrasi: Seorang Investor menjual obligasi PT. Astra pada tahun ke- 7 seharga Rp. 6,5 juta. Obligasi bernilai nominal Rp. 8 juta tersebut dibeli seharga Rp. 5 juta dengan tingkat kupon 16%. Tentukan Horizon Yield Jawab: Horizon Yield = {Ct + (Pf - Pm) : hp)} : {(Pt + Pm) : 2} {Rp 1.280.000 + {(Rp 6,5 jt - 5 jt) : 7} : {(Rp 6,5 jt - Rp 5 jt) : 2 } Horizon Yield = 30,9% Penentuan Harga Obligasi 1. Harga Obligasi Berkupon Adalah jumlah PV aliran kupon ditambah PV nilai nominal 2. Harga Obligasi Tanpa Kupon Harga = Nilai Nominal : (1 + r)t r = tingkat bunga t = waktu jatuh tempo HARGA OBLIGASI MENILAI HARGA PASAR OBLIGASI Harga pasar obligasi akan tergantung pada 3 hal utama yaitu; • Jumlah proceeds (cash flow) yang akan diterima investor yang terdiri dari dua yaitu bunga obligasi tsb dan nilai nominalnya (nilai jatuh tempo) • Tanggal jatuh tempo obligasi • ROR (rate of return) yang diharapkan investor HARGA OBLIGASI FORMULA MENCARI HARGA PASAR OBLIGASI HPO = I (P/A,i,n) + M ( P/F, i , n ) KETERANGAN : HPO = Harga Pasar Obligasi I = Kupon ( dalam rupiah ) M = Nilai Nominal Obligasi i = Rate of return (tingkat pengembalian) yang diharapkan investor n = umur obligasi ( P/A ,i ,n ) = Annuity Present Value Factor ( P/F, i , n ) = Present Value Factor HARGA OBLIGASI CONTOH MENGHITUNG HARGA PASAR OBLIGASI Suatu obligasi bernilai nominal Rp 100.000,- . Bunga yang dibayar pertahun adalah 16 % . jika umur obligasi ini diasumsikan 5 tahun dan investor menginginkan keuntungan 21 % / p.a. A, Berapakah harga obligasi tsb dipasar ? B. Jika bunga obligasi dibayar tiap 6 bulan, Berapakah harga obligasi tsb dipasar ? JAWABAN A HPO = I (P/A,i,n) + M ( P/F, i , n ) HPO = Rp 16000 (2,9260) + Rp 100.000 ( 0,4019 ) HPO = Rp 46.816 + Rp 40.190 HPO = Rp 87.006,JAWABAN B HPO = I (P/A, i, n ) + M ( P/F, i , n ) HPO = 8000 (6,1446) + 100.000 ( 0,4019 ) HPO = Rp 49.157 + Rp 40.190 HPO = Rp 89.347 YIELD & HARGA OBLIGASI LATIHAN 1) Suatu obligasi bernilai nominal Rp 100.000,- . Bunga yang dibayar pertahun adalah 16 % , umur obligasi ini adalah 5 tahun. a) Tuan AA menginginkan keuntungan 18 % / p.a., berapa maksimal ia berani membayar untuk obligasi tsb ? b) Jika tuan BB menginginkan keuntungan 15 % / p.a., berapa maksimal ia berani membayar untuk obligasi tsb ? 2) Suatu obligasi bernilai nominal Rp 200.000,- . Bunga yang dibayar pertahun adalah 20 % , umur obligasi ini adalah 5 tahun., jika harga obligasi tersebut dipasar adalah Rp 178.000.- akankah anda selaku investor membelinya ? JAWABAN LATIHAN No 1. a) HPO = I (P/A, i, n) + M ( P / F, i , n ) HPO = Rp 16000 ( 3,1272 ) + Rp 100.000 ( 0,4371 ) HPO = Rp 50.035 + Rp 43.710 HPO = Rp 93.745,- b) Harga Beli Maksimal Tn AA HPO = I (P/A, i, n) + M ( P / F, i , n ) HPO = Rp 16000 ( 3,3522 ) + Rp 100.000 ( 0,4972 ) HPO = Rp 53.635 + Rp 49.720 HPO = Rp 103.355,- Harga Beli Maksimal Tn BB JAWABAN LATIHAN No 2. HPO = I (P/A,i,n) + M ( P/F, i , n ) HPO = Rp 40.000 ( 2,9906 ) + Rp 200.000 ( 0,4019 ) HPO = Rp 119.624 + Rp 80.380 HPO = Rp 200.004 .=============== Jika harga pasar adalah Rp 178.000,- , maka obligasi tsb layak untuk dibeli karena harga tsb underpriced Strategi Investasi Obligasi Tiga program bagi investor obligasi : • Investor konservatif , sadar mutu dan berorientasi pada penghasilan yang mengejar current yield maksimm • Investor Spekulatif, yang berusaha memaksimalkan capital gain berdasarkan arah suku bunga mendatang • Invetor Jangka panjang , tujuannya memaksimumkan penghasilan total, baik penghasilan berjalan maupun capital gain dalam jangka panjang Strategi mencapai salah satu program tsb. diatas : • Strategi beli dan tahan (buy and hold) • Strategi transaksi berdasarkan prakiraan perilaku suku bunga (forecasted interest rate behaviour) • Strategi bertukar obligasi (bond swap) Strategi dipilih setelah mempertimbangkan : Hasil dan Harga Obligasi, Prakiraan suku bunga, dan Aspek Tehnis dari obligasi 2. Valuasi Saham Preferen & Sekuritas Konvertibel Harga Saham Preferen Harga saham preferen berhubungan dengan hasil dividen (dividend yield) serta suku bunga umum di pasar. Rumus perhitungan harga saham preferen : Harga Saham = Penghasilan dividen tahunan / Div. Yield yg. berlaku Contoh : Saham preferen Rp 250 (artinya saham yang membayarkan dividen Rp 250 pertahun) yang diperdagangakan saat dividend yield yang berlaku 12% akan mempunyai harga = Rp 250 : 0,12 = Rp 2.083 Selain itu harga tsb. juga dipengaruhi oleh kualitas emisinya, dalam arti lebih rendah kualitasnya makin tinggi yieldnya, sesuai keseimbangan hasil-risiko Saham Preferen terekspos terhadap risiko usaha (business risk) dan risiko bunga (interest rate risk) Saham Preferen terkena biaya transaksi seperti saham biasa yaitu komisi pialang (brokerage fee) dan pajak penjualan (transfer taxes) Investor Preferen menggunakan jenis-jenis pesanan yang sama, seperti pesanan pasar (market order, pesanan batas (limit order) atau pesanan stop loss serta dengan persyaratan margin yang sama pula Ukuran Hasil & Nilai Buku Saham Preferen Ukuran Saham Preferen adalah hasil dividen (dividend yield) dihitung dengan rumus : Dividend Yield = Penghasilan dividen tahunan Harga Saham Preferensi Contoh : Saham Preferen 8% mempunyai nilai par Rp 2.500 dan saat ini diperdagangkan dengan harga Rp 2.000 per-saham. Dividen tahunan saham ini Rp 200. Jika dividen dinyatakan sebagai persentase dari nilai par, dividen tahunannya adalah : 8% x Rp 2.500 = Rp 200 Dividend Yield = Rp 200 / 2.000 x 100% = 10% Nilai buku (nilai aktiva netto) dari sham preferen adalah ukuran mengenai jumlah aktiva (setelah dikurangi hutang) yang menunjang setiap saham preferensi. Nilai buku dihitung dengan rumus : Nilai Buku Saham Preferensi = (Total Aktiva - Hutang) Jumlah Saham Preferensi Nilai buku ini mencerminkan kualitas suatu sham dalam hal hak/klaimnya atas aktiva perusahaan Sekuritas Konvertibel Hak Konversi Hak ini menentukan kondisi dan sifat penukaran oligasi menjadi saham biasa. Dalam konversi ini terdapat ketentuan, yaitu : a. Periode Konversi, yaitu jangka waktu kapan obligasi dapt dikonversi. Umumnya 1-2 tahun setelah emisi b. Rasio Konversi, yaitu jumlah saham biasa yang dapat diperoleh dengan menukar obligasi konvertibel. Contoh : Obligasi Konv. Rp 1 juta mengandung rasio konversi 20, artinya obligasi tersebut dapt ditukar dengan 20 saham c. Harga Konversi, yaitu nilai saham tertentu dimana saham biasa dapat ditukar dengan obligasi konvertibel. Contoh : Obligasi Konv. Rp 1 juta dapat digunakan untuk mendapatkan saham periusahaan ybs. pada harga Rp 5.000 persaham Sekuritas Konvertibel Pada umumnya, selama periode konversi terjadi penurunan rasio konversi dan kenaikan harga konversi, yang mencer minkan kenaikan Nilai Saham, meskipun bisa juga terjadi sebaliknya Sumber Nilai Karena obligasi konv. merupakan fixed income yang dihubungkan dengan posisi kepemilikan (equity position) perusahaan, maka sekuritas ini biasanya dinilai sebagai obligasi dan saham Konvertibel diperdagangkan seperti saham biasa, jika harga pasar saham biasa sama atau lebih tinggi dari harga konversi. Misal : Suatu konvertibel mengandung rasio konversi 20 dan harga pasar saham biasa lebih tinggi dari harga konversi. Untuk setiap kenaikan/penurunan harga saham biasa , harga konvertibel akan berubah secara paralel dengan kelipatan 20 Sekuritas Konvertibel • Jika harga saham biasa turun, sehingga harga pasarnya dibawah harga konversi, maka konvertibel akan terputus hubungannya dengan saham biasa ybs. dan mulai diperdagangkan sebagai obligasi • Konvertibel tsb. akan diperdagangkan sesuai hasil obligasi (bonds yield) yang berlaku, sehingga perhatian investor terpusat pada suku bunga pasar Ukuran Hasil Manfaat investasi dari konvertibel diperoleh selain dari deminsi obligasi dan saham, juga dari Nilai Konversi dan Nilai Investasi dari konvertibel tersebut. Kedua nilai tersebut mempunyai pengaruh penting terhadap perilaku harga konvertibel dan karena itu berpengaruh juga pada hasil periode investasi (holding period return/HPR)
© Copyright 2024 Paperzz