Welcome to eBizzAsia magazine Cover Story Diperkirakan Web Services akan menjadi solusi integrasi berbagai aplikasi komputer yang paling banyak digunakan. Apa keunggulannya? Volume I Nomor 03 - Desember 2002 - Januari 2003 Kalau Anda browsing di Internet, coba masukkan kata kunci (key words) “Web Services”, misalnya di mesin pencari Yahoo atau Google, maka dalam sekejap akan keluar ratusan atau bahkan ribuan item informasi mengenai Web Services dalam berbagai jenis file dan sumber. Belum lagi, masih banyak portal yang secara khusus menyediakan informasi mengenai Web services. Boleh dibilang, Web services telah menjadi istilah yang sangat populer di dunia teknologi informasi (TI) belakangan ini. Kalau Anda belum pernah mendengar atau membacanya, tak lama lagi Anda akan semakin sering mendengar atau menemukan istilah Web services tersebut. Karena, sejumlah vendor TI besar utamanya, seperti Microsoft, Sun Microsystem, IBM, SAP, Oracle, BEA Systems, IFS, HP atau Intel, tampak sangat rajin mempromosikan Web services ini, baik melalui seminar, iklan, situs web, maupun langkah-langkah kampanye lainnya. Web services diperkirakan akan menjadi tren solusi integrasi yang paling banyak dibutuhkan. Apa itu Web Services? Web services merupakan teknologi baru yang mampu merevolusi caracara penyediaan layanan antar perusahaan dengan pemasok misalnya (business-to-business - B2B) dan antar perusahaan dengan pelanggan (business-to-consumer B2C). Menurut Gunjan Samtani, Divisional Vice President, Information Technology, UBS PaineWebber – perusahaan jasa keuangan ternama dunia, bahwa melalui integrasi bisnis dan proses http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103.htm (1 of 3)7/31/2005 5:27:35 PM Welcome to eBizzAsia magazine teknis, perusahaan-perusahaan akan mampu menguatkan hubungannya dengan mitra bisnis dan pelanggannya. Juga, meraih integrasi tanpa batas baik di dalam maupun di luar perusahaan, mengetahui gambaran account pelanggan secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya. Karena, dengan Web services memungkinkan perusahaan-perusahaan saling bertukaran data dan kapabilitas bisnis, melalui komunikasi antar aplikasi komputer, dengan memanfaatkan teknologi Internet (berbasis Web). Banyak manfaat yang bisa dipetik, seperti peningkatan produktivitas dan penghematan biaya. Dengan menerapkan solusi Web services, perusahaan, misalnya, bisa lebih mudah, murah dan fleksibel dalam mengintegrasikan aplikasi-aplikasinya. Yang membuat Web services berbeda dibandingkan mekanisme yang ada saat ini, yang hampir mirip sekalipun, adalah teknologi penyediaan layanannya. Ciri khasnya adalah bahwa layanannya secara tipikal berorientasi pengguna (user-oriented) dan berbasis browser atau fungsionalitas sistem layanan. Dewasa ini, sebagaimana diamati oleh Martin Butler, Founder and Research Chairman of Analyst, Butler Group, bahwa kebanyakan masalah yang dihadapi organisasi masa kini adalah interoperabilitas (interoperability). Dan, potensi Web service mampu mengatasi masalah interoperabilitas ini sangat besar, dan dapat difahami. Hal itu karena, Web services menyiapkan komponen-komponen yang akan digunakan dalam aplikasi-aplikasi online, yang dapat saling bekerja sama. SIDE BAR Web Services: Pertanyaan yang Perlu Anda Tanyakan dan Anda Jawab Dibandingkan cara-cara integrasi konvensional, Web services mampu menyediakan keterkaitan antar aplikasi yang lebih fleksibel. Untuk memudahkan pengertian, ibaratkan pola kerja Web service seperti panel telepon kuno. Jika Pak Amin akan meminta Ibu Mona pergi ke kota untuk membeli es krim soda, maka ia tidak memerlukan sambungan telepon langsung ke Ibu Mona. Melainkan, sambungannya akan melalui panel operator, yang nantinya akan menyambungkan komunikasinya dan memutuskan komunikasi tersebut setelah keduanya selesai berbicara. Pak Amin juga akan menggunakan teknologi yang sama, jika ia ingin menghubungi Ibu Mira, salah seorang pegawai bank. Dengan mengambil contoh panel telepon, agar orang-orang dapat saling berkomunikasi melalui telepon dengan baik, maka kedua pihak memerlukan kesepakatan untuk menggunakan telepon standar, menjawab panggilan telepon jika berdering dan berbicara dalam bahasa yang sama. Standar Web services juga mengikuti pola yang sama. Guna memudahkan komunikasi, maka digunakanlah bahasa XML (extended markup language). XML merupakan cara menjelaskan data yang menutupi perbedaan di antara sistem-sistem peranti lunak yang berbeda dan membuat mereka saling mengenal. Karenanya, agar komunikasinya dapat berjalan lancar, kedua pihak yang berkomunikasi harus memahami bahasa XML ini. Selain itu, Web services dapat membantu perusahaan-perusahan mengintegrasikan sistem-sistemnya yang terpisah dengan biaya lebih murah dibandingkan cara-cara tradisional yang selama ini digunakan. Berorientasi layanan Namun, sebenarnya pesan Web services yang cukup kuat untuk difahami adalah, bahwa perusahaan-perusahaan ditantang untuk mengembangkan layanan (service) dan bukannya semata-mata produk. Nilai produk lebih dilihat sebagai tingkat layanan yang mampu diberikan perusahaan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan sekaligus memuaskan pelanggan. Karena, bukan tidak mungkin Web services difahami secara sangat harfiah dan sederhana. Yakni, suatu teknologi peranti lunak yang berbasis standar, yang memungkinkan pemrogram mengintegrasikan sistem komputer yang ada ke dalam cara-cara yang baru (melalui Internet), baik dalam suatu perusahaan maupun antar perusahaan. Atau bisa saja seseorang berpikir bahwa Web services berarti hanya menyediakan suatu layanan di Web. Padahal, Web services sangat potensial menjembatani jurang komunikasi antara bahasa-bahasa pemrograman http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103.htm (2 of 3)7/31/2005 5:27:35 PM Welcome to eBizzAsia magazine yang ditulis dengan bahasa yang berbeda, dikembangkan oleh vendor yang berbeda atau berjalan pada sistem operasi yang berbeda. Persoalannya bagaimana mengintegrasikan semua sistem yang berbeda-beda itu, sehingga di antara mereka dapat saling berkomunikasi dan memberikan layanan yang dibutuhkan pelanggan. continue to next page © 2003 eBizzAsia. All rights reserved http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103.htm (3 of 3)7/31/2005 5:27:35 PM Welcome to eBizzAsia magazine Cover Story Volume I Nomor 03 - Desember 2002 - Januari 2003 Diperkirakan Web Services akan menjadi solusi integrasi berbagai aplikasi komputer yang paling banyak digunakan. Apa keunggulannya? Web services adalah software resource yang melakukan suatu fungsi dan menyediakan jawabannya. Web services dikembangkan dengan mengambil satu set fungsi dan membungkusnya agar layanan yang dilakukan terlihat dan dapat diakses oleh aplikasi software lainnya. Web services dapat meminta layanan dari Web services lainnya dan dapat berharap menerima hasil atau tanggapan dari yang meminta. Web services dapat dikenali dan ditingkatkan oleh Web services, aplikasi, klien atau agen lainnya. Begitu juga, ia dapat dipadukan untuk menciptakan layanan baru. Selain itu, juga dapat dikombinasikan, dipertukarkan atau substitusi, atau digantikan sambil jalan. Web services merupakan suatu visi jejaring komputasi terpadu yang mencakup PCs, servers, handheld devices, programs, applications dan network equipment, yang kesemuanya saling bekerjasama. Jejaring ini dapat melakukan apa yang disebut distributed computation dengan menggunakan perangkat yang paling cocok untuk tugas itu dan mengirim informasinya kapan saja seperti yang diinginkan oleh si pengguna. resource planning tools, dan lain sebagainya. Dalam praktiknya, setidaknya ada tiga tipe pengimplementasian Web services ini. Pertama, interface Web services mencakup application servers, databases, messaging systems, enterprise Kedua, pelanggan dapat memanfaatkan software vendor untuk mengatasi kebutuhan integrasi saat ini. Kemudian, pelanggan dapat juga menggunakan fungsionalitas Web services ini untuk mengintegrasikan secara internal atau dengan mitra eksternal lainnya, dengan mudah. http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103-page2.htm (1 of 3)7/31/2005 5:28:04 PM Welcome to eBizzAsia magazine Ketiga, penyedia jasa aplikasi menawarkan interface layanan berbasis web dan pelanggan mereka mengakses dan menggunakan layanan tersebut dengan menggunakan standar Web services. SIDE BAR Web Services: Pertanyaan yang Perlu Anda Tanyakan dan Anda Jawab Perbedaan menarik dari masing-masing penerapan ini adalah berbeda-bedanya model ekonomi yang mereka terapkan. Vendor memperoleh uang dari penjualan produk; pelanggan memperoleh pengembalian investasi mereka dari peningkatan efisiensi dan peningkatan pendapatan pelanggan; dan penyedia jasa aplikasi menghasilkan uang dari biaya penyewaan Web services itu sendiri. Di sisi lain, sebagaimana proyek perusahaan yang melibatkan perubahan budaya, partisipasi yang luas dari kalangan perusahaan, termasuk sumberdaya manusia dan keuangan, sangat dibutuhkan. Agar akses ke sumber-sumber tersebut dapat terus berlangsung, proyek Web services harus memiliki dukungan pengambilan keputusan yang jelas. Tanpa dukungan pengambil keputusan dan kalangan eksekutif, kemampuan untuk menyampaikan keuntungan penerapan Web services akan sangat terbatas dan kurang berdampak terhadap pencapaian perusahaan secara keseluruhan. Organisasi perusahaan, secara alami bersifat politis, dan resistansinya terhadap perubahan akan jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan individu untuk mengatasinya. Membangun kerjasama antara berbagai kelompok di dalam perusahaan, seperti departemen TI, unit bisnis, departemen hukum/legal, departemen sumberdaya manusia dan keuangan, merupakan tantangan tersendiri yang harus diantisipasi dan direncanakan jauh sebelum proyek dilaksanakan. Dan keberhasilan penerapan Web services tampaknya akan sangat tergantung pada kepemimpinan atasan. Artinya inisiatif dan dukungan harus bersifat atas ke bawah (top down). Penyempurnaan Web services sendiri, saat ini, terus berkembang ke tahap lebih “matang”. Untuk sementara waktu, sebagian besar perusahaanperusahaan tetap menyimpan rapat-rapat proyek Web services mereka dengan alasan keamanan jaringan dan masalah keandalan. Sementara itu, berbagai pertanyaan mengenai teknologi maupun bisnisnya masih belum terjawab, misalnya: Bagaimana perusahaan akan dapat menjamin bahwa Web services yang diberikannya dapat terjaga dan berjalan secara reliable? Siapa yang akan bertanggung jawab bilamana suatu peluncuran Web services gagal? Di sisi lain, perwujudan direktori online yang berisi Web services, misalnya, memang masih lama, kalau tidak dalam beberapa bulan, mungkin beberapa tahun lagi. Namun, upaya-upaya untuk lebih “mematangkan” Web services masih berjalan. Pengembangan standar, peningkatan keandalan sekuriti dan kemampuan XML dalam berkomunikasi, tetap terus ditingkatkan. Pengembangan XML sendiri sebagai bahasa komunikasi, harus memiliki varian yang lebih luas, sehingga aneka ragam bahasa pengguna (Inggris, Perancis, Jepang dan sebagainya) dan kosakatakosakata tertentu yang secara spesifik dimiliki masing-masing industri dapat dikenali lebih baik, meski tetap terbungkus dalam XML. Tantangan ini sebenarnya tidak bisa dijawab dengan baik, tanpa keterlibatan pemain-pemain utama TI dunia, seperti IBM, BEA Systems, Microsoft, Sun Microsystems, Oracle dan HP. Karenanya, jalan yang akan ditempuh masih panjang dan peta persaingan diperkirakan masih akan berubah. Sehingga, terlalu dini memperkirakan siapa yang bakal mendominasi. Beberapa analis menebak IBM akan menguasai sektor korporat, karena punya rentang produk yang luas, dan pendukung utama open standard yang menjadi landasan Web services. Microsoft pun diperkirakan punya kekuatan seimbang, karena menguasai website dan bisnis di skala usaha kecil-menengah yang luas. Tom Welsh, Analis dari Cutter Consortium, membuat pernyataan menarik, yaitu bagaimana ia membandingkan antara Microsoft dan IBM. Menurut Welsh, Microsoft sangat fantastik dalam menjual ke pelanggan dan usaha kecil, tetapi kurang http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103-page2.htm (2 of 3)7/31/2005 5:28:04 PM Welcome to eBizzAsia magazine berjaya di pelanggan korporat. Sebaliknya, IBM sangat hebat dalam menjual ke pasar korporat, tetapi lemah dalam penjualan ke pasar massal. Jika mereka disatukan, apa sesungguhnya hasil yang akan diperoleh, khususnya dalam pengembangan Web service ini? Begitu juga, dalam pengembangan infrastruktur teknologinya antara Microsoft dengan arsitektur dot-Net dan Java 2 Enterprise Edition (J2EE). Di tengah-tengah peta persaingan yang makin panas, setidaknya ada beberapa hambatan penerapannya, antara lain masalah sekuriti, identitas, transaksi, mekanisme pengiriman pesan, infrastruktur, serta proses bisnis yang kolaboratif. Namun, berdasarkan hasil riset yang dilakukan SWR Worldwide atas permintaan BEA systems bahwa sekitar 60 persen direktur TI Eropa menyediakan sumberdaya yang besar untuk Web Services tahun ini. Hasil survei terhadap sekitar 350 direktur TI dan CIO (chief information officers) di seluruh Eropa menunjukkan bahwa sepertiga dari mereka percaya Web services akan semakin dibutuhkan pada tahun 2005, sedang sepertiga lainnya mengharapkan pengembalian investasi pada tahun ini. Hanya saja, survei BEA menunjukkan adanya ketidakfahaman pasar terhadap apa itu Web services dan bagaimana menggunakannya. Sekitar 61 persen responden menyatakan belum dapat berkomentar mengenai Web Services. Meski begitu, para petinggi TI kini perlu bereksperimen dengan teknolgi Web services. Tiga perusahaan – Nordstrom.com, Life Time Fitness, dan MedBiquitous Consortium – memberikan contoh yang jelas mengenai bagaimana memulai suatu strategi Web services dan mengukur potensi bisnisnya.•insa previous page - continue to next page © 2003 eBizzAsia. All rights reserved http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103-page2.htm (3 of 3)7/31/2005 5:28:04 PM Welcome to eBizzAsia magazine Cover Story Diperkirakan Web Services akan menjadi solusi integrasi berbagai aplikasi komputer yang paling banyak digunakan. Apa keunggulannya? Volume I Nomor 03 - Desember 2002 - Januari 2003 Life Time Fitness Sampai Januari lalu, ketika 300.000 anggota Life Time Fitness ingin membuat janji dengan seorang pelatih pribadinya, memesan lapangan racquetball atau membuat janji untuk massage, mereka harus menghubungi klub pribadinya. Jika pemijat favoritnya sudah dipesan orang, maka mereka harus menghubungi klub lainnya. Akibatnya, waktu para anggota maupun pegawai klub habis terbuang. Masuklah Web services. Melalui sebuah portal yang dibangun dengan teknologi Web services, para pengguna yang terdaftar kini dapat log on ke website perusahaan untuk menjadwalkan latihan fitness, memesan pemijat dan mencatat kemajuan program fitness mereka. Pegawai Life Time juga dapat mengelola jadwalnya dan memantau kliennya melalui intranet perusahaan. Kelihatannya sederhana, tetapi dampaknya bagi bisnis Life Time – dan bagi perusahaan lainnya – sangat luas. Tanpa Web services, perusahaan ini tidak akan mampu membangun sistem penjadwalannya sendiri. Jaringan klub kesehatan ini memulai proyek Web service-nya tahun 2000 lalu, ketika departemen TI-nya tengah bermigrasi dari sistem legacy-nya dan ketergantungannya pada vendor teknologi tunggal. “Sasaran awalnya adalah untuk mengurangi biaya pembuatan aplikasi-aplikasi baru dan mempersingkat waktu membuatnya,” jelas Brent Zempel, CIO Life Time. Hasilnya, Life Time mampu mengintegrasikan Internet dan intranet-nya dengan applikasi Xtime menggunakan Web services. Misalnya, ketika seorang anggota klub fitness menjalankan aplikasi Xtime di website Life Time, aplikasi ini langsung menyalakan sebuah hyperlink ke sebuah secure page Xtime. Situs ini saling bertukar http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103-page3.htm (1 of 3)7/31/2005 5:28:19 PM Welcome to eBizzAsia magazine sertifikat untuk memastikan identitas masing-masing, dan selanjutnya informasi anggota pun ditransfer dari back end Xtime ke situs Life Life Time Fitness mengatakan sulit untuk mengetahu dengan persis berapa banyak biaya yang akan dihematnya dengan teknologi Web services ini. Namun Zempel dan Wesley Bertch, direktur sistem software, mengatakan bahwa perusahaannya tidak pernah akan sanggup membangun “service automation engine”. “Kami tidak akan sanggup membiayai 20 juta dolar untuk mengerjakannya sendiri,” ujar Bertch. Selain keunggulannya yang luas, Bertch mengingatkan bahwa berpindah ke Web service lebih rumit dibandingkan dengan sekedar terhubung dengan ASP. “Namun keuntungan yang kami peroleh dari Web services – seperti waktu pembuatan yang lebih cepat dan implementasi yang lebih murah – akan mengalahkan semua kesulitan yang berkaitan dengannya.”• Nordstrom.com SIDE BAR Web Services: Pertanyaan yang Perlu Anda Tanyakan dan Anda Jawab Nordstrom.com, saat ini menyebut dirinya sebagai “toko sepatu terbesar di dunia,” yang menawarkan lebih dari 20 juta pasang sepatu secara online. Tiap kali seorang pelanggan memesan sepasang sepatu, pesanan ini dikirim ke pabrik sepatu melalui EDI (electronic data interchange), XML atau pesan e-mail. Hasilnya, pesanan bergerak cepat dan lancar dibandingkan jika Nordstrom harus menyimpan semua sepatunya di gudang, dan pelanggan pun diuntungkan dengan beragamnya pilihan. Peritel online ini menggunakan teknologi Web services untuk mengomunikasikan lebih dari sekedar informasi pesanan dan inventaris kepada pemasoknya. Nordstrom.com merencanakan untuk membuat prakiraan dan laporan yang tersedia secara langsung kepada vendornya, sehingga mereka dapat menyesuaikan inventarisnya dengan prakiraan penjualan Nordstorm.com secara lebih baik. LOKASI: Seattle PENDAPATAN TAHUNAN: $5,6 milyar BISNIS: Saluran online dari perusahaan ritel Nordstorm APLIKASI WEB SERVICES: Mengintegrasikan situs web dan call center dengan data inventaris yang tersimpan di mainframe Nordstorm, informasi gift-certificate di Nordstorm Federal Savings Bank. HASILNYA: Para pebelanja online memperoleh layanan yang lebih cepat dalam pemesanan barang dan dapat memeriksa saldo gift-cardnya secara online SOFTWARE PARTNER: Iona Technologies Berbeda dengan cara integrasi dan data sharing tradisional, misalnya EDI, Web services menawarkan cara yang lebih fleksibel atau “lepas” dalam hal menghubungkan aplikasi. Jika EDI memungkinkan perusahaan untuk saling bertukar data, misalnya purchase order dan tagihan dalam format terstruktur, Web services memungkinkan perusahaan untuk “membuka” sistemnya dan membagi berbagai jenis informasi secara luas dengan penyesuaian yang jauh lebih sedikit. Idealnya, para pelanggan akan memperoleh layanan lebih baik karena sepatu-sepatu yang mereka inginkan akan selalu tersedia dalam stok. Meskipun Nordstorm.com tidak memiliki time frame yang persis untuk proyek ini – sebagian besar karena banyak dari vendor-vendor sepatunya belum mendukung Web services – paling tidak visi perusahaan sudah dalam jangkauan, ujar mantan CTO Nordstorm, Paul Onnen. Hal itu dikarenakan Nordstorm.com sudah menggunakan teknologi ini untuk menghubungkan layanan online-nya ke sistem mainframe di perusahaan induk Nordstorm di Seattle dan anak perusahaannya dalam bidang perbankan - Nordstorm Federal Savings Bank di Denver. “Web services sudah menjadi bagian dari cara menjalankan bisnis kami,” jelas Onnen. “Kami kebetulan memang sedikit lebih awal, karena kami memiliki kebutuhan dan kebetulan juga kami memiliki teknologinya.” Dengan menggunakan Web services, Onnen memperoleh hasil yang diinginkannya dengan waktu dan biaya yang lebih kecil. Dengan middleware, menurut Onnen, satu aplikasi saling bertukar data dengan lainnya dalam suatu koneksi yang harus bersifat custom built. Sedang dengan Web services, Nordstorm.com dapat mengambil data pesanan pelanggan dan meneruskannya ke berbagai sistem lainnya. “Kunci dari Web services ini adalah Anda http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103-page3.htm (2 of 3)7/31/2005 5:28:19 PM Welcome to eBizzAsia magazine cukup membangunnya sekali saja,” ungkap Onnen.• Medbiquitous Consortium LOKASI: Baltimore PENDAPATAN TAHUNAN: Kelompok nirlaba yang awalnya didanai Johns Hopkins Medicine BISNIS: Sebuah konsorsium dari berbagai asosiasi kedokteran yang bekerja untuk membangun sebuah platform teknologi – dengan menggunakan Web services – yang memungkinkan berbagai asosiasi kedokteran yang tersebar berinteraksi secara online Dua bagian dari proyek ini juga tengah bergerak ke Web services: sebuah badan litbang bernama MedBiquitous Laboratory tengah mengembangkan sebuah aplikasi baru; CorMed adalah grup komersial yang menyediakan bantuan teknis bagi asosiasi kedokteran. APLIKASI WEB SERVICE: Memungkinkan para dokter anggota asosiasi kedokteran berbagi pendidikan lanjutan melalui platform Web services HASILNYA: Para dokter bisa log on ke situs asosiasinya dan berkomunikasi dengan koleganya di seluruh dunia, selain menangani penghitungan kredit pendidikan lanjutan dan berlangganan jurnal kedokteran SOFTWARE PARTNERS: IBM, Rational Software, Sun Microsystems Sebagai seorang dokter bedah jantung dan paru, Dr. Peter Greene ingin selalu meningkatkan spesialisasinya secara online dengan memperoleh prosedur pembedahan mutakhir dan riset-riset baru di satu situs saja. Dengan ambisi tersebut, ia membantu mendirikan CTSnet.org, yang menyatukan 40 perkumpulan yang berhubungan dengan bidangnya ke dalam satu komunitas online. “Tujuan saya adalah untuk dapat secara langsung memperoleh informasi terbaru dari seluruh dunia cukup dengan satu sign-on,” ujar Greene. “Kami menyadari bahwa ternyata kami dapat berbagi sebuah server dan middleware yang sama untuk membantu kami untuk tetap saling berhubungan.” MedBiquitous Consortium, yang kini memiliki 23 anggota termasuk American Medical Association, tengah dalam proses mempersiapkan standar dan menguji aplikasi-aplikasi yang memungkinkan para dokter berbagi informasi mengenai riset-riset medis mutakhir, peluang pendidikan dan pelatihan dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Pelayanan kesehatan adalah industri bernilai 1,3 triliun dolar, dan di sana ada berbagai gudang informasi yang tidak akan pernah bisa disatukan dalam database bersama,” jelas Greene. “Teknologi Web services menekankan realita bahwa Anda tidak akan pernah menyatukan perangkat keras, namun Anda dapat membuatnya saling bercakap-cakap melalui platform yang sama.” Pada akhirnya, gagasan ini adalah untuk menciptakan suatu jaringan komunitas dimana para dokter dapat saling berkomunikasi dan selalu mengikuti perkembangan riset dan teknik-teknik terbaru. “Kami ingin membuatnya sedemikian rupa sehingga para dokter tidak perlu khawatir ketinggalan teknologi,” ujar Jon McBride, Chief Technology Offices di CorMed. “Mereka dapat memperoleh informasi secara real time kapan mereka butuhkan, daripada harus bersusah payah mencari-cari di lusinan situs.” Namun mengingat para dokter tidak selalu mudah diyakinkan untuk menggunakan teknologi baru, akankah mereka menggunakan sistem baru ini? Greene menjawab, “Yes.” Hambatan utamanya adalah meyakinkan para dokter tersebut bahwa mereka dapat menghemat waktu dengan menggunakan Internet dan teknologi lainnya. “Para dokter membutuhkan teknologi yang akan membantu mereka mengerjakan tugasnya dengan lebih efisien,” jelasnya.• previous page © 2003 eBizzAsia. All rights reserved http://www.ebizzasia.com/0103-2002/cover,0103-page3.htm (3 of 3)7/31/2005 5:28:19 PM
© Copyright 2024 Paperzz